Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran


serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,pengaturan kelahiran
Pembina ketahanan keluarga,peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil,bahagia sejahtera(Yuhedi.L.T 2011)

Dari data WHO (World Health Organization) (1990) di dapatkan bahwa


diseluruh dunia terjadi lebih dari 1000x10(6) senggama setiap harinya dan terjadi
satu juta kelahiran baru perhari dimana 50% di antaranya direncanakan dan 25%
tidak di harapkan 150.000 kasus abortus provokasi yang terjadi perhari
50.000diantara abortus illegal ddan lebih dari 500 perempuan meninggal akibat
komplikasi abortus tiap harinya (Prawirahardjo.S.2011)

Peserta KB secara nasional sampai dengan bulan agustu 2013 sebanyak


5.547.543 peserta dengan presentasi masing-masing sebagai berikut : 348.134
peserta IUD (7,85%),85.137 peserta mow (1,53%),475,463 peserta implant
(8,57%),2,748,777peserta sunting (49,55%),1,458,464 peserta pil.

Di Sulawesi selatan tahun 2012, presentase tertinggi alat / cara KB yang


di pakai peserta KB aktif adalah suntik (646,49%) kemudian pil (31,65%), implan
(8,95%), kondom (6,27%),IUD (4,64%), MOP( 0,26%) MOW(16%) obat Vagina
(0,03%) dan lainnya (0,05%) sedangkan presentase penggunaan kontrasepsi
bagi peserta KB baru yang terbanyak tahun 2012 tersebut masing-masing suntik
(46,52%), pil (31,25%), kondom (9,70%) implant (7,4%),IUS (4,01%),MOW
(0,88%),MOP(0,21%),obat vagina (0,00%) dan lainnya (0,3%) (DINKES,2012).

Berdasarkan data data yang diambil dari RSUD kota Makassar pada
tanggal 19 mei 2015, pada tahun 2014 jumlah aksptor KB suntik 3 bulan
sebanyak 221 akseptor, sedangkan pada tahun 2015 pada bulan januari-mei
penggunaan akseptor KB suntik 3 bulan sebanyak 60 akseptor.(RSUD kota
Makassar).

Suntik 3 bulan yang di berikan secara intra muscular setiap 3 bulan


keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode
yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan
pemakaian relative rendah bila di bandingkan dengan alat kontrasepsi
sederhana (Mulyani S.N 2013)

Penambahan berat badan merupakan salah satu efek yang sering di


keluhkan oleh akseptor suntik 3 bulan (Sibagariang E.E 2010). Efek samping
suatu metode kontrasepsi merupakan suatu factor yang perlu di pertimbangkan
metode kontrasepsi . maka perlu di upayakan perlindungan dari efek samping
sekaligus kelestariannya .

Berdasar survey yang dilakukan penilitian di RSUD kota Makassar


sebanyak 60 akseptor KB suntik 3 bulan sebagian besar penggunaan akseptor
KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan. Berdasarkan latar belakang
tersebut penelitian tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai “hubungan
penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan pada
akseptor KB suntik 3 bulan di RSUD kota Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ingin mengetahui


.”hubungan penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan peningkatan berat
badan di RSUD kota Makassar.

C. Tujuan Penelitian
1. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi
suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan di RSUD kota Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi penggunaan KB 3 bulan.
b. Untuk mengetahui peningkatan berat badan pada akseptor KB 3 bulan.
c. Untuk menganalisis hubungan penggunaan KB suntik 3 bulan dengan
peningkatan berat badan.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Ilmiah.
Sebagai penelitian penambahan wawasan dan pengembangan ilmu
pengetahuan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan.
2. Bagi Institusi
Sebagai bahan masuk bagi mahasiswa DIII kebidanan untuk penelitian
selanjutnya terutama tentang hubungan penggunaan kontrasepsi suntik 3
bulaN.
3. Bagi Penelitian
Sebagai salah satu pengalaman untuk menambah kemampuan pengetahuan
dan wawasan tentang hubungan penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan
dengan peningkatan berat badan.
BAB II

TIN JAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum tentang Berat Badan.


1. Pengertian
a. Berat badan adalah hasil peningkatan / penurunan semua jaringan yang
ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, cairan tubuh, dan lain-lainnya
(Wijayanti 2010).
b. Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang di timbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun
(Setiyaningrum E,2014).
2. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi berat badan menurut (Wijayanti
2014).
a. Herediter
Kecemasan menjadi gemuk pada keluarga tertentu telah lama di
ketahui makan banyak dan berkali-kali tiap harinya. Dengan demikian
masukan energy tiap harinya melebihi kebutuhannya.
b. Bangasa atau Suku
Pada bangsa atau suku tertentu kadang-kadang terlihat labih banyak
anggota-anggotanya terlihat banyak anggota-anggotanya yang menderita
obsitas. Dalam hari ini sukar untuk menetukan factor yang lebih menonjol.
c. Gangguan Emosi
Gangguan emosi merupakan sebab terpenting obesitas pada remaja.
Pada anak yang bersedih hati dan memisahkan diri dari lingkungannya
timbul rasa lapar yang berlebihan sebagai kompensasi terhadap
masalahnya.
d. Fisiologi
Energy yang dikeluarkan menurun dengan bertambahnya usia dan ini
sering meningkatkan berat badan pada usia pertengahan.
e. Gangguan Hormone
Gangguan hormone hipotiroit dapat mempengaruhi peningkatan berat
badan atau kecenderungan untuk meningkatkan berat badan.
f. Aktifitas Fisik
Peningkatan berat badan dapat di sebabkan asupan energy yang melebihi
kebutuhan tubuh yang biasanya di alami oleh orang yang kurang olahraga
dan kurang aktifitas fisik, hal ini menyebabkan energy yang masuk ke
dalm tubuh tidak di bakar atau di gunakan yang kemudian di simpan
dalam bentuk lemak. (Mulyani. N.S,2013)
B. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
1. Kontrasepsi suntuk 3 bulan adalah metode kontrasepsi yang di berikan intra
muscular setiap 3 bulan adalh 6-Alfa-Medroksiprogesteron yang di gunakan
untuk kontrasepsi.
2. Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah 6-Alfa-Medroksiprogesteron yang di
gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progertorone
yang kuat dan sangat efektif (Sarwono,P, 2011)
a. Jenis suntik 3 bulan
Depo profera, depo progestin dan depo geston di suntik intra muscular
setiap 12 minggu. Dengan kelonggaran batas waktu suntik, bias di berikan
kurang dari satu minggu atau lebih satu minggu dari patokan 12 minggu ?(
suntik dkk, 2013).
b. Cara kerja
1. Mencegah lepasnya sel telur dari induk telur wanita
2. Mengentalkan lender mulut Rahim, sehingga menghambat
spermatozoa (sel mani) masuk ke dalam rahim.
3. Menipiskan indometrium, sehinga tidak siap intuk kehamilan (
suratun,dkk 2013)
c. Efektifitas
Efektifitas keluarhga berencana suntik 3 bulan sangat tinggi, angka
kegagalan kurang dari 1%, WHO telah melakukan penelitian pada DMPA
(Depo Medroziprogesterone Acetap) dengan dosis standarnya dan angka
kegagalan 0,9%,asal penyuntikannya di lakukan secara teratur sesuai
jadwal yang di tentukan ( Setianingrum E, 2014).
d. Keuntungan metode suntik 3 bulan
1. Efektifitas tinggi
2. Sederhana pemakaiannya
3. Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak
4. Cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4 kali dalam
setaun)
e. Kekurangan sutik 3 bulan
1. Terdapat gangguan haid seperti amenora yaitu tidak haid ada setiap
bulan selama menjadi akseptor keluarga berencana suntik 3 bulan
berturut-turut.
2. Timbulnya jerawat di badan atau wajah di sertai infeksi atau tidak bila
di gunakan dalam jangka panjang.
3. Berat badan yang bertambah 2 kg pada tahun pertama dan meningkat
7,5 kg selam 6 tahun.
4. Pusing dan sakit kepala.
f. Yang dapat menggunakan suntik 3 bulan.
1. Ibu usia reproduksi (20-25 tahun)
2. Ibu pasca pesalinan
3. Ibu pasca keguguran
4. Ibu yang sering lupa menggunakan KB pil
g. Kontra indikasi.
1. hamil atau di curgai hamil.
2. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima gangguan haid, terutama amenorea
4. Diabetes militus di setiap komplikasi
h. Waktu pemberian dan dosis
Kontrasepsi suntik sangat cocok untuk program postpartum karena
tidak mengganggu laktasi, dan terjadinya amenore setelah suntik. Suntik
tidak emngganggu ibu-ibu yang menyusui anaknya dalam masa
postpartum, karena dalam masa ini terjadi amenorea laktasi.

i. Efek samping dan cara penanggulanannya gangguan haid


a. Gejala dan keluhan.
1) Amenorea adalah tidak datangnya haid selama akseptor suntik
KB selam 3 bulan berturut-turut.
2) Spoting adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid yang
terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik.
3) Metrorhagiae adalah perdaran yang berlebihan di luar siklus
haid.
4) Menometrorhagiae datangnya darah haid yang berlebihan
jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid ( suratun, dkk 2013)
b. Penanggulangan
1) Pelayanan konseling
Memberikan penjelasan kepada akseptor suntik bahwa
pemakaian suntik dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut
dan gejala tersebut adalah akibat hormonal suntik.
2) Bila terjadi perdarahan, dapat pula di berikan preparat estrogen
misalnya: linoral dua kali satu sehari sampai perdarahan
berhenti ( suntik, dkk 2013)
3) Keputihan
a) Gejala dan keluhan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari
senggama yang terasa mengganggu.
b) Penanggulangan
1) Jelaskan bahwa peserta suntik jangan terjadi keputihan. Apabila
hal ini terjadi juga harus di cari penyebabnya dan di berikan
pengobatannya.
2) Anjurkan untuk menjaga kebersihan alat genetalia dan pakaian
dalam agar tetap bersih dan kering.
3) Bila keputihan sangat mengganggu sebaiknya dirujuk untuk
mendapatkan perawatan yang tepat. (Sunatun,dkk 2013).
4) Jerawat
a) Gejala dan keluhan
Timbulnya jerawat di wajah atau di badan. Dapat disertai
infeksi atau tidak.
b) Penanggulanan
Memberi vitamin A dan vitamin E dosis tinggi. Bila disertai
infeksi dapat di berikan preparat tetracycline 250 mg 2 kali 1
selama kapsul 1 atau 2 minggu.
5) Perubahan libido
a) Gejala dan keluhan
Menurunnya dan meningkatnya libido akseptor hal ini bersifat
subjektif dan sulit di nilai.
b) Penanggulangan
Menjelaskan kepada klien kemungkinan hal ini, dan sifatnya
yang subjektif.
6) Perubahan berat badan
a) Gejala dan keluhan
Berat badan bertambah atau turun beberapa kilo gram dalam
beberapa bulan setelah pemakaian suntik KB.
b) Penangulangan
1) Jelaskan pada akspetor suntik bahwa kenaikan dan
penurunan berat badan adalah salah satu efek samping
pemakaian suntik, akan tetapi tidak selalu perubahan berat
badan tersebut di akibatkan dari pemakaian suntik KB.
7) Pusing dan sakit kepala
a) Gejala dan keluhan
Rasa berputar atau sakit di kepala, yang dapat terjadi pada
saat satu sisi atau kedua sisi atau seluruh bagian kepala.
Biasanya bersifat sementara.
b) Penanggulangan
1) jelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa
kemungkinan tersebut mungkin ada, tetapi jarang terjadi.
2) Pemberian anti prostaglandin atau obat mengurangi
keluhan atau : asetosal 50 mg 3 kali 1 tablet / hari atau
prasetamol 50 mg 3 kali 1.
3) Bila tidak ada perubahan ganti cairan cara kontrasepsi non
hormonal.
BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variable Penelitian


Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah metode kontrasepsi yang diberikan
banyak keuntungan dan kerugian. Salah satu kekurangan dari kontra sepsi ini
adalah berat badan yang bertambah 2,3 kg pada tahun pertama, dan meningkat
75 kg selama 6 tahun. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui antara
penggunaan suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan di RSUD kota
Makassar.
B. Hubungan Antara Variabel
Dari tinjauan dan landasan teori yang di kemukakan, dapat di simpulakan
kerangka konsep pada gambar di bawah ini.

Variabel Independent Variabel Dependent

Penggunaan KB suntik 3 bulan Peningkatan berat badan

C. Identifikasi Variabel
1. Variabel dependent adalah variable terganggu, terikat,akibat, terpengarah
adalah berat badan.
2. Variabel independent adalah variable bebas,sebab mempengaruhi atau
variable resiko adalah KB suntik 3 bulan.
D. Defenisi Operasional dan kriteria Objektif
Defenisi operasional adalah uraian tentang batasan variable yang
dimaksud,atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan.
(Notoatmodjo S.2012).skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala guttman yang merupakan pengukuran yang wajib atau tidak,baik atau
buruk,positif hingga negative

Defenisi operasional variable sebagai berikut


1. Akseptor KB suntik 3 bulan
Akseptor KB suntik 3 bulan adalah ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik
3 bulan.
Contoh Objektif:
Akseptor KB suntik 3 bulan:Akseptor yang telah menggunakan KB suntik 3
bulan ≥1 tahun
2. Peningkatan berat badan
Yang dimaksud peningkatan berat badan adalah peningkatan berat badan
setelah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan selama ≥1 tahun.untuk
pertanyaan nomor 1,2,3,4,5,6,dan7 apabila responden menjawab YA
mendapatkan skor ”1”,apabila responden menjawab TIDAK skor “0” apabila
responden menjawab TIDAK mendapat skor ”1”.
Contoh Objektif:
a. Berat badan meningkat:apabila skor ≥4
b. Berat badan tidak meningkat:apabila skor <4
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pertanyaan tentang jawaban sementara terhadap
masalah penelitian,yang disusun berdasarkan teori
1. Ho : Tidak ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan
dengan peningkan berat badan.
2. Ha : ada hubungan antara kontrasepsi suntik 3 bulan dengan peningkatan
berat badan.

Anda mungkin juga menyukai