Word PJK LNJTN Dri Kak Ipin
Word PJK LNJTN Dri Kak Ipin
OLEH :
KELOMPOK 1
• Nur Farida 1610247132
• Oetari Andri Prakoso 1610247134
• Refinia Widiastuty 1610247135
• Yeni Sapridawati 1610247130
• Yutri Nurmalasari 1610247138
Segala puji bagi Allah swt yang telah senantiasa memberikan rahmat dan nikmat yang
tiada terkira bagi kami. Sehingga dengan nikmat dan rahmat-Nya kami mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah “Perpajakan Lanjutan”.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak, yang telah memberikan tugas tersebut
sehingga kami menjadi semakin mengerti tentang mata kuliah “Perpajakan Lanjutan”, khususnya
pada materi “Kebijakan dan teknis pengisian SPT (SPT Masa dan Tahunan)”. Selanjutnya,
terimakasih kepada teman-teman dari kelompok lain yang telah berkenan mempelajari hasil dari
tugas kami.
Sekian dari kami semoga bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi semua orang
umumnya.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 3:
1. Bentuk Formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Sangat
Sederhana (Formulir 1770 SS) bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan hanya dari
satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan bruto dari pekerjaan tidak lebih dari
Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) setahun dan tidak mempunyai penghasilan lain
kecuali penghasilan berupa bunga bank dan/atau bunga koperasi adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini.
2. Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan PajakPenghasilan dengan
menggunakan Formulir 1770 SS maka Lampiran Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal
21 berupa Bukti Pemotongan 1721 A1 dan/atau 1721 A2 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Formulir 1770 SS.
Pasal 4:
1. Bentuk Formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan (Formulir 1771 dan
Lampiran-Lampirannya) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
2. Bentuk Formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan bagi Wajib Pajak
yang diizinkan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat
(Formulir 1771/$ dan Lampiran-Lampirannya) adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
3. Petunjuk Pengisian Formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini
Surat Setoran Pajak Pasal 26 ayat Harus disampaikan apabila terdapat setoran
2 (4) PPh Pasal 26 ayat (4) oleh Bentuk Usaha
(khusus Bentuk Usaha Tetap) Tetap.
Laporan Keuangan atau Laporan
3 Keuangan yang telah Diaudit oleh Harus disampaikan
Akuntan Publik
Harus disampaikan apabila terdapat
Daftar nominatif pengeluaran
4 pengeluaran biaya promosi yang dapat
biaya promosi
dikurangkan dari penghasilan bruto.
4 Daftar Fasilitas Penanaman Modal Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang
(Lampiran Khusus 4A/4B) memperoleh fasilitas penanaman modal.
KEBIJAKAN PERPAJAKAN
Di dalam Kebijakan umum pengisian SPT tahunan pajak penghasilan wajib pajak
badan, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Wajib Pajak adalah sebagai berikut:
1. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan SPT Tahunan dengan benar, lengkap
danjelas, serta menandatanganinya.
2. SPT Tahunan ditandatangani oleh pengurus, direksi, atau orang yang diberi kuasa untuk
menandatangani sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus.
3. SPT Tahunan dianggap tidak disampaikan apabila tidak ditandatangani atau tidak
sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan MenteriKeuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk dan Isi Surat
Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian dan Penandatanganan dan
Penyampaian Surat Pemberitahuansebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 152/PMK.03/2009 danKeputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
214/PJ./2001 tentang Keterangan dan/atauDokumen Yang harus Dilampirkan dalam Surat
Pemberitahuan.
4. Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan pajak
(KPP)/Kantor Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) atau dengan cara
mengunduh (download) melalui website www.pajak.go.id dan menyampaikannya paling
lambat 4 (empat) bulan setelah Tahun Pajak berakhir.
5. Penyampaian SPT Tahunan dapat dilakukan secara langsung di Kantor Pelayanan Pajak
tempatWajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur
JenderalPajak meliputi Pojok Pajak, Mobil Pajak dan Tempat Khusus Penerimaan Surat
Pemberitahuan (Drop Box) atau dapat dikirimkan melalui pos dengan tanda bukti
penerimaan surat atau dengancara lain sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007tentang Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan, serta Tata
Cara Pengambilan, Pengisian danPenandatanganan dan Penyampaian Surat Pemberitahuan
sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.03/2009.
6. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan harus dibayar
lunas sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan. Apabila pembayaran
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan yang dihitung dari tanggal
jatuh tempopembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung
penuh 1 (satu)bulan.
7. Wajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang ke Kas Negara melalui
KantorPos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima pembayaran
pajak (BankPersepsi).
8. Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajak dapat memberikan persetujuan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan pembayaran pajak
yangterutang berdasarkan SPT Tahunan (PPh Pasal 29) paling lama 12 (dua belas) bulan.
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2008 tentang Tata Cara
Pemberian Angsuran atau Penundaan Pembayaran pajak, permohonan harus diajukan secara
tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar paling lama 9
(sembilan) hari kerja sebelum jatuh tempo pembayaran, dengan menggunakan formulir
tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak
tersebut.
9. Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan paling lama 2
(dua)bulan. Pemberitahuan harus disertai penghitungan sementara pajak terutang dalam 1
(satu)Tahun Pajak dan Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran
pajakyang terutang.
10. Apabila SPT Tahunan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan atau dalam
bataswaktu perpanjangan penyampaian SPT Tahunan, dikenai sanksi administrasi berupa
dendasebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
11. Pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat
dapatdiselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan. Wajib
Pajak yangdiizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa
Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan beserta lampirannyadalam bahasa Indonesia (kecuali lampiran berupa laporan
keuangan) dan dalam mata uangDollar Amerika Serikat. Persetujuan ini diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor196/PMK.03/2007.
12. Setiap orang yang karena kealpaannya atau dengan sengaja tidak menyampaikan SPT
Tahunan atau menyampaikan SPT Tahunan tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara, dapat dikenai sanksi administrasi dan/atau sanksi pidana sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Catatan: Untuk yang menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian harus dalam
kotak. Bagi Wajib Pajak yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa lnggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat wajib menggunakan
Formulir 1771/$.
5. Dalam mengisi kolom-kolom yang berisi nilai rupiah atau Dollar Amerika Serikat, harus
tanpa nilai desimal.
Contoh:
a. dalam menuliskan sepuluhjuta rupiah adalah 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00).
b. dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN
125,50).
TEKNIS PENGISIAN E-SPT
Persiapan:
- Data Laporan Keuangan dan Neraca
- Data NPWP Pengurus
Untuk panduan penggunaan eSPT Badan adalah sebagai berikut:
1. setelah selesai mengisi profil, login menggunakan
username : administrator
password:123
Login eSPT
2. Pilih menu: Program-Buat SPT Baru
Isikan Tahun Pajak yang mau dilaporkan, misalnya 2015 trus pilih menu Buat
Jika Tahun Pajak yang dimaksud sudah ada dalam database, akan muncul pesan "Data
sudah ada, Silahkan pilih yang lain", klik tombol OK. Jika Tahun Pajak yang dimaksud
belum ada dalam database, akan muncul pesan SPT PPh Badan Rupiah Berhasil Dibuat,
klik tombol OK pada tampilan pesan ini untuk mengaktifkan menu SPT PPh yang
dimaksud.
3. Buka Program - eSPT yang sudah dibuat
4. Buka SPT PPh , Isikan mulai dari Lampiran Khusus dulu (kalau ada),
Menu lampiran khusus terdiri dari :
1. Daftar Cabang Utama Perusahaan
2. Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal
3. Pernyataan Transaksi Dalam Hubungan Istimewa
4. Perhitungan Kompenasi Kerugian Fiskal
5. Daftar Fasilitas Penanaman Modal
6. Kredit Pajak Luar Negeri
5. Kemudian Lampiran VI sampai dengan Lampiran IMenu lampiran terdiri dari :
1. Formulir 1771-I - Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal
2. Formulir 1771-II – Perincian Harga Pokok Penjualan, Biaya Usaha Lainnya dan Biaya
Dari Luar Usaha
3. Formulir 1771-III - Kredit Pajak Dalam Negeri
4. Formulir 1771-IV - Penghasilan Yang Dikenakan PPh Final Dan Yang Tidak Termasuk
Obyek Pajak
5. Formulir 1771-V - Daftar Pemegang Saham/Pemilik Modal Dan Jumlah Dividen Yang
Dibagikan Dan Susunan Pengurus/Komisaris
6. Formulir 1771-VI - Daftar Penyertaan Modal Pada Perusahaan Afiliasi dan Pinjaman
Dari/Kepada Pemegang Saham atau Perusahaan Afiliasi
https://id.wikipedia.org/wiki/SPT
http://keuanganlsm.com/fungsi-surat-pemberitahuan-spt-pajak/
http://www.kabarpajak.com/2013/07/pajak-masukan-dan-pajak-keluaran.html
www.Pajak.go.id
http://www.wibowopajak.com/2014/07/artikel-tentang-ppn.html
http://www.slideshare.net/karomah95/6-ppn-pengkreditan-pajak-masukan