Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KMB (KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH)

Tentang
PNEUMONIA

Oleh :

WILDANINGSIH

AKADEMIK KEPERAWATAN SANDI KARSA MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit salauran nafas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan
yang tinggi diseluruh dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum
berhubungan dengan infeksi saluran nafas yang terjadi di masyarakat (PK) atau
didalam rumah sakit/pusat perawatan. Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi
saluran nafas bawah akut diparenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15%-20%.
Kejadian PN di ICU lebih sering daripada PN diruangan umun, yaitu
dijumpai pada hampir 25% dari semua infeksi pada 9-27% dari pasien yang
diintubasi. Pneumonia dapat terjadi pada orang normal tanpa kelainan iminitas
yang jelas. Namun pada kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia
didapati adanya satu atau lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan
tubuh.
Pneumonia semakin sering dijumpai pada orang yang lanjut usia/lansia dan
sering terjadi pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Pada
perkembangannya pengelolahan pneumonia telah dikelompokan pneumonia yang
terjadi dirumah sakit - pneumonia nosokomial (PN) kepada kelompok pneumonia
yang berhubungan dengan pemakaian ventilator dan yang didapat dipusat
perawatan kesehatan.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Agar Mahasiswa/I mampu mengerti konsep dasar medic dari gangguan
system pernafasan : pneumonia
2. Agar mahasiswa/I mampu memahami dan melakukan proses keperawatan
pada pasien dengan gangguan system pernafasan : pneumonia
BAB II
TINJAUAN TEORI

Konsep Dasar Medik


1. Pengertian
Pneumonia adalah suatu proses peradangan di mana terdapat konsolidasi yang
disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidak dapat
berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi, begitupun dengan aliran
darah di sekitar alveoli, menjadi terhambat dan tidak berfungsi maksimal.
Hipoksemia dapat terjadi, bergantung pada banyaknya jaringan paru-paru yang
sakit.

2. Patogenesis
Pneumonia di kelompokan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah
satu di antaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, di bagi menjadi dua
kelompok, yaitu community-acquired (di peroleh di luar sarana pelayanan
kesehatan) dan hospital-acquired (di peroleh di rumah sakit atau sarana
kesehatan lainnya). Streptococcus pneumoniae menjadi penyebab tersering
terjadinya pneumonia yang di dapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius
karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh
penderita untuk melawan infeksi sering kali terganggu. Selain itu, kemungkinan
terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotokmenjadi lebih
besar.

Pneumonia bakteri di tandai oleh eksudat intraalveolar supuratif di sertai


konsilidasi. Proses infeksi dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi. Jika terjadi pada
satu atau lebih lobus disebut pneumonia lobaris, sedangkan pneumonia lobularis atau
bronkopneumonia menunjukkan penyebaran daerah infeksi yang memiliki bercak dengan
diameter sekitar 3-4 cm mengelilingi dan mengenai bronkus.
Penting juga diketahui tentang perbedaan antara pneumonia yang didapat dari
masyarakat dengan pneumonia yang didapat dirumah sakit. Frekuensi relatif dari agen-
agen penyebab pneumonia berbeda pada kedua sumber ini. Infeksi nasokomia sering
disebabkan oleh bakteri gram negatif atau staphylococcus aureus. Stadium dari
pneumonia karena pneumococcus adalah sebagai berikut :
a. Kongesti ( 4 – 12 jam pertama): eksodat masuk ke serosa masuk
kedalam alveolus dari pembuluh darah yang bocor.
b. Hepatisasi merah ( 48 jam berikutnya): paru-paru tampak merah dan
tampak bergranula karena sel darah merah, fibrin, dan leukosit PMN
mengisi alveolus.
c. Hepatisasi kelabu ( 3-8 hari): paru-paru tampak abu-abu karena
leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi dalam alveolus yang terserang.
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
AKTIFITAS ISTRAHAT
Gejala ; kelemahan,kelelahan.
Imsomnia
Tanda ; letargi.
Penurunan toleransi terhadap aktivitas
SIRKULASI
Gejala ; riwayat adanya/GJK kronis.
Tanda ; takikardia.
Penampilan kemerahan atau pucat
INTEGRITAS EGO
Gejala ; banyaknya stresor,masalah finansial.
MAKANAN/CAIRAN
Gejala ; kehilangan nafsu makan,mual/muntah.
Riwayat diabetes meletus
Tanda ; distensi abdomen.
Hiperaktif bunyi usus
Kulit kering dengan turgor buruk
Penampilan kakeksia(malnutrisi)
NEUROSENSORIK
Gejala ; sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda ; perubahan mental (bingung, somnolea)
NYERI/KENYAMANAN
Gejala ; sakit kepala
Nyeri dada (pleuritik),meningkat oleh batuk ; nyeri dada substernal
(influenza).
Mialgia, artralgia
Tanda ; melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada sisi yang sakit
untuk membatasi gerakan

PERNAPASAN
Gejala ; riwayat adanya/ISK kronik, PPOM, merokok sigaret
Takipnea, dispnea progresif, pernapasan dangkal, penggunaan otot
aksesoris, pelebaran nasal.
Tanda ; sputum ; merah muda,berkarat atau puluren
Perkusi ; pekak diatas area yang konsolidasi
Fremitus ; taktil dan vokal bertahan meningkat dengan konsolidasi.
Gesekan friksi pleural.
Bunyi nafas ; menurun atau tak ada diatas area yang terlibat,atau napas
bronkial
Warna ; pucat atau sianosis bibir/kuku.
KEAMANAN
Gejala ; riwayat gangguan sistem imun, mis SLE,AIDS,penggunaan steroid
atau kemotrapi institusionalisasi, ketidak mampuan umum.
Demam (mis., 38,5-39,60c)
Tanda ; berkeringat.
Menggigil berulang,gemetar
Kemeran mungkin ada pada kasus rubeola atau varisela
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala ; riwayat mengalami pembedahan; penggunaan alkohol kronis
Pertimbangan DRG menunjukan rerata lama dirawat; 6,8 hari.
Rencana pemulangan ; bantuan dengan merawat diri,tugas memelihara rumah.
Oksigen mungkin diperlukan, bila ada kondisi pencetus.
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK
Sinar x: mengidentifikasi distribusi structural (mis, lobar, bronkial); dapat
juga menyatakan abses luas/infiltrate, ampiema (stapilococcus); infiltrasi
menyebar atau terlokalisasi (bakterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul
(lebih sering virus). Pada pneumonia mikoplasma, sinar x dada mungkin bersih.
GDA/ nadi oksimentari : Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru
yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah: Dapat diambil dengan biopsi
jarum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopi fiberoptik, atau biopsi pembukaan baru
untuk mengatasi organisme penyebab. Lebih dari 1 tipe organisme ada: bakteri
yang umum meliputi Diplococcus pneumonia, stpilococcus aereus, A- hemolitik
strepcoccus, Haemopilus influenza; CMV.
Catatan : Kultur sputum dapat tak mengidentifikasi semua organism yang ada.
Kultur darah dapat menunjukkan baktremia sementara.
JDL: Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada
infeksi firus, kondisi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya
pneumonia bacterial
Pemeriksaan serologi, mis, titer virus atau Leginella, agglutinin dingin :
membantu dalam membedakan diagnosis organism khusus
LED: meningkat
Pemeriksaan fungsi paru : Volume mungkin menurun (kogesti dan kolaps
alveolar): tekanan jalan nafas mungkin meniongkat dan complain menurun.
Mungkin terjadi pembebasan (hipoksemia)
Elektrolit: Natrium dan kalorida mungkin rendah
Bilirubin: mungkin meningkat
Aspirasi perkutan/ biopsy jaringan paru terbuka : Dapat menyatakan intranuklear
tipikal dan keterlibatan sitoplasmik (CMV); karaktristik sel raksasa (rubeolla)
PRIORITAS KEPERAWATAN
a. Mempertahankan/ memperbaiki fungsi pernafasan
b. Mencegah komplikasi
c. Mendung proses penyembuhan
d. Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan
pengobatan
TUJUAN PEMULANGAN
a. Ventilasi dan okzigenasi adekuat untuk kebutuhan individu
b. Komplikasi dicegah/ diminimalkan
c. Proses penyakit/ prognosis dan program terapi dipahami
d. Perubahan pola hidup teridentifikasi/ dilakukan untuk mencegah
kebutuhan.

2. Diagnosa (Menurut Buku Diagnosa Nanda)


a. Bersihan jalan nafas, tidak efektif b/d obstruksi jalan napas/ peningkatan
sekresi atau produksi mukus berlebihan
Ditandai dengan:
Ø Perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan.
Ø Bunyi nafas tak normal
Ø Dispnea
Ø sionosis.
Ø Batuk, efektif atau tak apektif
Ø tanpa pruduksi sputum.
Ø influensa
b. Kerusakan Pertukaran gas, b/d perubahan membrane alveolar – kapiler
(efek inflamasi).
Ditandai dengan:
Ø Dispnea,
Ø sianosis
Ø Takikardia
Ø Gelisah perubahan mental
Ø Hipoksia
c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi b/d ketidak ada kekuatan
pertahankan utama (penurunan kerja silia, perlengketan secret pernapasan).
Tidak adekuat pertahanan skunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit
kronis, malnutrisi.
Ditandai dengan:
Ø Tidak dapat diterapkan; tanda- tanda dan gejala – gejala membuat
diagnose actual.
d. Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplei dan
kebutuhan oksigen
Kelemahan umum.
Kelelahan yang berhubungan dengan gangguan pola tidur yang berhubungan
dengan ketidak nyamanan, batuk berlebihan, dan dispnea.
Ditandai dengan:
Ø Laporan verbal kelemahan, kelelahan, keletihan.
Ø dispnea karena kerja, takisknea.
Ø takikardia sebagai respon terhadap aktifitas
Ø terjadinya / memburuknya pucat/ sianosis
e. Nyeri Akut b/d inflamasi parenkim paru.
Reaksi seluler terhadap sirkulasi toksin
Batuk menetap.
Ditandai dengan:
Ø Nyeri dada pleuritik
Ø sakit kepala, otot atau nyeri sendi
Ø melindungi area yang sakit.
Ø prilaku distraksi, gelisah
f. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak
mampuan mencerna dan menelan makanan
Ditandai dengan:
Ø Nyeri abdomen
Ø Hiperaktif bunyi usus
Ø Kehilangan nafsu makan
Ø Mual/muntah
Ø Banyaknya stresor
Ø Kulit kering dengan turgo buruk
Ø Batuk meningkat
g. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
Ditandai dengan:
Ø Perubahan mental
Ø Kulit kering dan turgo buruk
Ø Kemahan,kelelahan
Ø Peningkatan suhu tubuh
h. Defisiensi/Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar, mengenai kondisi dan
kebutuhan tindakan)b/d kurang pajanan, Kesalahan
intepretasi informasi, Kurang mengingat
Ditandai dengan:
Ø Permintaan informasi
Ø Pernyataan kesalahan konsep
Ø Kegagalan memperbaiki/ berulang.
3. Diagnosa keperawatan

DIAGNOSA TUJUAN DAN HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN KRETERIA
1. Bersihan jalan - menunjukkan jalan - Tunjukkan atau bantu - Batuk adalah
nafas, tidak nafas paten dengan bunyi pasien mempelajari mekanisme
efektifb/d obstruksi nafas bersih, tak ada melakukan batuk mis, pembersihan jalan
jalan napas/ dispnea, sianosis dan menekan dada dan nafas alami, membantu
peningkatan sekresi mengeluarkan sekret batuk efektif sementara silia untuk
atau produksi mukus posisi duduk tinggi. mempertahankan jalan
berlebihan - Penghisapan sesuai nafas paten. Penekanan
indikasi menurunkan ketidak
- Berikan cairan nyamanan dada dan
sedikitnya 2500 ml/hr posisi duduk
(kecuali kontra memungkinkan upaya
indikasi). Tawarkan air nafas lebih dalam dan
hangat, dari pada dingin lebih kuat.
- Merangsang batuk
atau pembersihan jalan
nafas secara mekanik
pada pasien yang tak
mampu melkukan
karena batuk tak efetif
atau menurun tingkan
kesadaran.

- Cairan (khususnya
yang hangat)
memobilisasi dan
mengeluarkan secret
Memudahkan
pengencaran dan
pembangunan secret.
2. Kerusakan -menunjukkan perbaikan - Kaji frekuensi, - pernafasan tergantung
Pertukaran gas, b/d ventilasi dan oksigenasi kedalaman, dan pada / indikasi derajat
perubahan membrane jaringan dengan GDA kemudahan bernafas. keterlibatan paru dan
alveolar – kapiler dalam rentang normal - Observasi warna kulit, status kesehatan
(efek inflamasi). dan tak ada gejala membrane mukosa, dan umum.
distress pernafasan. kuku, catat adanya - Sianosis kuku
-berpartisipasi pada sianosis perifeir (kuku) menunjukkan
tindakan untuk atau sianosis sentral vasokontriksi atau
memaksimalkan (sirkumoral). respons
oksigenasi . - Awasi suhu tubuh, tubuhterhadapo
sesuai indikasi. Bantu demam/ menggigil.
tindakan kenyamanan Namun seanosis daun
untuk menurunkan telinga, membrane
demam dan menggigil, mukosa, dan kulit
mis, selimut tanmbahan/ sekitar mulut
menghilangkannya, (membrane hangat)
suhu ruangan nyaman, menunjukkan
kompres hangat atau hipoksemia sistemik.
dingin. - Demam tinggi
- Tinggikan kepala dan (Umum pada
dorong sering pneumonia bacterial
mengubah posisi, napas dan influenza) sangat
dalam, dan batuk meningkatkan
efektif. kebutuhan metabolic
dan kebutuhan
oksigendan
mengganggu
oksigenasi seluler.
- Tindakan ini
meningkatkan inspirasi
maksimal,
meningkatkan
pengeluaran secret
untuk memperbaiki
ventilasi
3. Resiko tinggi - mencapai waktu - Pantau tanda vital - Selama waktu ini,
terhadap penyebaran perbaikan infeksi dengan ketat, potensial komplikasi
infeksib/d ketidak ada berulang tanpa khususnya selama awal (hipotensi/syok) dapat
kekuatan pertahankan konflikasi. terapi. terjadi.
utama (penurunan -menidentifikasi - Anjurkan pasien - Meskipun pasien
kerja silia, intervensi untuk memperhatikan dapat menemukan
perlengketan secret mencegah/ menurunkan pengeluaran sekresi pengeluaran dan
pernapasan). resiko infeksi. (mis. Meningkatkan upaya membatasi atau
pengeluaran dari pada menghindarinya,
menelannya) dan penting bahwa sputum
melaporkan perubahan harus dikeluarkan
warna, jumlah dan bau dengan cara ,aman.
secret. Perubahan karaktristik
- Ubah posisi dengan sputum menunjukkan
sering dan berikan perbaikan pneumonia
pembuangan paru yang atau terjadinya infeksi
baik. skunder.
- Batasi pengunjungan - Meningkatkan
sesuai indiukasi pengeluaran,
- Lakukan isolasi pembersihan infeksi.
pencegahan sesuai - Menurunkan
individual. pemajanan terhadap
- Dorong pathogen infeksi lain.
keseimbangan istirahat - Tergantu pada tipe
adekuat dengan infeksi, respon
aktifitas sedang. terhadap anti biotic,
Tindakan masukan kesehatan umum
nutrisi adekuat. pasien, dan terjadinya
- Awasi keefetifan konflikasi, teknik
terapi antimicrobial. isolasi mungkin
diperlukan untuk
mencegah
penyebaran/
melindungi pasien
dari proses infeksi
lain.
- Memudahkan proses
penyembuhan dan
meningkatkan tahanan
alamia.
- Tanda perbaikan
kondisi harus terjadi
dalam 24 – 28 jam.
4. Intoleransi -melaporkan / - Evaluasi respon - Menetapkan
aktifitas b/d menunjukkan pasien terhadap kemampuan/kebutuhan
ketidakseimbangan peningkatan toleransi aktifitas. Catatan pasien memudahkan
antara suplei dan terhadap aktifitas yang laporan dispnea, pemilihan interfensi.
kebutuhanoksigen dapat diukur dengan tak peningkatan - Menurunkan stress
Kelemahan umum. adanya dispnea, kelemahan /kelelahan dan rangsangan
Kelelahan yang kelemahan berlebihan, dan perubahan tanda berlebihan,
berhubungan dan tranda vital dalam vital selama dan meningkatkan istirahat.
dengan gangguan rentang normal setelah aktifitas - Tirah baring
pola tidur yang - Berikan lingkungan dipertahankan selama
berhubungan tenang dan batasi fase akut untuk
dengan ketidak pengunjung selama menurunkan kebutuhan
nyamanan, batuk fase akut sesuai metamolik, menghemat
berlebihan, dan indikasi. Dorong energy untuk
dispnea. penggunaan manajmen penyembuhan.
stress dan pengalih Pembatasan aktifitas
yang tepat. ditentukan dengan
- Jelaskan pentingnya respon individual
istirahat dalam rencana pasien terhadap
pengobatan dan aktifitas dan perbaikan
perlunya kegagalan pernafsan.
keseimbangan aktifitas - Pasien mungkin
dan istirahat nyaman dengan kepala
- Bantu pasien memilih tinggi, tidur di kursi
posisi nyaman untuk atau menunduk
istirahat dan/ atau kedepan meja atau
tidur. bantal.
- Bantu aktifitas - Meminimalkan
perawatan diri yang kelelahan dan
diperlukan. Berikan membantu
kemajuan peningkatan keseimbangan suplai
aktifitas selama fase dan kebutuhan oksigen
penyembuhan
5. Nyeri Akut b/d - menyatakan nyeri - Tentukan karaktristik - nyeri dada, biasanya
inflamasi parenkim hilang / terkontrol nyeri, mis, tajam, ada dalam beberapa
paru. - menunjukkan rilaks, konstan, ditusuk. derajat pada
Reaksi seluler istirahat atau tidur, dan Selidiki perubahan pneumonia, juga dapat
terhadap sirkulasi peningkatan aktifitas karakter/ lokasi/ timbul konplikasi
toksin dengan tepat. intsnsitas nyari. pneumonia seperti
Batuk menetap. - Pantau tanda vital perikarditis dan
- Berikan tindakan endokarditis
nyaman, mis, pijatan - Perubahan frekuensi
punggung, perubahan jantung atau TD
posisi, music tenang/ menujunkkan bahwa
perbincangan, pasien mengalami
relaksasi/ latihan nafas nyeri, khususnya bila
- Tawarkan alasan lain untuk
pembersihan mulut perubahan tanda vital
dengan sering. telah terlihat
- Tindakan non-
analgesik diberikan
dengan sentuhan
lembut dapat
menghilangkan ketidak
nyamanan dan
memperbesar efek
terapi analgesic.
- Pernafasan mulut dan
terapi oksigen dapat
mengiritasi dan
mengeringkan
membrane mukosa,
potensial ketidak
nyamanan umum.
6. ketidak seimbangan -menunjukkan - Identifikasi factor - Pilihan intervensi
nutrisi kurang dari peningkatan nafsu yang menimbulkan tergantung pada
kebutuhan tubuh b.d makan. mual/muntah. penyebab masalah
ketidak mampuan -mempertahankan atau Mis,sptum banyak, - Menghilangkan tanda
mencerna dan meningkatkan berat pengobatan aerosol, bahaya, rasa, bau dari
menelan makanan badan. dispnea berat, nyeri. lingkungan pasien dan
- Berikan wadah dapat menurunkan
tertutup untuk sputum mual.
dan buang sesering - Menurunkan efek
mungkin. Berikan / mual yang
bantu kebersihan mulut berhubungan dengan
setelah muntah, setelah pengobatan ini
tindakan aerosol dan - Bunyi usus mungkin
drainase postural, dan menurun / tak ada bila
sebelum makan. proses infeksi
- Jadwalkan berat/mamanjang.
pengobatan pernafasan Distensi abdomen
sidikitnya 1 jam terjadi sebagai akibat
sebelum makan. menelan udara untuk
- Auskultasi bunyi menunjukkan pengaruh
usus. Observasi/ toksin bakteri pada
palpasi distensi saluran GI.
abdomen. - Tindakan ini dapat
- Berikan makan porsi meningktkan masukan
kecil dan sering meskipun nafsu makan
termasuk makanan mungkin lambat untuk
kering (roti panggan. kembali.
krekers) dan/atau - Adanya kondisi
makan yang menarik kronis (seperti PPOM
untuk pasien. atau alkoholisme) atau
- Evaluasi status nutrisi keterbatasan keuangan
umum, ukur berat dapat menimbulkan
badan dasar. malnutrusi, rendahnya
tahanan terhadap
infeksi, dan/ atau
lambatnya respons
terhadap terapi
1.Kekurangan volume Menunjukkan - Kaji perubahan tanda - Peningkatan suhu
cairanb.d keseimbangan cairan vital, contoh atau memanjangnya
kehilangan cairan dibuktikan dengan peningkatan suhu/ demam meningktkan
aktif parameter individual demam memanjang, laju metabolic dan
yang tepat, mis, takikardia, hipotensi kehilangan cairan
membrane mukosa ortostatik. melalui epvorasi, TD
lembab, turgor kulit baik, - Kaji turgor kulit, ortostatik berubah dan
pengisian kapiler cepat, kelembaban membrane peningkatan takikardia
tanda vital stabil. mukosa (bibir,lidah). menunjukkan
- Catat laporan mual/ kekurangan cairan
muntah sistemik.
- Pantau masukan dan - Indicator langsung
keluaran, catat warna, keadekuatan volume
karakter urin. Hitung cairan, meskipun
keseimbangan cairan. membrane mukosa
Waspadai kehilangan mulut mungkin kering
yang tak tanpak. Ukur karena nafas mulut dan
berat badan sesuai oksigen tambahan
indikasi - Adanya gejala ini
- Tekankan cairan menurunkan masukan
sedikitnya 2500 ml/hr oral
atau sesuai kondisi - Memberikan
individual. informasi tentang
keadekuatan volume
cairan dan kebutuhan
penggantian.
- Pemenuhan
kebutuhan dasar cairan,
menurunkan resiko
dehidrasi.
8. Defisiensi/Kurang -menyatakan pemahaman - Kaji fungsi normal - Meningkatkan
pengetahuan kondisi, proses penyakit paru, patologi kondisi pemahaman situasi
(kebutuhan belajar, dan pengobatan. - Diskusikan yang ada dan penting
mengenai kondisi dan -melakukan perubahan ketidakmampuan dari menghubungkannya
kebutuhan pola hidup dan penyakit, lamanya dengan program
tindakan) b/d kurang berpartisipasi dalam penyembuhan, dan pengobatan.
pajanan,Kesalahan program pengobatan harapan kesembuhan. - Informasi dapat
intepretasiinformasi, Identifikasi perawatan meningkatkan koping
Kurang mengingat diri dan kebutuhan/ dan membantu
sumber pemeliharaan menurunkan ansietas
rumah dan masalah
- Berikan informasi berlebihan. Gejala
dalam bentuk tertulis permafasan mungkin
dan verbal lambat untuk membaik,
- Tekankan pentingnya dan kelemahan,
melajutkan batuk kelelahan dapat
efektif/ latihan menetap selama riode
pernafsan yang panjang. Factor
- Tekankan perlunya ini dapat brhubungan
melanjutkjan terapi depresi dan kebutuhan
antiobiotik selama berbagai bentuk
priode yang di dukungan dan bantuan.
anjurkan - Kelemahan dan
- Buat langkah untuk depresi dapat
meningkatkan mempangaruhi
kesehatan umum dan kemampuan untuk
kesejahtraan mis, mengasimilasi/
istirahat dan aktifitas mengikuti program
seimbang, diet baik, medic.
menhindadri - Selam awal 6-8
kerumunan selama minggu setela pulang,
musim pilek/flu dan pasien beresiko besar
orang yang mengalami untuk kambuh dari
infeksi saluran nafas pneumonia.
atas. - Penghentian dini
- Takankan pentingnya antibiotic dapat
melanjutkan evaluasi mengakibatkan iritasi
medic dan vaksin /. mukosa bronkus, dan
Imunisasi dengan tepat menghambat makropag
- Identifikasi alveolar,
tanda/gejala yang mempengaruhi
memerlukan pelaporan pertahanan
pemberi perawatan alamia/imunitas,
kesehatan, mis, membatasi terpajan
peningkatan dipnea, pada pathogen.
nyri dada, kelemahan - Dapat mencegah
memanjang, kambuhnya pneumonia
kehilangan berat dan/ atau komplikasi
badan, demam/ yang berhubungan.
,menggigil, - Upaya evaluasi dan
menetapnya batu interfensib tepat waktu
produktif, perubahan dapat mencegah/
mental meminimalkan
komlikasi.

Anda mungkin juga menyukai