Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN

RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU

PANDUAN TEPAT LOKASI


DI RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
TAHUN 2015

KESEHATAN DAERAH MILITER I/BUKIT BARISAN


RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU
Jln. Putri Hijau No. 17 Medan Telp. (061) 4553900, 4510854
Email : rumkittkiikesdamsatubb@gmail.com

1
BAB I
DEFINISI

Ketepatan lokasi, ketepatan prosedur dan ketepatan pasien adalah


suatu usaha yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit untuk
menjamin pasien yang akan menjalani suatu tindakan operasi
mendapatkan tindakan operasi sesuai dengan lokasi keadaan yang perlu
ditindak, prosedur yang tepat untuk melakukan tindakan dan diberikan
pada pasien yang benar membutuhkan tindakan operasi, dengan kegiatan
pemberian tanda / marking site identifikasi, khusus untuk penandaan sisi
kanan dan kiri pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan
prosedur yang tepat dan benar
Instalasi kamar bedah adalah salah satu instalasi yang ada di Rukmit
Tk II Putri Hijau, yang keberadaanya dibawah Kepala Rukmit Tk II Putri
Hijau, sebagai salah satu instalasi yang memberikan pelayanan
pembedahan yang aman, diantaranya mengurangi kejadian / kesalahan
yang tidak diinginkan salah satunya adalah kejadian Salah lokasi,
prosedur dan pasien yang akan menjalani suatu tindakan operasi adalah
suatu hal yang menghawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit.
Selain hal tersebut, asessment pasien yang tidak adekuat, penelaahan
ulang catatan medis tidak adekuat, budaya yang tidak mendukung
komunikasi terbuka antar anggota tim bedah, permasalahan yang
berhubungan dengan tulisan tangan yang tidak terbaca (illegible
handwriting) dan pemakaian singkatan merupakan faktor-faktor kontribusi
yang sering terjadi. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut di atas
agar menjamin sisi operasi yang tepat, prosedur yang tepat , serta pasien
yang tepat dengan penerapan checklist keselamatan operasi / tindakan
berisiko maka sebelum pasien dilakukan tindakan akan melalui prosedur
check in , sign in, time out, sign out, dan check out. Prinsip tepat lokasi,
tepat prosedur serta tepat pasien adalah prosedur untuk menjamin sisi
operasi yang tepat baik sebelum, saat dan setelah menjalani suatu
operasi, yang bertujuan tergambarnya kepedulian dan ketelitian operator
bedah terhadap keselamatan pasien sebelum tindakan operasi, serta
dapat mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur dan tepat pasien pada pasien-pasien yang menjalani operasi di
Rukmit Tk II Putri Hijau, dan mengurangi kejadian/kesalahan yang
berhubungan dengan salah lokasi, salah prosedur dan salah pasien yang
akan dioperasi.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup
a. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat
jalan dan pasien Instalasi Gawat Darurat yang akan menjalani
suatu operasi di Rukmit Tk II Putri Hijau.
b. Pelaksana pedoman ini adalah petugas tenaga kesehatan (dokter,
perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya) yang bekerja di
rumah Sakit Dustira.

B. Prinsip
a. Semua pasien yang akan menjalani suatu prosedur operasi, harus
diidentifikasi dan dijamin sisi operasi yang tepat, prosedur yang
tepat serta pasien yang tepat sebelum, saat dan setelah menjalani
suatu operasi.
b. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi
operasi dan mengikut sertakan pasien dalam proses penandaan.
c. Menggunakan checklist untuk verifikasi lokasi yang tepat, prosedur
yang tepat serta pasien yang tepat sebelum dilakukan tindakan
operasi, serta kelengkapan seluruh dokumen serta peralatan yang
dibutuhkan tersedia, benar dan berfungsi.
d. Tim operasi atau tenaga kesehatan yang ikut dalam operasi
melakukan, membuat dan mendokumentasikan prosedur check in
( Tempat penerimaan pasien ), Sign In ( sebelum tindakan anestesi
/ induksi ), Time Out ( sebelum tindakan insisi ), Sign Out
( sebelum menutup luka operasi dan meninggalkan kamar
operasi ), serta check out ( serah terima perawat anestesi dengan
perawat ruangan ).

C. Kewajiban dan tanggung jawab


a) Dokter
b) Perawat yang bertugas
c) Kepala Ruangan
d) Kepala Instalasi

BAB III
TATA LAKSANA

3
A. Tata Laksana pada tepat lokasi, tepat prosedur serta tepat pasien
yang akan menjalani suatu operasi dengan menggunakan :
1. Penandaan lokasi operasi ( marking site) Pada :
- organ yang memiliki 2 sisi, kanan dan kiri
- Multiple structures (jari tangan, jari kaki)
- Multiple level (operasi tulang belakang : servical,
thorakal, lumbal)
- Multiple lesi yang pengerjaannya bertahap
2. Anjuran Penandaan Lokasi Operasi
- Gunakan tanda yang jelas dan mudah terbaca yang di
sepakati.
- Tanda ( marking site ) dibuat oleh dokter operator
- Tanda ( Marking site ) menggunakan tinta permanen
yang tidak mudah terhapus
- Tanda yang digunakan di Rukmit Tk II Putri Hijau adalah
dengan tulisan “YA” diatas garis yang menunjukkan
rencana insisi atau sisi insisi dan tidak menggunakan “X”
karena akan membingungkan
- Daerah yang tidak di operasi, jangan di tandai kecuali
sangat di perlukan
- Tanda di buat dalam keadaan pasien sadar dan
memahami
- Penjelasan mengenai prosedur secara tertulis harus di
sertakan bila pasien menolak pemberian tanda
- Tanda di buat sebelum pasien di operasi di ruang
perawatan, kecuali pasien cito tanda di buat di IGD atau
di kamar bedah.
- perkecualian penandaan Pada :
 Kasus organ tunggal (contoh operasi sectio
cesarea, Operasi Jantung)
 Kasus Intervensi menggunakan kateter dengan
tempat insersi standar (contoh : kateterisasi
jantung)
 Tindakan pada operasi gigi (sudah menyebutkan
nama gigi / atau gigi yang akan di operasi sudah di
tandai pada Foto Rontgen gigi atau diagram gigi.
 Bayi premature, di mana pemberian tanda bisa
menyebabkan tatto permanen.
3. Lakukan proses verifikasi sebagai berikut seperti yang
terlampir dalam Daftar Tilik Keselamatan Pasien Operasi
adalah :
1) Check in ( Tempat penerimaan pasien / ruang persiapan
pasien ) Perawat ruangan melakukan serah terima kepada
perawat kamar bedah tentang :

4
a) Identitas Pasien
b) Kelengkapan Dokumen : Surat Ijin Operasi ( SIO ),
Surat ijin Anestesi ( SIA )
c) Penandaan area / lokasi operasi (marking site )
d) Keadaan umum pasien
e) Pemeriksaan pre anestesi
f) Pemberian antibiotik profilaksis bila diperlukan di
berikan satu jam pre op
g) Hasil pemeriksaan penunjang ( Laboratorium, Radiologi
dan lain-lain )
h) Perlengkapan khusus alat/implant
i) Persiapan darah.
j) Dokumentasikan ke dalam checklist.

2) Sign In ( sebelum tindakan anestesi / induksi dilakukan di


dalam kamar operasi ) Perawat OK / Bedah dan Tim
anestesi melakukan konfirmasi tentang :
a) Identitas pasien.
b) Penandaan area operasi, lokasi, dan prosedur yang
benar
c) Apakah ada riwayat alergi obat
d) Resiko aspirasi dan factor penyulit
e) Bila ada antisipasi penangannya
f) Resiko kehilangan darah
g) Bila ada konfirmasi akses intra vena
h) Apakah kesiapan alat dan obat anestesi sudah lengkap
dan rencana antisipasinya.
i) Dokumentasikan ke dalam checklist

3) Time Out ( Sebelum Tindakan Insisi / pembedahan ) di


dalam kamar operasi yang dikerjakan oleh perawat
sirkuler:
a) Dipimpin oleh dokter Operator
b) Di lakukan ditempat tindakan yang akan dilakukan
c) Melibatkan seluruh tim operasi
d) Didokumentasikan secara ringkas dengan
menggunakan checklist
e) Time out dibacakan dengan lantang dan jelas oleh
perawat sirkuler tentang :
 identitas pasien, rencana tindakan dan area
 Penandaan area operasi
 Penayangan hasil pemeriksaan penunjang
(Rongent, Ct Scan, MRI ) dengan benar.
 Apakah diberikan antibiotik Profilaksis intra operasi.
 Tahap penting /Perhatian khusus dalam
pembedahan

5
 Perkiraan lamanya operasi
 Antisipasi kehilangan darah
 Adakah hal khusus yang perlu perhatian
 Perawat sirkuler menuju sterilisator yang telah
dikonfirmasi bila perlu peralatan tambahan selama
operasi
f) Contoh simulasi time out yang dilaksanankan di kamar
operasi sebelum proses insisi / pembedahan :
1. Contoh simulasi pembacaan time out oleh perawat
utama / sirkuler dengan cara “Pada hari senin ,
tanggal 12 januari 2013 , pukul 10.00 WIB, akan
dilaksanankan operasi terhadap pasien atas nama :
Tn. Joko, lahir 29 maret 1967. ( perawat sambil
melihat gelang nama dan nomer Rekam medis
pasien )
2. Diagnosis pasien fraktur femur dextra 1/3 distal
(perawat sambil melihat tanda pada lokasi operasi),
dan mencocokan dengan hasil pemeriksaan foto
rontgen, yang akan dilaksanakan prosedur
pemasangan plat and screw ( dokter menjawab :
“Benar” ).
3. Tim operasi adalah :
- Dokter bedah / Operator : dr. Bambang SN,
SpOT. ( dokter menjawab Ya / Siap)
- Dokter Anestesi : dr. Asep Sekar , Sp.An.
(menjawab Ya / Siap )
- Dokter Muda : Coass Budi ( menjawab Ya /
Siap )
- Penata Anestesi : Br. Jajang ( menjawab Ya /
Siap )
- Asisten / perawat bedah : Zr. Umi (menjawab
Ya / siap )
- Perawat instrument : Zr. Imas ( menjawab Ya /
Siap ).
- Mahasiswa Akper : Siswa Neneng (menjawab
Ya / Siap )
4. Apakah alat-alat sudah siap pakai, ( perawat
instrument menjawab : “Sudah” ).
5. Pembacaan time out selesai oleh perawat sirkuler
6. Operator memimpin Do’a
7. Tindakan insisi / pembedahan dimulai..
8. Dokumentasikan ke dalam checklist

6
4) Sign Out ( tindakan Sebelum menutup luka operasi dan
meninggalkan kamar operasi ) perawat sirkuler melakukan
konfirmasi verbal tentang :
a) Kelengkapan (instrumen, kasa, benda tajam )
b) Jumlah kasa
c) Apakah spesimen telah diberi label
d) Menyiapkan formulir untuk pengantar pemeriksaan
bila di perlukan
e) Peninjauan kembali kegiatan pembedahan, dan
anestesi
f) Perhatian khusus fase pemulihan di RR
g) Dokumentasikan ke dalam checklist

5) Check Out ( Serah terima perawat anestesi dengan


perawat ruangan di ruang pemulihan / RR ) tentang :
a) Keadaan umum pasien, kesadaran, tanda-tanda vital
(TD,HR,RR)
b) Keluhan nyeri, menilai skala nyeri: ( 0-10 ).
c) Aldrette score ( 8, 9, 10 ).
d) Kelengkapan Dokumen pendukung (foto rongen, EKG,
USG, CT Scan, dan MRI).
e) Gol darah dan berapa labu yang telah diberikan.
f) Jenis cairan infus dan tetesanya per menit
g) Kateter urine ada atau tidak, bila ada kapan Tanggal
pemasangan, jumlah dan warna.
h) Keadaan Area luka operasi.
i) Drain pada luka post operasi ada atau tidaknya,
jumlahnya berapa buah, letaknya, serta warna /
produksinya.
j) Ada atau tidaknya jaringan PA , VC yang harus
diperiksakan.
k) Instruksi post op dr Bedah dan dr Anestesi.
l) Dokumentasikan ke dalam checklist.

6). Lakukan semua Prinsip tentang :


a) Semua pasien yang akan menjalani suatu prosedur
operasi, harus diidentifikasi dan dijamin sisi operasi yang
tepat, prosedur yang tepat, serta pasien yang tepat
sebelum, saat dan setelah menjalani suatu operasi
b) Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk
identifikasi lokasi operasi dan mengikut sertakan pasien
dalam proses penandaan
c) Mendokumentasikan prosedur Check in, Sign in, Time
out, Sign out dan check out yang sesuai pada daftar tilik
keselamatan operasi

7
4. Unit terkait di Rumah Sakit :
a) Instalasi kamar bedah
b) Instalasi rawat inap
c) Instalasi rawat jalan
d) Instalasi gawat darurat
e) Instalasi jangdiagnostik

B. Analisis Kelengkapan Daftar Tilik Operasi.


Analisis Kelengkapan daftar tilik keselamatan operasi dilakukan
oleh petugas rekam medis di Unit Rekam Medik dan menjalin
koordinasi dengan Tim Keselamatan Pasien Rukmit Tk II Putri
Hijau untuk pelaporannya.

C. Pelaporan Insidens / Kejadian Kesalahan lokasi, prosedur dan


pasien yang akan dilakukan tindakan operasi sebagai berikut:
1) Setiap petugas kesehatan yang menemukan adanya
kesalahan lokasi, prosedur dan kesalahan pasien yang
menjalani suatu operasi harus segera melapor kepada
Kepala Ruangan di ruang kamar operasi/ instalasi bedah
Sentral, kemudian melengkapi laporan insidens.
2) Petugas kesehatan harus berdiskusi dengan Kepala
Instalasi atau manajer mengenai pemilihan cara yang terbaik
dan siapa yang memberitahukan kepada pasien atau
keluarga mengenai kesalahan yang terjadi pada saat
dilakukan operasi.
3) Kesalahan yang dapat terjadi adalah :
- Kesalahan identifikasi pasien
- Kesalahan lokasi pembedahan
- Kesalahan prosedur pembedahan.
- Kesalahan pasien yang akan dibedah
- Kesalahan pemberian label identitas pada
specimen.
- Kesalahan identitas spesimen dalam formulir.
- Kesalahan pemberian darah.
- Kesalahan kelengkapan alat khusus yang
dibutuhkan.
4) Beberapa penyebab umum terjadinya insidens adalah :
- Salah memberikan label.
- Kesalahan pada administrasi.
- Salah mengisi formulir
- Salah megirim pemeriksaan penunjang
5) Kesalahan pada lokasi pembedahan diantaranya adalah:
- Komunikasi yang tidak efektif atau yang tidak
adekuat antara anggota tim bedah.

8
- Kurang /tidak melibatkan pasien didalam
penandaan lokasi.
- Tidak ada prosedur untuk verifikasi lokasi pasien.
- Kesalahan pada prosedur operasi.
- Kesalahan pada pasien yang akan dioperasi
6) Jika terjadi insidens akibat kesalahan lokasi, prosedur dan
pasien pada pembedahan, lakukan hal berikut ini
- Pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
- Pastikan bahwa tindakan menjaga Kejadian
Tidak Diharapkan telah dilakukan.
- Jika suatu prosedur telah dilakukan pada
pasien yang salah lokasi, prosedur dan pasien
yang akan dilakukan tindakan , maka dokter
dan tim operasi harus memastikan bahwa
langkah-langkah yang penting telah diambil
untuk melakukan prosedur yang tepat pada
pasien yang tepat.

D. Revisi dan Audit.


1) Pedoman ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 (dua)
tahun.
2) Rencana audit dilakukan oleh Tim Patient Safety dan
dilaksanakan dalam setiap bulan setelah penerapan
pedoman Audit ini meliputi lima hal yaitu: Check in, Sign in,
Time out, Sign out, dan Check out. ( Sesuai dengan daftar
tilik keselamatan pasien operasi ).

9
BAB IV
DOKUMENTASI

Demikian Buku panduan ini dibuat untuk dijadikan sebagai panduan


dalam memberikan pelayanan bedah dalam melaksanakan tindakan
operasi di Rukmit Tk II Putri Hijau, sehingga dapat meminimalkan risiko
insiden salah tempat operasi, meminimalkan risiko insiden prosedur yang
salah yang dilakukan dan menginformasikan dan membimbing ahli bedah
untuk melaksanakan operasi dengan tepat dan benar sesuai rencana,
Diharapkan dapat mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan
dengan salah lokasi , salah prosedur serta salah pasien yang akan
menjalani / dilakukan tindakan operasi.

Medan, Mei 2014


Kepala Rukmit Tk II Putri Hijau

dr. Chairul Akmal, Sp.THT, MM


Kolonel CKM NRP 34129

10

Anda mungkin juga menyukai