PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat (KemenkesRI,2010).Menurut WHO (World Health Organization), rumah
sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.Berdasarkan undang-undang
No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.Dari beberapa pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
rumah sakit yang bermutu dan didampingi dengan fasilitas kesehatan yang memadai dapat
memeprcepat proses pemulihan kesehatan masyarakat dan dapat meningkatkan citra rumah
sakit sebagai pusat kesehatan masyarakat.
Burn Unit merupkan salah satu bagian dari Instalasi IATI(Instalasi Anestesi dan Terapi
Intensive).Dimana Unit Perawatan Intensif adalah suatu tempat khusus dalam suatu rumah
sakit yang memberikan pelayanan secara intensif untuk pemantauan fungsi vital secara
terus menerus dalam 24 jam . RuangBurnUnitRSUP Sanglah
dikhususkanmerawatpasiendenganluka bakar dan pasien denganbedah plastik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Orientasi
Menurut Cascio dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah
pengakraban dan penyesuaian dengan situasi atau lingkungan.Menurut
Decenzo & Robbins dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah aktivitas
yang melibatkan pengenalan karyawan baru kepada organisasi dan unit kerja
mereka.Menurut Wether & Davis dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi
adalah mengakrabkan karyawan dengan peran, organisasi, kebijakan
organisasi, dan karyawan lain.Orientasi adalah aktivitas sumber saya manusia
yang memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi dan kepada tugas-
tugas yang harus dikerjakan, atasan, dan kelompok kerja (Ivancevich dalam
Marwansyah, 2010:141).Orientasi adalah prosedur pemberian informasi pokok
tentang perusahaan kepada karyawan baru (Dessler dalam Marwansyah,
2010:141).
Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan
bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta seperti
jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan orang-
orang yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan
salah satu komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses
penanaman sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam
perusahaan kepada pegawai baru.
B. Tujuan Orientasi
Tujuan orientasi menurut R. E. Smith dalam Marwansyah, (2010:143) sebagai
berikut:
1. Pengenalan organisasi atau perusahaan.
2. Penyampaian kebijakan dan praktik-praktik yang penting.
3. Penyampaian informasi tentang benefits danservices.
4. Pendaftaran program benefit.
5. Pengisian dokumen-dokumen kepegawaian.
6. Penyampaian informasi tentang harapan-harapan manjemen.
7. Penetapan harapan-harapan atau tujuan karyawan.
8. Pengenalan rekan-rekan kerja.
9. Pengenalan fasilitas kerja.
10. Pengenalan tugas-tugas/pekerjaan.
Menurut Sedarmayanti (2010:115), tujuan orientasi adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan karyawan baru dengan ruang lingkup tempat bekerja,
dan kegiatannya.
2. Memberi informasi tentang kebijakan yang berlaku.
3. Menghindarkan kemungkinan timbul kekacauan yang dihadapi karyawan
baru, atas tugas atau pekerjaan yang diserahkan kepadanya.
4. Memberi kesempatan karyawan baru menanyakan hal berhubungan
dengan pekerjaannya.
Menurut Nawawi (2008: 212), program orientasi bertujuan untuk:
1. Membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami standar
pekerjaan, harapan organisasi, norma-norma, dan tradisi yang dihormati
yang berlaku diperusahaan, serta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang hars
dijalankan.
2. Membantu para pekerja baru untuk memahami dan melaksanakan perilaku
sosial dalam kehidupan organisasi sehari-hari.
3. Membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami berbagai
aspek teknis pekerjaan atau jabatan.
B. Aturandan TataTertibUmum
Menurut Kepmenkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992, tentang pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum tentang tata tertib pengunjung Rumah Sakit,
dimana pengunjung Rumah Sakit adalah orang - orang yang datang
mengunjungi Rumah Sakit untuk kepentingan yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan atau untuk kepentingan yang lain.
Adapun Tata Tertib Pengunjung Rumah Sakit memiliki s ebagai berikut :
1. Jam kunjung pasien rawat inap adalah jam 10.00- 13.00 WIB dan 17.00-
20.00 WIB.
2. Petugas Satuan Pengamanan Rumah Sakit akan melakukan penjagaan
disetiap akses masuk pengunjung pasien rawat inap.
3. Pengunjung Rumah Sakit yang tidak mempunyai kepentingan secara
langsung dengan pelayanan kesehatan akan diberikan identitas tanda
pengenal berupa Kartu Visitor / Tamu.
4. Penunggu pasien rawat inap berjumlah maksimal 2 orang dan akan
diberikan kartu tunggu pasien rawat inap.
5. Diluar jam kunjung kartu tunggu dapat digunakan untuk akses masuk
ruang rawat inap pasien.
6. Pada jam kunjung petugas keamanan Rumah Sakit akan melakukan
penertiban kunjungan sehingga tidak mengganggu kenyamanan pasien.
7. Anak anak dibawah umur 12 tahun tidak diperbolehkan untuk berkunjung
memasuki ruang perawatan pasien.
8. Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan di Rumah Sakit dengan
tidak membuang sampah atau kotoran disembarang tempat dan tidak
membuang pembalut di kloset ruang perawatan Rumah Sakit.
9. Pengunjung tidak diperbolehkan merokok di lingkungan Rumah Sakit.
10. Pengunjung diharapkan untuk tidak membawa perhiasan, uang dan barang
berharga secara berlebihan.
11. Kehilangan perhiasan, uang dan barang beharga yang dibawa ke Rumah
Sakit bukan menjadi tanggung jawab Rumah Sakit.
12. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa peralatan elektronik ke Rumah
Sakit.
13. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa hewan / binatang piaraan ke
Rumah Sakit.
14. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa senjata tajam ke Rumah Sakit .
15. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa dan mengkomsumsi minumam
beralkohol di Rumah Sakit.
Dari hasil observasi kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 7 februari
2018 dimana tata tertib yang kelompok kami dapat seperti berikut:
1. Petugas
a. Perawatwajib melakukan cuci tangan dengan prinsip 6 langkah cuci
tangan dan 5 moments.
b. Jam kerja kepala ruangan di ruang Burn Unit RSUP Sanglah yaitu 5
hari kerja dimulai pada pukul 07.00 - 16.00 wita
c. Untuk seragam disesuaikan denganaturan RSUP Sanglah. d. Untuk
aturan jam kerja(shift) pegawai:
1) Shift pagi : pukul 08.30 - 14.00 wita
2) Shift siang : pukul13.30 - 20.00 wita
3) Shift malam : pukul19.30 - 08.00 wita
2. Pengunjung
a. Jam berkunjung di RSUP Sanglah Denpasar
Waktu berkunjung siang 11.30 – 14.00 wita
Waktu berkunjung sore 18.00 – 20.00 wita
b. Para pengunjung dilarang merokok diruangan perawatan dan diseluruh
lingkungan rumah sakit
c. Para pengunjung tidak diperkenankan duduk diatas tempat tidur pasien
d. Maturan atau mebanten keluar ruangan agar dilakukan saat jam
berkunjung
e. Anak sehat dibawah umur 12 tahun tidak diperkenankan dibawa
keruangan perawatan
f. Pasien atau pengunjung agar ikut serta memelihara kebersihan dan
ketertiban ruangan dan tidak membuang sisa makanan, pembalut wanita
dan sampah kedalam wastafel/wc, serta buanglah sampah pada tempat
yang telah tersedia
g. Keluarga pasien tidak diperbolehkan membawa alat-alatrumah sakit
tanpa seijin petugas.
h. Pasien boleh ditunggu oleh 1 orang penunggu dengan mendapatkan
kartu tunggu.
i. Dilarang mencuci dan mejnemur pakaian pribadi di rumah sakit.
j. Dilarang membawa barang berbahaya dan berharga di rumah sakit.
Pembahasan: dari hasil teori dan observasi yang kelompok kami lakukan
menyatakan bahwa tata tertib pengunjung menurut hasil observasi RSUP
Sanglah Ruang Burn Unit sudah sesuai dengan tata tertib pengunjung Rumah
Sakit menurut Kepmenkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 sudah
C. SistemUniversalPrecaution (Up)
World Health Organisation (WHO) universal precautions merupakan suatu
pedoman yang ditetapkan oleh the Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) Atlanta dan the Occupational Safety and Health Administration
(OSHA), untuk mencegah transmisi dari berbagai penyakit yang ditularkan
melalui darah di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan. Kurniawati dan
Nursalam (2009) universal precautions merupakan upaya-upaya yang
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengendalikan dan mengurangi
resiko penyebaran infeksi yang ditujukan pada semua pasien pada saat
melakukan setiap tindakan, dan dilakukan disemua tempat pelayanan kesehatan
tanpa memandang status infeksi pasien. Universal precautions merupakan
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang ditujukan pada semua
pasien, saat melakukan setiap tindakan oleh seluruh tenaga kesehatan yang
terlibat di semua fasilitas pelayanan kesehatan.
UniversalPrecautionyangditerapkandiruangBurnUnitRSUPSanglahmeliput
i penggunaanAPD(AlatPelindung
Diri)saatmelakukantindakansterilsepertiperawatan luka,
dalamupayapencegahaninfeksiperawatdanseluruhstaffyangadadiruanganselalu
melakukancucitangandenganprinsiplimamomendanenamlangkah.Dalampengel
olaan
sampahmedis,diruangburnunitjugamelakukanprinsippemilahansampahmedisma
upun nonmedisdanlimbahmedisyang tajamsepertijarumsuntikdanlain-
lain.Diruangan terdapattempatsampahmedisuntukmembuangkasa
pembalutluka, pampersdansebagainya, juga terdapat
tempatsampahnonmedisuntukmembuang botolinfus plastik dan botol
kacadibedakan,dan sampah tajam dibuangpadasharp box. Serta terdapat 2
tempat sampah domestik (organik dan non-organik).
Saatmelakukanwawancara
dengancriticalinstructure,beliaumenjelaskanbahwadi ruang Burn Unit
pengunjung maupunperawatdi tekankan untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak langsung dengan pasien untuk meminimalkan terjadinya infeksi
nosokomial. Petugas kesehatan diharuskan memakaiAPD lengkap saat
melakukantindakanapabilaterdapatpasien
yangmengalamikomplikasipenyakitmenular.
Segalatindakandilakukanditempattidurpasien denganalasan.
Pembahasan: dari data diatas menujukkan bahwa ruangan burn unit
RSUP Sanglah sudah menerapkan universal precaution sesuai dengan teori
menurut WHO, Kurniawati dan Nursalam (2009) dimana setiap tindakan
yang dilakukan di ruang burn unit perawat selalu menggunakan
APD(AlatPelindung Diri)saatmelakukantindakansterilsepertiperawatan luka,
dalamupayapencegahaninfeksiperawatserta menekankan seluruhstaff dan
pengunjung yangadadiruanganselalu melakukancucitangan untuk menghindari
terjadinya penularan infeksi nosocomial.Dalampengelolaan
sampahmedis,diruangburnunitjugamelakukanprinsippemilahansampahmedisma
upun nonmedisdanlimbahmedisyang tajamsepertijarumsuntik
D. RuanganAtauTempat PelayananPerawatan
1. NurseStation
Burn Unit memiliki ruang nurse station yang berada di tengah-tengah
ruangan yang bertujuan untuk mempermudah obeservasi semua pasien
selain itu nurse station juga digunakan sebagai tempat untuk memulai setiap
kegiatan seperti operan jaga, menyelesaikan masalah pasien, serta
merencanakan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
2. Ruang LukarBakar(RuanganIntensif danIntermediateLukar Bakar)
Ruanganinidikhususkan untuk pasienyangmengalami lukabakar,
ruangan ini berfungsisebagaitempatpasien menerima
pelayanan,pengobatan,perawatan secara intensif, sampai pasien
mengalamipemulihan kondisidan memperoleh kesembuhan.
RuangIntensivedanIntermediateLukarBakarberada
dalamsatulingkupruangBurn Unit.
Letakruanganberadadibagiansebelahutaradansebelahtimurdarinursestation
ruang BurnUnit.Ruanganiniberkapasitas9tempattiduryang terdiridari3kamar
intensiveburn (isolasi), dan 6 tempat tiduruntuk pasien lukabakar dalam
fase
pemulihandanantarabedsatudenganyanglainnyadibatasiolehgordenatausamp
iran sehinggaprivasi antar pasien tetap terjaga.
3. Ruang Bedah
Ruanganinidifungsikanbagipasienselainyangmengalamiluka bakar
sepertipasien
denganbedahplastik.Ruanganiniberkapasitas6tempattiduryangdibatasiolehg
orden atausampiran.Ruanganinidilengkapidengan1kamarmandi,dan1ruang
tindakan. Letakruanganiniberada disebalahselatanRuangIntensive
danIntermediateLukar Bakar, dan NurseStationyangdibatasi oleh pintu.
4. Ruangan Persiapan
Ruanginiberfungsi sebagai tempat mempersiapkan alat-
alatyangdiperlukan sebelummelakukan tindakan kepasien. Ruangpersiapan
juga dipergunakansebagai ruangpenyimpanan obatdan juga
penyimpananalat-alat keperluan tindakan keperawatan.Letak ruangan ini
berdampingan dengan nursestation.
5. RuangPetugas atau Ruang Istirahat
Ruangan iniberfungsi sebagai tempat perawat untuk beristirahat.
Ruanganini terletak di sebelahbarat tempat penyimpanan tasdan
berhadapan dengan dapur pasien.
6. KamarOperasiBurn Unit
Ruangan inidigunakan sebagai tempat perawatanluka
padapasienyang mengalami lukaberat. Ruangan terletak
disebalahruangKaru (Kepala Ruangan) dan berhadapan dengan
lorongmenujuRuangGeneralPlastic Ward dan MicroSurgery Ward.
7. RuangSpoelhook
Ruangan iniberfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan
medis dan non- medis, seperti tempat sampah medis,sharp box, baskom,
larutan klorin, sabun cuci tangan, hands rub,dll.Letak ruanginiberadadi
sebalah pintu keluar Ruang Intensive danIntermediateLukarBakar.
E. Struktur Organisasi
F. SistemModelPelayananKeperawatan
Hasilwawancara dengan Clinical Instructuremengenaisistem/model pelayanan
keperawatanyang dilakukandiruangBurnUnitRSUPSanglahadalahmodelpelayanan
keperawatanprimermodifikasi. Model pelayankeperawatan PA(Perawat Assosiated)
dengan PP(perawatprimer) adalahmodeldenganjobdesc berbeda halinidimaksudkan
agarpelayananyangdiberikanlebihmaksimal.Perbandinganantarapasien
perawatadalah2:1dimanadenganrasioperbandinganinidiharapkansemuakebutuhanpasien
dapat terpenuhi sehinggamutupelayanan menjadi meningkat.
Sistem keparawatan PA-PP murni tidak dibelakukandi BurnUnit RSUP Sanglah
dan
digantidenganmodifikasihalinidikarenakanjumlahtenagakeperawatantidakmencukupi.
Darihasilobservasitersedia14bedpasienyang dapatdioperasikanhaliniberartijumlah
perawatsesuairasioyang diinginkanadalah7orang perawatditiapshiftnyanamundi
ruanganinidiberlakukan3 PPtiapshiftnya.Metode pembagian tugasdariasilobservasi dan
wawancaraadalah sebagai berikut:
DaftarIsi TrolleyEKG
NO. NAMA ALAT FUNGSI
1 Mesin EKG Alatuntukmerekanaktiviaskelistrikan
jantung
2 Hand rub Cairan alcohol yang digunakan untuk
mencucidanmembersihkan tangan
sebagaiupaya pecegahandan pengendalian
3 Gell(watersoluble) Membantu
infeksi melembabkan dan
memulihkan fungsi barrier kulit
DaftarIsi TrolleyVentilator
NO NAMA ALAT FUNGSI
1 Mesin ventilator Alat bantu nafas untuk memenuhi
kebutuhanoksigenisasipasienagarkadar
oksigendanstatusasambasadalamdarah
kembali normal.
RuangPenyimpananAlat
NO NAMA ALAT Fungsi
1 Tempat botolurine culture Alatuntukmenyimpansempleurineyang
akan dicek dilaboratorium
2 Tempat tensimeter Alat untuk meletakan tensi meter yan
tidak digunakan
3 Tempat manset Alatuntukmeletakanmansetyangtidak
digunakan
PerlengkapanLain
NO. NAMA ALAT FUNGSI
1 Oxygen tabungkecil Alatuntukmenyimpanoksigendalam
jumlahkecil yang bisadibawa saat pasien
berpindah tempat.
2 Oxygen regulator untuk pengaturan keluarnya oksigen
sesuaidengankebutuhandarimasing
masingpemakai
3 Kabel conector Alat yang digunakan sebagai
penghubungantarkabeldiruangan.