Cidera Tendon Achilles Pada Olah Raga by Anggi Batubara
Cidera Tendon Achilles Pada Olah Raga by Anggi Batubara
PENDAHULUAN
Tendon achilles merupakan konjoin tendon dari otot gastroknemius dan
soleus. Tendon ini adalah kontributor utama kekuatan plantar fleksi kaki.
Tetapi bagian distal tendon ini memiliki pasokan darah yang sedikit sekali
terutama pada 2-6 cm di atas insersinya pada tulang kalkaneus. Tendon
normal sangat kuat dan dapat menahan beban sampai 2000 pound (907,2
kg) pada saat lari cepat.
TENDINITIS ACHILLES
Tendinitis Achilles dapat dibagi menjadi dua macam;
Akut, yang melibatkan hanya peritenon bukan tendonnya. Dalam hal ini
peritenon bukan selubung sinovial sesungguhnya.
Kronik, akibat degenerasi mukoid lama pada tendon. Pada kondisi
kronik tidak dapat ditemukan inflamasi aktif. Keadaan ini menimbulkan
tendinosis Achilles.
Secara biomekanik, mekanisme cedera biasanya kronik dengan beban
repetitif pada unit otot-tendon. Faktor resikonya antara lain tibial varus,
otot hamstring yang tegang, otot betis yang tegang, dan cavus foot.
Beberapa kesalahan dalam latihan juga dapat menyebabkan cedera
Achilles, antara lain constant hill running, sol sepatu yang keras,
pergantian dari sepatu berhak tinggi ke hak rendah, perubahan dari olah
raga lintas alam dengan permukaan tidak rata ke parmukaan yang rata,
dan beban eksentrik repetitif pada Achilles pada saat melompat dan lari.
Keadaan tersebut di atas menyebabkan bertambahnya tarikan dan
tegangan pada Achilles. Keadaan patologis lain seperti plantar fasciitis
dapat menyebabkan kaki mendarat dalam supinasi eksesif menyebabkan
dorsifleksi engkel untuk mencegah pronasi kaki. Tendon Achilles dapat
bergerak ke medial dan lateral sebagai respon terhadap biomekanik lari.
Gambar 1. Tendinitis Achilles
Gambar 2. Tes Thompson positif menunjukkan tidak adanya plantar fleksi pada ruptur
tendon
Gambar 3. A. MRI pada ruptur total Achilles, B. USG pada ruptur parsial Achilles
JENIS TERAPI
KONSERVATIF
Terapi konservatif dilakukan dengan imobilisasi dalam plantar fleksi
menggunakan gips atau penyselama 2 minggu dilanjutkan dengan CAM
walker atau tetap dengan gips dengan plantar fleksi dikurangi setiap 2
minggu. Pada minggu ke-4 weight bearing dibolehkan dan mulai
diberikan latihan ROM. Dua sampai empat minggu selanjutnya gips
dibuka dan pasien boleh berjalan dengan tumit terangkat dan secara
bertahap dikurangi sampai berjalan dengan posisi plantigrade.
Table 1. Komparasi jenis terapi dan teknik jahitan pada terapi ruptur Achilles4
Gambar 6. Teknik Krackow untuk perbaikan ruptur Achilles