MAN (KETENAGAAN)
Struktur Organisasi ruang Dahlia I
KEPALA RUANGAN
ROBBY KURNIAWAN, AMK
KATIM 1 KATIM 2
Ns. YONI AGUNG, SKep Ns. ARIS SETYO, SKep
ANGGOTA ANGGOTA
1. Ns. Santoso, Skep 1. Wiwit Sri W, AMK
2. Asep Peristiwa, AMK 2. Eti Nurhayati, AMK
3. Eva Balqis, AMK 3. Husyam Arsyad, AMK
4. Yulianti Farikhah, AMK 4. Rista Soliktus, AMK
5. Yulaikhah, AMK
No. Nama Jenis Pendidikan Status Jabatan Masa Pengalaman Kerja Pelatihan Yang
Tenaga Kerja Pernah Diikuti
Tahun Uraian
1. Robi Kurniawan, Perawat D3 PNS Kepala 16 1989 – Staf Rsj. 1. Konfrensi jiwa
AMK Keperawatan Ruangan Tahun 1998 Lawang 2. BCLS
3. Managmen
1999 – Staf R. kepemimpinan
2000,2001, Paviliun, staf perawat
2002,2003 ruang 4. Perawatan luka
bougenvil modern
Mei 2004 – Wa.Karu 5. Perawatan
desember Bougenvil – berkelanjutan
2013 Karu bedah
Bougenvil 6. Pelatihan
keperawatan
intensif dasar
7. BCLS 2009
8. PPGD 2011
9. Pelatihan
managmen
keperawatan
10. Kursus
perawatan luka &
stoma
11.Pelatihan clinical
instructor
Perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambahkan (factor koreksi) Dengan cuti,
hari besar dan hari libur perawat dalam hal ini disebut loss day
b. Loss Day
2. Loss Day
(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + 𝑐𝑢𝑡𝑖 + ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟)𝑋 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
=4
Lost day dalam 3 bulan adalah 1
3. Tugas Keperawatan
= Jumlah tenaga yang dibutuhkan /hari + Loss Day
= 15 + 1 = 16
4. Pembagian Perawat Tiap Shift
Pagi = 47% x jumlah kebutuhan = 47/100 x 16 = 7.52 (dibulatkan menjadi 7)
Analisa :
Dari perhitungan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan jumlah tenaga keperwatan
perhari diruang Dahlia I masih kurang dimana jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
yaitu: berjumlah 12 sehingga kekurangan tenaga adalah sejumlah 9 orang
Lampiran
1. Analisis Kebutuhan Perawat di Ruang Rawat Inap
Kajian Teori
Analisis kebutuhan perawat di ruang rawat inap berdasarkan klasifikasi pasien,
perhitungannya berdasarkan :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Rata-rata pasien per hari
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
jam kerja efektif tiap perawat 7 jam per hari
Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan menurut Douglas (1984,
dalam Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut :
a. Kategori I : self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan dan minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
Minimal dengan status psikologi stabil
Perawatan luka sederhana.
b. Kategori II : Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari
Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Ambulasi dibantu
Pengobatan dengan injeksi
Klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran intake output cairan
dicatat/dihitung
Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur
Penampilan pasien sedang sakit
Tindakan keperawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital, periksa urin
reduksi, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran drainage atau infus.
Pasien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi 5-10
menit/shift atau 30-60menit/shift dengan menggobservasi side efek obat atau
reaksi alergi.
c. Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/ 24 jam. Kebutuhan
sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri, semua dibantu oleh perawat. Penampilan
sakit berat,pasien memerlukan observasi terus menerus.
Semua kebutuhan klien dibantu
Perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
Makan dan minum melalui selang lambung
Pengobatan intravena “perdrip”
Dilakukan suction
Gelisah / disorientasi
Perawatan luka kompleks.