FIBROMIALGIA
Robert A. Hawkins, MD
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
2
Hal Penting
● Fibromialgia merupakan gangguan yang sering terjadi terutama pada
wanita. Gambaran khas dari fibromyalgia adalah nyeri yang luas,
gangguan tidur, dan kelelahan kronis.
● Meskipun dalam entitas yang berbeda, fibromialgia dianggap sebagai salah
satu fenotip dari spektrum yang jauh lebih besar dari gangguan yang
tumpang tindih pada pasien.
● Teradapat kelainan dari neurotransmitter sistem saraf pusat pada
fibromialgia. Sensitisasi sistem pusat saraf tampaknya mendasari klinis
fibromialgia dan gangguan lain dari central sensitivity syndrome.
● Pada pasien dengan fibromialgia, biasanya dijumpai nyeri yang terlokalisir
tapi tidak lagi diperlukan untuk diagnosis fibromialgia.
● Pemeriksaan untuk autoantibodi antinuklear dan lainnya harus dihindari
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
3
PATOFISIOLOGIS
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
4
Fibromialgia
Sistitis interstitial
Dysmenorrhea primer
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
5
Predisposisi Genetik
Stresor Fisik
Stresor Psikologis
Depresi, Kecemasan, Kesulitan Infeksi, Inflamasi, Trauma Fisik
Tidur, Respon yang buruk
terhadap stres
Sensitisasi Sentral
Gangguan Tidur
ketidakmampuan belajar yang lazim terjadi pada sebagian besar pasien dengan
fibromialgia. Hubungan antara faktor-faktor psikologis dan fibromialgia ini
bersifat dua arah.
Sensitisasi Sentral
Kelainan pada sistem saraf pusat yang terkait dengan peningkatan nyeri
yang luas pada fibromialgia. Sebagai contoh, Russel dan Larson6 menemukan
peningkatan substansi P berkelanjutan 2 sampai 3 kali lipat pada cairan
serebrospinal dan neuropeptida lain yang memfasilitasi rasa nyeri pada pasien
dengan fibromialgia, serta berkurangnya metabolit serotonin dari CSF,
norepinefrin, dan dopamin, yang bertindak untuk menghambat persepsi nyeri.
Nyeri merupakan sine qua non dari fibromialgia, dan pasien dengan gangguan ini
mengalami alodinia yang luas (persepsi rasa nyeri yang disebabkan oleh stimulus
yang seharusnya biasanya tidak menyebabkan rasa nyeri) dan hiperalgesia (rasa
nyeri yang berlebihan dalam menanggapi stimulus berbahaya).
Manifestasi Klinis
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
8
gejala yang biasanya dikeluhkan oleh pasien.10,19 Pada saat bangun tidur dapat
terasa berat, dan biasanya terjafi kekakuan pada pagi hari. “Fibro-fog”
menggambarkan gejala memori jangka pendek yang buruk dan kurangnya
kemampuan untuk berkonsentrasi.1,19 Terkadang dapat terjadi gangguan
keseimbangan, mata dan mulut kering, dan fenomena Raynaud.19
Diagnosis
nyeri tekan sangat berkorelasi dengan tekanan psikologis dan tidak terjadi pada
25% dari pasien yang mengalami fibromialgia.19,20 Untuk alasan ini, ACR
memperkenalkan satu kriteria diagnostik terbaru untuk fibromialgia pada tahun
2010.1 Kriteria yang diusulkan ini tidak memerlukan pemeriksaan lokasi nyeri
tekan tapi mengandalkan laporan pasien berupa nyeri yang luas dan gejala
somatik lainnya. Beberapa keluhan pasien yang diusulkan sebagai kriteria
diagnostik jika 3 kondisi terpenuhi:
● Pasien mengalami widespread pain index (WPI) 7 atau lebih dan skor
severity symptoms (SS) 5 atau lebih besar. Atau, pasien dapat memenuhi
kriteria dengan WPI 3 sampai 6 dan skor SS 9 atau lebih.
● Gejala terjadi dengan tingkat keparahan sama selama minimal 3 bulan.
● Pasien tidak memiliki gangguan yang lain akan menyebabkan rasa nyeri.
Kondisi Penyerta
Fibromyalgianess
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
10
mengalami gejala ditandai dengan kekakuan otot proksimal lebih berat daripada
nyeri pada otot.26 Peningkatan laju endap darah (LED) dan respon yang cepat
terhadap pengobatan glukokortikoid dosis rendah dapat mengkonfirmasidiagnosis.
Beberapa infeksi virus kronis seperti virus Epstein-Barr, hepatitis B, hepatitis C,
dan parvovirus dapat menyerupai atau memicu fibromialgia.4,14
Klasifikasi Fibromialgia
Penatalaksanaan Fibromialgia
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
13
insomnia
Penatalaksanaan Non Farmakologis
Edukasi Pasien
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
14
Latihan
Latihan aerobik dan latihan kekuatan otot dapat membalikkan kondisi dan
memperbaiki tidur, nyeri, dan fungsi pada pasien dengan fibromialgia.33-35 Pasien
yang memilih kegiatan yang mereka sukai (misalnya, berjalan, latihan renang,
kegiatan kelompok) dan yang mulai pada tingkat latihan yang rendah lebih dapat
berhasil dalam mengelola fibromialgia mereka dalam jangka panjang. Intensitas
latihan harus ditingkatkan secara perlahan untuk menghindari cedera dan serangan
nyeri, yang dapat menyebabkan pasien untuk meninggalkan aktivitas pasien
tersebut.35 Dengan kemampuan pengalihan yang baik sangat mungkin untuk
mematuhi suatu program latihan.36
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
15
Pengobatan Farmakologis
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tidak ada agen farmakologis
tunggal yang mampu secara efektif menangani semua potensi gejala pada
fibromialgia.
Anti Depresan
Dianjurkan bahwa TCA dimulai pada dosis yang sangat rendah 2 jam
sebelum tidur dan dititrasi secara perlahan-lahan selama beberapa minggu (Tabel)
.40 Meskipun efektivitas awal, daya tahan jangka panjang TCA masih menjadi
pertanyaan.40 Efek antikolinergik (mulut kering dan sembelit), sedasi, dan
kebingungan yang membatasi toleransi pasien. Meskipun Siklobenzaprin
diklasifikasikan sebagai relaksan otot, obat tersebut secara struktural merupakan
suatu TCA. Obat ini digunakan untuk memperbaiki kualitas tidur, nyeri, dan rasa
kenyamanan secara keseluruhan tetapi tampaknya memiliki sedikit atau tidak
berpengaruh terhadap gejala kelelahan pada pasien dengan fibromialgia.41
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
16
Pregabalin, merupakan obat anti epilepsi yang disetujui oleh Food and
Drug Administration Amerika Serikat untuk pengobatan fibromialgia, dan
gabapentin berperan menghambat pelepasan neurotransmitter jalur nyeri,
termasuk substansi P dan glutamat.43 Obat ini telah dibuktikan dapat memperbaiki
rasa nyeri, gangguan tidur, kelelahan, dan kualitas hidup pada pasien dengan
fibromialgia.5,36,43 Obat ini tidak disetujui untuk pengobatan depresi. Obat ini
biasanya digunakan sebagai terapi tambahan, yang dikombinasikan dengan obat
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
17
Obat Lain
Kesimpulan
The Journal of American Osteopathic Association September 2013 | Vol 113 | Nomor 9
18
DAFTAR PUSTAKA