PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan
bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat
terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan.
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku
tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu
dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri,
pembangaunan daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun program
efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan; menjadi salah satu faktor
padat teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka
bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa
kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya
korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia
ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari aspek hukum K3
menurun, dan biaya tenaga kerja dapat berkurang. Sejalan dengan itu, K3 yang
kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi
perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman,
terutama dapat mencegah korban manusia. Oleh karena itu, kami membahas
tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di salah satu industri yaitu industri
Nusantara Bombana.
Nusantara Bombana.
bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan kinetik yang terdapat di PT.
Keselamatan Kerja, yang dimaksud dengan tempat kerja adalah tiap ruangan
atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana karyawan,
atau yang sering dimasuki karyawan untuk keperluan suatu usaha dan dimana
adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang
B. Potensi Bahaya
cidera atau luka. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghilangkan
Potensi bahaya adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat,
hilan gnya nyawa manusia. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk
sebagai berikut :
a. Bahaya Kimia
b. Bahaya Fisik
1) Bising
ambang batas.
2) Getaran
3) Pencahayaan
4) Radiasi
Radiasi yaitu radiasi ion dan radiasi non ion (electric &
magnetic field).
5) Temperatur
tinggi.
hidup baik tampak maupun tidak tampak oleh mata. Bahaya tersebut
d. Bahaya ergonomic
Bahaya ergonomi yaitu suatu bahaya yang terjadi oleh karena adanya
kerjanya yaitu peralatan dan tempat kerja yang tidak dirancang dengan
disertai sikap kerja dan kondisi lingkungan kurang baik dan kurang
lebih kecil jika dibandingkan dengan bentuk tubuh orang dari negara
lain.
e. Bahaya Mekanis
2) Bahaya pada gerakan mesin yang maju mundur atau naik turun.
kegelapan.
g. Bahaya Psikososial
kerja.
overconfident, sok jago atau pintar dan tidak peduli atau masa bodoh.
bahaya. Jika dua bahaya atau lebih bertemu, maka dapat menimbulkan
semua yang dapat ditangkap dengan panca indera adalah bahaya (United
Trakindo, 1999).
bah aya atau lebih akibat kecelakaan tersebut, maka tidak hanya mengenai
manusia saja karena lebih jauh lagi satu kecelakaan tunggal akan
meliputi :
a. Pengenalan paparan.
kecelakaan.
C. Kecelakaan Kerja
kerusakan pada harta benda dan biasannya akibat dari terkena suatu sumber
dan sering kali tidak terduga, yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu,
harta benda, atau property maupun korban jiwa yang terjadi dalam suatu
celaka).
(kematian).
kecelakaan/kefatalan.
panas, terdapat instalasi kabel listrik yang kurang standar (isolasi terkelupas,
kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), bekerja tanpa perintah,
ialah faktor pekerjaan dan faktor pribadi. Termasuk dalam faktor pekerjaan
antara lain : pekerjaan tidak sesuai dengan tenaga kerja, pekerjaan tidak
sesuai, dsj.
terbesar penyebab kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian
manusia yaitu sebesar 88%. Sedangkan 10% lainnya adalah dari faktor
1. Benar-benar terjadi.
faktor penyebab secara bersamaan pada suatu tempat kerja atau proses
beberapa suatu kecelakaan kerja tidak dapat terjadi dengan sendirinya, akan
tetapi terjadi oleh satu atau beberapa faktor penyebab kecelakaan sekaligus
1. Manusia
Faktor manusia adalah faktor yang paling tinggi yang terlibat dalam suatu
Faktor ini meliputi perkakas, alat proteksi atau keselamatan mesin dan
antara lain yaitu loader, dozer, dump truck . Mesin atau perkakas seperti
usaha pertambangan.
3. Material
Faktor ini meliputi material yang dapat berasal dari hasil pertambangan
4. Metode
Metode atau cara kerja yang tidak sesuai atau tidak aman akan
dari suatu kegiatan di pertambangan seperti tempe ratur suhu panas atau
dan tekanan.
1. Proses Pengambilan
pengendalian risiko bahaya pada proses alur kerja yang ditetapkan di PT.
2. Proses Tromol
pengendalian risiko bahaya pada proses alur kerja yang ditetapkan di PT.
pengendalian risiko bahaya pada proses alur kerja yang ditetapkan di PT.
4. Proses Pembakaran
pengendalian risiko bahaya pada proses alur kerja yang ditetapkan di PT.
bernama PT. Panca Logam Makmur. PT. Panca Logam Nusantara dipimpin
adalah sistem hidrolik dan mekanik. Dimana proses alur kerja yang ditetapkan
di PT. Panca Logam Nusantara ada empat, yakni proses pengambilan, tromol,
alat dan bahan berupa air dan alat gerak seperti excavator, mobil meja kuning,
pada hopper. Pada proses screening, hasil screening dapat dilihat dalam karpet
karpet. Karpet kemudian dicuci di dalam bak agar pasir dan konsentrat atau
bulir emas mengendap. Kemudian endapan ini diambil untuk diolah dalam
dan pemipihan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai empat tahapan proses alur kerja
a. Proses Kerja
c. Kecelakaan Kerja
pada PT. Panca Logam tidak ada catatan kecelakaan kerja yang
lalu lintas.
d. Identifikasi Bahaya
1) Kinetik
saat bekerja.
2) Ergonomi
2. Proses Tromol
e. Proses Kerja
prosesnya.
Pada proses ini alat yag digunakan adalah meja kuning dan tromol
h. Kecelakaan Kerja
Tromol pada PT. Panca Logam sudah tidak digunakan dalam proses
tromol, belum pernah ada kecelakaan kerja yang pernah terjadi. Akan
tetapi, pada proses ini yang berpotensi atau berisiko terjadi kecelakaan
i. Identifikasi Bahaya
1) Biologi
a) Alergi : Alergi bisa terjadi pada tahap ini adalah ketika para
ISPA : ISPA bisa terjadi karena pada proses tromol ini bisa
3. Proses Pendulangan
pasir serta kerikil. Emas yang memiliki berat jenis lebih besar daripada
a. Proses Kerja
Pada proses ini alat yag digunakan adalah alat penggorengan atau
wajan.
d. Kecelakaan Kerja
e. Identifikasi Bahaya
1) Ergonomi
2) Biologi
4. Proses Pembakaran
a. Proses Kerja
dan juga boraks, jadi proses ini tidak mengunakan bahan kimia yang
terlalu berbahaya.
Pada proses ini alat yang digunakan yaitu wadah pembakaran., Las
d. Kecelakaan Kerja
e. Identifikasi Bahaya
1) Biologi
Alergi : Alergi bisa terjadi pada tahap ini adalah ketika para
2) Fisik
(las karbit).
bisa terjadi pada tahap ini adalah ketika para pekerja yang
kepala.
b) Iritasi mata dan kulit : iritasi mata dan kulit bisa terjadi pada
pembakaran.
belum ada data yang menunjukan adanya penyakit atau kecelakaan kerja.
mengurangi risiko penyakit ISPA akibat paparan debu, APD, dan juga
B. Saran
Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, saran yang dapat kami berikan
Pelindung Diri (APD) sebagai alat yang dapat mengurangi tingkat paparan