Anda di halaman 1dari 6

Ikhtisar dari Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Kelopak Mata

Judul : KLIEN DENGAN GANGGUAN MATA DAN


ENGLIHATAN: KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH

Oleh :Ns.Anas Tamsuri, S.Kep

Jumlah halaman :251, 14 x 21 cm

Tahun :2004

Penerbit : Buku Kedokteran EGC

Kelopak mata khususnya sangat rentan terhadap infeksi, karena selalu


terpajan pada lingkungan, alat kosmetik, dan bahan kimia lain termasuk tangan
manusia.

Berbagai gangguan kelopak mata antara lain:

Blefaritis (inflamasi pada batas kelopak mata), disebabkan infeksi ataupun


alergi kosmetik. Gejala utamanya adaya iritas ,mata terasa lelah dan nyeri serta
rasa terbakar, gatal pada bagian tepi kelopak mata, mata merah dan banyak
terdapat sisik (krusta) adanya kotoran. Terapi dengan kompres hangat dan
pembersihan kotoran menggunakan larutan biokarbonat.

Hordeolum eksternum (bintitan), disebabkan oleh infeki staphylococcus


dan moraxella. Gejala subjektif seperti adanya rasa mengganjal pada mata ,
diserta nyeri bila ditekan. Sedangkan gejala objektif yang tampak separti benjolan
pada kelopak mata atas atau bawah. Penatalaksanaan dengan cara kompres
hangat,penggunaan salep mata topical (antibiotik) dan perbaikan hygiene klien.

Kalazion (peradangan lipogranula kronik), penyebabnya diduga gangguan


kelenjar meibob, menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan reaksi jaringan di
sekitarnya. Gejala yang timbul antara lain kelopak mata tampak tebal dan

1
edema.terap dengan kompres hangat ,pengurutan ke arah muara kelenjar meibom
dan yang lebih parah dilakukan pembedahan.

Serta tumor seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan
xantelasma. Untuk tumor penatalaksanaan melalui pembedahan, terapi radiasi
(radioterapi), dan krioterapi.

Melakukan Asuhan Keperawatan

Pengkajian : pemeriksaan fisik umum (kulit, suhu tubuh), pemeriksaan khusus


mata, pola kehidupan sehri-hari.

Diagnosis dan intervensi keperawatan :

1. Gangguan rasa nyaman; nyeri yang berhubungan dengan efek inflamasi


kelopak mata.
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan kontak mata terhadap benda
tidak steril.
3. Ririko hambatan penatalaksanaan regimen terapeutik yang berhubungan
dengan kurang pengetahuan, ketidakadekuatan sistem pendukung.

2
Menulis Sinopsis dari jurnal kesehatan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DAN POLA ASUH


KELUARGA DENGAN SIKAPASERTIF SISWA SMA DI KOTA
BANJARMASIN

Sikap asertif menjadi sangat penting pada masa remaja, karena pada masa
ini remaja mulai memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana teman dan
lingkungan sosial sangat berpengaruh. Ketidakmampuan remaja dalam melakukan
komunikas dan sikap asertif dapat berdampak negatif bagi diri remaja separti
dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku kurang normatif misalnya
tindakan asocial ataupun anti sosial, bahkan pada perkembangannya bisa
menyebabkan kenakalan remaja, tindakan kriminal dan kekerasan.

Sikap asertif merupakan sikap dimana seseorang mampu bertindak sesuai


dengan keinginanya, membela haknya dan tidak dimanfaatkan orang lain serta
mengkomunikasikan apa yang kita ingikan secara jelas dengan menghormati
orang lain.

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa karkteristik orang tua yang


berpengaruh dengan sikap asertif siswa SMA di kota Banjarmasin yang paling
dominan yaitu pendidikan ayah, pekerjaan ayah, dan pekerjaan ibu. ini disebabkan
semakin tinggi pekerjaan ayah yang berhubunagn dengan tingkat pendidikan,
pengalaman mendidik anak, informasi yang diperoleh, serta kesempatan
berinteraksi dengan anak yang berakibat terhadap pola pendidikan dirumah.
Sedangkan pekerjaan ibu juga mempengaruhi bagi anak, dimana kehadiran serta
kemampuan ibu dalam mengambil keputusan bagi kepentingan anaknya. Hal-hal
inilah yang akan menjadi dasar tentang pola asuh anak dalam keluarga yang akan
mempengaruhi sikap asertif seorang anak.

3
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA
(OSA) PADA REMAJA

Gaya hidup remaja saat ini yang sering melewatkan sarapan dan lebih suka
mengkonsumsi fast food serta pola makan yang tak seimbang membuat remaja
berisiko kelebihan kalori yang berisiko menderita obesitas. Obesitas dapat
diartikan sebagai timbunan lemak tubuh secara berlebihan yang memberikan efek
buruk pada kesehatan.

Obesitas ada remaja bukan hanya masalah bagi kesehatan (seperti


prediktor dari beberapa penyakit degenarif) tetapi juga berdampak pada
kehidupan sosial dan emosi yang cukup berarti. Remaja yang mengalami obesitas
biasanya mempunyai postur tubuh yang berlebihan dari remaja normal, itu yang
membuat mereka malu dalam pergaulan sosialnya. Selain itu juga mereka tidak
aktif dalam lingkunagn sekolah karena merasa sering lelah dan merasa kantuk
yang berlebih di siang hari ini disebabkan kemungkinan mereka mengalami
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA).

OSA yang terjadi pada remaja yang mengalami obesitas disebabkan oleh
penimbunan lemak yang berlebih sehingga terjadi disfungsi di bawah diafragma
dan di dalam dinding dada yang bisa menekan paru-paru, mengganggu upaya
ventilasi saat tidur dan jaringan lemak pada leher dan lidah yang menurunkan
diameter saluran nafas yang merupakan predisposisi terjadinya penutupan
premature saat jaringan otot relaksasi waktu tidur, sehingga timbul gangguan
pernafasan dan sesak nafas.

Gangguan tidur tersebut menyebabkan terhentinya pernafasan sementara


yang mengakibatkan tidur mereka tak berkualitas. Sehingga ada siang hari mereka
mengalami kantuk yang berlebih di siang hari,konsentrasi menurun dan ingatan
terganggu serta cepat merasa lelah. Sayangnya sering kali di antara kita
menganggap hentinya nafas ini hanya sebagai ngorok atau mendengkur padahal
sangat berpengaruh ada remaja-remaja seperti kita.

4
TUGAS METODOLOGI RISET
KARYA ILMIAH DI PERGURUAN TINGGI
IKHTISAR DAN SINOPSIS KESEHATAN

DISUSUN OLEH

MAHDA AMALINA
KELAS : I B

PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN
2012

5
6

Anda mungkin juga menyukai