Anda di halaman 1dari 17

A.

MAN (KETENAGAAN)
Struktur Organisasi ruang Dahlia I

KEPALA RUANGAN
ROBBY KURNIAWAN, AMK

KATIM 1 KATIM 2
Ns. YONI AGUNG, SKep Ns. ARIS SETYO, SKep

ANGGOTA ANGGOTA
1. Ns. Santoso, Skep 1. Wiwit Sri W, AMK
2. Asep Peristiwa, AMK 2. Eti Nurhayati, AMK
3. Eva Balqis, AMK 3. Husyam Arsyad, AMK
4. Yulianti Farikhah, AMK 4. Rista Soliktus, AMK
5. Yulaikhah, AMK

PEMBANTU PERAWAT PEMBANTU PERAWAT


1. Rochmah CH 1. Hariono
2. Mita Puspitasari 2. Purwati
1. JumlahTenaga
Kualifikasi tenaga keperawatan diruang Dahlia I RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi dengan rincian sebagai berikut :
a. Tenaga Keperawatan
Tabel 1.1 Kualifikasi Tenaga Keperawatan Ruang Dahlia I RSUD
Ngudi Waluyo Wlingi
No Kualifikasi MasaKerja Jumlah Jumlah Prosentase
Total
1. S1 < 5 Tahun 0 3 25 %
Keperawatan > 5 Tahun 3
2. DIII < 5 Tahun 3 9 75 %
Keperawatan > 5 Tahun 6
Jumlah 12 12 100%

Berdasarkan table diatas diinterpretasikan bahwa sebagian besar


perawat diruang dahlia I 25 % berpendidikan S1 keperawatan (Ners)
dan 25 % DIII keperawatan sehingga perlu ditingkatkan lagi kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
b. Tenaga Non Keperawatan
Tabel 1.2 Tenaga Non Keperawatan Ruang Dahlia I RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi
No Kualifikasi Jumlah Prosentase
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 10 %
2. Dokter Spesialis Paru 1 5%
3. Dokter Spesialis Syaraf 1 5%
4. Dokter SpesialisJantung - -
5. DokterSpesialis THT - -
6. PPDS 1 5%
7. DokterUmum 4 20 %
8. TenagaFarmasi 3 15 %
9. TenagaGizi 1 5%
10. Administrasi 1 5%
11. Pekarya 3 15 %
12. Cleaning Servis 3 15 %
Jumlah 20 100 %

Berdasarkan table 1.2 diinterpretasikan bahwa sebagian besar


tenaga non keperawatan diruang Dahlia I adalah tenaga dokter umum
sebesar 20 %.
2. Kualitas Tenaga
Berdasarkan hasil data dan wawancara yang didapatkan diruang Dahlia I didapatkan kualifikasi tenaga keperawatan
sebagai berikut :
Tabel 1.3 Kualitas Tenaga Keperawatan Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

No. Nama Jenis Pendidikan Status Jabatan Masa Pengalaman Kerja Pelatihan Yang
Tenaga Kerja Pernah Diikuti
Tahun Uraian
1. Robi Kurniawan, Perawat D3 PNS Kepala 16 1989 – Staf Rsj. 1. Konfrensi jiwa
AMK Keperawatan Ruangan Tahun 1998 Lawang 2. BCLS
3. Managmen
1999 – Staf R. kepemimpinan
2000,2001, Paviliun, staf perawat
2002,2003 ruang 4. Perawatan luka
bougenvil modern
Mei 2004 – Wa.Karu 5. Perawatan
desember Bougenvil – berkelanjutan
2013 Karu bedah
Bougenvil 6. Pelatihan
keperawatan
intensif dasar
7. BCLS 2009
8. PPGD 2011
9. Pelatihan
managmen
keperawatan
10. Kursus
perawatan luka &
stoma
11.Pelatihan clinical
instructor

2. Ns.Yoni Perawat S1 PNS WaKa 13 2005 – R. IGD 1. BCLS tahun 2004


Agung,Skep Keperawatan Ruang Tahun 2006 R. Paviliun 2. Pelatihan
2006 – R. Dahlia I Managmen
2009 R. Paviliun keperawatan
2009 – R. Dahlia I 3. PPGD 2004
2010 4. Pelatihan Certyfied
2010 – Hipnotic therapy
2013 5. Pelatihan Certified
2013 Wound Care
Sampai Clinical Asociated
sekarang

3. Ns.Santoso Perawat S1 PNS Staf 24 1990 – R. Anggrek 1. Pelatihan UP 2003


S.Kep Keperawatan Tahun 1997 R. Dahlia 1 2. ICU Dasar
1997 – R. Dahlia II 3. BCLS
2000 R.Dahlia I 4. PPGD
2000 – 5. Managmen
2007 Keperawatan
2007 6. Perawatan ahli
sampai 2014
sekarang
4. Ns.Aris Setyo Perawat S1 PNS Staf 10 2004 – R.Dahlia II 1. BCLS 2009
S.Kep Keperawatan Tahun 2008 R. Paviliun 2. Pelatihan bedah
2009 -2013 R.Dahlia I perioperatif
2013 3. PPGD 2010
Sampai
sekarang

5. Ety Nurhayati, Perawat D III PNS Staf 8 - - 1. PPGD 2010


AMK Keperawatan Tahun 2. Pelatihan
Managmen
Keperawatan
3. Pelatihan Stroke
6. Wiwit Sri, AMK Perawat D III PNS Staf 11 - - 1. PPGD 2010
Keperawatan Tahun 2. Perawatan Luka
7. Asep Pristiwa, Perawat D III PNS Staf 18 1996- 1997 R.Bougenvile 1. PPGD 2010
AMK Keperawatan Tahun 1997 – R.Dahlia II
2002 R.Bougenvile
2002 – R.Anggrek
2005 R.Bougenvile
2005 – R.Dahlia I
2008
2008 –
2010
2010
sampai
sekarang

8. Husam Arsyad, Perawat D III PNS Staf 8 1. PPGD tahun 2010


AMK Keperawatan Tahun
9. Yulaihah Perawat D III PNS Staf 3 2011sampai R.Dahlia II 1. PPGD tahun 2010
Fasikah, AMK Keperawatan Tahun sekarang
10 Eva Balqis, Perawat D III PNS Staf 4 2009 R. Dahlia I 1. Pelatihan TB
AMK Keperawatan Tahun sampai 2. PPGD
sekarang
11. Yulaikah, AMK Perawat D III Kontrak Staf 4 2010 R. Dahlia I 1. BLS
Keperawatan Tahun Sampai 2. BCLS
sekarang
12. Rista Soliktus, Perawat D III Kontrak Staf 2 2012 R. Dahlia I
AMK Keperawatan Tahun Sampai
sekarang
13. Mitha Administrasi SMA Kontrak Staf 2000 – R. Paviliun -
Puspitasari 2006 R. Gizi
2006 – R. Dahlia II
2009 R. Dahlia I
2009 –
2013
2014
sampai
sekarang
14. Hariono Pekarya SMA Kontrak Staf 24 1990 – R. Dahlia II -
Tahun 1994 R. Anggrek
1994 – R. Dahlia I
1997 R. Anggrek
1997 – R. Dahlia I
2000
2000 –
2004
2004
Sampai
sekarang
15. Purwanti Pekarya SMA PNS Staf 22 1992 – R.Paviliun -
Rahayu Tahun 1999 R. Dahlia II
1999- 2005 R.Gizi
2005 – R.Anggrek
2008 R.Dahlia II
2008 –
2011
2011
sampai
sekarang
16. Rochmah Pekarya SMA PNS Staf 27 1987 – R. Paviliun -
Tahun 1999 R.Nifas
1999 – R. Kaber
2000 R.Gizi
2000 – R.Anggrek
2002 R. Dahlia I
2002 –
2004
2004 –
2009
2009
Sampai
sekarang
Analisa :
Dari tabel diatas didapatkan bahwa di Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo
terdapat 3 tenaga keperawatan yang memiliki tingkat pendidikan S-1 Keperawatan dan
Ners, serta 9 berpendidikan D3 Keperawatan. Berbekal tingkat pendidikan yang tinggi
diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional kepada
pasien serta mampu memperbaiki kinerja serta mutu rumah sakit. Dilihat dari masa kerja
perawat sebagian besar perawat memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun, dimana dengan
masa kerja yang lama, seseorang akan memiliki keinganan untuk terus berprestasi,
semakin lama seseorang bekerja disebuah organisasi atau rumah sakit tertentu akan
semakin menyatu dengan tempatnya bekerja, sehingga dengan masa kerja yang lama
akan membuat seseorang termotivasi untuk memghasilkan kinerja yang bagus dan
meningkatkan kepuasan pasien. Dari 12 perawat, 11 orang perawat pernah mengikuti
PPGD. Keikutsertaan dalam pelatihan sangatlah penting karena dengan mengikuti
pelatihan diharapkan perawat mampu meningkatkan produktifitas kerja, meningkatkan
mutu kerja, meningkatkan kematangan kepribadian staf, dan meningkatkan kemampuan
intelektual serta keterampilan. Tahun pelatihanpun tidak kalah pentingnya karena dengan
pelatihan yang up to date, perawat akan memiliki infortmasi dan ilmu-ilmu terbaru tentang
dunia keperawatn sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan maupun asuhan
keperawatan yang maksimal kepada pasien.
3. Pasien
a. Skor Ketergantungan Pasien
Berikut adalah skor ketergantungan pasien dalam 3 bulan terakhir mulai dari bulan
November 2014 sampai dengan bulan Januari 2015
Tabel 1.4 Skor Ketergantungan Pasien Bulan November 2014 - Januari 2015
No Bulan Tingkat KetergantunganPasien
Total Care Partial Care Minimal Care
1. November 29 581 20
2. Desember 50 578 5
3. Januari 4 660 3
Rata – rata dalam 3 bulan 27.67 606 9

Berdasarkan table diatas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar tingkat


ketergantungan pasien dalam 3 bulan terkahir yaitu tingkat perawatan partial care
dengan jumlah rata – rata perbulan yaitu 606
b. JumlahPasien 3 BulanTerakhirDengan Tingkat Ketergantungan dan Jumlah Jam
Perawatannya
Pada hasil pengkajian diruang Dahlia I dalam 3 bulan terakhir bulan November 2014
sampai dengan bulan Januari 2015 disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Pasien di Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi Pada 3 bulan terakhir
No Bulan Rata – Rata Tingkat KetergantunganPasien Rata – Rata
Total Partial Minimal Jumlah Jumlah Jam
Care Care Care Perawatan/Hari
1. November 0.97 19.4 0.67 21.04 103.19
2. Desember 1.61 18.6 0.16 20.37 102.89
3. Januari 0.13 21.3 0.1 21.53 104.59
Rata – rata 0.9 19.76 0.31 20.98 103.56
dalam 3 bulan
4. Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Kebutuhan tenaga perawat disuatu unit RS dapat menggunakan pedoman rumus dari
depkes (2002) dimana dihitung dengan keadaan rata – rata jumlah jam perawatan pasien
selama 3 bulan terakhir, yaitu :
a. Kebutuhan Tenaga

Perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambahkan (factor koreksi) Dengan cuti,
hari besar dan hari libur perawat dalam hal ini disebut loss day

b. Loss Day

Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non keperawatan


diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
c. Tugas Non Keperawatan = (KebutuhanTenaga + Loss Day) x 25% jumlah kebutuhan
tenaga = kebutuhan + faktorkoreksi (Loss Day + Tugas non keperawatan)
Dari rumusan diatas, maka untuk mengkaji jumlah kebutuhan diruang Dahlia I adalah
sebagai berikut :

1. Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan Perhari Adalah :

(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎)


𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
= 15

2. Loss Day
(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + 𝑐𝑢𝑡𝑖 + ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟)𝑋 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
=4
Lost day dalam 3 bulan adalah 1
3. Tugas Keperawatan
= Jumlah tenaga yang dibutuhkan /hari + Loss Day
= 15 + 1 = 16
4. Pembagian Perawat Tiap Shift
Pagi = 47% x jumlah kebutuhan = 47/100 x 16 = 7.52 (dibulatkan menjadi 7)

Siang =35% x Jumlah Kebutuhan = 35/100 x 16 = 5.6 (dibulatkan menjadi 6)


Malam = 17% x Jumlah kebutuhan = 17/100 x 16 = 2.72 (dibulatkan menjadi 3)
5. Tugas Non Keperawatan
= (kebutuhan Tenaga + Loss Day) x 25 %
= (15+4) X 25%
= 4.75
=5

6. Jumlah Kebutuhan Tenaga Seluruhnya adalah :


= Kebutuhan Tenaga + Faktor Koreksi (Loss Day + Tugas Non Keperawatn)
= 15 + (1 + 5 )
= 21

Analisa :
Dari perhitungan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan jumlah tenaga keperwatan
perhari diruang Dahlia I masih kurang dimana jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
yaitu: berjumlah 12 sehingga kekurangan tenaga adalah sejumlah 9 orang
Lampiran
1. Analisis Kebutuhan Perawat di Ruang Rawat Inap
Kajian Teori
Analisis kebutuhan perawat di ruang rawat inap berdasarkan klasifikasi pasien,
perhitungannya berdasarkan :
 Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
 Rata-rata pasien per hari
 Jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
 Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
 jam kerja efektif tiap perawat 7 jam per hari
Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan menurut Douglas (1984,
dalam Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut :
a. Kategori I : self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari
 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulasi dengan pengawasan
 Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
 Minimal dengan status psikologi stabil
 Perawatan luka sederhana.
b. Kategori II : Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari
 Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
 Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
 Ambulasi dibantu
 Pengobatan dengan injeksi
 Klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran intake output cairan
dicatat/dihitung
 Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur
 Penampilan pasien sedang sakit
 Tindakan keperawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital, periksa urin
reduksi, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran drainage atau infus.
Pasien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi 5-10
menit/shift atau 30-60menit/shift dengan menggobservasi side efek obat atau
reaksi alergi.
c. Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/ 24 jam. Kebutuhan
sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri, semua dibantu oleh perawat. Penampilan
sakit berat,pasien memerlukan observasi terus menerus.
 Semua kebutuhan klien dibantu
 Perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
 Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
 Makan dan minum melalui selang lambung
 Pengobatan intravena “perdrip”
 Dilakukan suction
 Gelisah / disorientasi
 Perawatan luka kompleks.

Anda mungkin juga menyukai