Indra 325130150
Candra Yohanes 325130137
Anthony 325130119
Mario Andrew 325130115
iii. Tahap Analisis
Perawat
Jenis Alternatif Biaya Waktu Estetika Kekuatan Keawetan Pelaksanaan Total
an
Alternative 1 4 5 4 3 3 4 4 27
Alternative 2 3 4 4 4 2 4 2 23
Alternative 3 2 2 5 4 4 5 1 23
Alternative 4 4 3 3 3 3 3 4 23
Alternative 5 2 2 4 4 2 3 2 19
Alternative 6 2 3 5 4 3 4 3 24
Alternative 7 4 3 3 3 3 3 4 23
Alternative 8 3 2 3 3 4 4 4 25
Alternative 9 3 2 4 3 2 4 2 20
Alternative 10 2 3 3 3 4 3 3 21
Skor yang diberikan adalah 1-5
Keterangan :
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Sangat baik
Item-item yang digunakan dalam penilaian secara scoring : biaya, waktu, estetika, kekuatan,
perawatan, keawetan dan pelaksanaan.
* Alternatif 5 dan 9 dibuang karena skornya paling kecil dan jauh dari skor alternatif lainnya.
Perbedaan skor untuk masing-masing alternatif lainnya hanya 1 poin(tidak besar).
PENILAIAN MATRIKS
Penilaian matriks merupakan penilaian terhadap item-item yang harus dinilai. Dalam penilaian ini,
alternatif yang satu dibandingkan dengan alternatif lainnya.
SKOR : 1-9
Item-item penilaian :
-Biaya
-Waktu
-Estetika
-Kekuatan
-Perawatan
-Keawetan
-Pelaksanaan
-Ketahanan terhadap air
A1 A2 A3 A4 A6 A7
A8 A10 TOTAL
A1 1 4 3 3 5 2 3 7 30
A2 6 1 1 1 2 1 2 4 18
A3 6 8 1 1 2 1 2 4 25
A4 6 8 8 1 2 1 2 4 22
A6 4 7 7 7 1 3 2 5 36
A7 7 2 3 4 2 1 2 4 25
A8 6 2 3 4 4 2 1 3 25
A10 2 5 5 5 4 4 3 1 29
Penilaian matrik merupakan penilaian terhadap item-item yang harus dinilai. Dalam penilaian ini,
alternatif yang satu dibandingkan dengan alternatif lainnya dengan memberikan skor 1-9. Nilai 1
diberikan apabila kedua alternatif sama nilainya terhadap item-item yang digunakan untuk
penilaian.
*Dipilih 4 alternatif dengan total skor terbesar, yaitu : Alternatif I (skor : 30) Alternatif 10 (skor :
29), Alternatif 3 (skor : 29) dan Alternatif 6 (skor : 36). Diambil 4 alternatif karena diambil 50%
dari banyaknya alternatif.
PENILAIAN DENGAN METODE ZERO-ONE
Metode zero-one adalah salah satu cara pengambilan keputusan yang bertujuan untuk
menentukan urutan prioritas fungsi-fungsi. Prinsip metode ini adalah menentukan relativitas
suatu fungsi “lebih penting” atau “kurang penting” terhadap fungsi lainnya. Fungsi yang “lebih
penting” diberi nilai satu (one), sedangkan nilai yang “kurang penting” diberi nilai nol (zero).
INDEKS
A1 A2 A3 A4 A6 A7
A8 A10 TOTAL
A1 X 0.4 0.3 0.3 0.5 0.2 0.3 0.7 3
A2 0.6 X 0.8 0.2 0.2 0.3 0.3 0.4 2.4
A3 0.4 0.6 X 0.1 0.2 0.1 0.2 0.4 2.1
A4 0.6 0.8 0.8 X 0.2 0.1 0.2 0.4 2.2
A6 0.4 0.4 0.4 0.2 X 0.3 0.2 0.3 2.3
A7 0.5 0.2 0.3 0.4 0.2 X 0.2 0.4 2.3
A8 0.6 0.2 0.3 0.4 0.4 0.2 X 0.3 2.5
A10 0.2 0.5 0.5 0.5 0.4 0.4 0.3 X 2.9
Maka dari tahap analisis yang telah dilakukan, didapatkan 4 alternatif terbaik, yaitu :
DATA AWAL
14,791,
D PEKERJAAN ATAP
698
4 Kaso + reng genteng plentong Kayu Borneo Super m’ 12.00 6,565 78,780
ALTERNATIF 1
ALTERNATIF 10
ALTERNATIF 6
ALTERNATIF 3
2 Biaya Redesain* 0 0 0 0
Cost
4 0 0 0 0
direncanakan adanya
perubahan desain sehingga
seluruh alternatif tidak
mengalami biaya
penggantian
Salvage
(0.8% x IC)
*Tidak ada biaya redesain dikarenakan tidak ada perubahan rancangan yang mengubah rencana
konstruksi awal.
Berdasarkan analisa biaya siklus hidup (life cycle cost) pada tahap pengembangan ini, didapatkan
harga untuk penggunaan rangka atap dan penutup awal dan juga harga untuk keempat alternatif
yang akan dipilih.