Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan salep ZnO.
Bahan yang digunakan
diantaranya 200 gram Zinc Oxide, 150 gram Parafin Cair, dan White Ointment 650 gram. White Ointment berasal dari percampuran antara Cera Alba dan Vaselin Album. Pada sediaan salep kali ini, zat aktif yang digunakan adalah Zinc Oxida. Zinc oxide memiliki khasiat sebagai antiseptikum lokal yang cara kerjanya adalah sebagai bakteriostatis lemah dan membasmi mikroorganisme yang berada dipermukaan kulit. Zinc Oxida umum digunakan untuk mengobat dan mencegah ruam di kulit akibat popok dan iritasi kulit lainnya, seperti luka bakar, teriris, tergores). Salep ini bekerja dengan cara membentuk pelindung pada kulit untuk melindungin dari iritasi/kelembapan. Dalam pembuatan salep diperlukan basis salep yaitu berupa white ointment dan parafin cair. White ointment merupakan percampuran antara cera alba dan vaselin album. Cera alba merupakan malam yang berupa padatan putih kekuningan, berbau khas lemah dan bebas bau tengik. Vaselin album merupakan dasar salep putih atau kekuningan pucat, masa berminyak. White ointment merupakan dasar salep yang berasal dari hidrokarbon. Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain vaselin album dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair yang dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama. Saat pembuatan sediaan salep, ZnO sebagai zat aktif yang akan memberikan efek farmakologi diperlukan bahan pembasah agar semua bahan mudah tercampur dengan rata sehingga khasiatnya bisa dirasakan dari semua bagian salep. Zat pembasah yang digunakan pada praktikum pembuatan salep kali ini adalah gliserin. Selain sebagai zat pembasah, gliserin juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai antimicrobial, kosolven, emollient, pelarut, juga sebagai agen tonisitas. Karena pada praktikum kali ini digunakan sebagai zat pembasah saja, maka hanya digunakan secukupnya sampai ZnO terbasahi. Pada praktikum kali ini sediaan dibiarkan berwarna polos dan tidak pula ditambahkan pewangi dan pengawet seperti yang diberikan pada sediaan oral. Sebab, pada sediaan topikal ditakutkan zat-zat tersebut dapat memberikan efek iritasi pada kulit atau bagian tubuh yang dioleskan salep tersebut. Oleh karena itu penggunaan zat-zat tersebut dihindari. Selain itu tidak digunakan zat antimikroba karena pada salep ini sudah terdapat ZnO sebagai zat aktif yang bersifat sebagai zat antiseptikum local.