Anda di halaman 1dari 1

Sang Pemelihara

Matius 7:11

Tuhan ingin memberkati, tapi kita tidak percaya. Tuhan ingin menyembuhkan, tetapi kita tidak
yakin. Tuhan ingin hidup kita berkemenangan, tapi kita memilih untuk mendengarkan apa kata
dunia bahwa kita adalah pecundang. Mengapa kita sulit mempercayai Tuhan sebagai Bapa yang
baik?

Mari kita lihat melalui analogi yang sangat sederhana. Kita akan segera melarikan anak kita ke
dokter ketika mengetahui ia sakit. Kita rela mengeluarkan biaya yang mahal demi pendidikan
anak kita. Kita senantiasa memelihara dan memberikan yang terbaik kepadanya. Kita melakukan
semua itu karena itulah natur atau sifat alami dari seorang bapa. Bahkan, bapa yang jahat
sekalipun akan memberikan yang terbaik kepada anaknya. Jika bapa di dunia tahu bagaimana
memberikan yang terbaik kepada anaknya, mungkinkah Bapa di sorga merancangkan
kemelaratan, kebangkrutan, sakit, kecelakaan dan masa depan yang suram bagi anak-anak-Nya?
Jelas tidak! Karena itu bukan natur seorang bapa.

Ketika kita datang kepada Allah melalui Yesus, kita datang kepada Bapa kita. Ayat 11: “Jadi
jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Bapa
bukanlah sebuah label insidental bagi Yesus. Itu merupakan salah satu kebenaran terbesar. Allah
adalah Bapa kita. Implikasinya adalah Ia takkan pernah, takkan pernah memberi kita apa yang
tidak baik bagi kita. Tidak pernah. Ia adalah Bapa kita.

Dan apa yang dimaksudkan oleh Yesus adalah: Bahkan bapa-bapa dunia yang pada hakikatnya
adalah orang berdosa pun lazimnya memiliki anugerah umum yang cukup untuk dapat
memberikan hal-hal yang baik kepada anak-anak mereka. Memang ada bapa-bapa yang sangat
kejam. Tetapi pada kebanyakan tempat di dunia, bapa-bapa menginginkan kebaikan bagi anak-
anak mereka, bahkan sekalipun mereka sendiri kurang memahami tentang apa yang baik bagi
anak-anak mereka. Tetapi Allah selalu lebih baik. Di dalam Dia tidak ada kejahatan. Karena itu,
argumennya kuat: Jika bapa Anda yang di bumi memberi Anda hal-hal yang baik (atau bahkan
jika ia tidak memberikannya!), apalagi Bapa Anda yang di sorga. Ia tentu akan memberikan hal-
hal yang baik – selalu yang baik kepada orang-orang yang memintanya.

Anda mungkin juga menyukai