PEMBAHASAN
Pergerakan benda langit dari timur ke barat seperti bintang pada titik P,
dapat dikatakan terbit di timur dan tenggelam di barat. Pada titik C, bintang P
akan mencapai puncak tertinggi yang disebut kulminasi. Namun terdapat pula
bintang yang lintasannya berbentuk lingkaran dan berada di atas horizon
seperti pada bintang Q, bintang ini tidak akan pernah terbenam dan dinamakan
bintang sirkumpolar. Berdasarkan gambar 2, kita juga dapat mengetahui
kemiringan sumbu putar bola langit. Bagi pengamat yang berada di belahan
bumi utara maka KLU berada di atas horizon dan KLS berada di bawah
horizon. Besarnya busur dari horizon sampai ke kutub langit disebut tinggi
kutub. Seperti misalnya kota yogyakarta berada pada 7°48′5″LU
110°21′52″BT. Maka KLU akan berada (pembulatan) 7,50 di atas horizon.
Jadi, tinggi kutub merupakan lintang geografis suatu tempat. Semakin ke utara
posisi pengamatan maka akan semakin tinggi lintang pengamatan dan semakin
banyak ditemui bintang sirkumpolar atau bahkan bintang yang dijumpai hanya
bintang sirkumpolar pada daerah kutub sehingga dapat diartikan posisi langit
tegak lurus terhadap horizon dan lintasan semua bintang sejajar terhadap
bintang horizon. Maka di daerah kutub bumi kedudukan benda langit adalah
sejajar. Sedangkan untuk daerah equator seperti di Pontianak (Kalimantan)
daerah khatulistiwa, semua bintang lintasannya membentuk ½ lingkaran dan
tidak dijumpai bintang sirkumpolar. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
(Riswanto.2015:23-25)
Gambar 4 Lintang Pengamat (Yogyakarta)
Sumber: