Instruksi: Pilih satu huruf dengan jawaban yang benar untuk setiap pernyataan di bawah
ini
KONSELING, KELAIKAN PENGGUNA (WHO), PENAPISAN KLIEN
2. Orang yang paling tepat dalam memutuskan metode kontrasepsi pilihan adalah:
a. Klien beserta pasangannya
b. Petugas lapangan keluarga berencana
c. Keluarga klien terutama mertua
d. Dokter
3. Bila klien mendapat konseling yang baik pada saat memilih metode kontrasepsinya,
maka klien:
a. Tidak perlu konseling lagi selama memakai metode kontrasepsi pilihannya
b. Akan menggunakan kontrasepsi pilihannya secara lebih efektif
c. Tidak akan mengalami efek samping selama menggunakan kontrasepsi pilihannya
d. Tidak perlu melakukan kunjungan ulang
4. Kondisi mana yang harus diperhatikan (WHO klas 4) pada calon pengguna implan?
a. Diabetes
b. Benjolan pada payudara
c. Hipertensi
d. Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya
5. Menurut HTSP waktu terbaik bagi klien pascakeguguran untuk hamil kembali adalah:
a. 6 minggu
b. 6 siklus
c. 6 bulan
d. 6 semester
PENCEGAHAN INFEKSI
8. Peralatan operasi (logam) yang telah melalui proses dekontaminasi dan cuci-bilas
dapat disterilkan dengan jalan:
a. Pemanasan (autoklaf atau oven)
b. Merendam peralatan tersebut selama 30 menit dalam larutan Yodium
c. Merebus selama 20 menit
d. Menyinari dengan cahaya ultra violet selama 1 jam
9. Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan sediaan dengan konsentrasi klorin
(sodium hypochlorite) 5%, maka tambahkan 1 bagian larutan klorin 5% tersebut
dengan:
a. Tiga bagian air
b. Lima bagian air
c. Tujuh bagian air
d. Sembilan bagian air
10. Alat-alat logam yang digunakan untuk pemasangan AKDR (misalnya spekulum,
sonde uterus dan tenakulum) dapat dengan aman dipakai bila setelah cuci dan bilas:
a. Dikeringkan dan disimpan dalam wadah steril/DTT
b. Dilanjutkan ke proses disinfeksi tingkat tinggi
c. Direndam dalam Savlon® atau Zephiran® selama 30 menit
d. Langsung digunakan
12. Bila tidak tersedia sarung tangan steril, masih diperbolehkan untuk menggunakan
sarung tangan DTT untuk melakukan:
a. Pemeriksaan panggul
b. Mencabut AKDR
c. Minilaparotomi
d. Semua pernyataan diatas benar
14. Yang sering mengalami luka tusuk karena jarum suntik atau pisau bedah adalah:
a. Petugas pembersih
b. Perawat kamar operasi/asisten operator
c. Dokter anestesi
d. Operator
15. Bahan habis pakai yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya, harus
a. dibuang bersama sampah lainnya
b. dibuang ke dalam kantung plastik untuk kemudian dibakar atau dikubur
c. dibungkus dalam kantung kertas agar mudah dibakar
d. dibiarkan mengering agar tidak mengkontaminasi barang lainnya
AKDR
16. Mekanisme kerja AKDR CuT 380 A dalam mencegah kehamilan adalah dengan cara:
a. menutup muara tuba falopii dengan kedua ujung lengannya
b. mencegah implantasi sel telur yang telah dibuahi
c. membentuk reaksi inflamasi di dalam uterus
d. mencegah terjadinya fertilisasi
17. AKDR Cu T 380A dalam kemasan steril dan telah mengalami perubahan warna,
harus dibuang karena:
a. perubahan warna menunjukkan lapisan tembaganya telah rusak
b. AKDR sudah tidak steril
c. perubahan warna membuat kawat tembaga menjadi rapuh
d. semua pernyataan di atas salah
18. Seorang wanita yang pernah menderita infeksi panggul pascapersalinan lebih dari 3
bulan yang lalu dapat menggunakan AKDR dengan syarat:
a. Tidak melakukan sanggama selama siklus menstruasinya
b. Membilas vagina secara teratur
c. Tidak mempunyai risiko menderita infeksi saluran reproduksi atau penyakit
menular seksual
d. Uterusnya tidak retroversi
23. Bila terjadi kehamilan dengan AKDR masih di dalam uterus, kemungkinan yang
dapat terjadi adalah:
a. Kehamilan ektopik
b. Dapat terjadi abortus spontan bila AKDR tidak dicabut
c. Risiko tinggi untuk terjadi infeksi intra uterin bila AKDR tidak dicabut
d. Semua pernyataan di atas benar
24. Penanganan klien AKDR dengan diagnosis pasti PRP (Penyakit Radang Panggul)
akut adalah dengan:
a. memberikan antibiotika
b. berikan antibiotika dan pemantauan ketat untuk melihat perbaikan kondisinya
c. memberikan antibiotika dan mencabut AKDR
d. mencabut AKDR dan melakukan pemantauan untuk melihat perbaikan kondisi
25. Penanganan kasus hilangnya benang pada klien AKDR yang dipastikan tidak hamil
adalah:
a. melakukan sonde uterus
b. memeriksa kanalis servikalis
c. melakukan foto Rontgen atau ultrasonografi
d. menunggu hingga saat haid berikutnya
26. Pertama kali minum pil hormon kombinasi kemasan 28 tablet adalah:
a. dalam 5 hari pertama siklus haid
b. di hari pertama siklus haid
c. setelah selesai haid
d. satu hari menjelang datangnya haid
27. Apabila klien lupa minum pil dua hari atau lebih, maka hal yang harus dilakukan
klien adalah
a. tetap meneruskan minum pil berikutnya
b. berhenti minum pil dan menghindarkan sanggama sampai haid berikutnya
c. periksa urin untuk membuktikan kehamilan
d. minum dua pil sehari sampai kembali ke jadwal minum pil yang seharusnya
29. Keadaan yang mengharuskan klien pemakai pil datang kembali ke klinik/petugas
kesehatan adalah:
a. nyeri berat pada perut bagian bawah, sakit kepala berat, nyeri dada hebat
disertai kesulitan bernafas
b. nyeri pada saat haid
c. gatal-gatal seluruh tubuh
d. rambut rontok
31. Sesudah pemasangan kontrasepsi implan pada hari ke-7 menstruasi, maka metode ini
akan bekerja efektif sesudah pasca-insersi:
a. setelah 24 jam
b. dalam 7 hari
c. dalam 14 hari
d. setelah menstruasi berikutnya
35. Wanita telah memakai Implan-2 selama 2 bulan dan mengalami perdarahan tidak
teratur dan spotting selama itu. Apa nasehat yang sebaiknya diberikan pada klien?
a. konseling untuk pencabutan Implan-2
b. anjurkan untuk menambah 1 kapsul Implan-2
c. berikan nasihat (reassurance) bahwa hal itu normal dan tidak serius
d. lakukan uji konsentrasi Hb dan pemeriksaan ferritin untuk evaluasi anemia
KONTRASEPSI MANTAP
41. Jika seorang wanita karena alasan kesehatan tidak diperbolehkan hamil lagi, maka
pilihan kontrasepsi yang paling tepat adalah:
a. kondom
b. oklusi vas deferens
c. oklusi tuba
d. AKDR
42. Hal yang paling penting untuk ditekankan pada konseling kontrasepsi mantap
(sterilisasi) adalah:
a. hanya wanita dengan 6 anak atau lebih yang diperbolehkan menjalani kontap
b. kontrasepsi mantap perlu prosedur bedah yang rumit dan butuh rawat inap
c. kontrasepsi mantap merupakan kontrasepsi permanen
d. segera setelah vasektomi, metode ini segera efektif dalam mencegah kehamilan
44. Tiga prosedur penghentian fertilitas sebagai pilihan dalam kontrasepsi mantap adalah:
a. vasektomi, minilaparotomi, histerektomi
b. minilaparotomi, laparoskopi, histerektomi
c. laparoskopi, histerektomi, vasektomi
d. vasektomi, minilaparotomi, oklusi tuba laparoskopik
45. Saat yang paling tepat bagi pasangan usia subur yang telah mempunyai 2 anak untuk
dilayani sebagai akseptor kontap adalah:
a. segera setelah kelahiran anak kedua, umur ibu di atas 30 tahun
b. anak terkecil berusia 2 tahun dan umur ibu di atas 25 tahun
c. segera setelah kelahiran anak kedua, asalkan dengan persetujuan suami
d. dapat dilaksanakan kapan saja
46. Pada klien pascapersalinan yang tidak menyusui, klien diminta melakukan kunjungan
ulang untuk pelayanan KB:
a. 4 minggu pasca persalinan
b. 6 minggu pasca persalinan
c. 3 bulan pasca persalinan
d. bukan salah satu di atas
49. Waktu merupakan hal penting untuk penggunaan kontrasepsi darurat, oleh sebab itu:
a. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan
seksual
b. Pil kombinasi memperpanjang waktu penggunaan dibandingkan pil progestin
c. AKDR sebaiknya dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual
d. Semua pernyataan di atas benar
Kriteria untuk kinerja yang memuaskan dari peserta didasarkan pada pengetahuan, sikap
dan keterampilan seperti yang terdapat pada buku acuan dan penuntun belajar.
Penilaian keterampilan konseling dari setiap peserta dilakukan dengan klien, selain itu
juga dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan pada waktu peserta melakukan
permainan peran pada setiap saat selama pelatihan.
Penilaian keterampilan klinik biasanya dilakukan pada hari terakhir dari pelatihan
(tergantung dari jumlah peserta dan klien). Pada beberapa kasus pertama, pelatih tidak
diharuskan untuk mengamati dari awal sampai akhir langkah/kegiatan yang dilakukan
oleh setiap peserta. Sebagai contoh, pelatih mula-mula mengamati seorang peserta
melakukan persiapan pemasangan AKDR pada seorang klien, kemudian mengamati
peserta lain memasang AKDR dan selanjutnya mengamati peserta lainnya lagi yang
sedang melakukan dekontaminasi alat-alat. Yang terpenting setiap peserta memperagakan
langkah/kegiatan paling sedikit sekali sehingga pelatih dapat memberikan umpan balik
dan bimbingan sebelum penilaian akhir (Bila ada langkah/kegiatan yang salah dilakukan,
peserta harus mengulangi semua langkah/ kegiatan dari awal, tidak hanya langkah yang
salah saja). Pelatih dianjurkan untuk tidak menghentikan pada saat peserta salah
melakukan suatu langkah/kegiatan, kecuali membahayakan keselamatan klien. Bila tidak
membahayakan klien, pelatih harus membiarkan peserta menyelesaikan langkah/kegiatan
sampai selesai sebelum memberikan bimbingan dan umpan balik untuk seluruh kinerja
peserta tersebut. Untuk menentukan apakah peserta sudah memenuhi syarat (qualified),
pelatih mengamati dan menilai kinerja peserta pada setiap langkah/kegiatan. Peserta
harus mendapat nilai "Memuaskan" pada setiap langkah/kegiatan yang terdapat pada
formulir penilaian untuk dapat dinyatakan sudah memenuhi syarat.
KUALIFIKASI
Jumlah langkah dari setiap peserta yang perlu dibantu dan mendapat pengamatan sangat
beragam, tergantung dari pengalaman atau latihan yang pernah didapat sebelumnya dan
pelatihan yang diberikan saat ini (misalnya apakah memakai model untuk berlatih
keterampilan awal). Jumlah praktik klinik yang diperlukan harus dinilai perorangan
(tidak sama pada setiap peserta), tidak ada "jumlah tertentu" yang memastikan seseorang
dapat dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan AKDR.
Bila model anatomik digunakan untuk berlatih keterampilan awal, dapat dipastikan
hampir semua peserta dapat dinyatakan mampu setelah 2 sampai 4 kali praktik klinik.
Untuk menjadi mahir diperlukan praktik klinik yang lebih banyak. Oleh karena itu untuk
peserta yang baru pertama kali mengenal AKDR (tidak punya pengalaman atau tidak
pemah mengikuti pelatihan sebelumnya) diperlukan paling sedikit 5-10 kali praktik klinik
untuk membuat peserta tersebut percaya diri akan keterampilannya. Keputusan pelatih
merupakan faktor yang paling penting untuk menentukan kemampuan peserta (apakah
peserta sudah memenuhi syarat).
Tujuan yang ingin dicapai dari pelatihan ini adalah setiap peserta memiliki kemampuan
(misalnya memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan AKDR). Oleh karena itu, bila
diperlukan praktik tambahan, misalnya untuk konseling atau pemasangan AKDR,
tambahan kasus yang cukup harus sudah tersedia selama pelatihan untuk memastikan
peserta dapat memenuhi syarat pada akhir pelatihan. Setelah peserta dinilai memenuhi
syarat maka setiap peserta harus mendapat kesempatan untuk mempraktikkan
pengetahuan dan keterampilannya secepat mungkin. Bila tidak dapat mempraktikkan
secepat mungkin maka kepercayaan diri peserta akan hilang yang pada akhirnya akan
menyebabkan kemampuannya juga hilang.
Beri tanda √ pada kolom yang tersedia di sebelah kanan untuk setiap langkah
klinik/kegiatan yang dilakukan dengan memuaskan, tanda X untuk setiap
langkah/kegiatan yang dilakukan dengan tidak memuaskan dan TS untuk langkah yang
tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan/situasi
√ Memuaskan: Langkah atau kegiatan dilakukan sesuai dengan penuntun belajar
X Tidak memuaskan: Tidak dapat melakukan langkah atau kegiatan sesuai dengan
penuntun belajar
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau
kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini:
: Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan
sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan
mematuhi standar yang ditetapkan
⌧ : Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar diacu
pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat
memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan
: Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah
mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak
dimasukkan dalam penilaian kinerja
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Kinerja pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melaksanakan suatu prosedur atau
kegiatan, ditentukan berdasarkan ketentuan berikut ini:
: Memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar dilakukan
sesuai dengan yang semestinya, dalam urutan yang benar, dan
mematuhi standar yang ditetapkan
⌧ : Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan yang ada di dalam prosedur standar diacu
pada prosedur standar tetapi beberapa diantaranya tidak dapat
memenuhi dan mengabaikan prinsip baku klinik yang telah ditetapkan
: Tidak diamati : Langkah atau kegiatan tidak perlu dilakukan karena penilai telah
mempunyai nilai untuk langkah dimaksud atau langkah tersebut tidak
dimasukkan dalam penilaian kinerja
Beri tanda √ pada kolom yang tersedia di sebelah kanan untuk setiap langkah
klinik/kegiatan yang dilakukan dengan memuaskan, tanda X untuk setiap
langkah/kegiatan yang dilakukan dengan tidak memuaskan dan TS untuk langkah yang
tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan/situasi
√ Memuaskan: Langkah atau kegiatan dilakukan sesuai dengan penuntun belajar
X Tidak memuaskan: Tidak dapat melakukan langkah atau kegiatan sesuai dengan
penuntun belajar
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Ibu Yeni, seorang ibu berusia 29 tahun, baru memperoleh satu anak, tak dapat lagi
menggunakan metode kontrasepsi Laktasi Amenore karena bayinya yang telah berusia 7
bulan dan mulai mendapat makanan tambahan karena asupan ASI sudah tidak mencukupi
dan ia mulai mendapat haid. Setelah mendapat konseling kontrasepsi, ibu Yeni memilih
pil KB kombinasi karena dianggap paling sesuai untuknya, termasuk juga ingin
menghentikan produksi ASI karena ia akan mulai bekerja kembali dan meninggalkan
tugas kantor (untuk menyusui) adalah tidak memungkinkan.
Mungkin akibat tidak mendengarkan dengan baik petunjuk petugas KB tentang cara
penggunaan dan ingin cepat-cepat saja memperoleh pil KB maka ibu Yeni menggunakan
pil KB hanya jika suaminya sedang di rumah. Suaminya bekerja sebagai pelaut dan hanya
pulang seminggu sekali. Selama menggunakan pil KB, siklus haidnya jadi tidak teratur
dan haid tidak dimulai pada tanggal yang sama di bulan berikutnya, seperti yang
dialaminya sebelum kehamilan yang lalu.
Setelah 2 bulan menggunakan pil KB, pada bulan berikutnya, ibu Yeni tidak mendapat
haid. Setelah 7 hari terlambat haid, ia periksa ke dokter dan menurut hasil pemeriksaan
urine, ia dinyatakan hamil. Ibu Yeni tidak terima bahwa ia hamil karena ia memakai pil
KB dan hanya melakukan sanggama seminggu sekali. Ia mengajukan alasan mungkin
hormon dalam pil KB tidak efektif atau konsentrasinya kurang karena ia membaca di
brosur pil Microgynon® kandungan etinil estradiol hanya 30 μgram, tidak 50 μgram
seperti pil KB milik temannya. Karena dokter menganjurkan pemeriksaan lanjutan untuk
memastikan kehamilan, ibu Yeni merasa kurang puas dan pulang dalam keadaan gusar.
Diskusi
1. Mengapa metode Laktasi Amenore untuk ibu Yeni, tidak dapat dilanjutkan dan
apa risikonya bila tetap dilanjutkan?
2. Bagaimana penggunaan pil KB secara benar? Apakah ibu Yeni menggunakan pil
KB ini secara benar?
3. Mengapa penggunaan pil KB seperti yang dilakukan oleh ibu Yeni mempunyai
risiko tinggi untuk terjadinya kehamilan, sedangkan ia melakukan sanggama
hanya jika suaminya pulang ke rumah?
4. Mengapa siklus haidnya menjadi tidak teratur?
5. Apakah hasil pemeriksaan dokter yang menyatakan dirinya hamil mempunyai
tingkat kemungkinan yang sangat tinggi?
6. Apakah pengamatan ibu Yeni tentang kandungan EE Microgynon 30 μgram
adalah benar? Apakah dapat diterima alasan terjadinya kehamilan karena adanya
perbedaan kandungan etinil estradiol? Apakah ada hormon lain dalam pil KB ini?
7. Mengapa komponen estrogen dalam pil KB mempunyai peran yang cukup
penting dalam mencegah proses fertilisasi?
1. Mengapa metode Laktasi Amenore untuk ibu Yeni, tidak dapat dilanjutkan
dan apa risikonya bila tetap dilanjutkan?
Kembalinya haid dan berkurangnya produksi ASI dapat menjadi petunjuk
tentang kembalinya kesuburan atau ovulasi pada seorang wanita. Bila wanita
ini belum ingin untuk hamil kembali maka ia membutuhkan kontrasepsi yang
efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Bila gejala dan tanda
kembalinya kesuburan telah tampak dan metode Laktasi Amenore masih
dilanjutkan maka akan sangat mungkin terjadi kehamilan yang tidak
direncanakan pada ibu Yeni.
Ibu Mia telah berusia 35 tahun dan memiliki 3 anak. Anak terkecil berusia 3 bulan dan
masih menyusui. Untuk sementara, ibu Mia tidak ingin menambah anak lagi dan ingin
menggunakan kontrasepsi jangka menengah yang cara penggunaannya tidak merepotkan
dan juga tidak harus dikonsumsi atau diingat setiap hari. Setelah mendapat konseling dari
petugas kesehatan di poliklinik KB Puskesmas Kota Cirebon, ibu Mia memilih suntikan
Depo Provera® sebagai metode kontrasepsi yang paling sesuai untuknya.
Setelah menggunakan suntikan hingga 2 kali, ibu Mia merasa cocok dengan kontrasepsi
pilihannya karena selain praktis, juga hanya diberikan setiap 3 bulan sekali. Tetapi pada
awal penggunaan, kadang-kadang terjadi perdarahan bercak. Dalam 2 bulan terakhir, ibu
Mia tidak lagi mendapat haid seperti biasanya. Hal ini selalu menjadi beban pikiran
menjelang tanggal perkiraan haid, walaupun telah diberitahukan oleh petugas di klinik
KB bahwa hal tersebut adalah salah satu efek samping kontrasepsi suntikan ini. Ibu Mia
masih belum mengerti mengapa haidnya menghilang dan kemana perginya darah haid
yang biasanya keluar selama 5 hari menstruasi. Apakah hal ini akan menyebabkan
gangguan kesehatan bagi dirinya? Walaupun banyak pengguna suntikan KB, juga tidak
mendapat haid dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi mereka tetapi ibu Mia
tetap merasa cemas tentang kemungkinan darah haid yang seharusnya keluar setiap bulan
akan menumpuk dan menyebabkan akibat serius bagi dirinya.
Diskusi
1. Apakah pilihan ibu Mia untuk menggunakan kontrasepsi suntikan telah sesuai
dengan keinginannya untuk tidak menambah anak lagi dan bayinya yang masih
menyusui?
2. Apa jenis hormon yang terkandung dalam suntikan KB dan apa pengaruh hormon
tersebut terhadap produksi ASI? Apakah suntikan Depo Provera® juga
mengandung hormon jenis lainnya?
3. Apakah tersedia suntikan KB lain yang mengandung hormon serupa dengan yang
ada di dalam suntikan Depo Provera®? Berapa lama waktu penggunaan suntikan
KB jenis ini?
4. Bila ibu Mia ingin metode kontrasepsi dengan hormon yang sama tetapi dalam
bentuk pil, maka pil KB manakah yang anda sarankan?
5. Beri satu contoh suntikan KB hormon kombinasi dan sebutkan jenis hormon
dalam bahan suntikan tersebut?
6. Mengapa terjadi perdarahan bercak pada 3 bulan pertama penggunaan suntikan
KB Depo Provera®?
7. Mengapa haid ibu Mia menghilang setelah 2 kali penggunaan suntikan KB?
Kemana darah haid yang seharusnya datang setiap bulan?
8. Apakah keadaan ini akan mengganggu kesehatan ibu Mia?
1. Apakah pilihan ibu Mia untuk menggunakan kontrasepsi suntikan telah sesuai
dengan keinginannya untuk tidak menambah anak lagi dan bayinya yang
masih menyusui?
Kontrasepsi suntikan (Depo Provera) dengan waktu kerja efektif 12 minggu
digolongkan sebagai metode kontrasepsi jangka menengah dan apabila
dikaitkan dengan keinginan untuk tidak menambah anak lagi, maka pilihan
ini dianggap kurang tepat. Pilihan yang paling tepat untuk keinginan itu
adalah kontrasepsi mantap. Metode reversibel seperti suntikan ini, lebih
sesuai untuk mereka yang ingin menjarangkan kehamilan. Pilihan ini masih
tergolong memadai bila penggunaan kontrasepsi suntikan merupakan
peralihan antara metode reversibel dan mantap di kemudian hari. Depo
Provera cocok digunakan untuk ibu yang menyusukan anaknya.
2. Apa jenis hormon yang terkandung dalam suntikan KB dan apa pengaruh
hormon tersebut terhadap produksi ASI? Apakah suntikan Depo Provera®
juga mengandung hormon jenis lainnya?
Depo Provera mengandung hormon jenis progestagen (progesteron sintetik)
dari golongan Medroxy Progesterone Acetate (MPA) dengan dosis 150 mg
untuk sekali pemberian (1 vial). Hormon ini tidak menimbulkan supresi
produksi ASI sehingga cocok digunakan oleh ibu yang sedang menyusukan
bayinya. Walaupun sebagian kecil hormon ini disekresikan melalui ASI tetapi
jumlahnya sangat minimal dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada
bayi. Depo Provera hanya mengandung progestagen (progestin only
injectable) dan tidak dikombinasikan dengan hormon lain.
4. Bila ibu Mia ingin metode kontrasepsi dengan hormon yang sama tetapi
dalam bentuk pil, maka pil KB manakah yang anda sarankan?
Di Indonesia, tersedia pil mini dengan nama Exluton® yang mengandung
progestagen (300 mg levo-norgestrel) dengan kemasan 35 pil dalam 1 keping.
Cocok untuk ibu yang sedang menyusukan anaknya tetapi masalah ketepatan
waktu minum pil menjadi masalah utama dalam menjamin efektifitas
pencegahan kehamilan.
7. Mengapa haid ibu Mia menghilang setelah 2 kali penggunaan suntikan KB?
Kemana darah haid yang seharusnya datang setiap bulan?
Setelah level hormon dari pelepasan lambat di tempat depo mencapai level
yang stabil akibat adaptasi organ reproduksi dan mekanisme umpan balik
progestin menekan produksi alamiah estrogen yang akan memulai
pertumbuhan endometrium dan kadar progestin yang tidak adekuat untuk
proliferasi dan sekresi endometrium maka dinding dalam uterus tidak dilapisi
oleh lapisan fungsional endometrium yang akan terlepas bila umpan balik
progestin turun secara mendadak. Dengan tidak terbentuknya lapisan
fungsional dan kadar progestin yang tetap stabil (bila dilakukan penyuntikan
sesuai jadwal) maka tidak akan terjadi haid atau perdarahan bercak.
Haid terjadi akibat pelepasan lapisan fungsional endometrium dan bila tidak
terbentuk lapisan tersebut (akibat pengaruh progestin terhadap organ
reproduksi) maka tidak ada darah yang harus dikeluarkan. Hal ini bukan
berarti bahwa darah haid terkumpul di dalam kavum uteri atau mengalir
kembali ke dalam sirkulasi.