Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan ibu setelah melahirkan akan sangat memberikan

pengaruh terhadap bayi karena perawatan yang diterima untuk pertama

kali tersebut merupakan proses awal dari tumbuh kembangnya seorang

bayi. Semakin baik tingkat pengetahuan ibu terhadap perawatan bayi

maka akan semakin baik pula hasil yang diterima oleh bayi (Depkes,

2011).

Pada saat sekarang ini, masih banyak ibu yang tidak memiliki

kemampuan dalam melakukan perawatan bayi baru lahir. Hal ini bisa

disebabkan oleh beberapa alasan seperti ketidak tahuan ibu dalam

perawatan bayi baru lahir, tidak adanya dukungan keluarga serta factor

ibu seperti usia, tingkat pendidikan, pengalaman melahirkan, pekerjaan.

Pada beberapa penelitian didapatkan didapatkan data bahwa orang tua

yang melakukan perawatan kepada bayinya secara mandiri didasari oleh

berbagai alasan yang berbeda seperti ketidaktahuan bagaimana cara

merawat bayi dan ketakutan merawat bayi (Vetty Priscilla, 2013)

Hampir setiap tahunnya, 130 milliar bayi lahir di dunia dan 4 milliar

meninggal pada bulan pertama kelahiran.Sebagian besar angka kematian

ini terjadi pada Negara berkembang.Padahal sebenarnya angka kematian

bayi ini bisa dicegah. Salah satunya dengan pemberian ASI secara dini

dan sesegera mungkin. Sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia

yaitu menurunnya AKI sebesar 118 per 100 ribu KH (Kelahiran Hidup)

dan menurunnya angka kematian bayi (AKB) sebesar 24 per 1000 KH

dan pada tahun 2015 (UNICEF, 2007).

1
2

Setiap tahun sekitar 4 juta bayi meninggal dalam 4 minggu pertama

kehidupan (periode neonatal). Secara global, penyebab langsung

kematian neonatal utama diperkirakan kelahiran prematur (28%), infeksi

berat (26%), dan asfiksia (23%). Tetanus neonatal menyumbang

sebagian kecil dari kematian (7%), tetapi dengan mudah dicegah (Lawn,

et al, 2005).

Menurut SDKI tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 34

per 100 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 20 per 100

kelahiran hidup. Beberapa penyebab kematian bayi dikarenakan berat

badan lahir rendah, asfiksia,tetanus,infeksi dan masalah pemberian

minuman (Lusa, 2010., Tutik Herawati, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden

mengatakan bahwa mereka mengetahui cara perawatan bayi baru lahir

sebanyak 70% dan masih ada 30% ibu yang tidak mengetahui perawatan

apa yang harus diberikan kepada bayinya. Dari 70% responden yang

mengetahui cara perawatan bayi baru lahir, hampir semuanya di bantu

oleh tenaga kesehatan (Dariyo, 2004).

Kelahiran seorang anak menyebabkan timbulnya suatu tantangan

mendasar terhadap struktur interaksi keluarga yang sudah berbentuk dan

juga tentang perawatan bayi baru lahir (Bobak, 2005 ., Tutik Herawati,

2015).

Saat seorang bayi pertama kali lahir, ibu mungkin merasa bingung

memikirkan cara merawatnya. Bahkan tugas-tugas yang rutin seperti

mengganti popok dan mendandaninya dapat membuat ibu cemas,

terutama jika ibu tidak pernah menghabiskan waktunya untuk hai-hal yang

berkaitan dengan perawatan bayi sebelumnya. Untuk mengembangkan

kemampuan pribadi yang mandiri dibutuhkan rasa percaya diri dan rasa
3

tenang sebagai orang tua yang berpengalaman baik pada ibu yang

pertama kali melahirkan (primipara) maupun ibu yang pernah melahirkan

sebelumnya (multipara) (Lusa, 2010., Tutik Herawati, 2015).

Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan yang di laksanakan di Desa

Talkandang pada tanggal 3 April 2017 di dapatkan jumlah ibu primipara

sebanyak 30 orang (90%). Dari 30 orang ibu tersebut, di ketahui bahwa

ibu yang terlihat mandiri merawat bayinya, sekitar 40% sedangkan ibu

yang lainnya masih terlihat bingung bagaimana berprilaku benar terhadap

perawatan bayi. Mengingat pentingnya perawatan mandiri untuk

melakukan suatu pendekatan sebagai upaya memandirikan ibu dengan

harapan ibu sehat dan bayi sehat sehingga secara tidak langsung akan

berdampak pada tidak terjadinya kematian ibu dan bayi.

Salah satu upaya untuk memandirikan ibu dalam merawat bayi

dengan langkah memberikan pelatihan perawatan bayi baru lahir.

Pelatihan perawatan bayi baru lahir diharapkan dapat membantu ibu

untuk mandiri dalam merawat bayi baru lahir sesuai prosedur yang aman.

Merawat bayi baru lahir dilakukan oleh ibu sendiri dapat mempererat

ikatan batin seorang ibu dengan anaknya (Syafrudin, 2009).

Penggunaan metode pelatihan memberikan kesempatan kepada

para peserta untuk belajar dan melatih kemandirian baru secara simulasi

dari pada langsung dengan bayinya. Dengan demikian penggunaan

pendekatan pelatihan yang lebih manusiawi adalah komponen yang

penting dalam memperbaiki kualitas pelatihan kemandirian klinik dan

pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari. Kemandirian merawat bayi

baru lahir ini merupakan kegiatan yang dapat dipelajari melalui pelatihan.

Pelatihan adalah sebagai bentuk dari proses pendidikan yang tidak

terlepas dari proses belajar. Pelatihan membimbing ibu-ibu untuk


4

memperoleh keterampilan baru yang dapat mengatasi permasalah ibu

dalam hal perawatan bayi baru lahir secara aman, serta mampu

mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari dalam merawat bayinya.

Pelatihan perawatan bayi baru lahir memberi kesempatan ibu-ibu untuk

melatih kemandiriannya secara berulang-ulang tanpa harus

mengkhawatirkan risiko luka dan ketidaknyamanan bayinya karena

menggunakan model anatomik dari tingkat akusisi sampai tingkat

kompeten, serta membuat ibu-ibu mandiri d lam merawat bayi baru lahir

sesuai prosedur yang aman (Newell dkk, 2009).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

pelatihan perawatan bayi baru lahir terhadap kemandirian ibu primipara.

Gambaran perilaku ini di kaji berdasarkan status kemandirian informan,

Beberapa faktor yang ingin dilihat keterkaitannya diantaranya

kemandirian, kemampuan, pengetahuan, sumber informasi, serta

dukungan dari keluarga, tetangga, dan kader .

Berdasarkan fenomena diatas, peneliti sebagai tenaga kesehatan

merasa tertarik untuk memberikan pelatihan kesehatan kepada para ibu

khususnya kepada ibu primipara dengan melalui penelitian dengan judul

“Pengaruh pelatihan perawatan bayi baru lahir terhadap kemandirian ibu

primiparadi desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten

Situbondo . Hal ini bermaksud untuk memberikan pelatihan perawatan

bayi baru lahir secara mandiri.


5

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah Pengaruh

pelatihan perawatan bayi baru lahir terhadap kemandirian ibu primipara di

Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo ?.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh pelatihan perawatan bayi baru lahir

terhadap kemandirian ibu primipara di Desa Talkandang Kecamatan

Situbondo Kabupaten Situbondo .

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi Kemandirian perawatan bayi baru lahir pada ibu

sebelum dilakukan Metode Pelatihan Cara Merawat Bayi .

2. Mengindentifikasi Kemandirian perawatan bayi baru lahir pada ibu

sesudah melakukan Metode Pelatihan Cara Merawat Bayi .

3. Menganalisis Pengaruh Pelatihan Perawatan Bayi Baru Lahir

Terhadap Kemandirian Ibu Primipara di Desa Talkandang Kecamatan

Situbondo Kabupaten Situbondo.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat berguna sebagai sumber data baru yang bisa digunakan

sebagai cara perawatan bayi baru lahir untuk memandirikan ibu primipara

dengan menggunakan metode pelatihan cara merawat bayi baru lahir.


6

1.3.2 Bagi Profesi Keperawatan

Setelah dilakukan penelitian ini dapat diketahui pengaruh

pelatihan perawatan bayi baru lahir terhadap kemandirian ibu primipara

diharapkan penelitian ini ibu-ibu primipara dapat secara mandiri merawat

bayinya di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten

Situbondo.

1.3.3 Lahan Penelitian

Dapat lebih mudah mengetahui pengaruh pelatihan perawatan

bayi baru lahir terhadap kemandirian ibu primipara. selain itu metode

pelatihan perawatan bayi juga sangat berguna untuk lebih mendekatkan

jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.

1.4.4 Bagi Responden

Warga khususnya ibu-ibu primipara di Desa Talkandang

Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo dapat mengetahui dan

mandiri dalam merawat bayi baru lahir.

1.4.5 Bagi Peneliti

Sebagai proses dalam menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan tentang pengaruh pelatihan perawatan bayi baru lahir terhadap

kemandirian ibu primipara.

Anda mungkin juga menyukai