Anda di halaman 1dari 15

Volume XI, Nomor 1, April 2016 ISSN : 1978-001X

UTAMA JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

STUDI IMPLEMENTASI APLIKASI MANAJEMEN RUANG KELAS


”NETOP SCHOOL” BERBASISKAN LOCAL AREA NETWORK (LAN)
Napoleon Lukman

APLIKASI AKADEMIK ONLINE BERBASIS MOBILE ANDROID PADA


UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
Sulihati dan Andriyani

SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PT VISION NET


MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0
Herlina Trisnawati

PRODUKTIVITAS PEKERJA BEKISTING DAN PEMBESIAN DENGAN


MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PROYEK
GEDUNG
Firman kresna, Bertinus Simanihuruk dan Hikma Dewita

EVALUASI ADMINISTRASI KONTRAK


DAN MONITORING PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
PADA PROYEK KONSULTAN MANAJEMEN TEKNIK PERDESAAN
POTENSIAL
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun

APLIKASI MONITORING DATA HIGH USAGE - FRAUD


STUDI KASUS PADA PT INDOSAT
Novianti Madhona Faizah

ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 789096-566, Fax.(021) 7890966
Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor. 1, April 2016 ISSN : 1978-001X

JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

Pelindung
Rektor Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)

Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Teknik UTAMA

DEWAN REDAKSI

Ketua Dewan Redaksi


Ketua LPPM UTAMA

Wakil Ketua Dewan Redaksi


Wakil Ketua LPPM UTAMA

Anggota Dewan Redaksi


Prof. Dr. Ir. Bambang Soenarto, Dipl.H.E.,En.Dipl.GR., M. Eng.(Dosen UTAMA)
Prof. Dr. Ir. Sjahdanul Irwan, M.Sc. (Dosen UTAMA)
Dr. Maspul Aini Kambry , M.Sc. (Dosen UTAMA)

Mitra Bestari
Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, MS.(Univ. Brawijaya)
Prof. Dr. Ir. H. Dahmir Dahlan M.Sc.(ISTN)
Ir. H. Media Nofri, M.Sc. (Dosen ISTN)

Redaksi Pelaksana
H. Hamidullah Mahmud, Lc., MA
Ir. Bertinus Simanihuruk, MT
Ir. Made Sudiarta, MT
Djoko Prihartono, ST., MT
Lukman Hakim, ST., M.Sc.
Napoleon Lukman, ST

Penerbit
Universitas Tama Jagakarsa

Alamat Redaksi
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021)7890965-66. Fax.(021) 7890966, E-mail : info@jagakarsa.ac.id
Website : http://www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 1, April 2016 ISSN : 1978-001X

UTAMA JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

STUDI IMPLEMENTASI APLIKASI MANAJEMEN RUANG KELAS


”NETOP SCHOOL” BERBASISKAN LOCAL AREA NETWORK (LAN)
Napoleon Lukman ......................................................................................... 1 - 14

APLIKASI AKADEMIK ONLINE BERBASIS MOBILE ANDROID PADA


UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
Sulihati dan Andriyani.................................................................................. 15 - 26

SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PT VISION NET


MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0
Herlina Trisnawati ……............................................................................... 27 - 32

PRODUKTIVITAS PEKERJA BEKISTING DAN PEMBESIAN DENGAN


MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PROYEK
GEDUNG
Firman kresna, Bertinus Simanihuruk dan Hikma Dewita.......................... 33 - 44

EVALUASI ADMINISTRASI KONTRAK


DAN MONITORING PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
PADA PROYEK KONSULTAN MANAJEMEN TEKNIK PERDESAAN
POTENSIAL
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun …………………45 - 56

APLIKASI MONITORING DATA HIGH USAGE - FRAUD


STUDI KASUS PADA PT INDOSAT
Novianti Madhona Faizah …………..............................................………57 – 66

ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

EVALUASI ADMINISTRASI KONTRAK


DAN MONITORING PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
PADA PROYEK KONSULTAN MANAJEMEN TEKNIK PERDESAAN
POTENSIAL

Oleh;
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun

ABSTRAK
Dalam suatu proyek konstruksi terdapat 2 (dua) kegiatan penting yang harus berjalan
paralel, mulai dari saat kontrak ditandatangani sampai kontrak tersebut berakhir yaitu
kegiatan fisik dan administrasi kontrak. Administrasi kontrak diperlukan dalam setiap
pelaksanaan kontrak. Pentingnya Administrasi kontrak bertujuan untuk memastikan
bahwasanya pihak-pihak yang terkait dalam kontrak tersebut dapat memenuhi
kewajiban sesuai dengan perjanjian. Infrastruktur perdesaan didefinisikan sebagai
infrastruktur yang bersifat fisik dan memberikan akses terhadap pelayanan dasar
maupun pelayanan sosial serta ekonomi bagi masyarakat pedesaan. Untuk
menyelesaikan permasalahan dalam penelitian Evaluasi Administrasi Kontrak dan
Monitoring Pelaksanaan Proyek Pada Proyek Konsultan Manajemen Teknik Perdesaan
Potensial, ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu menentukan kerangka
pemikiran, hipotesa, langkah dalam melakukan metodologi penelitian, dan data-data
yang sedang dikerjakan oleh kontraktor. Konsultan Manajemen Teknik (KMT) dalam
pelaksanaannya memantau dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan
infrastruktur secara administrasi, fisik dan keuangan pada 16 provinsi di 40 kota/
kabupaten dengan 110 paket kegiatan hingga selesai pelaksanaan kegiatan selama 8
(delapan) bulan dari awal Mei 2013 dan telah berakhir sampai dengan 25 Desember
2013. Dari hasil memonitor kelengkapan dokumen administrasi dari seluruh Satker
Provinsi di 16 Provinsi dan 40 Kabupaten Kota untuk 110 paket kegiatan sampai
dengan 25 Desember 2013 ini KMT untuk kegiatan lelang dan tender kontraktor
berjalan dengan baik. Begitupun dengan monitoring keuangan, semua anggaran dapat
terserap untuk setiap paketnya. Namun, tidak demikian dengan progress fisik yang
mengalami kendala dilapangan. Sampai akhir kegiatan KMT, progress keseluruhan
adalah 95,94% yang artinya mengalami deviasi -4,05.
Kata Kunci : Evaluasi, administrasi kontrak, infrastruktur perdesaan, perdesaan
potensial, monitoring

I. Pendahuluan secara langsung maupun tidak langsung.


A. Latar Belakang Karakteristik proyek konstruksi dapat
Rangkaian kegiatan proyek dipandang dalam 3 (tiga) dimensi yaitu
konstruksi merupakan suatu proses yang unik, melibatkan sejumlah sumber daya,
mengolah sumber daya proyek menjadi dan membutuhkan organisasi. Dalam suatu
suatu hasil kegiatan. Proses dalam proyek konstruksi terdapat 2 (dua) kegiatan
rangkaian kegiatan proyek konstruksi penting yang harus berjalan paralel, mulai
melibatkan pihak-pihak yang terkait baik dari saat kontrak ditandatangani sampai

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 45
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

kontrak tersebut berakhir. Kegiatan pertama kontrak konstruksi seharusnya diawali


adalah kegiatan fisik proyek berupa dengan suatu perencanaan yang matang,
pelaksanaan konstruksi dilapangan yang kemudian dilanjutkan dengan proses
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis pembentukan/ penyusunan dan diteruskan
dan gambar-gambar yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan kontrak tersebut.
dalam dokumen kontrak. Kegiatan penting Selanjutnya kontrak ini harus
kedua adalah kegiatan non fisik yang diadministrasikan dan dikelola. Proyek
merupakan penunjang dari kegiata fisik yaitu pembangunan infrastruktur pedesaan
apa yang dikenal dengan istilah administrasi sekalipun cukup fungsional dan
proyek konstruksi (construction project masyarakat puas dengan kinerja teknisnya,
administration). namun masih rendah tingkat
Pada saat ini, pembangunan keberlanjutannya. Hal-hal yang harus
nasional dihadapkan pada permasalahan menjadi perhatian di masa mendatang
yang sangat kompleks, terutama terkait untuk proyek pembangunan infrastruktur
dengan masih tingginya angka pedesaan yaitu meningkatkan aspek
kemiskinan. Selama ini pembangunan pengorganisasian masyarakat,
tidak melibatkan masyarakat. Untuk itu transparansi, akuntabel dan keberlanjutan.
Kementerian PU melalui Direktorat [Asnudin, 2009]. Dengan adanya
Jenderal Cipta Karya untuk menjalankan rendahnya tingkat keberlanjutan proyek
arah kebijakan pembangunan nasional pembangunan infrastruktur perdesaan
yaitu dengan melaksanakan program- maka peneliti tertarik untuk mengkaji
program berbasis pemberdayaan sebagai Evaluasi Administrasi Kontrak dan
penunjang dalam memicu pembangunan Monitoring Pelaksanaan Proyek Pada
infrastruktur di pedesaan. Dengan adanya Proyek Konsultan Manajemen Teknik
kegiatan tersebut maka diperlukan Perdesaan Potensial.
perencanaan yang lebih matang untuk
mendukung persiapan, pelaksanaan, dan C. Batasan Masalah
pelaporan yang lebih optimal sehingga Dengan adanya keterbatasan
mampu memberikan efek terhadap waktu maka dalam permalahan yang
ketepatan waktu, tepat sasaran dan tepat dibahas dalam penelitian Evaluasi
guna [PU 2012]. Dengan melihat Administrasi Kontrak dan Monitoring
pentingnya kontrak dan adanya kegiatan Pelaksanaan Proyek Pada Proyek
pembangunan infrastruktur pedesaan Konsultan Manajemen Teknik Perdesaan
maka peneliti tertarik untuk mengkaji Potensial adalah
Evaluasi Administrasi Kontrak dan 1. Kegiatan Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring Pelaksanaan Proyek Pada Infrastruktur Perdesaan Potensial yang
Proyek Konsultan Manajemen Teknik dikaji di 16 (enam belas) Provinsi.
Perdesaan Potensial. 2. Kegiatan yang dikaji adalah memantau
dan mengendalikan pelaksanaan
B. Rumusan Masalah pembangunan infrastruktur baik secara
Secara umum yang dimaksud administrasi maupun managerial.
pekerjaan-pekerjaan administrasi
konstruksi adalah pekerjaan-pekerjaan D. Maksud dan Tujuan Penelitian
yang berhubungan dengan administrasi Adapun maksud dan tujuan dari
kontrak dari kontrak tersebut. Suatu penelitian Evaluasi Administrasi Kontrak

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 46
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

dan Monitoring Pelaksanaan Proyek Pada yang terkait secara taat azas sehingga
Proyek Konsultan Manajemen Teknik terpilih penyedia terbaik.
Perdesaan Potensial adalah : B.1 Macam Pelelangan
1. Untuk menganalisa hasil monitoring Proses pengadaan barang/jasa
progress administrasi, kegiatan dalam proyek konstruksi yang
lelang, dan tender Pelaksanaan menggunakan pelelangan dapat di
Pembangunan Infrastruktur bedakan menjadi dua macam, yaitu
Perdesaan Potensial di 16 (enam pelelangan umum dan pelelangan terbatas.
belas) Provinsi Dalam pelelangan umum semua penyedia
2. Untuk menganalisa hasil monitoring jasa yang memenuhi syarat dapat ikut
progress fisik Pelaksanaan dalam pelelangan, sedangkan daam
Pembangunan Infrastruktur pelelangan terbatas, yang diizinkan ikut
Perdesaan Potensial di 16 (enam adalah penyedia barang/jasa yang di
belas) Provinsi. undang oleh pengguna jasa.
3. Untuk menganalisa hasil monitoring
progress keuangan Pelaksanaan B.2 Sumber Hukum Pelelangan
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Keppres yang mengatur
Potensial di 16 (enam belas) Provinsi. pengadaan barang dan jasa telah beberapa
kali mengalami penyempurnaan,
II. Studi Pustaka contohnya keppres No.14.A tahun 1980
A. Proyek Konstruksi tanggal 14 april 1981, tahun anggaran
Proyek konstruksi merupakan 1984/1985 telah di eluarkan keppres
upaya pembangunan yang tidak No.29. Tahun 1980 dan keppres No.18
sematamata pada pelaksanaan Tahun 1981. Kemudian di
pembangunan fisiknya saja, akan tetapi, sempurnakannya keppres No.16 tahun
mencakup arti sistem pembangunan secara 1994 di lanjutkan Keppres No.80 tahun
utuh dan lengkap. Penyelenggaraan 2003. Yang terakhir diubah dengan
proyek konstruksi adalah merubah gambar Peraturan Presiden No. 70 Tahun
perencanaan rekayasa struktur maupun 2012 beserta petunjuk teknisnya serta
arsitektural berikut ketentuan-ketentuan ketentuan teknis operasional pengadaan
yang tercantum dalam persyaratan atau barang/ jasa secara elektronik.
spesifikasi teknis yang diwujudkan
menjadi bangunan fisik dan dilaksanakan B.3 Tata Cara Pelelangan
dengan biaya dan jangka waktu tertentu. a. Syarat Peserta Lelang
Penyedia barang/jasa yang dapat
B. Pelelangan mengikuti pelelangan adalah mereka yang
Pelelangan adalah serangkaian telah memenuhi kualifikasi klasifikasi dan
kegiatan untuk menyediakan barang/jasa memiliki kemampuan sumber daya sesuai
dengan cara menciptakan persaingan yang dokumen prakualifikasi dan syarat–syarat
sehat di antara penyedia barang/jasa yang sebagai mana yang telah di tetapkan.
setara dan memenuhi syarat, berdasarkan b. Pengumuman Dan Pendaftaran Peserta
metode dan tata cara tertentu yang telah di c. Prakualifikasi
tetapkan dan di ikuti oleh pihak – pihak

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 47
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

d. Penyusunan daftar calon peserta terjadi adalah perbedaan isi dokumen yang
lelang, penyampaian undangan, dan satu dengan yang lainnya. Untuk itu
pengambilan dokumen lelang prinsip dari kekuatan atau prioritas untuk
e. Penjelasan Lelang (Aanwijzing) diikuti dan dilaksanakan adalah Dokumen
f. Penyampaian Dan Pembukaan yang terbit lebih akhir adalah yang lebih
Dokumen Penawaran kuat/mengikat untuk dilaksanakan.
g. Evaluasi Penawaran
h. Pembuatan Berita Acara Pelelangan D. Administrasi Kontrak
i. Penetapan pemenang lelang Administrasi Kontrak merupakan
j. Pengumuman Pemenang Lelang upaya pengelolaan atas kontrak dalam
k. Sanggahan peserta lelang periode pelaksanaannya sehingga
l. Penerbitan Surat Keputusan kewajiban dan hak dari masing-masing
Penetapan Penyedia Barang/Jasa pihak dapat dijalankan sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam kontrak
C. Kontrak tersebut.
Kontrak proyek konstruksi ini berupa
dokumen tertulis dan wajib menjelaskan E. Sengketa Dalam Kontrak
tentang kesepakatan keselamatan umum Konstruksi
dan tertib bangunan karena sebuah proyek Suatu dokumen kontrak konstruksi
konstruksi merupakan pekerjaan yang harus benar-benar dicermati dan ditangani
mengandung resiko tinggi. Jenis-jenis secara benar dan hati-hati karena
kontrak proyek konstruksi adalah kontrak mengandung aspek hukum yang akan
harga satuan (unit price contract, kontrak mempengaruhi dan menentukan baik
biaya plus jasa (cost plus fee contract), buruknya pelaksanaan kontrak.
kontrak biaya menyeluruh (lump sum Pentingnya Administrasi kontrak
contract. bertujuan untuk memastikan bahwasanya
Pihak-pihak yang terkait dalam kontrak
tersebut dapat memenuhi kewajiban sesuai
dengan perjanjian.
C.1. Aspek Hukum Kontrak
Konstruksi F. Infrastruktur Pedesaan
Sesuai dengan pasal 1338 KUH Infrastruktur perdesaan
Perdata menyatakan bahwasanya seluruh didefinisikan sebagai infrastruktur yang
perjanjian yang dibuat secara syah bersifat fisik dan memberikan akses
merupakan undang-undang bagi mereka terhadap pelayanan dasar maupun
yang membuatnya. Sehingga suatu pelayanan sosial serta ekonomi bagi
dokumen kontrak sesungguhnya masyarakat pedesaan (Asnudin A,2005).
adalah hukum. Jenis infrastruktur pedesaan yang menjadi
C.2 Kekuatan Hukum Dokumen cakupan pembiayaan PPIP untuk tahun
Dalam Kontrak Konstruksi anggaran 2009, antara lain (Pedoman
Dalam pelaksanaan proyek PPIP, 2006):
konstruksi, kadang kita menemui kesulitan a. Infrastruktur yang mendukung
untuk melaksanakan perintah karena aksesibilitas, berupa jalan dan
perintahnya berbeda dengan isi dokumen jembatan perdesaan
kontrak. Kesulitan lainnya yang sering

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 48
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

b. Infrastruktur yang mendukung maka dibutuhkan strategi pengendalian


produksi pangan, berupa irigasi manajemen agar terpantau dan terjadwal,
perdesaan. oleh sebab itu diperlukan kegiatan Jasa
Infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan Konsultan Manajemen Teknik dalam
dasar masyarakat perdesaan, berupa rangka membantu sebagian tugas Pemberi
penyediaan air minum dan sanitasi Kerja dalam pengendalian pelaksanaan
perdesaan pembangunan infrastruktur baik secara
administrasi maupun managerial sehingga
sesuai dengan aturan yang berlaku dan
G. Dimensi Perdesaan Potensial tepat sasaran seperti yang direncanakan.
Berangkat dari UU No. 26 tahun A.2 Hipotesa
2007 yang menyebutkan bahwa kawasan Dengan melakukan analisis data -
perdesaan mempunyai kegiatan utama data pekerjaan subkontrak pekerjaan
pertanian termasuk pengelolaan sumber granit maka pelaksanaan proyek yang
daya alam dengan susunan fungsi kawasan telah dilakukan oleh subkontraktor pada
sebagai tempat permukiman perdesaan, 29 pekerjaan granit dapat dikendalikan
pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan dari segi waktu dan biaya pelaksanaan.
sosial dan kegiatan ekonomi. A.3 Tahapan Dalam Metodologi
Penelitian
III. DATA DAN BAHAN Dalam kegiatan penelitian ini ada
PENELITIAN beberapa tahapan yang dilakukan yaitu
A. Metodologi Penelitian kajian literatur, data-data kinerja
Untuk menyelesaikan subkontraktor pekerjaan granit dengan
permasalahan dalam penelitian Evaluasi kajian literatur serta menarik kesimpulan
Administrasi Kontrak dan Monitoring dan saran
Pelaksanaan Proyek Pada Proyek A.4 Studi Pustaka
Konsultan Manajemen Teknik Perdesaan Studi Pustaka yang dilakukan
Potensial, ada beberapa langkah yang mengenai teori tentang proyek konstruksi,
dilakukan yaitu menentukan kerangka pelelangan, kontrak, administrasi kontrak,
pemikiran, hipotesa, langkah dalam sengketa dalam kontrak konstruksi dan
melakukan metodologi penelitian, dan infrastruktur pedesaan.
data-data yang sedang dikerjakan oleh
kontraktor. B. Pengumpulan Data Pemantauan
A.1 Kerangka Pemikiran Progres Pembangunan
Penyelenggaraan kegiatan dapat Infrastruktur Di Lapangan
mencapai sasaran, maka peranan dari B1 Data Monitoring Progres
pengawasan dan pengendalian merupakan Administrasi, Fisik dan Keuangan
hal yang sangat penting dalam Konsultan Manajemen Teknik
pelaksanaan pembangunan infrastruktur (KMT) dalam pelaksanaannya memantau
yang tepat waktu, mutu, efisien biaya dan dan mengendalikan pelaksanaan
tertib administrasi. Mengingat jumlah pembangunan infrastruktur secara
paket pekerjaan fisik pada Pemberi Kerja administrasi, Fisik dan keuangan pada 16
tersebut cukup banyak dan menyebar di Provinsi di 40 Kota/Kabupaten dengan
kota/ kabupaten di beberapa Provinsi, 110 paket kegiatan hingga selesai

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 49
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

pelaksanaan kegiatan selama 8 (delapan) A. Analisis Monitoring Progres


bulan dari awal Mei 2013 dan telah Administrasi, Kegiatan Lelang dan
berakhir sampai dengan 25 Desember Tender
2013. Dari hasil memonitor kelengkapan
B.1.1 Monitoring Progres Administrasi dokumen administrasi dari seluruh
Kegiatan Lelang dan Tender Satker Provinsi di 16 Provinsi dan 40
Pekerjaan Konsultan Manajemen Kabupaten Kota untuk 110 paket kegiatan
Teknik (KMT) diantaranya adalah sampai dengan 25 Desember 2013 ini
memonitor kelengkapan dokumen KMT untuk kegiatan lelang dan tender
administrasi dari seluruh Satker Provinsi kontraktor berjalan dengan baik dimana
di 16 Provinsi dan 40 Kabupaten Kota 100 paket selesai pelelangnya. Hal sama
untuk 110 paket kegiatan. Sampai dengan juga terjadi progress lelang dan tender
25 Desember 2013 ini KMT telah konsultan supervisi yang berjalan dengan
mengumpulkan beberapa data mengenai baik.
kelengkapan dokumen Satker Provinsi.
B. Analisis Monitoring Progres
B.1.1.1 Progres Kegiatan Lelang dan Keuangan
Tender Kontraktor Dari progres keuangan yang
Kegiatan-kegiatan yang telah terserap di pembangunan infrastruktur
dilaksanakan sampai dengan tanggal 25 pedesaan potensial di 16 propinsi dapat
Desember 2013 oleh beberapa Satker terserap oleh kontraktor sampai tanggal 25
Provinsi semua paket kegiatan telah Desember 2013.
terkontrak sejumlah 110 paket kegiatan
(100 %). C. Analisis Monitoring Progres Fisik
B.1.1.2 Progres Kegiatan Lelang dan Pembangunan Infrastruktur
Tender Konsultan Supervisi Pedesaan Potensial
Sampai dengan 25 Desember Dari hasil memonitor kelengkapan
2013, total kegiatan Supervisi adalah dokumen administrasi dari seluruh
56 paket kegiatan. Konsultan supervisi Satker Provinsi di 16 Provinsi dan 40
yang telah terkontrak sebanyak 56 paket Kabupaten Kota untuk 110 paket kegiatan
kegiatan (100%). sampai dengan 25 Desember 2013 ini
B.1.2 Data Monitoring Progres KMT untuk kegiatan lelang dan tender
Keuangan kontraktor berjalan dengan baik seperti
Rekapitulasi Realisasi Keuangan yang terlihat pada tabel 3.2 dimana 100
per Provinsi telah terserap sebesar 100% paket selesai pelelangnya. Hal sama juga
sampai dengan 25 Desember 2013. terjadi progress lelang dan tender
B.1.3 Data Monitoring Progres Fisik konsultan supervisi yang berjalan dengan
Prosentase pelaksanaan progress baik. Pada Master Schedule (Kurva S)
fisik keseluruhan kegiatan KMT per 25 kegiatan Pembangunan Infrastruktur di
Desember 2013 baru mencapai 95,94% Kawasan Perdesaan Potensial yang
atau mengalami deviasi -4, 06 dari yang sudah berjalan, terlihat bahwa secara
seharusnya sudah 100%. keseluruhan realisasi progres kegiatan
fisik yang telah berjalan di 16 Provinsi
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN termasuk dengan kegiatan KMT sampai
tanggal 25 Desember 2013 adalah sebesar

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 50
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

95,94% dari rencana 100 %, dengan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel
deviasi -4,06% Progres fisik khusus untuk 4.2, dengan rata-rata realisasi fisik
paket kegiatan infrastruktur saja yang 95,94% dari rencana 100% dengan
dapat dihimpun oleh KMT dari hasil deviasi -4,06%.
laporan konsultan supervisi di 16 provinsi

Tabel 4.1 Rekapitulasi Progres Fisik Kegiatan Pengembangan Kawasan Perdesaan


Potensial 25 Desember 2013

NO PROVINSI RENCANA REALISASI DEVIASI LAPORAN


. FISIK FISIK
(%) (%) (%)
1 NAD 100 40,5 -59,53
2 SUMATERA UTARA 100 100 - MKSP
3 SUMATERA BARAT 100 97,55 -1,27 MKSP
4 SUMATRA SELATAN 100 100 - MKSP
5 BANTEN 100 100 - MKSP
6 JAWA BARAT 100 100 -
7 DKI JAKARTA 100 100 -
8 JAWA TENGAH 100 100 -
9 JAWA TIMUR 100 95,89 -4,11
10 BALI 100 100 -
11 NTT 100 100 -
12 SULAWESI SELATAN 100 100 -
13 SULAWESI BARAT 100 100 -
14 SULAWESI UTARA 100 100 -
15 D.I.YOGYAKARTA 100 100 - MKSP
16 MALUKU UTARA 100 100 -
RATA-RATA 100 95,94 -4,06

Keterangan:
MKS: Laporan yang masuk dari Konsultan Supervisi
Sumber : Laporan Akhir KMT Perdesaan Potensial 2013

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 51
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

Tabel 4.2 Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial yang


Telah Selesai 25 Desember 2013

Paket Pekerjaan
No Provinsi Belum Telah Selesai Total
Selesai 100 %
1 Nanggroe Aceh Darusalam 1 - 1
2 Sumatera Utara - 1 1
3 Sumatera Barat 4 7 11
4 Sumatera Selatan - 2 2
5 Banten - 3 3
6 DKI Jakarta - 1 1
7 Jawa Barat - 3 3
8 Jawa Tengah - 4 4
9 D.I. Yogyakarta - 1 11
10 Jawa Timur 1 - 1
1
11 Bali - 1 1
12 Nusa Tenggara Timur - 1 1
13 Sulawesi Selatan - 1 1
14 Sulawesi Barat - 2 2
15 Sulawesi Utara - 6 65
16 Maluku Utara - 2 2
5
Total 6 1 110
Sumber : Laporan Akhir KMT Perdesaan Potensial 2013 0
4

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 52
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

Tabel 4.3 Paket Kegiatan Pengembangan Kawasan Perdesaan Potensial dengan


Deviasi diatas -5% sampai dengan 25 Desember 2013
No. PROVINSI KABUPATEN KEGIATAN DEVIASI
(%)
1 NAD Kab. Aceh Peningkatan Jalan Produksi -44,84
Tenggara Kawasan Lawe Bulan
2 JAWA Kab. Gresik Peningkatan Jalan Produksi -4,11
TIMUR Kawasan Minapolitan Sidayu
3 SUMBAR Kab. Padang Peningkatan Jalan Usaha Tani di -2
Pariaman Kawasan Agropolitan Lubuk
Alung
Peningkatan Jalan Usaha Tani di -5
Kawasan Agropolitan Patamuan
Kab. Agam Penyediaan Jalan Usaha Tani di -5
Kawasan Agropolitan Sungai
Puar
Penyediaan Jalan Usaha Tani di -2
Kawasan Agropolitan Tani IV
KotoPotensial 2013
Sumber : Laporan Akhir KMT Perdesaan

Penjelasan : sehingga pasokan material dan menjadi


a) Paket kegiatan yang terlihat paling terkendala.
tinggi deviasinya adalah paket kegiatan  Keterlambatan di kabupaten Gresik
di Provinsi NAD memiliki deviasi - ini optimis akan segera selesai di
44,84. Keterlambatan terjadi karena akhir Desember 2013 dengan
kendala curah hujan yang cukup tinggi percepatan pekerjaan yang telah
di lokasi sehingga pekerjaan menjadi dilakukan oleh kontraktor di lapangan.
tertunda. c) Kegiatan di Sumatera Barat,
 Antisipasi dari permasalahan tersebut, Kabupaten Padang Pariaman dan
PPK telah melakukan koordinasi Kabupaten Agam memiliki deviasi -
dengan kontraktor dan diharapkan 2% s.d -5%, penyebab keterlambatan
dapat memaksimalkan cuaca cerah tidak jelas.
untuk melaksanakan pekerjaan berbutir  Empat kegiatan pada dua kabupaten di
dan pekerjaan terstruktur, dan Sumatera Barat sampai dengan
melakukan percepatan pekerjaan pada minggu ini mengalami keterlambatan,
item pekerjaan pengaspalan. tetapi optimis akan segera selesai di
b) Paket kegiatan di Gresik memiliki akhir Desember 2013 ini.
deviasi -4,11% disebabkan selain
masalah pembebasan lahan yang baru
saja selesai, juga dikarenakan akses
jalan masuk ke lokasi hanya satu

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 53
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

D.2. Evaluasi Progres Fisik


Realisasi progres kegiatan
D. Evaluasi Progres Administrasi, infrastruktur sampai dengan 25 Desember
Fisik dan Keuangan 2013 seharusnya secara keseluruhan telah
selesai 100%, tetapi saat ini realisasi fisik
D.1. Evaluasi Progres Administrasi masih sebesar 95,94% dari rencana 100%,
Dokumen & Kegiatan Lelang dan tetapi optimis seluruh kegiatan dapat
Tender selesai sebelum akhir Desember 2013.
Untuk Kegiatan yang telah selesai 100%
D.1.1. Progres Administrasi Dokumen Konsultan Manajemen Teknik melalui
Konsultan Supervisi memberikan saran
Progres administrasi dokumen agar segera melakukan serah terima
pembangunan infrastruktur pedesaan (PHO) kepada Satker Daerah selaku
potensial sampai tanggal 25 Desember pemberi kerja. Dan sebaliknya untuk
2013 ada beberapa Provinsi yang belum kegiatan yang mengalami deviasi yaitu
memasukan dokumen kelengkapan kegiatan yang di Provinsi Aceh, Sumatera
administrasinya. Adapun kendala yang Barat dan Jawa Timur, Konsultan
dihadapi oleh Konsultan Manajemen Manajemen Teknik mendesak Konsultan
Teknik dalam mengumpulkan dokumen Supervisi untuk segera menyelesaikan
tersebut dikarenakan ketidaktahunan kegiatanyang dikerjakan kontraktor dan
Konsultan Supervisi dan Kontraktor pendampingan secara intensif demi
didaerah tentang fungsi dan peran tercapainya proyek yang tertib
Konsultan Manajemen Teknik. administrasi, biaya , waktu dan mutu.
Kurangnya sosialisasi dan koordinasi dari
Satker Pusat tentang peran fungsi D.3. Evaluasi Progres Keuangan
Konsultan Manajemen Teknik tersebut Penyerapan keuangan sampai
membuat Konsultan Supervisi dan dengan tanggal 25 Desember 2013 sudah
Kontraktor sungkan dalam memberikan mencapai 100% untuk keseluruhan paket
dokumen yang diminta tersebut. kegiatan pembangunan infrastruktur
perdesaan potensial pada 16 Provinsi.
D.1.2 Progres Lelang & Tender Penyerapan keuangan pada bulan Oktober
Sampai dengan 25 Desember 2013 mengalami penurunan dikarenakan
2013 ini semua paket kegiatan kontrak ada tambahan kegiatan SKPA 2 di 7
telah dilakukan yaitu 110 paket kegiatan. provinsi yang baru berjalan sehingga
Paket kegiatan supervisi seluruhnya secara tidak langsung mempengaruhi
telah terkontrak yaitu sebanyak 56 paket progres keuangan yang menjadi sedikit
kegiatan. Progres kegiatan kontrak menurun di bulan tersebut. Tetapi
untuk kegiatan kontrak supervisi penyerapan keuangan secara keseluruhan
dengan kontrak pekerjaan berjalan cukup baik.
konstruksi/kontraktor sudah 100% dari
total keseluruhan kegiatan pengembangan
infrastruktur kawasan perdesaan potensial.

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 54
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

V. PENUTUP B. Saran
A. Kesimpulan 1. Mengingat beberapa kendala
Konsultan Manajemen Teknik dilapangan saat mengumpulkan
(KMT) dalam pelaksanaannya memantau dokumen pendukung kegiatan SKPA
dan mengendalikan pelaksanaan oleh KMT maupun Satker Pemberi,
pembangunan infrastruktur secara diusulkan agar ada aturan yang jelas
administrasi, fisik dan keuangan pada 16 dan mengikat dari Satker Pemberi
Provinsi di 40 Kota/Kabupaten dengan kepada Satker Penerima mengenai
110 paket kegiatan hingga selesai pendokumentasian paket kegiatan
pelaksanaan kegiatan selama 8 (delapan) SKPA.
bulan dari awal Mei 2013 dan telah 2. Dikarenakan paket pekerjaan pada
berakhir sampai dengan 25 Desember beberapa daerah yang mengalami
2013. Dari hasil memonitor kelengkapan keterlambatan oleh karena cuaca yang
dokumen administrasi dari seluruh tidak mendukung ( hujan, banjir, dsb-
Satker Provinsi di 16 Provinsi dan 40 nya) maka konsultan supervisi dan
Kabupaten Kota untuk 110 paket kegiatan kontraktor perlu menyiasati dan
sampai dengan 25 Desember 2013 ini mengantisipasi waktu pelaksanaan
KMT untuk kegiatan lelang dan tender pekerjaan sejak awal perencanaan,
kontraktor berjalan dengan baik. yaitu dengan memperhitungan
Begitupun dengan monitoring keuangan, kemungkinan waktu musim penghujan
semua anggaran dapat terserap untuk yang akan terjadi.
setiap paketnya. Namun, tidak demikian
dengan progress fisik. Progress fisik DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan kegiatan mengalami kendala Asnudin Andi, 2005,”Manajemen Proyek
dilapangan. Sampai akhir kegiatan KMT, Konstruksi”, UNTAD Press-Palu.
progress keseluruhan adalah 95,94% yang Ervianto Wulfram E., Manajemen Proyek
artinya mengalami deviasi -4,05. Dari Konstruksi, Penerbit Andi,
penelitian mengenai Evaluasi Yogyakarta 2005
Administrasi Kontrak dan Monitoring Asnudin Andi (2009), Pembangunan
Pelaksanaan Proyek Pada Proyek Infrastruktur Pedesaan Dengan
Konsultan Manajemen Teknik Perdesaan Pelibatan Masyarakat Setempat,
Potensial didapat beberapa kesimpulan Jurnal SMARTek, Vol.7, No.4
yaitu: Nopember 2009 : 292-300.
1. Dari proses lelang pada proyek Yasin Nazarkhan (2003), Administrasi
pembangunan infrastrukru pedesaan Proyek Konstruksi : Pengenalan,
yang potensial ada beberapa Provinsi Cara Mengelola, Bentuk Organisasi,
yang belum memasukan dokumen Kegiatan dan Peran Konsultan
kelengkapan administrasinya. Hukum, Penerbit PT. Gramedia
2. Dalam melaksanakan monitoring serta Pustaka Utama
evaluasi konsultan mengalami Gilbreath Robert D., (1992) Managing
kesulitan dalam mendapatkan data – Construction Contracts : Operational
data dari daerah. Controls for Commercial Risk 3,
Second Edition, John Wiley &Son
Inc, USA

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 55
Kumarul Aripin, Kristina Sembiring, Sempurna Bangun, Evaluasi Administrasi Kontrak

Efendi Taufik
(http://knowledgecenter.ptpp.co.id/
web/posts/article/sengketa-dalam-
kontrak-konstruksi,2013)
http://pu-ppip.org/detailpage.php (2012) .
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keppres No.
18 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/
Jasa Instansi Pemerintah, BP Panca
Usaha, Jakarta, 2000.

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 1, April 2016 56

Anda mungkin juga menyukai