Anda di halaman 1dari 2

INGATLAH, KEMATIAN TAK DAPAT DIHINDARI

Dengan menyamar sebagai seorang manusia, malaikat maut sang pencabut nyawa mengunjungi
Nabi Sulaiman AS yang saat itu kebetulan sedang duduk bersama sahabat-sahabatnya. Sang
malaikat menatap salah seorang di antara mereka dengan pandangan yang begitu tajam. Tentu
saja hal itu menarik perhatian sebagian besar teman-teman Nabi Sulaiman AS. Setelah lelaki (
Malaikat maut ) itu keluar majelis, seorang dari mereka langsung bertanya kepada Nabi
Sulaiman AS.

“Siapakah orang tadi, ya Nabiyallah?”

“Kulihat dia tiada henti memandangiku?” kata seorang sahabat Nabi Sulaiman yang tadi
dipandangi terus oleh sang malaikat pencabut nyawa.

“Dia itu Malaikat Izrail, si pencabut nyawa,” jawab Nabi Sulaiman.

Mendengar jawaban Nabi Sulaiman tersebut, lelaki yang bertanya itu hatinya mnejadi kecut.
Tubuhnya mendadak jadi gemetar. Keringat dingin pun mulai keluar dari tubuhnya. Dia berpikir,
tentu tidak lama lagi nyawanya akan dicabut dan ia akan segera meninggal. Melihat perubahan
mimik wajah semacam itu, Nabi Sulaiman lalu menghibur temannya yang akan dijemput oleh
maut tersebut.

“Ajal adalah kepastian bagi setiap makhluk. Hadapilah dia dengan tenang. Nah, sebelum kau
meninggalkan dunia ini, adakah keinginan yang paling kau idam-idamkan selama ini?” Tanya
Nabi Sulaiman AS.

“Ada,” jawabnya. “Aku ingin dibawa terbang oleh angin dan dijatuhkan di Negeri India,
Malaikat Izrail tak akan mampu mendatanginya dan mencabut nyawanya.

“Baiklah, sekarang juga kau bisa menikmatinya,” kata Nabi Sulaiman AS. Untuk mengabulkan
permintaan sang teman, Nabi Sulaiman segera memerintahkan pasukan angin untuk
menerbangkan temannya itu jauh ke Negeri India. Apa yang terjadi kemudian? Di Negeri India
ternyata Malaikat Izrail telah menunggu. Betapa terkejutnya lelaki itu melihatnya. Akan tetapi,
dia toh tak bisa berbuat apa-apa karena sang malaikat kematian tersebut segera mencabut
nyawanya sesuai yang ditugaskan oleh Allah SWT.

Meninggallah lelaki teman Nabi Sulaiman itu di India. Adapun setelah melaksanakan tugasnya,
Malaikat Izrail segera mendatangi kembali Nabi Sulaiman di tanah Palestina.

“Kau datang lagi, kawan?” Dari mana kau?” Tanya Nabi Sulaiman AS

“Dari negeri India,” jawab Malaikat Izrail.

“Dari India? Oh ya, mengapa engkau tadi memandangi teman dudukku?”


“Waktu itu aku sedikit kebingungan, Aku diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa orang itu
di India, tetapi saat itu ia berada di Palestina, di sampingmu. Padahal, jarak antara Palestina dan
India itu lumayan jauh. Dan tidak mungki ditempuh oleh seorang manusia dalam waktu sekejap.
Karena itu, aku menjadi bingung dan meninggalkan majelis itu,” kata Sang malaikatul maut.

“Lalu, apa yang kau lakukan, kawan?” Tanya Nabi Sulaiman AS

“Aku terus saja pergi ke India, karena tugas itu harus kulaksanakan di sana. Masya Allah, tiba-
tiba dalam sekejap, lelaki itu sudah ada di sana. Maka kulaksanakan tugas itu dengan mencabut
nyawanya di India. Alhamdulillah, aku sudah bisa menyelesaikan tugasku dengan baik,” kata
Malaikat Izrail.

Anda mungkin juga menyukai