Anda di halaman 1dari 3

Larutan Standar

Sampel
Kalium Iodida NaOH

Krim Citra + +
(endapan merah bata) (endapan kuning)
Krim Malam Beauty + +
(endapan merah bata) (endapan kuning)

IV.2 Pemutih Krim Malam


Pengujian kandungan merkuri dilakukan pada Pemutih Krim Malam
sebagai sampel 2. Pertama, dibuat larutan uji dengan dimasukkan sampel
sebanyak 2 gr ke dalam gelas kimia, dan ditambahkan air sebanyak 25 mL.
Kemudian ditambahkan aqua regia sebanyak 10 ml, lalu diuapkan. Menurut
Hasbi (2016), penggunaan larutan aqua regia karena aqua regia merupakan
salah satu larutan untuk pemurnian suatu logam. Sedangkan dilakukan
penguapan menurut Syaiful (1995) yaitu untuk memekatkan konsentrasi
larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Setelah itu, sisa penguapan ditambahkan aquadest sebanyak 10-15 ml, lalu
dipanaskan sebentar, didinginkan kemudian disaring.
Proses selanjutnya yaitu dilakukan pengujian sampel dengan reaksi
warna menggunakan Kalium Iodida dan NaOH. Menurut Maulidiah (2015),
penggunaan larutan KI yaitu untuk meningkatkan kelarutan senyawa Hg.
Sedangkan menurut Munfarida, et al (2015), penggunaan NaOH karena
NaOH dapat mengendapkan suatu logam dalam larutan.
Pertama, pengujian dengan Kalium Iodida, yaitu diambil 5 ml larutan
uji, kemudian ditambahkan 1-2 tetes larutan uji KI secara perlahan melalui
dinding tabung reaksi, karena larutan uji telah tercampur dengan aqua regia
yang mengandung asam kuat. Menurut Fessenden (1990 yaitu untuk
meminimalisir terjadinya kerusakan. Hasil yang didapatkan yaitu sampel
positif mengandung merkuri karena terbentuk endapan merah. Hal ini sesuai
dengan literatur menurut Oxtoby (2001), bahwa Kalium iodida bila
ditambahkan pada larutan sampel maka akan terbentuk endapan merah.
Reaksi yang terjadi :
Hg2+ + 2KI  HgI2 + 2K (Oxtoby, 2001)
Selanjutnya, dilakukan pengujian dengan NaOH, yaitu diambil sampel
sebanyak 5 ml, lalu ditambahkan larutan NaOH secara perlahan melalui
dinding tabung reaksi, karena larutan uji telah tercampur dengan aqua regia
yang mengandung asam kuat. Menurut Fessenden (1990) yaitu untuk
meminimalisir terjadinya kerusakan. Hasil yang didapatkan yaitu sampel
positif mengandung merkuri karena terbentuk endapan berwarna kuning.
Hal ini sesuai dengan literatur menurut Madania (2014), dan menghasilkan
reaksi berikut :
Hg2+(aq) + 2OH-(aq) --> HgO(s) + H2O(l)
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Hasbi, M.Y., Sigit, Yudanto, Indah Nurhayati. 2016. Penggunaan Aqua Regia dan
HCl Sebagai Larutan Pelindian Pada Proses Pemurnia Silikon Tingkat
Metalurgi Dengan Variasi pH. Jakarta: Universitas Muhammadiyah.

Madania, Megawati M Martani. 2014. Analisis Logam Merkuri (Hg) Pada Krim
Pemutih Wajah Merek X Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
(SSA). Jurnal Penelitian Sains dan Kimia.

Munfarida, et al. 2014. Reduksi Logam Merkuri (Hg) dengan Penambahan Na2S
atau NaOH pada Limbah Cair Pengujian COD Refluk Terbuka. Jurnal
Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Oxtoby, D.W. 2001. Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.

Syaiful, Amri, 1995, Isolasi dan Penentuan Struktur Kandungan Kimia Ekstrak
Etanol Kulit Batang Johar (Cassia Siamea Lamk.) Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai