Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber

daya manusia pada saat ini karyawan merupakan asset yang sangat penting

dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disamping itu dalam

kegiatan pegembangan sumber daya manusia, Karena sumber daya manusia ini

dinilai sangat penting maka banyak perusahaan yang mengeluarkan biaya yang

tidak sedikit untuk mendapatkan sumber daya manusia yang terbaik, dimulai

dari penyeleksian pegawai sampai pada peningkatan kemampuan pegawai

melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Salah satu bagian

produksi yang mempunyai tujuan dan fungsi pokok yaitu meningkatkan

penjualan dan menjaga stabilitas perusahaan, oleh karena itu sumber daya

manusia pada bagian produksi dituntut untuk memberikan kontribusi yang

maksimal kepada perusahaan, namun pada kenyataannya kepegawaian tidak

terlepas dari berbagai masalah efektivitas kerja salah satunya yaitu rendahnya

disiplin kerja karyawan. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Arief

Rachman selaku Marketing Communication Section Chief, terdapat beberapa

masalah produktivitas kerja yang terjadi di PT. Eigerindo Multi Produk

Indonesia yaitu masih banyaknya karyawan yang tidak masuk bekerja,

terlambat datang ke kantor dan kurang memaksimalkan jam kerja. Konsep

produktifitas erat hubunganya dengan efesiensi dan efektifitas ( Gomes, 2000 )

1
2

Dengan demikian produktivitas kerja digambarkan melalui tingkat

keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Efektivitas dan efisiensi yang

tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Dan jika efektivitas dan

efisiensi rendah, maka diasumsikan telah terjadi kesalahan manajemen. Jika

Produktivitas tinggi tetapi efisiensi rendah dimungkinkan terjadi pemborosan

(biaya tinggi), sementara bila efisiensi tinggi namun efektivitas rendah,

berartitidak tercapai sasaran atau terjadinya pnyimpangan dari target.

Pengukuran produktivitas menyangkut prmasalahan yang kompleks dan

interdisipliner. Faktor factor mendasar yang mempengaruhi pencapaian

produktivitas adalah oleh posisi investasi, baik modal, teknologi, manajemen,

serta keterampilan dari tenaga kerja. (Sinunga,1997) Faktor manajmen meliputi

cara dan proses menggerakkan orang lain untuk tujuan tertentu. Sedang factor

keterampilan tenaga kerja menyangkut kemampuan yang dimiliki oleh tenaga

kerja, motivasi kerja, disiplin, etos kerja serta hubungan antar personal.

Berdasarkan uraian tersebut dan pra penelitian yang penulis lakukan di PT.

Eigerindo Multi Produk Indonesia Soreang Bandung, menunjukan bahwa

kinerja karyawan belum diperoleh hasil yang maksimal khususnya, Hal ini

dapat dilihat dari gejala-gejala sebagai berikut :

1. Masih adanya pegawai yang kurang teliti dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Contohnya : masih adanya pegawai yang melakukan

kesewenang-wenangan dalam pengisian laporan lembar kerja.

2. Masih kurangnya pemanfaataan waktu kerja yang maksimal. Contohnya

: banyaknya karyawan yang lalai dalam menggunakan waktu kerja.


3

3. Masih adanya pegawai yang kurang tanggap dalam menginformasikan

sistem informasi. Contohnya, pengisian permintaan Work Order.

4. Karyawan yang tidak masuk bekerja,

Dilihat dari kondisi tersebut, berdasarkan asumsi penulis salah satunya

dipengaruhi oleh belum optimalnya pengembangan yang dimiliki oleh

karyawan sehingga belum tercapainya kinerja yang maksimal. Hal ini

dapat dilihat dari permasalahan berikut:

1) Ketidakpuasan costumer terhadap produk yang PT. Eigerindo

Multi Produk Indonesia berikan. Contohnya masih ada costumer

yang memberikan komentar terhadap produk dan kualitas yang

diberikan kurang baik, seperti masih banyak cacat pada produk

yang di hasilkan, ketanggapan dan pelayanan yang diberikan.

2) Penyampaian informasi tentang pedoman pelaksanaan kerja di

bagian produksi belum dilakukan secara maksimal. Contohnya

dalam perawatan fasilitas atau sarana prasarana masih ada, kurang

memaksimalkan jam kerja.

Dengan mengadakan penelitian langsung yang kemudian dijadikan bahan

penyusunan skripsi dengan judul : PENGARUH PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI BAGIAN PRODUKSI DI PT.EGERINDO MULTI PRODUK

INDONESIA SOREANG KABUPATEN BANDUNG


4

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan di atas akan berdampak langsung terhadap pendapatan

perusahaan, mengingat divisi marketing ini merupakan ujung tombak dari

perusahaan. Secara terperinci identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Seberapa besar pengaruh Sumberdaya Manusia terhadap Produkvifitas

kerja pegawai di Bagian Produksi di PT Eigerindo Multi Produk

Indonesia ?

2. Bagaimana tingkat Produktivitas kerja karyawan pada Bagian Produksi

PT Eigerindo Multi Produk Indonesia ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian di PT.Eigerindo Multi Produk Indonesia ini adalah

sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis Pengaruh Pengembangan Sumber Daya

Manusia terhadap produktivitas kerja pegawai bagian produksi di

PT. Egerindo Multi Produk Indonesia Soreang Kabupaten Bandung

b. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pengembangan

Sumber Daya Manusia terhadap produktivitas kerja pegawai bagian

produksi di PT. Egerindo Multi Produk Indonesia Soreang

Kabupaten Bandung
5

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan teoritis

1) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis

khusunya tentang ilmu administrasi bisnis dalam bidang

manajemen sumber daya manusia.

2) Dengan menelaah teori-teori yang ada, dapat menjawab

permasalahan yang selama ini belum teratasi dengan harapan

adanya pengembangan teori dalam hal meningkatkan kinerja

sumber daya manusia

b. Kegunaan Praktisi

1) Menambah pengetahuan, memperluas wawasan dan

pengalaman bagi penulis serta memperdalam lagi mengenai

ilmu Administrasi Bisnis

2) Menjadi bahan masukan berupa sumbangan pemikiran bagi

instansi yang diteliti mengenai kompetensi sumber daya

manusia.

3) Melaksanakan salah satu Dharma dari Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yaitu Penelitian.

4) Bagi kampus atau Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

sebagai bahan bacaan dan juga referensi yang bermanfaat

guna membantu penelitian selanjutnya yang sama dalam

penelitian ini.
6

D. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia Perbedaan dalam

obyek pengembangan, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap

karyawan akan membawa konsekuensi pada metode pengembangan

sumber daya manusia. Pengembangan pengetahuan yang merupakan

proses intelektual dapat dilaksanakan dengan cara – cara sekolah, kuliah,

audio visual dan instruksi – instruksi yang telah diprogramkan. Dalam

mengembangkan karyawan diperlukan berbagai kiat sebagai pedoman

dalam proses perubahan ketrampilan, pengetahuan dan sikap karyawan.

Kiat – kiat tersebut adalah antara lain :

”a. Motivasi : semakin tinggi motivasi seseorang, semakin cepat dia


akan mempelajari ketrampilan dan pengetahuan baru. Latihan yang
diselenggarakan harus dihubungkan dengan tujuan yang ingin
dicapai, misalnya tingkat gaji yang lebih tinggi atau kedudukan
yang lebih menyenangkan.
b. Laporan kemajuan pelatihan karyawan, yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh seorang karyawan telah memahami
pengetahuan yang baru.
c. Reinforcement : apabila satu ketrampilan sedang dipelajari, proses
belajar ini hendaknya diperkuat dengan rangsangan hadiah atau
hukuman.
d. Praktek, yaitu mempraktekkan apa yang dipelajari.
e. Perbedaan individual, yaitu perbedaan karyawan yang satu dengan
yang lain sehingga latihan yang diberikan harus sesuai dengan
kemampuan masing – masing. Sistem dan metode pengembangan
karyawan dapat diselenggarakan melalui :
a) On the job training: merupakan metode pelatihan yang paling
banyak dipergunakan. Atasan / pimpinan dilatih terlebih
dahulu,kemudian ditugaskan untuk melatih bawahannya.
Sistem ini dinilai hemat dan tidak perlu fasilitas khusus.
Namun sistem ini juga mempunyai kelemahan, yaitu apakah
atasan tersebut cukup mampu mengajar bawahannya dengan
baik ?
b) Vestibule School : yaitu sistem pelatihan dengan
mendatangkan instruktur atau pelatih khusus dari luar
7

instansi yang memang ahli di bidangnya. Cara ini dapat


menimbulkan konflik apabila ternyata para karyawan yang
telah dilatih dianggap tidak baik / tidak sesuai dengan
harapan perusahaan perbaikan yang berkaitan dengan diri
sendiri dan pekerjaan. Yang berkaitan dengan diri sendiri
dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,
ketrampilan, disiplin, upaya pribadi dan kerukunan kerja.
Yang berkaitan dalam pekerjaan dapat dilakukan melalui
manajemen dan sikap kerja yang lebih baik, penghematan
biaya, ketepatan waktu dan sistem teknologi yang lebih
baik.”
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. baik itu sumber daya

manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sumber daya

lainnya yang diarahkan pada tercapainya tujuan secara efektif dan

efisien.

Secara umum produktivitas mengandung pengertian

perbandingan terbaik antara hasil yang dicapai (output) dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Pengertian

produktivtas menurut Sudarmayanti (1996) yang dikutip dari laporan

Dewan Produktivitas Nasional adalah sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik

dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Menurut

Simanjuntak (1998), produktivitas mengandung dua pengertian, yaitu

filosofis kualitatif dan kuantitatif teknis operasional.

Secara kualitatif, produktivtas mengandung pandangan hidup

dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

kehidupan. Pandangan hidup ini akan mendorong manusia untuk tidak


8

cepat merasa puas sehingga terus, mengembangkan diri dan

meningkatkan kemampuan kerja. Secara kuantitatif,

produktivtas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai

(keluaran) dengan keseluruhan sumberdaya (masukan) yang

dipergunakan persatuan waktu. Untuk menigkatkan produktivitas,

menurut Simanjuntak terdapat empat cara, yaitu :

a. Jumlah produksi yang sama diperoleh dengan menggunakan


sumber daya yang lebih sedikit.
b. Jumlah produksi yang lebih besar dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang kurang.
c. Jumlah produksi yang lebih besar dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang sama.
d. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan
pertambahan sumber daya yang relative kecil. Produktivitas
menurut Sinungan (1997) diartikan sebagai tingkat efisiensi
dalam memproduksi barang atau jasa. Produktivitas
mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber -
sumber dalam memproduksi barang dan jasa.”
Produktivitas dipandang sebagai penggunaan lebih intensif

terhadap sumber daya yang jika dukur secara tepat akan benar – benar

menunjukkan suatu efisiensi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa

produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk

melakukan peningkatan perbaikan yang berkaitan dengan diri sendiri

dan pekerjaan. Yang berkaitan dengan diri sendiri dapat

dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, ketrampilan, disiplin,

upaya pribadi dan kerukunan kerja. Yang berkaitan dalam pekerjaan

dapat dilakukan melalui manajemen dan sikap kerja yang lebih

baik, penghematan biaya, ketepatan waktu dan sistem teknologi yang

lebih baik
9

Istilah organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa yunani

berarti alat (dalam arti statis), sedangkan dalam arti dinamis organisasi

dilihat daripada sudut dinamikanya, aktivitas / tindakannya daripada tata

hubungan yang terjadi dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal

maupun yang bersifat informal. Pengertian-pengertian / definisi-definisi

organisasi telah banyak dikemukakan orang. Walaupun pada dasarnya

definisi-definisi tersebut tidak mengandung perbedaan yang prinsip,

namun kiranya perlu juga dikemukakan beberapa pendapat beberapa para

ahli sebagai bahan perbandingan.

a. Barnard dalam Djatmiko (2008:1) mengemukakan bahwa :

“Organization as a system of cooperatives of two or more persons.

(Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih)”.

b. Money dalam Djatmiko (2008:1) berpendapat bahwa :

“Organization is the form of every human association for the

attainment of common purpose. (Organisasi adalah setiap bentuk

kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama)”.

Berdasarkan unsur-unsur tersebut di atas, dapat kita ketahui bahwa

unsur manusia adalah faktor yang paling dominan dalam melakukan

suatu perubahan di dalam organisasi. Keberhasilan organisasi mencapai

tujuan dan sasarannya, serta kemampuannya dalam menghadapi berbagai

tantangan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal, sangat

ditentukan oleh suatu kemampuan dalam mengelola sumber daya

manusia dengan setepat-tepatnya.


10

Oprasional Variabel

a. Pengembangan sumberdaya manusia yang terdiri dari pelatihan

dan pengembangan karyawan, kompensasi dan tunjangan

serta hubungan perburuhan berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Eigerindo

Multi Produk Indonesia Soreang Kabupaten bandung

b. Produktivitas kerja pegawai merupakan variabel yang

berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas kerja

karyawan pada PT. Eigerindo Multi Produk Indonesia Soreang

Kabupaten bandung.

2. Hipotesis

Berdasarkan pada anggapan diatas, penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut : “ Jika Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di

PT. Eigerindo Multi Produk Indonesia Soreang Kabupaten Bandung akan

tercapai.
11

TABEL I.01
OPERASIONALISASI VARIABEL BEBAS
Variabel Sub Variabel Indikator Item

(1) (2) (3) (4)

1.Pengembangan a. off the job training

2.Pelatihan b. On the job training 1

c. pemanfaatan hasil latihan.

1. Kompensasi a. gaji

2. Pengambangan b. tunjangan kesejahteraan

Pengembangan keluarga 2

Sumberdaya c. tunjangan hari tua

Manusia d. tunjangan kesehatan.

1.Hubungan a. keharmonisan hubungan antara

perburuhan karyawan – atasan

b. keharmonisan hubungan antar

karyawan 3

c. kenyamanan dalam bekerja

d. kepatuhan menjalankan tugas

Sumber: .Simajuntak 1998 dimodifikasi penulis 2017


12

TABEL 1.02
OPERASIONALISASI VARIABEL TERIKAT
( PRODUKTIVITAS )

Variabel Sub Variabel Indikator Item

(1) (2 ) (3) (4)

1. Peningkatan a. pencapaian tingkat


keuntungan sesuai
profitabilitas
dengan harapan
pencapaian target yang
1
b.
ditentukan oleh

perusahaan
Produktivitas

2. Peningkatan a. peningkatan hasil


produksi yang signfikan
produktivitas.
pengtahuan karyawan
2
b.
yang bertambah

3. Mutu (kualitas) a Kemampuan petugas


melaksanakan pekerjaan
pekerjaan

b. Ketelitian petugas dalam

melaksanakan pekerjaan 3

c. Menginformasikan

persyaratan teknis dan

administratif

Sumber : Simanjuntak (1998)Dimodifikasi oleh Penulis .


13

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu factor yang sangat

pentiing bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik

institusi maupun perusahaan.

E. Alat Ukur Penelitian, Pengujian Validitas, dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Alat Ukur Penelitian

Alat ukur penelitian yang digunakan sebagai alat pengukuran data

dimana salah satu bentuknya dalam penelitian ini adalah studi lapangan,

dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui

angket yang di rancang untuk mengungkap data sebenarnya tentang suatu

persoalan. Dalam penelititan ini skala pengukuran yang digunakan

adalah skala Likert. Menurut pendapat Sugiyono (2012 : 132) sebagai

berikut : “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Skala ini mempunyai interval dari gradasi sangat positif samai dengan

sangat negatif atau dari gradasi sangat setuju sampai dengan sangat tidak

setuju dengan cara memberikan tanda (√) pada alternatif yang sudah

dipilih. Untuk keperluan dalam penelitian analisis secara kuantitatif,

alternatif jawaban tersebut diberi skor dari nilai satu sampai lima, dengan

rincian jawaban yang dapat dilihat pada tabel berikut


14

TABEL I.03
STANDAR PENILAIAN
No Alternatif Jawaban Skor Kriteria Jawaban
(1) (2) (3) (4)
1. SS = Selalu 5 Sangat Baik
2. S = Sering 4 Baik
3. RR = Ragu-Ragu 3 Cukup Baik
4. TS = Tidak Setuju 2 Tidak Baik
= Sangat Tidak
5. STS 1 Sangat Tidak Baik
Setuju
Sumber : Sugiyono (2012 : 133), dimodifikasi penulis, 2017

2. Pengujian Validitas Alat Ukur

Untuk menguji alat ukur yang berupa angket, dicari terlebih dahulu

angka korelasi bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan, yaitu

dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor yang

merupakan jumlah tiap skor butir dengan menggunakan rumus Korelasi

Product Moment Pearson adalah sebagai berikut ini :

n  x i y i    x i  y i 
rhitung 
n x  i
2 2

  x i  n  y i    y i 
2 2

Keterangan : r = Koefisien korelasi
∑x = Jumlah skor item
∑y = Jumlah skor total
n = Jumlah responden
Kriteria pengujian adalah, jika rhitung (hasil korelasi product

moment) lebih besar dari rtabel Ho ditolak, maka item angket tersebut

valid dan sebaliknya, r.tabel dapat dilihat pada r dengan df = n-k, α = 5 %.

Selanjutnya mencari nilai t.hitung dapat dihitung dengan menggunakan

rumus Uji-t dengan rumus :


15

Keterangan : t = Niai hitung


r = Koefisien Korelasi hasil hitung
n = Jumlah responden

Distribusi untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kriteria pengujian : Jika, t.hitung > t.tabel berarti valid.


t.hitung < t.tabel berarti tidak valid

Adapun jika instrumen itu valid maka dilihat kriteria penafsiran

mengenai indeks kolerasinya. Menurut Riduwan (2010 : 214) indeks

korelasinya (r) sebagai berikut ini :

GAMBAR I.04
KRITERIA PENAFSIRAN INDEKS KORELASI
Kriteria Penafsiran Keterangan

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi


0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup Tinggi
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah (tidak valid)
Sumber : Riduwan (2010 : 214)

3. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan atau

keterandalan pengumpulan data penelitian (instrumen) dapat dilakukan

secara eksternal maupun internal. Sehubungan dengan hal tersebut,

Arikunto (2010:142) mengatakan bahwa : “Reliabilitas menunjukan pada

suatu alat ukur dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena alat ukur tersebut sudah baik”.


16

Alat ukur yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan

responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur dapat

dipercaya apabila memang datanya benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun data diambil hasilnya tetap akan sama. Reliabilitas

menunjukan pada tingkat keandalan sesuatu, reliabel artinya dapat

dipercaya dan alat ukur cukup baik sehingga mampu mengungkap data

yang bisa dipercaya.

Pada penelitian ini penulis menggunakan uji reliabilitas internal,

yakni menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran.

Adapun teknik yang digunakan adalah dengan rumus Alpha-Cronbach,

seperti langkah-langkah berikut ini :

a. Tabulasikan data kedalam tabel (seperti pada pengujian validitas).

b. Hitung nilai SI² dengan rumus :

Keterangan:
n = Jumlah responden.
JKi = Penjumlahan dari seluruh item.
JKs = Penjumlahan dari hasil kuadrat seluruh item.

c. Menghitung nilai ST² :

Keterangan :
n = Jumlah responden.
∑ XT² = Penjumlahan kuadrat pada jumlah nilai dari
masing-masing responden.
(∑XT)² = Hasil kuadrat dari jumlah nilai dari
17

Hasil penjumlahan responden.


d. Menghitung nilai r dengan rumus :

e. Menghitung nilai t :

Keterangan : t = Nilai hitung.


r = Koefisien korelasi hasil hitung.
n = Jumlah responden.
f. Cari nilai t.tabel :

Distribusi t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).

g. Kaidah keputusan : Jika,


t.hitung > t.tabel berarti reliabel, sebaliknya
t.hitung < t.tabel berarti tidak reliabel.

F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Penelitian

Meode studi terhadap kasus ialah metode yang diunakan dalam

penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”baik itu

berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang

terikat oleh tempat atapun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk

menghimpun data, mengambil makna, dan memperoleh pemahaman dari

kasus tersebut. Suatu kasus tidak data mewakili populasi dan tidak

dimaksudkan untuk memperole kesimulan dari populasi. Kesimpulan

studi kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteiti. Karena tiap kasus
18

bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan

yang lain

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka pelaksanaan dan penelitian, adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu :

a. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka yang

dilakukan penulis yaitu dengan cara menelaah dan mempelajari

bahan-bahan, buku-buku, artikel, jurnal, ilmu-ilmu yang bersumber

dari internet, catatan kuliah, referensi dan bahan bacaan lainnya

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Lapangan

Teknik pengumpulan data yang dilakukan langsung secara

langsung pada obyek penelitian yang sedang diteliti dengan cara

sebagai berikut :

1) Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data, dimana

penulis mengadakan pengamatan, pencatatan secara

sistematik mengenai objek yang diteliti secara langsung

terhadap gejala dan peristiwa serta aspek-aspek yang diteliti

di lokasi penelitian.

2) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

penulis melakukan tanya jawab langsung (bertatap muka

dengan informan) kepada bagian Manajer atau staff pimpinan


19

Bagian Tatagraha/ Room devition Sutan Raja Hotel and

Convention Centre Soreang Bandung.

3) Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara me-

nyebarkan daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada

responden untuk diisi dengan tujuan untuk dianalisis.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Sugiyono (2010 : 90) mengemukakan pengertian populasi

adalah sebagai berikut : “Wilayah Generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Perlu diketahui bahwa keryawan berjumlah 91 orang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di bagian

Produksi dengan perincian sebagai berikut :

1. Kepala bagian : 1 orang

2. Supervisor : 1 orang

3. Kepala Shift : 3 orang

4. Administrasi : 1 orang

5. Koordinator : 2 orang

6. Operator : 83 orang +

JUMLAH 91 orang
20

b. Sampel

Sugiyono ( 2010:91 ) mengemukakan pengertian sampel

adalah sebagai berikut :”Bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, maka penelitian ini dapat

mengambil sampel penelitian.

4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

a. Teknik Analisis

Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Regresi Linier Sederhana. Regresi atau peramalan

adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa

yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan

informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya

dapat diperkecil. Regresi mengemukakan tentang keingintahuan

apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan kontribusi

menentukan keputusan yang terbaik. Kegunaan regresi dalam

penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau

memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)

diketahui.

Untuk mengetahui tersebut penulis menggunakan bantuan

program SPSS-18. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu

variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana

adalah:
21

Ŷ = a + bX

Keterangan :

Ŷ = (baca Y topi) subyek/nilai dalam variabel terikat


yang diproyeksikan.
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu
untuk diprediksikan.
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi)
yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau
nilai penurunan (-) variabel Y.

Penulis menggunakan teknik analisis regresi sederhana

karena penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu

variabel terikat, dan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel

bebas program (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun langkah-

langkah untuk menjawab regresi sederhana, yaitu sebagai berikut :

1. Langkah ke - 1, Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.


2. Langkah ke - 2, Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.
4. Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan
rumus:
b = n.ΣXY – ΣX.ΣY a = ΣY – b.ΣX
n. ΣX² - (ΣX)² n
5. Mencari jumlah kuadrat regresi ( JKreg [a]) dengan rumus :
JKreg(a) = (ΣY)²
N
6. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKreg (b/a) dengan rumus:
JKreg(b/a) = b.{ ΣXY - (𝛴𝑋).(𝛴𝑌)
𝑛
}
7. Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ΣY² - JKreg(b/a) – JKreg[a]
8. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg[a]) dengan
menggunakan rumus :
22

RJKreg[a] = JKreg[a]
9. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg(b/a))
dengan rumus :
RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan


rumus :
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
RJKres = 𝑛−2

11. Menguji signifikasi dengan rumus :


𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏/𝑎)
Fhitung = 𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠

Kaidah pengujian signifikasi :


Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan
dan
Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak
signifikan Dengan taraf signifikan :α = 0,01 atau α =
0,05
12. Membuat kesimpulan.

b. Uji Hipotesis

Dalam mengukur ada atau tidak adanya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat maka pengujian hipotesis

menggunakan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha).

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang

ditetapkan adalah sebagai berikut ini :

H0 = 0 Program pelatihan tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

Ha ≠ 0 Program pelatihan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut :


23

1. Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima.

2. Jika t hitung > t tabel, maka Ha ditolak.

3. Derajat signifikasi :

4. derajat kebebasan :

5. Untuk menghitung t hitung digunakan rumus sebagai berikut

Keterangan : t = Nilai hitung

r = Koefisien korelasi hasil hitung

n = Jumlah responden

Hasil t hitung dengan t tabel dapatb diketahui apakah terdapat

hubungan antara program pelatihan dengan kinerja pegawai,

dengan hipotesis sebagai berikut :

1. jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak

G. Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Egerido Multi Produk Indonesia

yang beralamat di Jalan raya terusan kopo km 11,5 No.90A Cilampeni

Bandung. Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan, yang dimulai dari Bulan

Januari s.d. Februari 2017. dengan perincian kegiatan dapat dilihat pada Tabel

I.05
24

TABEL I.05
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
PERIODE 2017
WAKTU

NO KEGIATAN JANUARI APRIL

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

a. Studi Kepustakaan

b. Pengajuan Judul

c. Penunjukan Pembimbing

d. Pengurusan Surat Penelitian

2. Penelitian

a. Observasi

b. Wawancara

3. Penyusunan Laporan

a. Bimbingan

b. Penyusunan

4. Ujian Sidang

Sumber : Rencana Penulis, Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai