Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul didalam
keadaan cair dengan spontan menjadi gas. Proses ini adalah kebalikan dari
kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara
berangsur – angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Energi surya
menggerakkan penguapan air dari samudera, danau, embun, dan sumber air
lainnya. Dalam hidrologi penguapan dan transpirasi (yang melibatkan
penguapan di dalam stomata tumbuhan) secara kolektif diistilahkan sebagai
evapotranspirasi.
Dalam kondisi alami, laju penguapan adalah jumlah air yang berubah
menjadi uap air dalam rentang waktu tertentu. Pengukuran penguapan dari
permukaan air bebas memberikan nilai yang dapat digunakan sebagai
ungkapan efek terpadu dari semua faktor meteorologi. Pengukuran evaporasi
ini dapat dilakukan dengan suatu alat yang bernama Class A Pan
Evaporimeter atau yang biasa disebut dengan Evaporimeter Panci Terbuka.
Penguapan perlu diukur karena penguapan sangat mempengaruhi
kehidupan dan siklus hidrologi. Pengukuran penguapan mengguanakan panci
penguapan kelas A adalah cara mengukur nilai penguapan air murni pada
bidang 1 m2 , di mana kuantitas air tersebut tidak berkurang selain oleh
penguapan terukur. Nilai penguapan dari panci penguapan kelas A dapat
digunakan untuk menaksir nilai penguapan di daerah badan air lain yang lebih
luas dan dalam, dan evapotranspirasi potensial dengan mengalikan nilai
penguapan terukur dengan konstanta panci. Nilai ini kemudian digunakan
juga sebagai dasar analisis irigasi dan penentuan jenis tanaman dalam
pertanian.
B. Tujuan
1. Mengetahui kegunaan dan manfaat alat Class A Pan Evaporimeter
2. Mengetahui komponen alat Class A Pan Evaporimeter
3. Mengetahui cara pengukuran dan prinsip kerja alat Class A Pan
Evaporimeter

C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Class A Pan Evaporimeter?
2. Apa fungsi alat Class A Pan Evaporimeter?
3. Komponen apa saja yang terdapat dalam alat Class A Pan Evaporimeter?
4. Apa fungsi masing – masing komponen dari alat Class A Pan
Evaporimeter?
5. Bagaimana prinsip kerja alat Class A Pan Evaporimeter?
6. Bagaiman cara pengamatan evaporasi menggunakan alat Class A Pan
Evaporimeter?
7. Bagaimana cara perawatan, instalasi, dan kalibrasi alat Class A Pan
Evaporimeter?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Class A Pan Evaporimeter


Class A Pan Evaporimeter
adalah sebuah alat yang
dirangkai sedemikian rupa
sehingga dapat mencatat jumlah
penguapan yang tejadi selama 24
jam. Evaporimeter termasuk
jenis alat konvensional yaitu alat
yang harus dibaca pada saat saat
tertentu untuk memperoleh data.
Alat ini tidak dapat mencatat sendiri. Evaporimeter merekam penguapan
yang terjadi dengan cara membaca angka yang ditunjukkan sesuai tinggi
permukaan air dalam panci. Satuan dasar untuk alat Evaporimeter adalah
millimeter (mm).
Gambar di atas merupakan salah satu jenis evaporimeter yaitu
evaporimeter panci terbuka jenis united class a pan. Evaporimeter panci
terbuka jenis United State Class A Pan mempunyai desain silinder dengan
ukuran diameter 120,7cm dan tinggi 25,4cm. Panci tersebut terbuat dari besi,
tembaga atau logam lainnya yang anti karat dengan ketebalan 0,8 mm dan
biasanya tidak di cat.
Bagian dasar panci dibuatkan pondasi yang terbuat dari kayu yang
mempunyai ukuran ketebalan sekitar 3-5 cm, dan diletakkan di atas tanah.
Kayu tersebut dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian atasnya
juga dicat putih untuk mengurangi penyerapan radiasi matahari.
Fungsi dari pondasi kayu ini adalah untuk menjaga bagian bawah panci
agar tetap kering selama musim hujan. Dan juga dapat memudahkan
pemeriksaan jika terjadi kebocoran pada panci.

B. Fungsi Class A Pan Evaporimeter


Class A Pan Evaporimeter digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin
luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan
yang sebenarnya yang terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai, dan lain
– lainya. Dalam satu kesatuan evaporimeter terdiri dari beberapa alat
diantaranya yaitu : Hook gauge, Still well, Cup counter anemometer,
termometer, tank, wire mesh cover, dan wooden platform.

C. Komponen – komponen Class A Pan Evaporimeter

1. Hook Gauge
Suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi
permukaan air dalam panci. Hook Gauge mempunyai
bermacam-macam bentuk, sehingga cara
pembacaannya berlainan. Untuk jenis cassella, terdiri
dari sebuah batang yang berskala, dan sebuah sekrup
yang berada pada batang tersebut, digunakan untuk
mengatur letak ujung jarum pada permukaan air dalam panci. Sekrup ini
berfungsi sebagai micrometer yang dibagi menjadi 50 bagian. Satu
putaran penuh dari micrometer mencatat perubahan ujung jarum setinggi
1 mm. Hook gauge buatan Perancis mempunyai micrometer yang dibagi
menjadi 20 bagian. Dalam satu bagian menyatakan perubahan tinggi
jarum 0,1 mm, berarti untuk satu putaran penuh, perubahan tinggi jarum
sebanyak 2mm. Hook gauge biasa diletakkan dalam sebuah bejana yang
disebut still well.

2. Wire Mesh Cover

Wiremesh adalah bahan material yang terbuat dari beberapa batang


logam,baja atau aluminium dalam jumlah banyak dan dihubungankan satu
sama lain dengan cara dilas atau bahkan dihubungkan dengan PIN atau
peralatan lain hingga berbentuk lembaran dan ada yang bisa
digulung.Wiremesh dibuat dalam berbagai jenis dan ukuran yang
biasanya disesuaikan dengan berbagai macam kebutuhan. Fungsinya
untuk menyaring air supaya yang tertampung dalam bak itu hanya berupa
cairan.
3. Termometer

Thermometer air merupakan


jenis thermometer biasa yang dipasang
tegak dengan menggunakan klem. Letak
bola thermometer di bawah permukaan
air. Dengan demikian suhu air dapat diketahui hanya pada waktu
dilakukan pembacaan. Floating maximum dan minimum thermometer
digunakan untuk mencatat suhu maximum dan minimumair yang
terjadi dalam 24 jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari sebuah pipa
gelas yang berbentuk huruf U dengan dua buah bola pada kedua
ujungnya. Thermometer dipasang pada rangka baja non magnetis yang
terapung sdikit di bawah permukaan air oleh pelampung aluminium.
Kedua bola thermometer dilindungi terhadap radiasi. Indeks dibuat
dari gelas dengan sumbu besi dan mempunyai pegas sehingga dapat
dipengeruhi gaya magnet. Suhu maximum ditunjukkan oleh kanan
index dalam tabung atas. Suhu minimum ditunjukkan oleh ujung
kanan indeks dalam tabung bawah. Magnet batang digunakan untuk
menyetel kedudukan index setelah suhu dibaca.

4. Still Well

Bejana terbuat dari logam (kuningan) yang


berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki.
Pada tiap kaki terdapat skrup untu menyetel/
mengatur kedudukan bejana agar letaknya
horizontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah
lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan
permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat
meletakkan hook gauge, juga membuat permukaan air dalam bejana
menjadi tenang dibandingkan dengan pada panci, sehingga penyetelan
ujung jarum dapat lebih mudah dilakukan.

5. Panci Bundar Besar (Tank)

Terbuat dari besi yang dilapisi bahan


anti karat. Panci ini mempunyai garis
tengah 122 cm dan tingginya 25,4 cm.
Berfungsi sebagai wadah penampung air.

6. Cup Counter Anemometer

Alat ini dipasang sebelah selatan


dekat pusat panci, dengan mangkok-
mangkoknya sedikit lebih tinggi. Alat ini
digunakan untuk mengukur banyaknya
angin permukaan (50cm di atas
permukaan tanah) selama 24 jam .

7. Wooden Platform
Bagian dasar panci dibuatkan
pondasi yang terbuat dari kayu
yang mempunyai ukuran ketebalan
sekitar 3-5 cm, dan diletakkan di
atas tanah. Kayu tersebut dicat
sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian atasnya juga dicat putih
untuk mengurangi penyerapan radiasi matahari. Fungsi dari pondasi kayu
ini adalah untuk menjaga bagian bawah panci agar tetap kering selama
musim hujan. Dan juga dapat memudahkan pemeriksaan jika terjadi
kebocoran pada panci.

D. Prinsip Kerja Class A Pan Evaporimeter


Kadar penguapan tidak dapat diukur secara langsung. Oleh karena itu
maka prinsip kerja evaporimeter menggunakan perubahan tinggi air dalam
panci. Air dalam panci mengibaratkan jumlah penguapan udara yang terjadi
dalam area 1 m2.
Karena evaporimeter adalah alat yang mengukur kadar penguapan yang
terjadi selama 24 jam, maka pengamatan penguapan menggunakan
evaporimeter, khususnya dengan evaporimeter panci terbuka jenis united state
class a pan dilakukan satu kali sehari yaitu pada jam 07.00 WIB atau 00.00
UTC. Atau jika pada stasiun klimatologi yaitu pada jam 07.30, 13.30, dan
17.30 WIB.

E. Cara Pengamatan
1. Pasang hook gauge di atas bejana still well.
2. Putar sekrup pengatur pada hook gauge sampai ujung jarum tepat pada
permukaan air. Sekrup ini berfungsi sebagai micrometer yang dibagi
menjadi 50 bagian. Satu putaran penuh dari micrometer mencatat
perubahan ujung jarum setinggi 1 mm.
3. Angkat hook gauge dan baca serta catat angka yang ditunjukkan skala
atau micrometer.
4. Ketinggian permukaan air di dalam panci diukur pada awal periode waktu
pengamatan dan akhir periode waktu tersebut. Selisihnya (setelah
dikoreksi dengan banyaknya curah hujan yang jatuh selama periode waktu
pengamatan) adalah besarnya penguapan.
5. Esok harinya lakukan pengamatan seperti di atas dan keduanya itu dapat
menentukan jumlah penguapan yang terjadi dalam 24 jam.
6. Jika air dalam panci hampir habis, maka isi kembali hingga air mencapai
tanda atau skala yang telah ditentukan. Begitu pun sebaliknya dengan
mengurasnya jika air meluap.

Pengisian air dalam evaporimeter

7. Hasil pengamatan dicatat di buku observasi, lalu disalin di back-up synop


dan dilaporkan dalam AGM IB, dan laporan data penguapan.

F. Cara Instalasi, Perawatan, dan Kalibrasi


Class A Pan Evaporimeter biasa diletakkan di tempat yang datar, bebas
dari pepohonan dan bangunan tinggi. Jika terdapat penghalang, jaraknya
harus lebih besar empat kali dari tingi penghalang tadi di atas panci
penguapan.
Letaknya juga diatur sehingga tidak terkena bayangan benda di
sekitarnya dan hembusan angina kencang. Panci diletakkan di atas pondasi
yang telah ditentukan.
Still well dipasang dalam panci sekitar 30 cm di tenggara pusat panci, corong
atas bejana diatur horizontal dengan mengendorkan atau mengatur sekrup
pada kakinya. Kemudian isi panci perlahan-lahan dengan air yang bersih,
tidak mengandung garam dan minyak. Isi hingga mencapai garis atau tanda
pada panci yang berjarak kira-kira 5 cm dari atas panci.
Tidak ada alat khusus yang digunakan untuk mengkalibrasi evaporimeter
panci terbuka. Namun, harus diperhatikan dalam pembacaan skala yang
ditunjukkan oleh hook gauge. Untuk pengukuran harian, dengan range ukur
antara 0 sampai 100 mm, nilai ketidakpastian atau kesalahan pembacaan yang
masih dapat ditolerir adalah 95% tidak boleh kurang dari 0.1 mm untuk
jumlah pengukuran kurang dari 5 mm, dan 2% untuk pengukuran lebih dari 5
mm.
Perawatan dari evaporimeter harus dilakukan secara berkala. Langkah-
langkah perawatan yang perlu dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Panci harus sering dibersihkan, sebaiknya dua kali dalam sebulan terutama
membersihkan bagian yang berminyak dan mengendap di bagian dasar,
karena dapat menyebabkan tumbuhnya alga yang dapat mempengaruhi
kadar penguapan yang terjadi.
2. Pembersihan biasanya dilakukan setelah pengamatan selesai.
3. Panci harus sering diperiksa minimal sebulan sekali terutama pada bagian
sambungan untuk mengetahui adanya kebocoran atau tidak.
4. Untuk stil well harus sering dibersihkan dan semua endapan dikeluarkan
terutama pada lubang bagian dasar.
5. Hook gauge juga harus dijaga kebersihannya, agarangka-angka dan
skalanya dapat dibaca dengan jelas. Terutama agar tidak terjadi kesalahan
pembacaan pada saat pengamatan.
6. Hook gauge dibersihkan dengan kerosin (petroleum murni) minimal sekali
setahun untuk menghilangkan kotorankotoran yang menempel.
7. Pada saat-saat tertentu, sekrup juga perlu diminyaki agar mudah diputar.
Sekrup sekrup pada hook gauge juga harus sering diperiksa agar tidak
terjadi penyimpanagn pada saat pembacaan.
8. Di daerah-daerah tertentu terutama di daerah tropis, untuk melindungi
panci dari burung dan hewan lainnya biasanya air yang berada dalam
panci diberi bahan kimia. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah burung
atau hewan lain meminum air yang ada dalam panci. Namun pemberian
bahan kimia tersebut juga tidak boleh berlebihan, karena dapat
mempengaruhi karakteristk dari air dalam panci, sehingga secara otomatis
penguapan yang terjadi tidak sesuai dengan yang semestinya.
9. Sedangkan untuk melindungi jumlah air dalam panci akibat angin
kencang, biasanya di sekitar evaporimeter panci terbuka dibangun dinding
dari kawat yang berbentuk jala. Hal ini juga dapat mencegah hewan
mendekati panci selain melalui cara yang sudah dijelaskan tadi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Class A Pan Evaporimeter merupakan alat yang berfungsi untuk
mengukur jumlah evaporasi dalam 24 jam. . Makin luas permukaan panci,
makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya yang
terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai, dan lain – lainya. Dalam satu
kesatuan evaporimeter terdiri dari beberapa alat diantaranya yaitu : Hook
gauge, Still well, Cup counter anemometer, termometer, tank, wire mesh
cover, dan wooden platform. prinsip kerja evaporimeter menggunakan
perubahan tinggi air dalam panci. Air dalam panci mengibaratkan jumlah
penguapan udara yang terjadi dalam area 1 m2.
Daftar Pustaka

Anonim, 2009. Evaporimeter Panci Terbuka.


http://kamuspengetahuan.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 16 April
2017 pukul 20.00 WIB

Anonim, 2015. Class A Pan Evaporimeter. https://apriliaerlita.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 16 April 2017 pukul 20.00 WIB
TUGAS AGROKLIMATOLOGI
ALAT CLASS A PAN EVAPORIMETER

Disusun Oleh :

1. Guntur Raharjo (134160057)


2. Purwantiningrum (134160058)

PAT B
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
”VETERAN”
YOGYAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai