Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UNTUK RABU 1 NOVEMBER 2017

Lakukan analisis kasus untuk mendapatkan laporan asesmen dan rekomendasi


intervensi yang tepat.

KELOMPOK 1 dan 2: Kasus Senna

Senna, berusia 15 tahun. Saat ini dia duduk di kelas VIII SMP favorit di kotanya. Senna berasal
dari keluarga prasejahtera. Sebelumnya dia bersekolah di sebuah SD negeri di pinggir kota
dengan fasilitas terbatas dan jumlah murid yang minimal. Senna dapat bersekolah di SMP favorit
melalui jalur KMS (Keluarga Menuju Sejahtera), program pemerintah kota yang mewajibkan
setiap sekolah negeri memberikan kuota 25% dari pagu penerimaan siswa baru untuk warga
tidak mampu tanpa melihat prestasi belajar siswa tersebut sebelumnya. Semula Senna sangat
senang menjadi siswa di SMP favorit. Akan tetapi Senna segera mengalami kesulitan dalam
mengejar pemahaman atas materi yang disampaikan guru-gurunya. Jika guru memintanya untuk
mengulang materi terakhir yang disampaikan, Senna terlihat mengalami kesulitan untuk
mengingatnya. Ia menunjukkan tanda-tanda seperti belum pernah mempelajari materi-materi
yang ditanyakan guru.

Guru menyampaikan bahwa ketika beliau mengajar maka Senna terlihat tidak paham dengan
yang diajarkan. Ketika diajarkan langkah-langkah untuk menyelesaikan soal matematika atau
urutan tahun dalam pelajaran sejarah, Senna tidak dapat mengikutinya. Jika ditanya guru dan
jawabannya salah, Senna malah menjadi marah. Senna juga kemudian merasa tersisih dari
pergaulan dengan teman-temannya karena merasa teman-temannya yang selalu berpenampilan
keren, mengikuti informasi terbaru mengenai film, dan cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas
di kelas merasa enggan setiap kali ia mendekat. Nilai rapor pada semester pertamanya di SMP
seluruhnya mengalami ketidaktuntasan minimal.

Hasil tes :

WISC : IQ Fullscale = 89

IQ Performance = 88

IQ Verbal = 87

DAP dan BAUM : kekanak-kanakan, tidak konsisten, konsep diri negatif


TUGAS UNTUK RABU 1 NOVEMBER 2017

Lakukan analisis kasus untuk mendapatkan laporan asesmen dan rekomendasi


intervensi yang tepat.

KELOMPOK 3 dan 4: Kasus Ehsan

Ehsan (11;0 thn) adalah siswa kelas V SD. Ia mulai membaca ketika berumur tiga tahun dan
lancar membaca ketika usia empat tahun. Di sekolah ia mengerjakan tugas lebih cepat daripada
waktu yang disediakan. Sisa waktu mengerjakan tugas dipakai untuk memberitahu teman yang
mengalami kesulitan. Jika ditegur, ia tidak menunjukkan kemarahan yang terbuka, tetapi
kemudian melakukan aktivitas lain seperti membaca majalah dan menggambar. Suka
memprotes keterangan guru yang tidak sesuai dengan apa yang dipelajari di rumah. Ia tidak
suka bergaul dengan teman sekolah dan mengalami kesulitan jika harus bekerjasama dalam
kelompok. Ia cenderung mendominasi, tidak suka bermain seperti permainan yang dilakukan
teman-temannya, dan tidak bisa menerima kesalahan bila pekerjaannya disalahkan, kecuali
untuk pelajaran matematika. Di kelas ia sedikit bicara terutama pada saat memprotes sesuatu
atau keterangan guru yang tidak sesuai dengan apa yang dipelajari di rumah.

Di rumah ia senang bermain Lego (bentuk permainan konstruksi). Ia sering menanyakan sesuatu
yang tidak dimengerti dari apa yang dibacanya.

Observasi saat tes:

1. Reaksinya cepat, bicara, dan bertanya seperlunya.

2. Berjalan-jalan di sekitar gedung tanpa ditemani orang tua, meski saat itu orang tuanya
menunggui selama tes berlangsung.

Hasil tes:

IQ 135 (skala Binet)

Usia kronologis 11 tahun 2 bulan

Usia mental 14 tahun 2 bulan.


TUGAS UNTUK RABU 1 NOVEMBER 2017

Lakukan analisis kasus untuk mendapatkan laporan asesmen dan rekomendasi


intervensi yang tepat.

KELOMPOK 5 dan 6: Kasus Iffey

Iffey adalah seorang siswa kelas VI berusia 12 tahun. Guru menyampaikan keluhan kepada
psikolog pendidikan bahwa pada saat pelajaran berlangsung, Iffey kurang dapat fokus pada
pelajaran dan sulit berkonsentrasi, terutama matematika. Seringkali ia tidak maksimal ketika
mengerjakan tugas sehingga ketika ulangan nilainya juga tidak maksimal. PR-nya jarang
dibuat dan nilai akademiknya tergolong kurang bila dibandingkan teman-teman seusianya.
Iffey lebih senang membaca dibandingkan menghafal hitungan, sehingga ia tidak
bersemangat untuk mempelajari matematika. Jika ditanya Iffey dengan tangkas menjawab
bahwa ia sebenarnya dapat menyelesaikan dengan baik hanya saja ia sedang lelah atau fokus
untuk mengerjakan tugas lainnya. Namun kenyataannya tugas yang dikatakan membuatnya
sibuk itu juga tidak diselesaikan dengan sungguh-sungguh dan dikumpulkan setelah lewat
batas waktunya. Kegemaran Ife adalah bermain rubik. Iffey sudah pernah memecahkan rubik
4x4x4. Ia juga senang mengutak-atik komponen elektronika dan pernah membuat bel pintu
sederhana ketika duduk di kelas 5.

HASIL TES :

WISC : IQ Fullscale = 115

IQ Performance = 112

IQ Verbal = 116

DAP dan BAUM = tergantung, ragu-ragu, memiliki banyak keinginan

Anda mungkin juga menyukai