Anda di halaman 1dari 13

Sistem Populasi Hama

Dr. Akhmad Rizali

Materi: http://rizali.staff.ub.ac.id

Sistem Kehidupan (Life System)


• Populasi hama berinteraksi dengan ekosistem
disekitarnya
• Konsep sistem kehidupan (Clark et al. 1967): 
populasi hama dan lingkungan efektif (faktor
ekologi yang mempengaruhi populasi hama baik
secara positif atau negatif)
• Lingkungan efektif: makanan, kompetitor, 
predator, patogen dan faktor abiotik yang dapat
meningkatkan atau menurunkan keberhasilan
hidup, fekunditas dan perpindahan hama

1
• Skala lingkungan efektif dapat berubah dan
pengaruhnya bervariasi berdasarkan ruang
(spatial) dan waktu (temporal)
• Sistem kehidupan akan berbeda bergantung
pada skala: pohon, lahan, atau lanskap
• Dalam pengelolaan hama harus
memperhatikan skala yang tepat
• Contoh: Nilaparvata lugens dapat bermigrasi
antar lanskap atau wilayah yang luas

2
Dinamika Populasi Hama
• Memahami dinamika populasi hama sangat
penting untuk mengetahui hubungan
kompleks antara populasi hama dan
lingkungan efektif
• Populasi berdasarkan tipe hama:
 r‐selection: fekunditas tinggi dan waktu generasi
cepat. Contoh: aphid, tungau
 Populasi berfluktuasi sangat kompleks dan susah
diprediksi serta tidak pernah menuju
keseimbangan (equilibrium), sehingga dapat
merugikan secara cepat

 K‐selection: fekunditas rendah, waktu genrasi


lama, dispersal rendah dan kemampuan kompetisi
tinggi
• Hama pertanian umumnya adalah r‐selection
• Karakteristik r‐ dan K‐selection dapat terjadi
pada spesies yang sama
• Tanaman pertanian semusim: suksesi ekologi
selalu berlangsung pada saat pergantian
tanam sehingga serangga hama dapat
memanfaatkan makanan secara cepat dan
efisien
• Populasi tidak mencapai keseimbangan
sepanjang musim tanam

3
Struktur Populasi
• Struktur populasi menggambarkan beberapa
peubah (variable)  yang mendeskripsikan jumlah
individu, umur, jenis kelamin, komposisi genetik
dan distribusi spasial
• Kelimpahan (density): jumlah individu per unit 
area
• Penyebaran (dispersion):  pola spasial dari
distribusi suatu spesies
 regular (uniform): teratur
 random: acak
 aggregated (clumped): mengelompok

Aphids Dendroctonus
pseudotsugae

Malacosoma 
disstria

4
• Struktur Metapopulasi
 Ketidakteraturan distribution dari beberapa
populasi pada suatu lanskap
 Penyebaran populasi mengikuti dari keberadaan
habitatnya atau kondisi lingkungan yang sesuai
 Spesies monofag mengikuti distribusi dari
tumbuhan inangnya

• Struktur Umur
 Menggambarkan proporsi individu pada fase
hidup yang berbeda
 Indikator status populasi
 Populasi berkembang (growing population): 
proporsi individu lebih banyak pada umur muda. 
Keberhasilan hidup rendah
 Populasi stabil (stable population): lebih banyak
individu pada usia reproduksi. Keberhasilan hidup
tinggi

5
Tabel Kehidupan (Life table)
• menggambarkan sruktur umur dan
kemampuan reproduksi dari hama
• ringkasan dari statistik populasi
• jumlah individu tiap stadia, termasuk
keberhasilan hidup, kematian dan laju
kematian
• berfungsi memprediksi pengaruh penyebab
kematian

6
Kestabilan populasi dan keanekaragaman
spesies
• Lingkungan efektif meliputi kompetitor, 
predator, parasitoid, patogen. Semua
komponen ekosistem yang berdampak
terhadap spesies tertentu
• Jaring makanan pada habitat yang sederhana
akan melibatkan banyak sekali spesies yang 
ada di dalamnya

7
Keanekaragaman spesies
• Fungsi dari jumlah dan proporsi dari setiap
spesies yang ada pada suatu ekosistem
• Berhubungan dengan jumlah spesies yang 
berinteraksi dalam jaring makanan
• Keanekaragaman hayati: seluruh spesies
tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang 
ada dan berinteraksi pada suatu ekosistem
(Altieri & Nicholls 1999) 

• Di agroekosistem meliputi herbivora (hama


dan non hama), predator, parasitoid, polinator
dan penyerbuk
• Hubungan antara keanekaragaman spesies
dan stabilitas dari populasi pada suatu
ekosistem:
• Diversity–stability hypothesis: komunitas
dengan keanekaragaman tinggi maka akan
lebih stabil karena outbreak dari spesies
tertentu dapat dicegah melalui sistem check 
and balance dan alternatif jalur dari jaring
makanan yang terdapat pada suatu ekosistem

8
• Keanekaragaman di agroekosistem memiliki
dua komponen (Vandermeer 1995):
 Planned biodiversity: tanaman pertanian, ternak
dan organisme lain (seperti musuh alami) yang 
didatangkan pada agroecosystem untuk
memperoleh keuntungan ekonomi secara
langsung
 Associated biodiversity: tanaman lain, herbivora, 
karnivora dan mikroba yang telah ada atau
bermigrasi dalam agroekosistem dari lanskap
sekitarnya

9
• Jumlah associated biodiversity yang tinggi
sangat penting untuk mengatur stabilitas dari
populasi arthropod dan bila tidak akan
berdampak negatif terhadap planned 
biodiversity
• Memahami hubungan antara planned dan
associated biodiversity sangat membantu
dalam mengembangkan pengelolaan hama
melalui peningkatan musuh alami, 
mengurangi kehilangan tanah dan
meningkatkan unsur hara tanah

(A) Predator spesialis (Tytthus) 
dapat mengendalikan wereng
(Spartina)

(B) Keberadaan generalis predator 


(laba‐laba, Hogna) menyebabkan
Spartina outbreak karena Hoqna
lebih banyak memangsa Tytthus
(Finke & Denno, 2004 )

10
Ekosistem terbuka dan tertutup
• Ekosistem terbuka: nutrisi dan energi
bergantung dari luar
 Umumnya pada lahan pertanian
• Ecosystem tertutup: nutrisi dan energi dapat
dihasilkan sendiri oleh ekosistem
 Terdapat pada hutan

Skala dan dasar ekologi dari pengendalian


hama
• Skala dari area: penting dalam mengukur
permasalahan hama dan pengembangan
pendekatan ekologi untuk pengelolaan
• Permasalahan hama: tingkat kerusan ekonomi
dan pendekataan pengendalian hama bergantung
pada skala yang digunakan
• Ekosistem dalam dilihat pada tingkat individu
tanaman, plot penelitian, lahan atau lanskap
• Area yang luas maka akan memiliki interaksi yang 
kompleks

11
• Populasi hama bisa mencapai keseimbangan
pada skala lanskap yang luas
• Hasil penelitian pada skala plot bisa jadi tidak
aplikatif untuk lanskap yang luas
• Perpindahan hama pada skala pohon tidak
terlalu dipertimbangkan, tapi bila pada skala
lanskap maka akan sangat dipertimbangkan
• Musuh alami biasanya berpindah dari habitat 
alami ke lahan pertanian dan memiliki
peranan penting dalam menekan populasi
hama

12
TERIMAKASIH

13

Anda mungkin juga menyukai