Anda di halaman 1dari 3

Review Journal Of Shipment Scheduling

“Integrasi keputusan penjadwalan pengiriman jangka ke depan dan


kemunduran
saluran dalam sistem item yang dipulihkan”
Mandy-egul Toptal
Jurusan Teknik Industri, Universitas Bilkent, Ankara 06800, Turki

Dalam jurnal ini berisi tentang bagaimana mempertimbangkan sebuah masalah yang
sedang di cari dari jumlah pengiriman ekonomi yang gagal dan memperbaiki item yang
ada di antara depot pusat dan pusat koleksi untuk mengkoordinasikannya. Untuk masalah
ini maka di temukannya solusi yang diusulkan agar dapat memperbaiki jumlah
pengiriman optimal, dan tingkat item cadang yang akan diadakan di pusat koleksi dengan
tujuan meminimalkan biaya total rata-rata dikenakan tingkat pengiriman item yang
gagal.

Dari jurnal ini kita dapat mempelajari integrasi keputusan mengenai pengiriman ke depan
dan kemunduran saluran antara pusat koleksi / lokal gudang dan lokasi depot / pemulihan
pusat. Dalam sistem yang sedang dipelajari, item yang digunakan di beberapa pangkalan /
lokasi ritel dikembalikan ke pusat koleksi yang mengalami kegagalan. Item gagal
dikonsolidasikan di pusat koleksi sampai kuantitas ekonomi tercapai dan dikirim ke pusat
depot untuk pemulihan. Pusat koleksi juga digunakan untuk menyimpan item spare yang
dapat dimasukkan ke dalam layanan untuk menggantikan beberapa yang gagal. Telah di
jelaskan di dalam jurnal ini pengujian, menyortir dan operasi pemulihan dari item yang
gagal dilakukan di depot pusat. Jika item yang gagal tidak bisa dipulihkan, itu diganti
dengan produk baru. Maka dari sini artinya layanan pengiriman barang yang di lakukan
tergolong cukup di perhatikan dengan baik, pusat tidak akan mengirimkan barang yang
kualiatasnya tidak terjamin. Sehingga selalu memeriksa barang yang akan meraka kirim
pada konsumen.

Pengiriman barang antara pusat koleksi dan pusat depot dilakukan dengan menggunakan
kendaraan berkapasitas. Di bagian ini, kita mempelajari masalah menemukan optimum
jumlah item cadangan di pusat koleksi, kapal-ekonomi membawa barang yang
kualitasnya gagal dari pusat koleksi ke depot pusat dan kuantitas pengiriman ekonomi
diservis item yaitu untuk dapat dipulihkan atau diganti dari depot pusat ke pusat koleksi.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya sementara mencapai tingkat layanan atas
semua basis / lokasi ritel. Di sini bearti telah adanya solusi untuk meminimalkan biaya
yang keluar, sehingga dalam segi perbaikan telah bejalan dengan baik.

Disini di ketahui semua item gagal segera diganti dengan item cadang dan tidak ada biaya
yang dikeluarkan. Namun jika tidak adanya biaya kirim, maka tentunya akan memotong
suatu biaya yang harusnya menjadi keuntungan. Artinya di sini terjadi pelayanan yang
cukup baik dari pihak produksi kepada konsumen yang mendapatkan pengiriman namun
kualitasnya tergolonmg gagal. Tidak adanya biaya pengiriman di sini karena perusahaan
telah menyediakan biaya untuk suatu keadaan seperti itu.
Di sini tercatat bahwa penyederhanaan nyata dalam masalah sehari-hari. Dalam
kenyataannya ada beberapa masalah di pusat pengumpulan. Oleh karena itu, routing
kendaraan untuk mengkonsolidasikan barang di beberapa lokasi juga merupakan bagian
dari
solusi. Jurnal ini berfokus pada bagian memecahkan masalah dengan mempertimbangkan
pusat koleksi tunggal dan depot pusat. Dapat di lihat banyak pengorbanan, komponen
biaya yang terjadi dan diusulkan, namun solusi tersebut masih di pertimbangkan dan
masih memperkirakan solusi yang lebih baik lagi. Di sini biaya transportasi pengiriman
harus tetap di perhitungkan. Konsep mengkoordinasikan arus yang muncul dalam
lingkungan remanufaktur untuk mengurangi biaya transportasi adalah penting. Namun di
jurnal ini belum masih memikirkan gabaimana cara mengurangi biaya transportasi
tersebut.

Pengiriman dilakukan dengan menggunakan kendaraan berkapasitas. Dalam perjalanan


kembali dari gudang lokal untuk lokasi pusat, kendaraan tersebut juga digunakan untuk
membawa barang-barang gagal. Pada saat kegagalan pada pengecer, jika ada item cadang
di gudang, digunakan untuk menggantikan item gagal. Jika gudang sudah habis untuk
cadangan item,pengguna dari item gagal harus menunggu sampai berikutnya pengisian
dari gudang lokal. Dari sini berarti kita tahu bahwa perusahaan harus menanggung biaya
untuk setiap satuan waktu yang pengecer menunggu. Di lokasi pusat, item yang gagal
akan di pulihkan atau dibuang. Jika item yang gagal dibuang,diganti dengan merek baru
satu.

Di jurnal ini mengatakan tentang bagaimana cara mempertimbangkan masalah di mana


perusahaan ingin tingkat kegagalan item yang tidak dapat segera diganti pada setiap
siklus, tidak melebihi nilai yang telah ditentukan namun masih mementingkat tingkat
kepuasan pelanggan

Maka dari itu perlunya tingkat ketelitian dari perusahaan itu sendiri tentang kerjanya
dalam menghasilkan sebuah produk yang di maksimalkan tidak adanya produk gagal,
sehingga dapat mengurangi biaya pengiriman produk tersebut. Dan usaha perusahaan itu
sendiri harus di sertai kesadaran

Anda mungkin juga menyukai