Anda di halaman 1dari 3

BAB III

ASUMSI DAN PENDEKATAN

3.1 Basis Perhitungan Neraca Massa

Pabrik yang akan didirikan dengan laju produksi 36.000 ton triacetin /tahun.
Berdasarkan laju produksi tersebut akan diperoleh umpan atau bahan baku yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produksi tersebut. Pada perhitungan neraca massa
digunakan basis umpan yaitu 1000 kgmol/jam, dan diperoleh laju produksi per tahun
dalam untuk basis tersebut. Laju alir umpan CPO untuk memperoleh laju produksi
yaitu 113.227 kgmol/jam. Berikut penggunaan asumsi dan pendekatan pada
perhitungan neraca massa untuk setiap unit:

3.1.1 Mixer (M-101)


Pada mixer akan dilakukan pencampuran karbon aktif dan asam sukfat dengan
laju alir

3.1.2 Reaktor Packed Baed(R-101)


Pada unit ini pembentukan triacetin dilakukan dengan konversi 92%
(Khayoon, 2011), dengan suhu 200oC dan 45 psig.

3.1.3 Reaktor Packed Baed (R-102)


Pada unit ini pembentukan triacetin dilakukan dengan konversi 92% dengan
suhu 200oC dan 45 psig (Khayoon, 2011).

3.1.4 Reaktor Packed Baed (R-103)


Pada unit ini pembentukan triacetin dilakukan dengan konversi 92% dengan
suhu 200oC dan 45 psig (Khayoon, 2011).

3.1.5 Dryer
Pada unit ini berguna untuk mengurangi kadar asam sulfatpada karbon aktif.

3.1.6 Destilasi Coloumn (DC-101)


Pada unit ini asam asetat dan air akan dipisahkan dari produk yang dihasilkan
pada proses asetilasi, karena asam asetat dan air memiliki titik didih yang rendah
dengan kondisi proses 200oC dan 1 atm.

3.1.7 Destilasi Coloumn (DC-102)


Pada unit ini asam asetat akan dipisahkan dari air, karena titik didihnya yang
rendah dengan kondisi proses 102oC dan 1 atm

3.1.8 Destilasi Coloumn (DC-103)


Pada unit ini monoacetin dan diacetin dipisahkan dari triacetin, karena titik
didihnya yang rendah dengan kondisi proses 105oC dan 1 atm

3.2 Basis Perhitungan Neraca Energi


Pada perhitungan neraca energi, dibutuhkan panas kalor dari setiap
komponen dari CPO, serta suhu operasi dari setiap unit produksi. Berikut asumsi-
asumsi dari perhitungan neraca energi :
3.2.1 Heater 101
Pada unit ini bertujuan untuk memanaskan aliran dari Gliserol dari suhu 30 oC
- 120 oC
3.2.2 Heater 102
Pada unit ini bertujuan untuk memanaskan aliran dari Asam Asetat dari suhu
30oC - 120 oC
3.2.3 Heater 103
Pada unit ini bertujuan untuk memanaskan suhu aliran dari reaktor packed bed
101 Agar tetap suhunya menjadi 200 oC pada masukan reaktor packed bed 102
3.2.4 Heater 104
Pada unit ini bertujuan untuk memanaskan suhu aliran dari reaktor packed bed
102 Agar tetap suhunya menjadi 200 oC pada masukan reaktor packed bed 103
3.2.5 Cooler 101
Pada unit ini menurunkan suhu dari keluaran destilasi kolom 101 untuk aliran
yang dimasukkan kedalam destilasi kolom 102
3.2.6 Cooler 102
Pada unit ini menurunkan suhu dari keluaran destilasi kolom 101 untuk aliran
yang dimasukkan kedalam destilasi kolom 103
3.2.7 Cooler 103
Pada unit ini menurunkan suhu dari keluaran destilasi kolom 102 yang berupa
air
3.2.8 Cooler 104
Pada unit ini menurunkan suhu dari keluaran destilasi kolom 102 yang berupa
air
3.2.9 Cooler 105
Pada unit ini menurunkan suhu dari keluaran destilasi kolom 103 yang berupa
monoacetin dan diacetin
3.2.10 Cooler 106
Pada unit ini menurunkan suhu dari keluaran destilasi kolom 103 yang berupa
triacetin

Anda mungkin juga menyukai