Internal:
• Menghangatkan, melembabkan, menyaring
udara
• Mencium bau
• Membentuk suararesonansi
Rongga kosong di tulang tengkorak,
terdiri dari:
• Frontal
• Ethmoid
• Sphenoid
• Maxillary
Menghasilkan mukus sekresi sel goblet
yang mengalir ke kavum nasi
Resonansi suara
Udara masuk hidungpartikel besar
disaring bulu hidung
Masuk konkhadihangatkan &
dilembabkandebu diperangkap
Silia menggerakkan mukus dan debu ke
farinrditelan/ diludahkan
Desain konkha membuat permukaan
lebih luas
Saluran 13cm mulai naris internal sampai
dengan kartilago krikoid
Dindingnya otot rangka (luar sirkuler,
dalam longitudinal) dilapisi mukosa
Kontraksi untuk membantu proses
menelan
Fungsi: saluran udara & makanan,
resonansi suara, tempat tonsil
Dibagi 3: nasofaring, orofaring,
laringofaring
Laring/ kotak suara adalah saluran pendek yang
menghubungkan laringofaring dengan trakea
Terletak di bagian tengah leher, sebelah anterior
esofagus, di vertebra servikalis 4-6 (C4-C6)
Dinding tersusun dari 9 bagian kartilago
Kartilago tiroid/ Adam’s apple/ jakun terdiri dari
2 kartilago hialin yang berfusi terdapat di pria
& wanitapria lebih besar karena pengaruh
testosteron selama pertumbuhan/ pubertas.
Ligamen yang menghubungkan kartilago tiroid
dengan tulang hyoid disebut membran tiroid
Epiglottis adalah kartilago elastis tertutup epitel
berbentuk seperti daun
Bagian inferior menempel di kartilago tiroid dan
tulang hyoid, bagian superior tidak menempel
dan bisa bergerak bebas naik turun seperti pintu
Saat menelan faring dan laring
naikmenyebabkan epiglotis turun menutup
glotis
Glotis terdiri dari sepasang membran mukus,
korda vokalis
Laring menutup saat menelan makananjika
ada benda asing asuk laringrefleks batuk
Kartilago krikoid adalah cincin kartilago
hialin yang membentuk dinding inferior
laringmenempel di kartilago trakea
pertama dengan krikotrakeal ligamen
Kartilago krikoid dihubungkan dengan
kartilago tiroid dengan ligamen
krikotiroidemergencykrikotiroidoto
mi
Kartilago arytenoid berbentuk triangular,
sebagian besar kartilago hialin, terletak
di posterior superior kartilago tiroid
Membentuk persendian dengan
kartilago tiroid mobilitas luas
Laring superior korda vokalis adalah sel
nonkeratinized stratified squamous epithelium,
Bagian inferior korda vokalis adalah sel
pseudostratified ciliated columnar epithelium
terdiri dari ciliated columnar cells, goblet cells,
dan basal cells.
Mukus diproduksi sel gobletmemerangkap
debu
Silia di jalan napas atas menggerakkkan mukus
dan partikel yang terperangkap ke bawah ke
arah faring,
Silia di jalan napas bawah menggerakkan mukus
dan debu ke atas ke arah faring
Membran mukus laring terdiri dari 2
pasang
Superior disebut ventricular folds (false
vocal cords)
Inferior disebut vocal folds/ korda
vokalis (true vocal cords)
Saat ventricular folds menutup
menahan napasmengangkat beban
berat
Korda vokalispembentuk suara utama
Tersusun dari nonkeratinized stratified squamous epithelium
adalah pita elastis yang terentang antar kartilago dan
bertindak seperti senar gitar
Otot laring menempel pada kartilago dan korda vokalis
Saat otot kontraksimenggerakkan kartilagoligamen
menegangmenarik korda vokalis rima glotindis
menyempit
Kontraksi & relaksasi otot menyebabkan perubahan
ketegangan korda vokalisudaran menggetarkan korda
vokalissuaramelalui faring, hidung, mulut
Variasi suara disebabkan perubahan ketegangan korda
vokalis
Tekanan udara semakin besarsuara makin keras
Otot intrinsik laring kontraksimenarik
kartilago arytenoid
Kontraksi otot posterior cricoarytenoid
memisahkan korda vokalis
(abduksi)membuka rima glotindis
Kontraksi otot lateral cricoarytenoid
mendekatkan korda vokalis
(aduksi)menutup rima glotindis
Nada suara ditentukan tegangan korda
vokalis
Semakin tegangvibrasi lebih
cepatnada tinggidan sebaliknya
Priakorda vokalis lebih tebal dan
panjangvibrasi lebih pelannada
suara lebih rendah
Suara berasal dari vibrasi korda
vokalisdipengaruhi juga oleh faring,
mulut, kavum nasi, sinus paranasalsebagai
ruang resonansisuara unik
Kontraksi & relaksasi otot dinding
faringsuara vokal
Otot wajah, lidah, bibirpengucapan kata
Berbisikhanya bagian posterior rima
glotindis yang terbuka
Trakea :saluran berbentuk tubular
sepanjang 12 cm, diameter 2,5 cm
Terletak di anterior esofagus, antara
laring sampai vertebra torakalis ke-5
(T5)bercabang menjadi bronkus kanan
& kiri
Lapisan dinding trake: (1) mukosa, (2)
submukosa, (3) kartilago hialin, (4)
adventitia/tunika (terbuat dari areolar
connective tissue).
Mukosa: pseudostratified ciliated
columnar epithelium melindungi dari
debu
Submukosa: areolar connective
tissuememiliki kelenjar seromukus dan
duktusnya
16–20 kartilago hialin berbentuk C
dihubungkan dengan jaringan penghubung
yang padat
Bagian terbuka dari C menghadap ke
posterior ke arah esofagus dan
dihubungkan dengan membran
fibromuskular (otot trakealis) dan jaringan
konektif elastis diameter trakea bisa
berubah saat bernapas atau menelan
makanan
Apa fungsi kartilago trakea?
Trakea bercabang menjadi bronkus primer
di batas superior T5
Bronkus dekstra lebih vertikal, pendek, dan
lebar daripada bronkus sinistra
Bronkus primer memiliki kartilago
berbentuk C dan pseudostratified ciliated
columnar epithelium.
Karina: percabangan trakea menjadi
bronkus primermembran mukosa paling
sensitif memicu refleks batuk
Bronkus primer bercabang menjadi
bronkus sekunder/ lobarisdekstra 3,
sinistra 2
Bercabang menjadi bronkus tersier/
segmental (10 dekstra, 8
sinistra)bronkiolusbronkiolus
terminalisakhir zona konduktif
Bronkus sekunder dan tersier memiliki
overlapping plates of cartilage
Bronkiolus berdiameter ≤1mm dan tidak
punya kartilagootot
poloskontraksi/relaksasi
Tiap bronkiolus bercabang menjadi 50-
80 bronkiolus terminalis
Diameter ≤0,5 mm
Tidak punya kelenjar mukus/ sel Goblet,
memiliki silia
Bronkiolus terminalis memiliki sel Clara,
sel kolumnar tidak bersilia diantara sel
epitelperlindungan dari racun dan
karsinogen, memproduksi surfaktan,
sebagai stem cell
Bronkiolus terminalis bercabang menjadi
2/lebih bronkiolus respiratoriusmulai
zona reapiratori
Semua cabang bermuara di alveoli
Memiliki otot polos, tidak bersilia
Dibagi menjadi 2-10 duktus
alveolarberujung di sakulus alveolar
(kumpulan alveoli) berbentuk seperti
anggur
Alveoli juga terbentuk dari dinding
bronkiolus respiratorius dan duktus alveolar
Tiap paru dilindungi double-layered
serous membrane disebut membran
pleura
Pleura parietalismelapisi kavum torax
Pleura viseralismelapisi paru-paru
Diantara pleura ada kavum
pleurasedikit cairan pelumas disekresi
membranjuga menyebabkan antar
pleura menempel
Apex paru di
superior
klavikula,
basal paru di
kosta ke-6 dan
T10
Pleura 5 cm di
bwah kosta ke-
6 dan T12
1 atau 2 fisura membagi tiap paru
menjadi lobus
Paru kanan memiliki fisura oblique dan
horisontal, paru kiri hanya fisura oblique
Alveolus: kantung berbentuk cangkir dari simple
squamous epithelium dan membran basal elastis
Sakulus alveolar terdiri dari 2/lebih alveoli
Dinding alveoli dari 2 tipe sel epitel
Sel alveolar tipe I adalah simple squamous epithelial
cells menjadi dinding alveolipertukaran gas
Sel alveolar tipe II/ sel septaljumlah lebih sedikit,
diantara sel tipe I, cuboidal epithelial cells dengan
mikrovilisekresi cairan alveolar dan surfaktan
(campuran fosfolipid dan lipoprotein untuk
menurunkan tegangan permukaan)
Makrofag: membersihkan alveolar dari debu dan
debris
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi dengan
difusi melalui alveolar dan dinding
kapiler
Tebal membran respiratori 0,5 μm1/16
diameter eritrosit
Diperkirakan terdapat 300 juta alveolisetara
luas 70 m2 untuk pertukaran gas
• Permukaan luas • Volume besar • Tinggi 2x lebar
• Bagus untuk difusi • Volume = • Biasanya untuk
gas sitoplasmameta sekresi atau
bolisme absorbsi
• Difusi kecil • Difusi sangat kecil
Tahapan respirasi:
1. Pulmonary ventilation : inhalasi dan
ekshalasi
2. External (pulmonary) respiration:
pertukaran gas antara udara alveoli dan
darah kapiler
3. Internal (tissue) respiration: pertukaran
gas antara darah dengan sel jaringan
Hukum Boyle
Sebelum inhalasi tekanan di toraks dan udara luar sama (760
mmHg/1 atm)
Otot paling penting dalam inhalasi adalah diafragmaotot
rangka
Dipersarafi saraf prenikus dari spinal cord C3,4,5
Kontraksi diafragmadatarmeningkatkan volume
toraksmenurunkan tekanan
Napas normaldiafragma turun1cmtekanan turun 1-3
mmHginhalasi 500ml
Pernapasan kuatdiafragma turun sampai 10 cmtekanan
turun 100mmHginhalasi 2-3 liter
Pada pernapasan normal diafragma berperan sebesar 75%
memasukkan udara
Kehamilan, obesitas, pakaian ketatganggu penurunan
diafragma
.
Otot terpenting kedua saat inhalasi
adalah otot interkostal eksternal
Kontraksi otot ini mengangkat
kostameningkatkan volume
anteroposterior dan lateral kavum toraks
Pada napas normal berperan 25%
Dalam inhalasi normal, tekanan
intrapleural selalu lebih rendah dari
tekanan atmosfer
Sebelum inhalasi lebih rendah 4 mmHg
dari atmosfer (756 mmHg)
Saat inhalasi turun sampai 754 mmHg
Selama ekspansi toraks normalnya
pleura parietal dan viseral saling
menempel
Otot aksesoris pernapasan: berperan
saat pernapasan kuat
Otot
sternokleidomastoideusmengangkat
sternum
Otot scalenemengangkat 2 rusuk
teratas
Otot pektoralis minormengangkat
rusuk 3-5
inhalasi adalah proses aktif
Ekshalasi normal adalah proses pasif
Terjadi karena rekoil dinding dada dan
paru-paru
Diafragma & otot interkostal eksternal
rileksvolume toraks turuntekanan
meningkat sampai 762 mmHgudara
mengalir keluar
Ekshalasi menjadi aktif saat ekshalasi kuat
Otot abdomen dan interkostal internal
berkontraksi
Hukum Dalton: tiap gas dalam campuran
gas memiliki tekanan sendiritekanan
parsial
Udara alveolar dibanding udara luar : O2
(13.6% vs 20.9%) dan CO2 (5.2% vs
0.04%)
Udara ekshalasi dibanding udara
alveolar: O2 (16% vs13.6%), CO2 (4.5%
vs 5.2%)
Karena ada udara di dead space
Hukum Henry: jumlah gas yang melarut ke
cairan sesuai dengan tekanan parsialnya
dan solubility-nyamakin tinggi tekanan &
solubilitygas makin mudah larut
Lebih banyak CO2 melarut di plasma darah
daripada O2 karena 24 kali lebih mudah
larut daripada O2
N2 tidak berpengaruh karena pada tekanan
1 atm sangat sedikit melarut di plasma
darah karena sulit melarutpenyelam?
O2 sulit melarut ke airhanya 1,5% O2
inhalasi melarut ke plasma darah
98,5% O2 berikatan dengan hemoglobin
di eritrosit
100 mL darah yang teroksigenasi
mengandung setara 20 mL O20,3 mL
melarut plasma, 19,7 mL terikat Hb
Heme mengandung 4 atom besi
PO2 makin tinggi makin banyak O2 berikatan
dengan Hb
Saturasi O2: jika 4 besi heme mengikat O2
berarti saturasi 100%
Di kapiler pulmonal, PO2 tinggi, banyak O2
berikatan dengan Hb
Pada kapiler jaringan, PO2 lebih rendah, ikatan
menjadi lebih lemah, O2 dilepaskan
Hb masih memiliki saturasi 75%hanya 25%
dilepaskan ke jaringan dalam kondisi istirahat
PO2 60-100 mmHg, saturasi 90% atau lebih
Kontraksi ototPO2 bisa 40 mmHglebih
banyak O2 dilepas
Penurunan pH menurunkan afinitas Hb-O2
Peningkatan PCO2 menurunkan afinitas Hb-
O2
Peningkatan suhu menurunkan afinitas Hb-
O2
2,3-bisphosphoglycerate (BPG)substansi
yg ditemukan di eritrosit saat
glikolisismenurunkan afinitas Hb-
O2BPG lebih tinggi pada orang di
pegunungan
Hb-F (fetus) punya afinitas lebih
besarbisa bawa O2 30% lebih banyak
3 cara transport CO2
1. CO2 terlarut: 7% melarut di plasma darah
2. Berikatan dengan protein darah: 23% berikatan
dengan asam amino dan protein darah
(karbamino). Utamanya di rantai globin
(karbaminohemoglobin)
3. Ion bicarbonat: 70%, ditransport dalam plasma
darah dalam bentuk HCO3-. CO2 bereaksi
denga air dibantu enzyme carbonic anhydrase
(CA)
1. Medullary rhythmicity area di medulla
oblongata
2. Pneumotaxic area di pons
3. Apneustic area di pons
Mengatur ritme dasar pernapasan
Napas normal: inhalasi 2 detik, ekshalasi 3
detik.
Area inspiratory menghasilkan impuls saraf
selama 2 detikmerangsang otot
interkostal eksternal & diafragma melalui
saraf phrenikus,.
Seterlah 2 detik area inspiratory menjadi
tidak aktifrelaksasi 3 detik
Saraf di area ekspiratori hanya aktif saat
ekspirasi kuat/paksa
Di bagian atas pons
Memproduksi impuls yang menghambat
area inspiratoriagar berhenti sebelum
paru terlalu penuh udara
Jika lebih aktifRR meningkat
Di bagian bawah pons
Menirim impuls stimulasi ke area
inspiratorimengaktifkannya dan
memperlama inhalasiinhalami lama
dan dalam
Kemoreseptor: dekat medula oblongata,
aorta, karotis
Sensitif terhadap perubahan PO2, H+, PCO2
CO2 larut lemakmasuk selbereaksi
dengan airH+ & HCO3-
Peningkatan PCO2, H+, penurunan
PO2area inspiratori sangat
aktifhiperventilasi
PCO2 <40 mmHgkemoreseptor tidak
terstimulasiarea inspiratori tidak dikirim
impuls