Anda di halaman 1dari 2

ENSEFALOPATI

I. Definisi
Ensefalopati berdasarkan asal katanya berasal dari kata encephalo- +-pathy yang
berarti penyakit degeneratif otak. Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
kelainan fungsi otak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau statis.

II. Epidemiologi
Secara epidemiologi lebih banyak pada usia lanjut khususnya pada pasien dengan
banyak masalah kesehatan atau mendapatkan polifarmasi. Angka kejadian ensefalopati
secara umum belum banyak diteliti, penelitian dilakukan pada masing masing jenis ensefalopati.
Penelitian yang dilakukan di London, menunjukkan bahwa angka kejadian ensefalopati hipoksik
iskemik mencapai 150 per 57 ribu kelahiran hidup atau berkisar 2,64%.

III. Etiologi/ Faktor Resiko


Secara klinis, diagnosis ensefalopati digunakan untuk menggambarkan disfungsi otak difuse
yang disebabkan oleh gangguan faktor sistemik, metabolik,atau toksik. Etiologi ensefalopati meliputi:
-penyebab infeksi,
-toksis (misalnya karbon monoksida, obat, timah hitam),
-metabolik
- iskemik.
IV. Patofisiologi
Istilah ensefalopati metabolik untuk menggambarkan keadaan klinis disfungsi
serebral global yang disebabkan oleh stres sistemik yang dapat bervariasi secara klinis.
Presentasinya berupa disfungsi eksekutif ringan hingga koma dalam dengan postur
deserebrasi. Penyebabnya sangat banyak, beberapa mekanisme yang menyebabkan
disfungsi serebral terjadi 8 pada ensefalopati metabolik termasuk edema serebral fokal
atau global, perubahan fungsi transmisi, akumulasi metabolit toksik, edema vasogenik
vena postkapiler, dan kegagalan energi. Mekanisme bervariasi seperti itu
mencerminkan etiologi heterogen yang menghasilkan kondisi perubahan kesadaran.
Ensefalopati metabolik oleh karenanya bukan diagnosis, melainkan sebuah keadaan
klinis.

V. Manifestasi Klinis
 Adanya perubahan status mental yang bervariasi mulai konfusi, kurang atensi, letargi,
stupor sampai koma.
 Agitasi, halusinasi, aktivitas motorik yang meningkat dan aktivitas berlebihan saraf
simpatis (hipertensi, takikardia, hiperrefleks bahkan klonus).
 Gerakan bola mata yang seperti bandul( roving conyugate)
 Pernapasan hiperventilasi atau cheyne stokes

VI. Diagnosis dan Diagnosis Banding


Diagnosis ensefalopati adalah masing-masing jenis ensefalopati (iskemik, metabolik,
toksik dan septik) selain itu ensefalopati juga harus dibedakan dengan :
 Ensefalitis
 Perdarahan intrakranial
 Edema serebri
VII. Tatalaksana
 Mengobati penyebab yang mendasari terjadinya ensepalopati
 Hindari penggunaan sedatif. Jika terdapat agitasi dapat diberikan sedatif yang
kerja pendek seperti midazola atau propofol.
 Penatalaksanaan umum berupa ABC (airway, breathing and circulation)

VIII. PROGNOSIS
Ad vitam dubia
Ad Functionam dubia

Daftra Pustaka
a. Kurniawan M, Syharjanti Isti, T Pinzon Rizaldy. Panduan Praktik Klinis
Neurologi. Jakarta: Perdossi. 2016.
b. Modul Neuro- Infeksi. Kolegium Neurologi Indonesia. Perdossi. 2008.
c. Munir, Badrul dr, Neurologi Dasar, Malang: Sagung Seto.2015

Anda mungkin juga menyukai