Anda di halaman 1dari 31

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

TENTANG

“EVALUASI”

DISUSUN OLEH:

1. MERRIS HARTATI SORMIN 175059057


2. MELI HANAFA SARI 175059077
3. LINDA KAROLINA
4. MAHASRI MEGA
5. HASAN ABDURAHMAN

Universitas Respati Indonesia

Jl. Bambu Apus I No 3. Cipayung Jakarta Timur

Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat

2017

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................... ii
Daftar Tabel ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan ......................................................................................... 2


BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh program dan kegiatan pada umumnya dilaksanakan untuk mencapai


tujuan atau target tertentu, demikian juga dengan program kesehatan masyarakat,
untuk mencapai target yang telah ditentukan tersebut maka manajemen organisasi
akan melakukan berbagai langkah perencanaan (planning) sesuai dengan analisa
situasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Ketika perencanaan sudah dilaksanakan maka akan dihasilkan capaian
capaian tertentu dari masing-masing program. Maka kegiatan selanjutnya adalah
mengukur sejauh mana capaian dari masing-masing program dibandingkan dengan
perencanaan yang sudah ditetapkan diawal kegiatan. Dari keinginan untuk
mengukur pencapaian hasil kerja inilah maka evaluasi dilaksanakan, baik terhadap
program itu sendiri maupun terhadap langkahlangkah dalam pelaksanaan program.
Evaluasi atau kegiatan penilaian merupakan bagian yang penting dari proses
manajemen dan didasarkan pada sistem informasi manajemen. Evaluasi
dilaksanakan karena adanya dorongan atau keinginan untuk mengukur pencapaian
hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program terhadap tujuan yang telah
ditetapkan.
Evaluasi akan memberikan umpan balik (feed back) terhadap program atau
pelaksanaan suatu kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit untuk mengetahui sejauh
mana tujuan-tujuan yang sudah direncanakan oleh suatu program telah tercapai atau
belum. Evaluasi dipandang sebagai suatu cara untuk perbaikan pembuatan
keputusan untuk tindakan-tindakan di masa yang akan datang (Reinke: 1994).

1.2 Rumusan Masalah

4
Rumusan masalah yang terkait dengan makalah ini, antara lain:

1. Apa definisi dari evaluasi?

2. Apa tujuan dari evaluasi?

3. Apa fungsi evaluasi?

4. Apa manfaat dari evaluasi?

5. Jenis jenis evaluasi?

6. Apa saja yang menjadi standar evaluasi?

7. Model model evaluasi

8. Bagaimana pendekatan dalam evaluasi?

9. Bagaimana proses evaluasi berjalan?

10. Metode apa sajakah yang digunakan dalam evaluasi?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui definisi dari evaluasi

2. Untuk mengetahui tujuan dari evaluasi

3. Untuk mengetahui fungsi evaluasi

4. Untuk mengetahui manfaat dari evaluasi

5. Untuk mengetahui jenis jenis evaluasi

6. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi standar evaluasi

7. Untuk mengetahui model model evaluasi

5
8. Untuk mengetahui proses pendekatan dalam evaluasi

9. Untuk mengetahui proses evaluasi berjalan

10. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam evaluasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

2.1.1 Pengertian Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

Evaluasi adalah penilaian keberhasilan, pemenuhan sumber daya,


implementasi program, hasil lauaran, dan dampak dari upaya kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, ataupun swasta.
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka
tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam
rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa
kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari
bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran.
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai
dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi.

6
Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternatif keputusan.
Tague sutcllife (1996), mengartikan evaluasi sebagai “ a systematic
process of determining the extent to which instructional objective are achieved
by pupils”. Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan
incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana, sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.
Evaluasi juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan
nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 1996).
Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh arikunto dan cepi
(2008), bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu. Yang selanjutnya informasi tersebut akan
digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah meneyediakan
informasi informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk
memnentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan. Sedangkan user(2003), mengatakan bahwa: evaluasi adalah suatu
proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna
untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternative
yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil
secara acak, maka alternative alternative itu harus dibelai nilai yang relative,
karenanya pemberian nilai itu harus.

2.1.2 Tujuan Evaluasi

7
Tujuan daripada evaluasi adalah

1. Tujuan penilaian input


Evaluasi input bertujuan untuk menilai ketersediaan, kelengkapan,
kelayakan, kemampuan, kecukupan, dan menilai hambatan
penghimpunan sumber daya
2. Tujuan penillaian proses
Evaluasi proses bertujuan untuk menilai efektivitas, efisiensi, mutu/
kesesuaian standarisasi program, kinerja, hambatan dari penerapan suatu
program.
3. Tujuan penilaian output
Evaluasi output bertujuan untuk menilai keberhasilan, kesesuaian dengan
tujuan dan target program yang diharapkan.
4. Tujuan penilaian efek
Evaluasi efek bertujuan untuk menilai dampak yang dirasakan
masyarakat dari penerapan suatu program kesehatan. Misalnya dampak
peningkatan atau penurunan derajat kesehatan.

Menurut Supriyanto (1988) tujuan evaluasi adalah :


 Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.
Sehubungan dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
antara lain memeriksa kembali kesesuaian dari program dalam hal
perubahan-perubahan kecil yang terus-menerus, mengukur kemajuan
terhadap target yang direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam
maupun di luar yang mempengaruhi pelaksanaan suatu program.
 Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi akan
memberikan pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan program
yang lalu dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki
kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang akan datang.

8
 Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Menurut arikunto (2002), ada yaitu tujuan umum dan tujuan khusus diarahkan
kepada program secara case. Tujuan khusus lebih difokuskan komponen. Menurut
Crawford (2001) fungsi evaluasi adalah
1. Untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai
2. Untuk memberikan objektivitas perilaku hasil
3. Untuk mengetahui kemampuan kelayakan
4. Untuk memberikan umpan balik
Stufflebeam melihat tujuan evaluasi
 Penetapan penyediaan informasi untuk menilai keputusan alternative
 Membantu audience untuk mengembangkan manfaatprogram objek
 Membantu pengembangan kebijakan

2.1.3 fungsi evaluasi

Fungsi evaluasi adalah

1. Alat menilai keberhasilan program kesehatan


Output dari program kesehatan sangat variative, tergantung tujuan yang
diinginkan. Bagaimana cara untuk melihat, apakah program berhasil
atau tidak? Apakah yang akan dilakukan untuk menilai hal tersebut.
Jawabannnya adalah evaluasi
2. Alat mengetahui segala hambatan implementasi program
Tidak ada satupun program yang dikerjakan dapat berhasil secara
optimal. Kadang dalam pelaksanaanya mengalami berbagai hambatan,
baik hambatan sumber daya, waktu perilaku pekerja, lingkungan dan
sebagainya. Untuk mengatasi hambatan tersebut agar tidak terulang lagi

9
maka fungsi evaluasi digunakan untuk menilai hambatan hambatan yang
terjadi yang sehubungan dengan implementasi program tersebut.
3. Alat mengukur efektivitas, efisiensi, mutu, dan dampak program
Aspek penting dalam pelayanan kesehatan diantaranya peningkatan
efektivitas , efeisiensi, perbaikan mutu pelayana, dan dampak positif dari
program kesehatan. Aspek ini menjadi salah satu parameter untuk
menilai perkembangan program yang sedang dikerjakan. Dengan
adanya evaluasi akan membantu para manajer untuk mengukur program
yang dijalankan, sesuai dengan harapan Lembaga baik dari segi
peningkatan efektivitas, efisiensi, mutu dan dampak program
4. Alat control manajemen
Luasnya cakupan dan rentang kendali program yang rumit, maka
dibutuhkan fungsi evaluasi sebagi control pengawassan untuk
memastikan dialkukannya perbaikan dengan segera bila terjaadi
pelayanan yang terlambat.
5. Alat umpan balik keputusan
Hasil dari penilaian program kesehatan yang tengah dikerjakan, akan
menyediakan data dan informasi yang berguna untuk melakukan
rekomendasi rekomendasi yang tepat, tentang langkah mengatasi
berbagai permasalahan yang dihadapi.
6. Sebagai dasar penyusunan perencanaan selanjutnya
Hasil dari penilaian program kesehatan yang tenga dikerjakan, akan
menyediakan data dan informasi yang bergunauntuk revisi perencanaan
agar bias menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan pasar.

2.1.4 manfaat evaluasi

Manfaat, manfaat evaluasi adalah:

1. Diketahuinya keberhasilan program kesehatan yang telah dilakukan dengan


menggunakan instrument tertentu sehingga keberhasilan program dapat

10
diketahui sejauh mana perkembangannya. Apakah hasil telah mencapai target
atau belum? Target mana saja yang telah dicapai.
2. Diketahuinya segala hambatan implementasi program

Evaluasi juga akan mengukur hambatan habatan yang terjadi, betuk


hambatannya, asspek mana saja yang massih terdapat hambatan dan mengapa
hambatan itu terjadi.

3. Diketahuinya efektivitas, efisiensi, mutu dan dampak program


Evaluasi juga akan mengatur efektivitas, efisiensi, mutu, dan dampak program
yang terjaddi. Sejauh mana efektivitass, efisiensi, mutu, dan dampak program,
pada aspek mana saja yang belum efektif dan efisien. Bagaimana efektivitas,
efisiensi, mutu, dan dampak program dan mengapa program yang dilakukan
tidak efektivitas dan efisiensi, mutu dan dampak program tidak tercapai.

2.1.5 jenis evaluasi


Berdasarkan waktunya evaluasi dapat digolongkan menjadi
1.Evaluasi formative
Evaluasi yang dilakukan pada saat pentalaksanaan kegiatan program,
kegiatan program masih berlangsung. Dikelompokkan dalam dua bentuk
 Critical review evaluation, yaitu evaluasi untuk menilai suatu
program belum dilaksanakan
 Midterm evaluation, yaitu evaluasi pada saat program sedang
dikerjakan ada dua bentuk

11
▪ Evaluasi proses yaitu evaluasi utnuk menilai proses
kegiatan dan,

▪ Evaluassi monitoring yaitu evaluasi untuk


mengawasi berjalannya suatu program
2. Evaluasi summative
Evaluasi yang dilakukan pada saat kegiatan program sudah selesai
dilakukan, dikelompokan dalam ddua bentuk:
 Evaluassi output yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiataan
program
 Evaluasi dampak/ impact/ outcome yaitu evaluasi untuk menilai
dampak dari hasil pelaksanaan program

2.1.6 standar evaluassi

Standar yang dipakai untuk mengevaluassi suatu kegiatan tertentu dapat


dilihat dari 3 aspek utama (umar h, 2002) yaitu

1) Utility (manfaat)
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan
2) Accuracy (akurat)
Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
ketepatan tinggi.
3) Feasibility (layak)
Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan
secara layak.

2.1.7 kriteria evaluasi

Menurut prayitno sv (2005), kriteria evaluasi meliputi

1. Relevansi

12
Relevansi dipakai untuk memeriksa rassionalisasi, suatu program yaitu
memeriksa relevansi antara
 Masalah
 Kebijakan
 Tujuan/ jawaban masalah
 Kegiatan
 Unit kerja, dsb

Relevansi juga dapat dipakai untuk menilai pengadaan/ penghentian suatu


program

 Masalah
 Kebijakan
 Tujuan/jawaban
 Kegiatan
 Unit kena,dsb
Relevansi juga dapat dipakai untuk menilal pengadaan/penghentian suatu
program

a.) danya dasar yang kuat (kntera) pengad

 Adanya relevansi sosial


 Tujuan program sesuai dengan tujuan nasional kesehatan
 Terdapat kontribusi yang jelas dan program tersebut terhadap
keadaan kesehatan masyarakat

 Motodenya cukup sederhana.


 Program tersebut dapat menijawab kabutihant
 Adanya akibat negatif bila programtidak ada
b.) adanya dasar yang kuat untuk menghentikan program

 Bila masalahnya sudah hilang

13
 Usaha yang diakukan tidak memberikan hasil

2. Tingkat kecukupan (adequacy)

a)Tingkat kecukupan sejumiah kegiatan (adequecy of effort)

Jumlah kegiatan yang dilaksanakan Jumlah kegiatan yang dibutuhkanx100%

b)Tingkat kecukupan aktivilas dan pencapaian (adequacy of performancs

Jumlah hasil atau pencapaian kegiatan /Covaragex100%

Coverage adalah perkiratvjumiah hasil yang seharusnya dapat dicapai

dari pelaksaniaan program

3.Ukuran tingkat kemajuan (progress)

Ukuran tingkat kemajuan adalah penilaian dengan cara

membandingkan rencana dan kenyataan suatu program secara berkala pada waktu
program sedang berjalan, guna mengetahui

 Monitoring tingkat kemajuan pelaksanaan


 Identifikasi dan koreksi hambałan ppelaksanaan

Ukuran lingkat kemajuan dapat dilakukan dalam satuan waktu mingguan,

bulanan, atau tah man, secara time series analysis. Beberapa metode untuk

memeriksa ukuran tingkat kemajuan suatu program:

14
A. Garis kecanderungan sederhara

Y= a+b X

Dilakukan dengan mambuat garis kecenderurgan (tren) pada hasil program yang
diasumsikan mengkut pola Linear

kecanderunga sederhana dapat dibuat dengan beberapa cara

antara lain cara alijabar. cara Hi-Lo average (rata rata nilai tinggi dan rendah)

Precentase Change Wethode (metode penubahan prosentase), dan sebagainya

Melode ini dapat dilakukan bila sebaran hasil menurut waktu pada scate
diagram(diagram pencar)menurut suatu asumsi/berpola linier/garis nilai a
menunjukkan nilai awal dari hasil, dan nilai b menunjukan tanda dan besarnya
slope (derajat peningkaran/penununan) hasil dan
positif menunjukan kemajuan/progress yang meningkat dari waktu ke waktu.
Siope yang bertanda negatif menunjukan kemajuan yang menurun dari waktu ke
waktu dan slope berniai 0 menunjukkan tidak adanya peningkatan/penurunan
hasil atau bernilai tetap dari waktu ke waktu.

b) Estimasi Rasic

c) Rata-ata ukur geometric mean

Pt: Po (1+n)t

Pt: output yang diperkirakan

Po: output awal


r: tingkat kenaikan Duiput

15
t: Interval waktu untuk mencapai Pt

d) Regresi

Metode

regresi yang dapat dipakai dalam evaluasi progress adalah metode leas

square regression atau metode regresi kuadrat kecil, denganmenggunakan

rumus-rumus

Yi=na+bXi

XYi= aXi + bXi

E ) Diagram batang / garis dengan skala waktu dengan sumbu X,

Contoh :

Diagram garis Time

4 .Efektivitas
 Menilai tingakt keberhasilan program
 Menilai pencapaian target
 Perbandingan efektifitas beberapa program

16
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
Efek = x 100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡

1. Efisiensi

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
EFIS = x 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎

Umunya dipergunakan untuk membandingkan tingkat efisiensi beberapa


program. Digunakan untuk menilai pencapaian hasil dikaitkan dengan
banyaknya sumber daya yang digunakan. Beberapa bentuk untuk evaluasi :

a. Unit cost / average cost / biaya satuan :


𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑷𝒓𝒐𝒈𝒓𝒂𝒎 𝑻𝒆𝒓𝒕𝒆𝒏𝒕𝒖 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂
=
𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝑨𝒕𝒂𝒖 𝑭𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍

b. Cost benevit Analysis ( CBA )


= ( Discounted ) Benefit – cost
( 𝐼𝑑𝑖𝑠𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑒𝑑 )𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
= 𝐶𝑜𝑠𝑡

c. Cost efectiveness analysis : ( = CEA )

𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
= 𝑐𝑜𝑠𝑡

Biaya satuan/unit cos adalah niłai baya yanig diperlukan persatuan kegiatan
sehingga Sehingga kegiatan/program yang lebih etsien

dengan nilai unit cost terkecil.

Cost benefit analysis adalah perbandingan rasio atau selisih antara biaya

17
yang harus dikeluarkan dibanding dengan keuntung/frene/Zy/manfaat dalam skala
uang yang bisa diperoleh sehingga kegiatan atau program lebih efisien adalah
kegiatan program yang mempunyai nilai CBA tertinggi.

Cost efectiveness analysis adalah ukuran perbandingan dengan besarnya

hasil yang efekif dibardingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan Sehingga
kogiatan/program dengen nilai CEA yang tetinggi adalah kegiatan program yang
efisien

H. Model Evaluasi

yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi (Umar H

yaitievaluasiyangmamberkaninformasi tentang keadaan atau

an informasi mengenai posisi terakhir dari suatu elemen program

hing,. yaitu evalusi yang membantu pemilhen aktivias-aktivitas daiam

2002), yaits

1. Sistem assessment yaituevaluasiyangmamberkaninil

posisi suatusistem.Evaluasi

inidapatmenghasilk

yang tengah diselesaikan

dengan menggunakan model

program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya.

pakah program

3 Program implementation, yaitu evaiuasi yang menyjapkan informasi a

sudah diperkenalkan kepada kelbmpok tertentu yang tepat seperi yang

18
direncanakan

4 Program impro

vement, yaitu evaluasi orang memberikan N informasi tentang

bagaimana program berfungsi bagaimana program bekerja. bagaiman

engantisipas masalah-masalah yang mangkin depat mengganggu pelaksanaan

kegiatan.

5.Program certification, yailtu evaluasi yang memberikan informasi mengenai


nilai atau

manfaat program

Dari pernyataan di atas dapat disimpuikan bahwa meskipun terdapat beberapa

perbedaan antara model-model evaluasi, tetapi secara umum model-model


tersebut

mermiki persamaan yatu mengumpulkan data atau intormesi objek yang dievaluasi

sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan

I. Pendekatan Evaluasi
Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternative dan tujuan-tujuan terasebut
mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenaik pandangan-
pandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator
setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan evaluasi suatu program / kegiatan
adalah penting.
Ada beberapa pendekatan umum dalam melakukan evaluasi yaitu :
1. Pendekatan pertama adalah objective-oriented approach. Fokus pada
pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan program/proyek dan seberapa jauh
tujuan itu tercapai. Pendelkatan ini membutuhkan kontakn intensif dengan
pelaksana program/ proyek yang bersangkutan.
2. Pendekatan keduaadalah pendekatan three dimensional cube atau Hammonds
evaluation approach.

19
Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu instruction (karakteristik
pelaksanaan, isi, topik, metode fasilitas dan organisasi program/proyek),
institution (karakteristik individual peserta, instruktur, administrasi
sekolah/kampus/organisasi), dan behavioral objective (tujuan program itu
sendiri, sesuai dengan taksonomi Bloom, meliputi tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor)
3. Pendekatan ketiga adalah management-oriented approach. Fokus dari
pendekatan iniadalah sistem (dengan model CIPP : Context-input- Proses-
Product). Karena pendekatan ini melihat program / proyek sebagai suatu sistem
sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana
yang perlu ditingkatkan.
4. Pendekatan keempat adalah goal free evaluation. Berbeda dengan tiga
pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus pada efek sampingnya,
bukan kepada apakah tujuan yang diinginkan dari pelaksana program/proyek
terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan oleh evaluator
eksternal.
5. Pendekatan kelima adalah consumer-oriented approach. Dalam pendekatan ini
yang dinilai adalah kegunaan materi seperti soft ware, buku, silabus. Mirip
dengan pendekatan kepuasan konsumen di ilmu pemasaran, pendekatan ini
menilai apakah materi yang digunakan sesuai dengan penggunaannya, atau
apakah diperlukan dan penting untuk program/ proyek yang dituju. Selain itu,
juga dievaluasi apakah materi yang dievaluasi di pollow up dan cost effective.
6. Pendekatan keenam adalah expertise-oriented approach. Dalam pendepakatan
ini , evaluasi dilaksankaan secara formal dan informal, dalam artian jadwal
dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan. Standar penilaian dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa dilakukan oleh individu dan
kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan tertua dimana evaluator
secara subjektif menilai kegunaan suatu program/proyek, karena itu disebut
subjective professional judgement.

20
7. Pendekatan ketujuh adalah adversary-oriented approach. Dalam pendekatan
ini, adadua pihak elevator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan
buruk, disamping azda juri yang menentukan argument evaluator mana yang
diterima. Untuk melakukan pendekatan ini, evaluator harus tidak memihak,
meminimalkan bias individu dan mempertahankan pandangan yang seimbang
8. Pendekatan terakhir adalah naturalistic & participatory approach
Pelaksana evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari
evaluasiini beragam, sangat deskriptif dan induktif.evaluasi ini menggunakan
data beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar rencana
evaluasi.kekurangan dari pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya tergantung
siapa yang menilai.(salehudin,2009)

Berbagai pendekatan untuk mengevaluasi suatu program atau proyek diterapkan


untuk mendapatkan keelektifan dan keefisienan program atau proyek tersebut baik
secara internal yaitu pihak pengembang atau pengelola, ataupun secara eksternal
yaitu pengguna. Bentuk-bentuk pendekatan evaluasi yang telah ada harus terus
dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sebagai tujuan utama
suatu program dijalankan.

J. Proses Evaluasi
Menurut penulis, proses evaluasi dilakukan sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan evaluasi


Penyusunan evaluasi didahului dengan penetapan tujuan evaluasi. Ragam program
memiliki tujuan yang berbeda pula, sehingga penyusunan evaluasi disesuaikan
dengan tujuan yang ada. Ini dimaksudkan agar focus dan cermat dalam pengukuran
2. Menyusun instrument evaluasi
Tahap selanjutnya, perencana akan menyusun alat ukur yang digunakan untuk
penilaian program. Alat ukur banyak macamnya, penyusunan alat ukur instrument
disesuaikan dengan obyek evakuai yang akan dikerjakan. Misalnya bila ingin

21
menilai program penyuluhan kesehatan, maka instrument yang akan dibuat adalah
bentuk kuisioner.
3. Pengukuran obyek evaluasi
Setelah instrument tersusun, langkah selanjutnya melakukan pengukuran obyek
evaluasi / pengukuran dilakukan mengikuti tahapan-tahapan evaluasi yang tepat.
Tidak dibenarkan tahapannya terlewatkan atau saling mendahului , karena bisa jadi
hasilnya tidak diketahui. Misalnya bila mengukur penyuluhan kesehatan, maka
pengukuran pengetahuan dilakukan sebelumdan sesudah penyuluhan dilakukan.
Tahapan ini tidak boleh dilewatkan atau tertukar dalam pelaksanaannya.
4. Pencatatan data hasil pengukuran

Saat pengukuran obyek, evaluasi maka setiap hasil pengukuran dicatat pada
lembar catatan yang telah disusun. Seluruh hasil pengukuran dicatat : berapa
hasilnya, dimana tempatnya, kapan waktunya, siapa/ apa obyeknya dan lain
sebagainya. Ini dimaksudkan agar menghindari kehilangan atau pengukuran
kembali karena lupa tidak tercatat.

5. Pengolahan data hasil pengukuran

Setelah data terkumpul maka selanjutnya melakukan pengolahan data. Pengolahan


data dimulai dari pemberian koding, tabulasi, editing dan memproses data dalam
perhitungan manual atau komputerisasi

6. Analisis data hasil pengukuran

Dari data hasil olahan yang ada, selanjutnya perencana melakukan analisis data,
apa yang terjadi, bagaimana diskripsi data, mengapa terjadi, dan memberikan
penjelasan hasil pengukuran tersebut secara rasional dan didukung teori yang ada

7. Penyusunan dan penyajian laporan hasil evaluasi setelah adata dianalisis


selanjutnya perencana melakukan penyusunan dan penyajian laporan hasil
evaluasi. Penyusunan laporan seperti dalam bentuk : dokumen tertulis, deskripsi,

22
gambar, grafik, transkrip, dan lain sebagainya. Ini dimaksudkan untuk menjadi
umpan balik perbaikan dan rekomendasi program kedepan.

Menurut Umar H, (2002)peroses evakuasi pada umumnya memiliki tahapan-


tahapannya sendiri. Walaupun tidak terlalu sama, tetapi yang lebih penting adalah
bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan
tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan.

- Menentukan apa yang akan dievaluasi . Dalam bidang apapun, apa saja yang
dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja. Di sana banyak
terdapat aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi,
umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi
key-success factors-nya.
- Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus
ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang
dibutuhkan, tahapan-yahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan
dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas
- Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan
datadapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan .
- Pengelolaan dan analisis data . Setelah data terkumpul, data tersebut diolah
untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat
analisis yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya.
Selanjutnya, dibandingkan antara fakta dan harapan/ rencana untuk
menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolak ukur tertentu
sebagai hasil evaluasinya.
- Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evcaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didopkumentasikan
secara tertulis.

Menurut Prayitno S (2005) , tahapan evaluasi adalah sebagai berikut

23
1. Kegiatan berfikir konseptualk
- Formulasi tujuan, sasaran dan manfaat evaluasi
- Formulasi sumber dan jenis informasi yang diperlukan
- Formulasi kriteria evaluasi
- Formulasi model/kerangka kerja/rancang bangun
2. Kegiatan Operasional
- Pengumpulan informasi
3. Kegiatan penilaian
- Formulasi derajat keberhasilan
- Formulasi dan identifikasi masalah
- Formulasi faktor dan penunjang dan penghambat
4. Kegiatan tindak lanjut
- Formulasi/rekomendasi tindakan pemecahan masalah
- Feed back tentang kebutuhan informasi tambahan
- Feed back hasil evaluasi kepada user/ pengguna
- Faktor up/correctivelication perbaikan

K . Metode / Teknik Evaluasi

Menurut Penulis, Teknik Evaluasi adalah :


1. Tes Pengetahuan
Teknik ini dilakukan untuk mengevaluasi pengetahuan peserta atas intervensi
program yang diberikan. Disini daya serap pengetahuan bagi peserta.
Contoh : Program penyulhan TB

2. Tes Sikap
Teknik ini dilakukan untuk mengevaluasi sikap peserta atas intervensi
program yang diberikan. Sikap di sini seperti kesediaan memakai KB

3. Tes Tindakan

24
Teknik ini dilakukan untuk mengevaluasi tindakan peserta atas intervensi
program yang diberikan. Di sini diharapkan adanya perubahan tindakan.
Contoh : Menggunakan KB suntik bagi ibu

4. Tes hasil produk jasa / barang


Teknik ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil produk barang / jasa yang
dihasilkan sesuai dengan tujuan program. Misalnya : kesembuhan pengobatan
karies gigi pada pelayanan poli gigi. Tersedianya makanan sehat siap saji oleh
pelayanan unit dapur rumah sakit.

Adapun beberapa instrumen yang digunakan dalam evaluasi diantaranya :

1. Observasi
Alat ukur ini berupa cek lst yang telah disusun untuk mengamati suatu
sasaran yang akan diukur
2. Pengukuran
Alat ukur ini berupa alat timbangan, meter, dan lain sebagainya.
3. Wawancara
alat ukur ini berupa pedoman wawancara
4. Angket / kuisioner
Alat ini berupa angket / kuisioner

Teknik Evaluasi Program Model CIPP ( context, Input, process, product )


Model evaluasi CIPP ini merupakan salah satu dari beberapa teknik evaluasi suatu
program yang ada. Model ini dikembangkan oleh salah satu pakar
evaluasi,stufflebeam yang dikembangkan pada tahun 1971 dengan berlandaskan
pada keempat dimensi yaitu d mensi context, procces, dan product. Evaluasi model
ini bermaksud membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program dengan
sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai deskripsi dan judgement

25
mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi. Model CIPP ini
dikembangkan oleh stufflebeam dan kawan – kawan ( 1967 ) di Ohio State
University. CIPP merupakan sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata,
yaitu : context evaluaation: evaluasi terhadap konteks, Input evaluation : evaluasi
terhadap masukan, Process evaluation : evaluasi terhadap proses,Product
evaluation : evaluasi terhadap hasil.

Model CIPP

Aspek Evaluasi Tipe Keputusan Jenis Pertanyaan

Context evaluation Keputusan yang Apa yang harus


terencana dilakukan?
Input evaluation Keputusan terstruktur Bagaimana kita
melakukannya?
Process evaluation Keputusan Apa yang dilakukan
implementasi sesuai rencana?
Product evaluation Keputusan yang telah Apakah berhasil?
disusun ulang

Penjelasan masing – masing dimensi dapat dijabarkan lebih jelas seperti dibawah
ini

2. Context Evaluation
Context Evaluation ( Evaluasi Konteks ) diartikan sebagai situasi atau latar
belakang yang mempengaruhi jenis – jenis tujuan dan strategi yang dilakukan
dalam suatu program yang bersangkutan. Penilaian dari dimensi konteks
evaluasi ini kebijakan atau unit kerja terkait, sasaran yang ingin dicapai unit

26
kerja terkait dan tertentu. Masalah ketenagaan yang dihadapai dalam unit
kerja terkait dan sebagainya. Stufflebeam dalam Hamid hasan menyebutkan,
tujuan dari evalusi konteks yang utama adalah untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki evaluan, sehingga dapat diberikan arahan
perbaikan yang dibutuhkan

3. Input Evaluation
Input Evaluation pada dasarnya mempunyai tujuan untuk mengaitkan tujuan,
konteks, input, dan proses dengan hasil program. Evaluasi ini juga untuk
menentukan kesesuaian lingkungan dalam membantu pencapaian tujuan dan
objektif program. Menurut Eko Putro Widyoko, evaluasi masukan ( Input
Evaluation ) ini ialah untuk membantu mengaturkeputusan, menentukan
sumber – sumber yang ada, alternatif pa yang diambil, apa rencana dan
strategi untuk mencapai tujuan dan bagaimana prosedur kerja untuk
mencapainya.

4. Process Evaluation
Process evaluation ini ialah merupakan model CIPP yang diarahkan untuk
mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan, apakah program
terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi proses juga digunakan
untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan
implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk
keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah
terjadi.

5. Product Evaluation
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa evaluasi produk ialah untuk
melayani daur ulang suatu keputusan dalam program. Dari evalusi produk
diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu

27
keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut
dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan lainnya. Keputusan ini juga
dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil
yang telah dicapai maupun yang dilakukan setelah program itu berjalan

Langkah – langkah pelaksanaan evaluasi CIPP :


 Menetapkan evalusi yang akan diambil
 Menetapkan jenis data yang diperlukan
 Pengumpulan data
 Menetapkan kriteria mengenai kualitas
 Menganalisa dan mengnterprestasi data berdasarkan kriteria
 Memberikan informasi kepada pihak penanggung jawab program atau
pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan

28
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Evaluasi juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan nilai atau
jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Azwar, 1996).
Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh arikunto dan cepi
(2008), bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu. Yang selanjutnya informasi tersebut akan
digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah meneyediakan
informasi informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk
memnentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan. Sedangkan user(2003), mengatakan bahwa: evaluasi adalah suatu
proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna
untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternative
yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil
secara acak, maka alternative alternative itu harus dibelai nilai yang relative,
karenanya pemberian nilai itu harus.
lebih lanjutnya evaluasi juga terdiri dari tujuan evaluasi , fungsi evaluasi ,
manfaat evaluasi, standar evaluasi , kriteria evaluasi , model evaluasi,
pendekatan evaluasi, proses evaluasi, metode evaluasi,

Saran

Ketika mahasiwa sudah belajar perencanaan dan evaluasi mahasiswa


mampu membuat perencanaan yang baik , apalagi perencanaan kesehatan , agar
lebih tertat dan terprogram, jadi ketika evaluasi pembenahan untuk sebuh
evaluasi tidak menjadi beban berat lagi.

29
30
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta Barat: Binarupa


Aksara.

Reinke, William A. 1987. Perencanaan Kesehatan untuk Meningkatkan Efektifitas


Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

31

Anda mungkin juga menyukai