Anda di halaman 1dari 22

Pubertas

Sub Bagian Endokrinologi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Dr.RUSDI ANDID,Sp.A

FK-UNSYIAH-RSUZA
Puberty by Edvard Munch, 1894

Klein K. N Engl J Med 2007;357:2413-2414


Pendahuluan
• Onset pubertas

• P : 8-13 tahun

• L : 9-14 tahun

• Perubahan-perubahan penting

• neuroendokrine : gonadotropin, sex steroid, dan GH

• biologis/fisik : pertumbuhan linear, komposisi tubuh,


organ-organ, sistem reproduksi
Perubahan hormonal
pada pubertas
Hormonal Fisik
•Gonadotropin •Sistem reproduksi
•Sex Steroid •seks sekunder
•Growth Hormone •growth spurt

Tinggi Akhir
Maturasi sistem
reproduksi
Fertilitas
Efek testosteron pada pubertas

• Pematangan genitalia interna/ekstrerna

• perkembangan otot dan maskulin

• pertumbuhan linear

• perubahan suara (lebih berat)

• pertumbuhan dan distribusi rambut

• perangsangan kelenjar sebacea


Perkembangan alat reproduksi (P)

G FSH merangsang perkembangan ovarium


dan sel granulosa
G Efek estrogen

• vagina

• uterus

• labia majora

• clitoris dan mammae


Perkembangan alat reproduksi (P)

• Perubahan pada vagina

• penebalan mukosa

• perubahan rasio sel epitel (superficial / intermediate /


parabasal)

• penimbunan glikogen ↑ pada sel mukosa

• perubahan pH menjadi lebih asam

• rentan terhadap infeksi jamur


Perkembangan alat reproduksi (P)

• Perubahan pada uterus

• rasio corpus/cerviks ↑ : prepubertal < 1 → pubertal = 1

• proliferasi endometrium

• Perubahan pada labia majora

• pigmentasi, vaskularisasi, erotisasi ↑

• Klitoris sedikit membesar


Perkembangan alat reproduksi (L)

• Pembesaran testes ( volume > 4ml)

• tanda awal pubertas (usia 12 tahun)

• akibat pe↑ ukuran tubulus seminiferous & pe↑ jumlah sel


Leydig dan Sertoli

• pembesaran epididimis, vesika seminalis, dan prostat

• perkembangan penis
Orkidometer
Tahapan pubertas laki-laki
(Tanner)

G1-5, Pu 1-5, A 1-5, testicular volum > 4 ml – first sign of male puberty
5 11
Tahapan pubertas perempuan
(Tanner)

7 B 1-5, Pu 1-5, A 1-5. (B2 – first sign of female puberty) 12


Pubertal Rating According to Tanner Stages

Carel J and Leger J. N Engl J Med 2008;358:2366-2377

13
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin (P) Payudara
• M 1: Prapubertas

• M 2: Menonjol seperti bukit


kecil, areola melebar

• M 3: Payudara dan areola


membesar tanpa dapat
dipisahkan bentuknya

• M 4: Areola dan papila


membentuk bukit kedua

• M 5: matang, papila
menonjol, areola sebagai
bagian payudara
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin
• P 1: Prapubertas
Rambut Pubis
• P 2: jarang, pigmen sedikit, lurus/
sedikit ikal, hanya pada
labia/pangkal penis

• P 3: lebih hitam, ikal, menyebar


ke mons pubis

• P 4: tebal, seperti bentuk dewasa


tapi belum menyebar ke medial
paha

• P 5: bentuk dewasa, berbentuk


segitiga, menyebar ke medial
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin genital (L)
• G 1: Prapubertas

• G 2: testes >4 ml, kulit


skrotum menipis

• G 3: penis membesar
dan memanjang,
skrotum membesar

• G 4: penis lebih
membesar, skrotum
berwarna lebih gelap

• G 5: bentuk dewasa
Perubahan fisik

• Tinggi Badan

• pertambahan tinggi selama pubertas

• P: 18-23 cm; L: 25-30 cm

• TB awal pubertas = 84% TB akhir

• Berat Badan

• rata-rata BB ↑ 2x
Pertumbuhan Linear

• Minimum height velocity

• kecepatan pertumbuhan linear terendah menjelang


pubertas

• pada CDGP: masa ini lebih lama

• awal percepatan tumbuh pubertas


(Marshall & Tanner,
Kesimpulan

• Ciri pertumbuhan linier pada pubertas

• Adanya percepatan tumbuh akibat kerja GH dan steroid


seks

• Akhir pertumbuhan linier

• Adanya perbedaan tinggi dewasa antara pria dan wanita


Kesimpulan

• Akibat kerja hormonal pada pubertas

• Timbulnya tanda-tanda seks sekunder

• Pematangan sistem reproduksi

• Adanya percepatan tumbuh

• Penutupan epifisis tulang

Anda mungkin juga menyukai