Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIFITAS MENDENGARKAN ASMAUL HUSNA TERHADAP

PENURUNAN NYERI KEPALA PADA PASIEN CEDERA KEPALA


Afrianti1, Gamya Tri utami2, Sri Utami3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email: Afri_y4nti@yahoo.com

Abstrak

The research purpose was to know the effectivity of listening Asmaul husna in decreasing head pain scale to patient with head
injury. This research used “quasi exsperimental” method with rendomired pre and post test control design. The amount of
sample is 30 people using purposive sampling technique, considering inclusive criteria the sample are devided in to two group
experimental and control group. The measuring tools was observation sheet, describing pain scale from 0 to 10. The
experimental and control data were analyzed by wilxocon test, while the influenceof Asmaul husna to head pain was analyzed
by T Independent test. The result show that there was a significance different between the experiment and control group with
p=0,000(p<0,05), it is indicate that the distraction technique by listening Asmaul husna was effective in decreasing head pain
scale.Based on this research that nurse or expected to be health worker are able to apply the intervention of listening Asmaul
husna in caring patient who suffer with head injury.

Keywords: Asmaul Husna, pain, head injuries.

PENDAHULUAN sisanya akibat kejadian lain. Puncak insiden


cedara kepala pada usia 5 tahun, 15-24 tahun dan
Cedera kepala merupakan kasus dengan di atas 70 tahun. Cedera kepala pada laki-laki
insidensi yang tinggi dan penyebab utama lebih sering dari pada wanita (Muttaqin,
kecacatan di dunia. Sedikitnya 1.7 juta penduduk 2008)..Manifestasi klinik dari cedera kepala
Amerika Serikat mengalami cedera kepala tiap tergantung dari berat ringannya cedera kepala.
tahunnya dengan angka kematian sebanyak Secara umum tanda dan gejala dari pasien
52.000 orang (Center for Disease Control, 2006). cedera kepala adalah perubahan tingkat kesadaran
Indonesia memiliki angka kejadian cedera kepala serta peningkatan Tekanan Intra Cranial (TIK).
yang juga cukup tinggi. Data epidemiologi di Peningkatan TIK ditandai dengan nyeri kepala,
salah satu rumah sakit di Jakarta, RS Cipto muntah, kejang, papil edem (Iskandar, 2002 ).
Mangunkusumo, untuk penderita rawat inap, Berdasarkan nilai GCS cedera kepala di bagi
terdapat 60%-70% dengan CKR, 15%-20% CKS, menjadi cedera kepala ringan, sedang dan berat
dan sekitar 10% dengan CKB. Angka kematian (Saatman, 2008).
tertinggi sekitar 35%-50% akibat CKB, 5%-10% Menurut Black dan Hawks( 2005 ) nyeri
CKS, sedangkan untuk CKR tidak ada yang terbagi 2 tipe yaitu: nyeri akut dan nyeri kronis.
meninggal (Perdossi, 2007). Dari RSUD Arifin Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi akibat
Achmad Provinsi Riau di dapat data pada tahun kerusakan jaringan dan lambatnya penyembuhan
2012 sebanyak 313 pasien rawat inap dengan dari jaringan yang rusak sedangkan nyeri kronis
kasus cedera kepala. adalah nyeri konstan yang menetap sepanjang
Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada periode tertentu.
kepala bukan bersifat kongenital ataupun Penatalaksanaan untuk mengatasi nyeri dapat
degeneratif, tetapi disebabkan serangan/ benturan dilakukan secara farmakologi dan non
fisik dari luar yang dapat mengurangi atau farmakologi. Terapi farmakologi dilakukan
mengubah kesadaran yang mana menimbulkan dengan memberikan obat-obatan analgetik
kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik sedangkan terapi non farmakologi dapat
(Brain Injury Assosiation of America, 2006). dilakukan dengan bermacam cara antara lain
Penyebab cedera kepala traumatik terbanyak stimulasi dan masase, kompres dingin dan
akibat kecelakaan kendaraan bermotor (50%), hangat, distraksi, teknik relaksasi, dan hipnotis
akibat jatuh (21%), akibat olahraga (10%), (Smeltzer & Bare, 2002).

1
2

Salah satu bentuk penatalaksanaan nyeri pengetahuan terutama tentang manfaat Asmaul
secara non farmakologis adalah teknik distraksi Husna dalam bidang kesehatan. Bagi pelayanan
(Kartika, 2010). Pada mekanisme distraksi, kesehatan dapat menggunakan terapi ini sebagai
terjadi penurunan perhatian atau persepsi pengobatan alternatif untuk meningkatkan
terhadap nyeri dengan memfokuskan perhatian kualitas pelayanan keperawatan khususnya bagi
pasien pada stimulasi lain atau menjauhkan pasien cedera kepala.
pikiran terhadap nyeri (Tamsuri, 2007 dalam
Kartika 2010). Salah satu bentuk distraksi untuk METODE PENELITIAN
mengatasi nyeri adalah distraksi pendengaran. Desain: Penelitian ini merupakan penelitian
Jenis distraksi ini biasanya dilakukan dengan eksperimen semu ( quasi exsperimen) dengan
mendengarkan suara alam atau intruksi meditasi pendekatan pre dan post test.
dan juga dapat berupa suara- suara yang Sampel: Populasi dalam penelitian ini adalah
mengandung unsur-unsur spritual sesuai dengan pasien cedera kepala rawat inap di ruang
keyakinan yang dianut (Perry & Potter, 2006). cedrawasih 2 berjumlah 30 responden yang
Salah satu suara yang mengandung unsur spiritual dibagi secara seri yaitu 1-15 kelompok eksperien
lain adalah dengan mendengarkan Murottal Al- 16-30 kelompok kontrol dan memenuhi kriteria
Qur’an dan Asmaul husna (nama –nama Allah). inklusi dan ekslusi. Adapun kriterianya adalah
Mendengarkan bacaan asmaul husna dapat pasien cedera kepala dengan nyeri ringan sampai
digunakan dalam menangani kecemasan atau sedang,pasien dalam keadaan sadar,beragama
nyeri pada berbagai penyakit. Secara aplikatif islam berusia mulai dari remaja, pasien tidak
mendengarkan asmaul husna tidak sulit dalam pengaruh obat analgetik (20-30 menit
dilakukan, tidak invasif terhadap yang sebelum pemberian analgetik), pasien bukan
mendengarkan, serta mudah dan cepat pasien post craniotomi dan bersedia menjadi
dilaksanakan. Nama-nama yang terkandung responden.
dalam Asmaul Husna bermanfaat untuk Instrumen: Alat yang digunakan pada penelitian
penyembuhan diantaranya As-salam (Maha ini berupa lembar kuesioner berisi data dari
penyelamat), Al-Ghafur (Maha pengampun), Asy- responden yang meliputi nomor responden, umur,
syakur (Maha penerima syukur), Al-majid (Maha
jenis kelamin dan pekerjaan, sedangkan alat
mulia), Al-hayyu (Maha hidup). Nama- nama
tersebut diyakini apabila dibaca atau dibacakan pengumpulan data yang digunakan untuk
(diperdengarkan) kepada orang yang sakit akan mengetahui skala nyeri adalah lembar observasi
mengurangi atau memberi kesembuhan pada berupa Numeric Rating Scale (NRS). Numeric
orang yang sakit (Nafisa, 20 Tristanti (2010), Rating Scale (NRS) terdiri dari garis yang
membuktikan bahwa kebiasaan para santri memiliki 10 skala (0-10) dimana 0 (tidak ada
melakukan Dzikir Asmaul Husna (ZHA) nyeri), angka 1-3 menjukkan nyeri ringan, 4-6
mempunyai pengaruh terhadap kesehatan mental
menunjukkan nyeri sedang, 7-9 menunjukkan
santri. Saat ini belum ada penelitian
mendengarkan Amaul husna terhadap penurunan nyeri berat dan 10 menunjukkan nyeri sangat
intensitas nyeri pasien cedera kepala. Oleh karena berat.
itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan Prosedur: Responden dibagi 2 kelompok yaitu
judul “Efektifitas mendengarkan Asmaul Husna kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
terhadap penurunan nyeri pada pasien cedera Sebelumnya dinilai skala nyeri pasien dan
kepala” sebagai salah satu alternatif pengobatan mengukur tanda vital. Kelompok eksperimen di
non farmakologi untuk mengurangi nyeri pada
beri intervensi mendengarkan Asmaul husna
pasien cedera kepala.
Tujuan Penelitian selama 30 menit, pada kelompok kontrol tidak
Untuk mengetahui efektifitas mendengarkan diberi intervensi. Kemudian diukur ulang skala
Asmaul husna dalam menurunkan skala nyeri nyeri pasien dan tanda vital
pada pasien cedera kepala.
Manfaat Penelitian
Bagi institusi pendidikan, khususnya
keperawatan, hasil penelitian ini dapat menjadi
sumber informasi dalam pengembangan ilmu
3

HASIL Pada tabel 1 diatas, nilai mean nyeri kepala pada


A. Analisa Univariat kelompok eksperimen 5,60 sedangkan pada
Pada bab ini menyajikan hasil dan kelompok kontrol nilai mean didapat 5,67. Nilai
pembahasan tentang penelitian yang telah p-value pada sebelum eksperimen dan kontrol
dilakukan tentang efektifitas mendengarkan 0,897. Kesimpulan dari hasil menunjukan tidak
Asmaul husna terhadap penurunan nyeri kepala ada perbedaan nilai rata-rata antara kelompok
pada pasien cedera kepala di Rumah Sakit Umum eksperimen dan kelompok kontrol.
Provinsi Riau tahun 2013 dengan jumlah sampel
30 responden. Pada bab ini juga membahas Tabel 2
tentang analisa univariat dan bivariat Perbandingan nilai mean skala nyeri pre dan
post test pada kelompok eksperimen dan
Esperimen kontrol Total
kelompok kontrol
N Mean Median p-
N % N % N %
value
Jenis kelamin Pretest 15 5,60 6,00 0,00
Laki-laki 10 33,3 12 40,0 22 73,3 Post-test 15 2,67 3,00
Pre-test 15 5,67 6,00 0,001
Perempuan 5 16,7 3 10,0 8 26,7
Post-test 15 4,13 4,00
Total 15 50,0 15 50,0 30 100
Umur
Dari tabel di atas didapat nilai mean pada
Remaja 3 10,0 5 16,7 8 26,7
kelompok eksperimen mengalami penurunan 5,60
(12-25 tahun)
menjadi 2,67 dengan p-value 0,00. Pada
Dewasa 10 33,3 9 30,0 19 63,3
kelompok kontrol nilai mean 5,67 turun menjadi
(26-45 tahun)
Lansia 2 6,7 1 3,3 3 10,0
4,13 dengan p-value 0,001. Kesimpulannya nilai
(46-65 tahun)
pre-test pada dan post-test pada kelompok
Total 15 50,0 15 50,0 30 100
eksperimen dan kontrol memiliki nilai perbedaan
yang signifikan dengan p<0,05.
responden berusia
Dari data yang ada di dapat
remaja (12-25 tahun) sebanyak 8 orang (26,3 %),
Tabel 3
dewasa (26-45 tahun) sebanyak 19 orang (63,3
Perubahan skala nyeri cedera kepala post-test
%), lansia (46-65 tahun) ada 3 responden (10,0
pada kelompok Eksperimen dan kelompok
%), Responden mayoritas laki-laki yaitu 22
Kontrol
orang (73,3%) sedangkan responden perempuan
N Mean Median P-
ada 8 orang (26,7%). Pada analisa nyeri value
responden pada kelompok eksperimen sebelum di Eksperimen 15 2,67 3,00 0,00
perdengarkan Asmaul husna mengalami nyeri Kontrol 15 3,14 4,00
sedang responden (50%) dan setelah didengarkan
Asmaul husna didapat nyeri ringan sebanyak 12 Berdasarkan 3 tabel diatas, dapat diketahui
respondan (40%). Pada kelompok kontrol bahwa mean nyeri kepala pada kelompok
responden tampa mendengarkan Asmaul husna eksperimen sesudah eksperimen 2,67 dan pada
hanya dianjurkan relaksasi nafas dalam didapat kelompok kontrol yaitu 4,13. Nilai p-value 0,00
nyeri ringan yaitu 4 responden (13,3%). dimana p < α (0,05). Dengan Uji T Independen
Hasil uji homogeny pada pre-test kelompok dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan rata-
eksperimen dan konrol rata yang signifikan skala nyeri kepala sesudah
mendengarkan Asmaul husna pada kelompok
Tabel 1 eksperimen
Perbandinga Skala Nyeri cedera kepala pre-test
pada kelompok eksperimen dan kontrol PEMBAHASAN
kelompok N Mean Median p-
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
value
eksperimen 15 5,60 6,00 0,897 dilakukan tentang efektifitas mendengarkan
kontrol 15 5,67 6,00 Asmaul husna terhadap penurunan nyeri kepala
pada pasien cedera kepala, maka dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
4

Responden yang paling dominan adalah laki- serabut saraf aferen ke nosiseptor, ke substansia
laki 22 responden (73,3%), karena laki-laki gelatinosa di medula spinalis untuk selanjutnya
cendrung lebih aktif dari pada perempuan, disampaikan ke korteks serebri dan
berdasarkan umur responden dewasa lebih diinterpretasikan sebagai nyeri. Pada kelompok
banyak 19 responden (63,3%). eksperimen, stimulus Asmaul husna yang
Dari hasil analisa di dapat mendengarkan Asmaul diberikan menghasilkan impuls yang dikirim
husna efektif menurunkan nyeri kepala pada melalui serabut saraf aferen non-nosiseptor. Al-
pasien cedera kepala dengan nilai p<0,000. Hal qur’an juga bermanfaat dalam kesehatan yakni
ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen dalam proses penyembuhan. Al-qur’an terbukti
yang mendengarkan Asmaulhusna memberikan berpengaruh tehadap relaksasi ketegangan pada
efek positif melalui mekanisme pengalihan otot dan saraf. Ketegangan pada otot saraf dapat
perhatian terhadap nyeri (distraction), berpotensi mengurangi daya tahan tubuh yang
memberikan perasaan nyaman, merangsang disebabkan oleh gangguan keseimbangan fungsi
pengeluaran endorphin,dan menyebabkan organ dalam tubuh. Dengan menggunakan Al-
perasaan tenang(Hanifah,2007). Distraksi qur’an sebagai media relaksasi, daya tahan tubuh
merupakan teknik kognitif yang menjadi strategi dapat di pengaruhi sehingga mampu melawan
efektif untuk mengalihkan fokus perhatian penyakit dan membantu proses penyembuhan
seseorang pada nyeri. Seseorang yang kurang (Al-Qadhiy, 2009).
sadar akan adanya nyeri akan merasakan sedikit Mendengarkan asmaul husna adalah salah
terganggu dan lebih toleransi terhadap nyeri ( satu bentuk pemamfaatan Al-qur’an dalam proses
Smeltzer & Bare, 2004). penyembuhan. Asmaul husna yang dilagukan
Tubuh memiliki ujung-ujung syaraf yang tersebut dapat menimbulkan ketenangan dan
menerima transmisi impuls dari rangsangan memiliki efek terhadap proses penyembuhan (Al-
cahaya,suara sentuhan,ternal dan kerusakan Qadhiy, 2009). Secara fisiologis, mendengarkan
jaringan. Ujung syaraf yang mengenali kerusakan Asmaul husna ini otak akan bekerja. Ketika otak
jaringan disebut nosiseptor. Nyeri dapat berasar mendapat rangsangan dari luar, maka otak akan
dari nosiseptor di kulit, organ dalam (visceral) memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa
dan musculoskletal. Nyeri musuloskletal dan nyaman yaitu neuropeptida. Setelah otak
visceral tidak diketahui secara jelas jika memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan
dibandingkan dengan nyeri kutaneus. Reseptor menyangkut dan diserap didalam tubuh yang
kutaneus ini memiliki tipe akson yang berbeda- kemudian akan memberi umpan balik berupa
beda yaitu A-beta, A-delta, dan serabut C. Akson kenikmatan atau kenyamanan (Lukman, 2012).
A-beta berukuran besar, bermielin, dan berespon
terhadap cahaya dan sentuhan. Akson A-delta KESIMPULAN
ukurannya kecil, dilapisi myelin tipis, dan Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
berespon terhadap stimulus mekanik dan suhu, responden yang mengalami nyeri kepala
sedangkan serabut C bentuknya tipis dan tidak mayoritas adalah laki-laki dan berumur dewasa
bermielin. Seseorang yang terbakar jarinya akan (12-25 tahun). Rata-rata skala nyeri kepala antara
merasakan nyeri langsung yang berasal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
stimulasi serabut A-delta (nyeri pertama), menunjukkan perbedaan yang signifikan (p <
kemudian diikuti oleh sensasi terbakar yang 0.05).
berasal dari stimulus serabur C (nyeri kedua). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan kelompoknya serabut A-delta dan mendengarkan Asmaul husna efektif dalam
serabut C dapat disebut sebagai nosiseptor atau menurunkan skala nyeri kepala pada pasien
serabut nyeri yang berespon terhadap stimulus cedera kepala.
mekanis, suhu, dan kimia (D’Mello & Dickenson,
2008 dalam Putra 2010). SARAN
Perbedaan skala nyeri kepala pada kelompok Diharapkan bagi Ilmu keperawatan
eksperimen dan kelompok kontrol dijelaskan mendengarkan Asmaul husna dapat menjadi
dengan teori Gate Control (Hickey & Brown, terapi komplementer untuk mengurangi nyeri
2003). Dimana akibat adanya stimulasi nyeri kepala, untuk instasi rumah sakit dapat
menyebabkan keluarnya mediator nyeri yang menaplikasikan mendengarkan Asmaul husna
akan menstimulasi transmisi impuls di sepanjang untuk mengurangi nyeri kepala pada pasien
5

cedera kepala, bagi instasi pendidikan dapat neurosurgical nursing (5thed., hal. 591 –
memanfaat kan penelitian ini sumber informasi 602). Philadelphia: Lippincott Williams &
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi Wilkins.
pasien sendiri mendengarkan Asmaul husna dapat
dilakukan oada saat perawatan di rumah Iskandar, J (2002). Tekanan tinggi kedokteran
bagian bedah universitas Sumatera Utara.
UCAPAN TERIMAKASIH digitized Intrakranial. Fakultas by USU
Terima kasih kepada Universitas Riau melalui digital library
Lembaga Pendidikan Universitas Riau yang telah
memberikan bantun dalam menyelesaikan Kartika, I. R. (2010). Pengaruh mendengarkan
penelitian ini. murottal Al-Qur’an terhadap penurunan
1 intensitas nyeri pasien pasca operasi
Afrianti: Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia apendisitis. Skripsi tidak dipublikasikan
2
Ns. Gamya Tri Utami, M. kep: Dosen Bidang
Keperawatan Medikal Bedah Program Studi Lukman. (2012). Pengaruh Intervensi Dzikir
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia Asmaul Husna Terhadap Tingkat Kecemsan
3
Ns. Sri Utami, M. Biomed: Dosen Bidang Klien Sindrom Koroner Akut Di RSUP Dr.
Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Mohammad Hoesin Palembang. Program
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia Magister Keperawatan Fakultas Ilmu
keperawatan Universitas Padjadjaran.
DAFTAR PUSTAKA Diperoleh pada tanggal 22 Agustus 2013 dari
Al-Qadhiy, A. (2009). Pengaruh Al-qur’an http://lukmanrohimin.blogspot.com/pengaruh
terhadap organ tubuh. Diperoleh pada -intervensi-zikir-asmaul- husna.html
tanggal 11 September 2013 dari
http://majlisdzikrullahpekojan.org/sains- Muttaqin, A. 2008, Buku ajar asuhan
islam/pengaruh-quran-terhadap-organ- keperawatan klien dengan gangguan sistem
tubuh.html persarafan, Jakarta: Salema Medika

Brain Injury Assosiation of America (2006). Potter & Perry. (2006). Buku ajar pundamental
Tipes of brain injury. Diperoleh 15 juli keperawatan: konsep, proses, praktik. Edisi
20013 dari http://www. Biausa 4. Volume 2. Jakarta : EGC.
.org/pages/type of brain injury .thm.
Perdossi (2007) . Simposium trauma kranio-
Black, J, M. & Hawks, J.H. (2005). serebral tanggal 3 November 2007.
Fundamentals of nursing: Clinik managamen Pekanbaru. http:// www.biausa.org. diperoleh
for Positif autcomes. Missouri: Elsevier tanggal 25 november 2013
sounder
Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2002). Buku Ajar
CDC. (2006). Traumatic brain injury in the Keperawatan medikal bedah Vol 3. Jakarta:
united states: Emergency department isits, EGC.
Hospitalizations and Deaths 2002-2006.
Diperoleh tanggal 22 Agustus 2013 dari Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2004). Brunner
http://www.cdc.gov/traumaticbraininjury/tbi_ and suddarth textbook of medical surgical
ed.html nursing. (10thed). Philadelphia: Lippincot
Raven
D’Mello, R., & Dickenson, A. H., 2008. Spinal
cord mechanisms of pain, british journal of Saatman,K.E., Duhame,A.C.,& Bullock,R.
anaesthesia, Vol. 100. No. 4 (2008). Classification of traumatic brain
injury for targeted therapies, Jurnal of
Hickey, J. V. & Brown, R. P. (2003). neurotrauma Vol 25
Management of chronic pain: A neuroscience
perspective. Dalam J. V. Hickey (Ed.), The Tristanti. (2010). Pengaruh dzikir asmaul husna
clinical practice of neurological and terhadap kesehatan mental santri di
pesantren nasyiatul banat desa ngagel kec.
6

dukuhseti kab. pati. Fakultas Ushuluddin browse&op=read&id=jtptiain- gdl-s1-2006-


IAIN Walisonggo. Diperoleh pada tanggl 20 dwitristan-1396
Agustus 2013 dari
http://digilib.sunanampel.ac.id/gdl.php?mod= Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan
nyeri. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai