TENTANG
“EVALUASI”
DISUSUN OLEH:
2017
i
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Rumusan masalah yang terkait dengan makalah ini, antara lain:
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini, antara lain:
5
8. Untuk mengetahui proses pendekatan dalam evaluasi
BAB II
PEMBAHASAN
6
Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan.
Tague sutcllife (1996), mengartikan evaluasi sebagai “ a systematic
process of determining the extent to which instructional objective are achieved
by pupils”. Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan
incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana, sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.
Evaluasi juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan
nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 1996).
Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh arikunto dan cepi
(2008), bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu. Yang selanjutnya informasi tersebut akan
digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah meneyediakan
informasi informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk
memnentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan. Sedangkan user(2003), mengatakan bahwa: evaluasi adalah suatu
proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna
untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternative
yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil
secara acak, maka alternative alternative itu harus dibelai nilai yang relative,
karenanya pemberian nilai itu harus.
7
Tujuan daripada evaluasi adalah
8
Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Menurut arikunto (2002), ada yaitu tujuan umum dan tujuan khusus diarahkan
kepada program secara case. Tujuan khusus lebih difokuskan komponen. Menurut
Crawford (2001) fungsi evaluasi adalah
1. Untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai
2. Untuk memberikan objektivitas perilaku hasil
3. Untuk mengetahui kemampuan kelayakan
4. Untuk memberikan umpan balik
Stufflebeam melihat tujuan evaluasi
Penetapan penyediaan informasi untuk menilai keputusan alternative
Membantu audience untuk mengembangkan manfaatprogram objek
Membantu pengembangan kebijakan
9
maka fungsi evaluasi digunakan untuk menilai hambatan hambatan yang
terjadi yang sehubungan dengan implementasi program tersebut.
3. Alat mengukur efektivitas, efisiensi, mutu, dan dampak program
Aspek penting dalam pelayanan kesehatan diantaranya peningkatan
efektivitas , efeisiensi, perbaikan mutu pelayana, dan dampak positif dari
program kesehatan. Aspek ini menjadi salah satu parameter untuk
menilai perkembangan program yang sedang dikerjakan. Dengan
adanya evaluasi akan membantu para manajer untuk mengukur program
yang dijalankan, sesuai dengan harapan Lembaga baik dari segi
peningkatan efektivitas, efisiensi, mutu dan dampak program
4. Alat control manajemen
Luasnya cakupan dan rentang kendali program yang rumit, maka
dibutuhkan fungsi evaluasi sebagi control pengawassan untuk
memastikan dialkukannya perbaikan dengan segera bila terjaadi
pelayanan yang terlambat.
5. Alat umpan balik keputusan
Hasil dari penilaian program kesehatan yang tengah dikerjakan, akan
menyediakan data dan informasi yang berguna untuk melakukan
rekomendasi rekomendasi yang tepat, tentang langkah mengatasi
berbagai permasalahan yang dihadapi.
6. Sebagai dasar penyusunan perencanaan selanjutnya
Hasil dari penilaian program kesehatan yang tenga dikerjakan, akan
menyediakan data dan informasi yang bergunauntuk revisi perencanaan
agar bias menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan pasar.
10
diketahui sejauh mana perkembangannya. Apakah hasil telah mencapai target
atau belum? Target mana saja yang telah dicapai.
2. Diketahuinya segala hambatan implementasi program
11
▪ Evaluasi proses yaitu evaluasi utnuk menilai proses
kegiatan dan,
1) Utility (manfaat)
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan
2) Accuracy (akurat)
Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
ketepatan tinggi.
3) Feasibility (layak)
Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan
secara layak.
1. Relevansi
12
Relevansi dipakai untuk memeriksa rassionalisasi, suatu program yaitu
memeriksa relevansi antara
Masalah
Kebijakan
Tujuan/ jawaban masalah
Kegiatan
Unit kerja, dsb
Masalah
Kebijakan
Tujuan/jawaban
Kegiatan
Unit kena,dsb
Relevansi juga dapat dipakai untuk menilal pengadaan/penghentian suatu
program
13
Usaha yang diakukan tidak memberikan hasil
membandingkan rencana dan kenyataan suatu program secara berkala pada waktu
program sedang berjalan, guna mengetahui
bulanan, atau tah man, secara time series analysis. Beberapa metode untuk
14
A. Garis kecanderungan sederhara
Y= a+b X
Dilakukan dengan mambuat garis kecenderurgan (tren) pada hasil program yang
diasumsikan mengkut pola Linear
antara lain cara alijabar. cara Hi-Lo average (rata rata nilai tinggi dan rendah)
Melode ini dapat dilakukan bila sebaran hasil menurut waktu pada scate
diagram(diagram pencar)menurut suatu asumsi/berpola linier/garis nilai a
menunjukkan nilai awal dari hasil, dan nilai b menunjukan tanda dan besarnya
slope (derajat peningkaran/penununan) hasil dan
positif menunjukan kemajuan/progress yang meningkat dari waktu ke waktu.
Siope yang bertanda negatif menunjukan kemajuan yang menurun dari waktu ke
waktu dan slope berniai 0 menunjukkan tidak adanya peningkatan/penurunan
hasil atau bernilai tetap dari waktu ke waktu.
b) Estimasi Rasic
Pt: Po (1+n)t
15
t: Interval waktu untuk mencapai Pt
d) Regresi
Metode
regresi yang dapat dipakai dalam evaluasi progress adalah metode leas
rumus-rumus
Yi=na+bXi
Contoh :
4 .Efektivitas
Menilai tingakt keberhasilan program
Menilai pencapaian target
Perbandingan efektifitas beberapa program
16
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
Efek = x 100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡
1. Efisiensi
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
EFIS = x 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
= 𝑐𝑜𝑠𝑡
Biaya satuan/unit cos adalah niłai baya yanig diperlukan persatuan kegiatan
sehingga Sehingga kegiatan/program yang lebih etsien
Cost benefit analysis adalah perbandingan rasio atau selisih antara biaya
17
yang harus dikeluarkan dibanding dengan keuntung/frene/Zy/manfaat dalam skala
uang yang bisa diperoleh sehingga kegiatan atau program lebih efisien adalah
kegiatan program yang mempunyai nilai CBA tertinggi.
hasil yang efekif dibardingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan Sehingga
kogiatan/program dengen nilai CEA yang tetinggi adalah kegiatan program yang
efisien
H. Model Evaluasi
2002), yaits
posisi suatusistem.Evaluasi
inidapatmenghasilk
pakah program
18
direncanakan
4 Program impro
kegiatan.
manfaat program
mermiki persamaan yatu mengumpulkan data atau intormesi objek yang dievaluasi
I. Pendekatan Evaluasi
Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternative dan tujuan-tujuan terasebut
mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenaik pandangan-
pandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator
setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan evaluasi suatu program / kegiatan
adalah penting.
Ada beberapa pendekatan umum dalam melakukan evaluasi yaitu :
1. Pendekatan pertama adalah objective-oriented approach. Fokus pada
pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan program/proyek dan seberapa jauh
tujuan itu tercapai. Pendelkatan ini membutuhkan kontakn intensif dengan
pelaksana program/ proyek yang bersangkutan.
2. Pendekatan keduaadalah pendekatan three dimensional cube atau Hammonds
evaluation approach.
19
Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu instruction (karakteristik
pelaksanaan, isi, topik, metode fasilitas dan organisasi program/proyek),
institution (karakteristik individual peserta, instruktur, administrasi
sekolah/kampus/organisasi), dan behavioral objective (tujuan program itu
sendiri, sesuai dengan taksonomi Bloom, meliputi tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor)
3. Pendekatan ketiga adalah management-oriented approach. Fokus dari
pendekatan iniadalah sistem (dengan model CIPP : Context-input- Proses-
Product). Karena pendekatan ini melihat program / proyek sebagai suatu sistem
sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana
yang perlu ditingkatkan.
4. Pendekatan keempat adalah goal free evaluation. Berbeda dengan tiga
pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus pada efek sampingnya,
bukan kepada apakah tujuan yang diinginkan dari pelaksana program/proyek
terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan oleh evaluator
eksternal.
5. Pendekatan kelima adalah consumer-oriented approach. Dalam pendekatan ini
yang dinilai adalah kegunaan materi seperti soft ware, buku, silabus. Mirip
dengan pendekatan kepuasan konsumen di ilmu pemasaran, pendekatan ini
menilai apakah materi yang digunakan sesuai dengan penggunaannya, atau
apakah diperlukan dan penting untuk program/ proyek yang dituju. Selain itu,
juga dievaluasi apakah materi yang dievaluasi di pollow up dan cost effective.
6. Pendekatan keenam adalah expertise-oriented approach. Dalam pendepakatan
ini , evaluasi dilaksankaan secara formal dan informal, dalam artian jadwal
dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan. Standar penilaian dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa dilakukan oleh individu dan
kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan tertua dimana evaluator
secara subjektif menilai kegunaan suatu program/proyek, karena itu disebut
subjective professional judgement.
20
7. Pendekatan ketujuh adalah adversary-oriented approach. Dalam pendekatan
ini, adadua pihak elevator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan
buruk, disamping azda juri yang menentukan argument evaluator mana yang
diterima. Untuk melakukan pendekatan ini, evaluator harus tidak memihak,
meminimalkan bias individu dan mempertahankan pandangan yang seimbang
8. Pendekatan terakhir adalah naturalistic & participatory approach
Pelaksana evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari
evaluasiini beragam, sangat deskriptif dan induktif.evaluasi ini menggunakan
data beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar rencana
evaluasi.kekurangan dari pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya tergantung
siapa yang menilai.(salehudin,2009)
J. Proses Evaluasi
Menurut penulis, proses evaluasi dilakukan sebagai berikut :
21
menilai program penyuluhan kesehatan, maka instrument yang akan dibuat adalah
bentuk kuisioner.
3. Pengukuran obyek evaluasi
Setelah instrument tersusun, langkah selanjutnya melakukan pengukuran obyek
evaluasi / pengukuran dilakukan mengikuti tahapan-tahapan evaluasi yang tepat.
Tidak dibenarkan tahapannya terlewatkan atau saling mendahului , karena bisa jadi
hasilnya tidak diketahui. Misalnya bila mengukur penyuluhan kesehatan, maka
pengukuran pengetahuan dilakukan sebelumdan sesudah penyuluhan dilakukan.
Tahapan ini tidak boleh dilewatkan atau tertukar dalam pelaksanaannya.
4. Pencatatan data hasil pengukuran
Saat pengukuran obyek, evaluasi maka setiap hasil pengukuran dicatat pada
lembar catatan yang telah disusun. Seluruh hasil pengukuran dicatat : berapa
hasilnya, dimana tempatnya, kapan waktunya, siapa/ apa obyeknya dan lain
sebagainya. Ini dimaksudkan agar menghindari kehilangan atau pengukuran
kembali karena lupa tidak tercatat.
Dari data hasil olahan yang ada, selanjutnya perencana melakukan analisis data,
apa yang terjadi, bagaimana diskripsi data, mengapa terjadi, dan memberikan
penjelasan hasil pengukuran tersebut secara rasional dan didukung teori yang ada
22
gambar, grafik, transkrip, dan lain sebagainya. Ini dimaksudkan untuk menjadi
umpan balik perbaikan dan rekomendasi program kedepan.
- Menentukan apa yang akan dievaluasi . Dalam bidang apapun, apa saja yang
dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja. Di sana banyak
terdapat aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi,
umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi
key-success factors-nya.
- Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus
ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang
dibutuhkan, tahapan-yahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan
dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas
- Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan
datadapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan .
- Pengelolaan dan analisis data . Setelah data terkumpul, data tersebut diolah
untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat
analisis yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya.
Selanjutnya, dibandingkan antara fakta dan harapan/ rencana untuk
menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolak ukur tertentu
sebagai hasil evaluasinya.
- Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evcaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didopkumentasikan
secara tertulis.
23
1. Kegiatan berfikir konseptualk
- Formulasi tujuan, sasaran dan manfaat evaluasi
- Formulasi sumber dan jenis informasi yang diperlukan
- Formulasi kriteria evaluasi
- Formulasi model/kerangka kerja/rancang bangun
2. Kegiatan Operasional
- Pengumpulan informasi
3. Kegiatan penilaian
- Formulasi derajat keberhasilan
- Formulasi dan identifikasi masalah
- Formulasi faktor dan penunjang dan penghambat
4. Kegiatan tindak lanjut
- Formulasi/rekomendasi tindakan pemecahan masalah
- Feed back tentang kebutuhan informasi tambahan
- Feed back hasil evaluasi kepada user/ pengguna
- Faktor up/correctivelication perbaikan
2. Tes Sikap
Teknik ini dilakukan untuk mengevaluasi sikap peserta atas intervensi
program yang diberikan. Sikap di sini seperti kesediaan memakai KB
3. Tes Tindakan
24
Teknik ini dilakukan untuk mengevaluasi tindakan peserta atas intervensi
program yang diberikan. Di sini diharapkan adanya perubahan tindakan.
Contoh : Menggunakan KB suntik bagi ibu
1. Observasi
Alat ukur ini berupa cek lst yang telah disusun untuk mengamati suatu
sasaran yang akan diukur
2. Pengukuran
Alat ukur ini berupa alat timbangan, meter, dan lain sebagainya.
3. Wawancara
alat ukur ini berupa pedoman wawancara
4. Angket / kuisioner
Alat ini berupa angket / kuisioner
25
mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi. Model CIPP ini
dikembangkan oleh stufflebeam dan kawan – kawan ( 1967 ) di Ohio State
University. CIPP merupakan sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata,
yaitu : context evaluaation: evaluasi terhadap konteks, Input evaluation : evaluasi
terhadap masukan, Process evaluation : evaluasi terhadap proses,Product
evaluation : evaluasi terhadap hasil.
Model CIPP
Penjelasan masing – masing dimensi dapat dijabarkan lebih jelas seperti dibawah
ini
2. Context Evaluation
Context Evaluation ( Evaluasi Konteks ) diartikan sebagai situasi atau latar
belakang yang mempengaruhi jenis – jenis tujuan dan strategi yang dilakukan
dalam suatu program yang bersangkutan. Penilaian dari dimensi konteks
evaluasi ini kebijakan atau unit kerja terkait, sasaran yang ingin dicapai unit
26
kerja terkait dan tertentu. Masalah ketenagaan yang dihadapai dalam unit
kerja terkait dan sebagainya. Stufflebeam dalam Hamid hasan menyebutkan,
tujuan dari evalusi konteks yang utama adalah untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki evaluan, sehingga dapat diberikan arahan
perbaikan yang dibutuhkan
3. Input Evaluation
Input Evaluation pada dasarnya mempunyai tujuan untuk mengaitkan tujuan,
konteks, input, dan proses dengan hasil program. Evaluasi ini juga untuk
menentukan kesesuaian lingkungan dalam membantu pencapaian tujuan dan
objektif program. Menurut Eko Putro Widyoko, evaluasi masukan ( Input
Evaluation ) ini ialah untuk membantu mengaturkeputusan, menentukan
sumber – sumber yang ada, alternatif pa yang diambil, apa rencana dan
strategi untuk mencapai tujuan dan bagaimana prosedur kerja untuk
mencapainya.
4. Process Evaluation
Process evaluation ini ialah merupakan model CIPP yang diarahkan untuk
mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan, apakah program
terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi proses juga digunakan
untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan
implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk
keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah
terjadi.
5. Product Evaluation
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa evaluasi produk ialah untuk
melayani daur ulang suatu keputusan dalam program. Dari evalusi produk
diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu
27
keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut
dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan lainnya. Keputusan ini juga
dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil
yang telah dicapai maupun yang dilakukan setelah program itu berjalan
28
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Evaluasi juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan nilai atau
jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Azwar, 1996).
Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh arikunto dan cepi
(2008), bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu. Yang selanjutnya informasi tersebut akan
digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah meneyediakan
informasi informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk
memnentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan. Sedangkan user(2003), mengatakan bahwa: evaluasi adalah suatu
proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna
untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternative
yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil
secara acak, maka alternative alternative itu harus dibelai nilai yang relative,
karenanya pemberian nilai itu harus.
lebih lanjutnya evaluasi juga terdiri dari tujuan evaluasi , fungsi evaluasi ,
manfaat evaluasi, standar evaluasi , kriteria evaluasi , model evaluasi,
pendekatan evaluasi, proses evaluasi, metode evaluasi,
Saran
29
30
DAFTAR PUSTAKA
31