Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
dr. Andi Fajar Apriani
Pendamping:
dr. H. Ramli Yunus
PUSKESMAS LAMPA
KABUPATEN PINRANG
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2017
1
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
HALAMAN PENGESAHAN
Peserta Pendamping
2
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
DAFTAR ISI
ISI
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Permasalahan di Masyarakat .............................................................. 5
C. Pemilihan Intervensi........................................................................... 5
D. Pelaksanaan ........................................................................................ 6
E. Evaluasi………….............................................................................. 7
F. Dokumentasi ..................................................................................... 10
3
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia, di manapun berada, membutuhkan tempat untuk tinggal
yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah,
tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga,
serta sebagai tempat berlindung dan menyimpan barang berharga. Selain itu,
rumah juga merupakan status lambang sosial.1,2
Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat
kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas
dari ketersediaan prasarana dan sarana terkait, seperti penyediaan air bersih,
sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan sosial.1,2
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area
sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan
keluarga. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk
tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan
rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu.2,3,4
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan
tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga
yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga
seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu,
keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar
fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.3,4
Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang
dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut
melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan
berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen.3,4
4
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
.
B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh
tersedianya sarana sanitasi perumahan. Rumah juga merupakan salah satu
bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan
dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan
produktif.5
Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf
kesehatan jasmani dan rohani yang memudahkan terjangkitnya penyakit dan
mengurangi daya kerja atau daya produktif seseorang. Rumah tidak sehat ini
dapat menjadi reservoir penyakit bagi seluruh lingkungan, jika kondisi tidak
sehat bukan hanya pada satu rumah tetapi pada kumpulan
rumah (lingkungan pemukiman). Timbulnya permasalahan kesehatan di
lingkungan pemukiman pada dasarnya disebabkan karena tingkat
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah, karena rumah dibangun
berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya.5,6
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat
akhir-akhir ini. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan
penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita,
penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari
penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan
masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan.3,4
C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami
mengadakan survey lapangan untuk meninjau pemukiman penduduk yang
memenuhi persyaratan rumah sehat di kelurahan Lampa khususnya di
Lingkungan Cacabala. Hal ini dimaksudkan agar petugas kesehatan Puskesmas
Lampa memiliki bahan acuan terhadap persyaratan rumah sehat di wilayah kerja
Puskesmas Lampa khususnya di Lingkungan Cacabala. Diharapkan Hasil dari
5
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
D. PELAKSANAAN
Survey dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Desember 2016 di Kelurahan
Pekkabata, Lingkungan Cacabala pada pukul 09:00 WITA bersama dengan
petugas Puskesmas Lampa yang bertanggung jawab dalam masalah Kesehatan
Lingkungan (Kesling). Kunjungan dilakukan dengan menggunakan check list
kunjungan rumah persyaratan rumah sehat yang telah disediakan. Hal-hal yang
diperhatikan dalam survey ini atas adalah identitas warga, lokasi dan keadaan
beberapa rumah/tempat tinggal warga apakah telah memenuhi syarat-syarat
rumah sehat sebagai berikut:
6
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
4. Dibakar 2
5. Dibuang ke kali 1
6. Dibuang sembarangan 1
7. Lainnya 1
13. POLUSI 1. Tidak ada ganggun polusi 3
2. Ada gangguan 1
14. BAHAN BAKAR MASAK 1. Listrik, gas 3
2. Minyak tanah 2
3. Kayu bakar 1
4. Arang/batu bara 1
E. EVALUASI
Survey dilakukan pada 5 tempat tinggal/rumah yang mewakili keadaan
tempat tinggal/rumah warga lingkungan Cacabala, dimulai dengan menanyakan
pada pemilik rumah mengenai jumlah anggota keluarga yang mendiami 1
rumah, pendidikan/pekerjaan anggota keluarga, sumber air bersih keluarga,
lokasi mandi-cuci-kakus MCK keluarga, bagaimana pengelolaan limbah rumah
tangga sehari-hari, kemungkinan polusi/gangguan yang sering dijumpai di
sekitar rumah, serta penggunaan bahan bakar untuk masak sehari-hari. Survey
ini dilakukan dengan cara menelusuri lingkungn sekitar area Cacabala lalu
menentukan 5 rumah yang bisa mewakili keadaan rata-rata rumah warga di
lingkungan Cacabala, dan menanyakan keadaan tempat tinggal tersebut kepada
kepala keluarga masing-masing rumah, serta melihat langsung keadaan rumah
tersebut. Berikut adalah data yang telah diperoleh dari survey rumah sehat :
7
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
Dari hasil survey 5 rumah yang telah di kunjungi, didapatkan hasil bahwa
tidak ada satupun rumah yang memenuhi seluruh persyaratan rumah sehat,
terutama dalam soal pencahayaan, ventilasi, MCK, dan pengelolaan limbah
rumah tangga. Semua rumah yang telah dikunjungi terkesan gelap dan tidak
memperoleh pencahayaan yang cukup, yang membuat penghuni rumah lebih
rentan terkena penyakit seperti TBC. Selanjutnya, didapatkan hanya 1 dari 5
rumah yang dikunjungi yang memiliki ventilasi. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 dalam rumah, yang berarti kadar CO2 yang bersifat
racun bagi penghuninya menjadi meningkat, serta pertukaran udara menjadi
tidak maksimal yang akan menyebabkan penghuni rumah lebih rentan terserang
penyakit-penyakit yang menular melalui aliran udara, seperti Flu dan TBC. Di
samping itu, tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan peningkatan
kelembaban udara dalam ruangan, karena terjadinya proses penguapan cairan
dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik
untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Sedangkan
dari segi fasilitas, terdapat 3 dari 5 rumah yang tidak memiliki fasilitas MCK
8
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
9
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
F. DOKUMENTASI
10
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
11
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
12
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
13
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
LAPORAN KEGIATAN
Nama Peserta dr. Andi Fajar Apriani Tanda tangan:
14
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
15