Anda di halaman 1dari 9

KISTA RESIDUAL

A. Patogenesa

Berdasarkan patogenesa tersebut kista residual disebabkan oleh


karena sisa-sisa jaringan granulasi pada gigi penyebab yang tidak ikut
terambil pada waktu dilakukan pencabutan (Dian, 2002).
Pola umum pertumbuhan suatu kista terjadi karena adanya stimulasi
(Cytokinase) pada sisa sel epitel pertumbuhan yang kemudian mengalami
poliferasi dan di dalam pertumbuhannya yang kemudian mengalami
proliferasi dan di dalam pertumbuhannya tidak menginvasi jaringan
sekitarnya. Sisa epitel tersebut akan berploliferasi membentuk massa padat.
Massa akan semakin membesar sehingga sel-sel epitel di bagian tengah
massa akan kehilangan aliran darah sehingga alran nutrisi melalui proses
difusimenjadi terputus (Dian, 2002).
Kematian sel dibagian tengah massa kista akan membentuk suatu
rongga berisi cairan yang bersifat hipertonis. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya proses transudasi cairan dari ekstra lumen menuju ke dalam
lumen. Akibat adanya tekanan hidrostatik massa kista semakin membesar.
Proses pembesaran massa kista terus berlangsung kadang sampai parastesia
ringan akibat ekspansi massa menekan daerah saraf sampai timbulnya rasa
sakit (Dian, 2002).

Differential Diagnosa (Perbandingan Diagnosa)


Kista residual mempunyai kemiripan dengan granuloma periapikal.
Perbedaannya dapat dilihat pada gambaran radiografisnya, dimana tidak
terdapat gambaran tipis radiopaque. Kista residual juga mempunyai
kemiripan dengan lesi yang lain seperti :
a. Non-odontogenic benign neoplasma
Contoh : hemangioma benign neoplasma
b. Odontogenic benign neoplasma
Contoh : Unicystic ameloblastoma, adenomatoid. Odontogenic
tumor, dll
c. Lesi Primer pada tulang
Contoh : langerhans cell histiocytis
(Sedano, 1996)

Gambar Kista Radikular


Gambar Kista Residual

Gambar Kista Odontogenic Keratocyst (White and Pharoah, 2004)


Gambar klinis Kista Residual (Nevill 2002)

B. Gambaran Histopatologis
Secara histopatologi ditandai dengan adanya suatu rongga yang
berlapiskan epitel yang tidak mengalami keratinisasi squamosa dan
mempunyai ketebalan yang bervariasi. Gambaran histopatologisnya juga
memperlihatkan seperti spongrosa, dan hiperplasia karena terisi oleh cairan
dan debris selalar (Neville, dkk 2002).

Gambaran Histopatologis (Sedano, 1996)

Klasifikasi
Klasifikasi Kista Rahang (WHO, 1992)

1. Developmental

a. Odontogenik :

1) Kista Gingival pada Bayi (Epstein’s Pearls)


2) Odontogenic Keratosis (Kista Primordial)
3) Kista Dentigerous (Kista Folikular)
4) Kista Erupsi
5) Kista Lateral Periodontal
6) Kista Gingival pada Dewasa
7) Kista Glandular Odontogenic ; Kista Sialo-Odontogenic

b. Non odontogenik :

1) Kista Duktus Nasopalatine (Kanal Insisiv)


2) Kista Nasolabial (Nasoalveolar)

2. Inflammatory

a. Kista Radikular (Apikal dan Lateral)


b. Kista Residual
c. Paradental (Inflammatory Collateral, Mandibular Infected
Buccal)

Penanganan
Penanganan kista residual bisa dilakukan dengan pembedahan yang
terdiri dari :
1. Enukleasi (intoto) yang dilakukan pengangkatan atau membuang
sebagian atau seluruh organ yang berbatas jelas atau lesi yang mengisi
rongga dengan lapisan yang menutupinya. Biasanya pada kista kecil ± 2
cm.
2. Marsupialisasi (operasi partsch) yaitu dengan membuat jendela yang
berhubungan kantong kista dengan membuat jendela yang besar, dan
apabila pengambilan kista secara keseluruhan tidak memungkinkan.
3. Kombinasi marsupialisasi disusul enukleasi
(Basoeseno, 1986).
DAFTAR PUSTAKA

Dian 2002, Januari – Last update, kistan – abses - ameloblastoma.

Neville, Damm. Allen 2002, Oral e Maxillofacial Pathology, Curtis


Independence
square west, Philadelphia pennsyvelnia.

Pederson 1996, Bedah Mulut W.B. Sauders Company, Philadelphia whit,


Pharoah, Oral Radiology Principles and Interpretation.

Sedano 1996 Mei – Last Update, Odontogenic Cysts (Homepage of


Blogsport),
(Online) available : http // www. Odotogeniccysts. Com /…/
odontogeniccysts
/ (Mei 1996).

White, Pharoah, 2004, Oral Radiology Principles and Interpretation,


Mosby
Philadelphia.
KISTA RESIDUAL

OLEH :
YOHANA HELNIFRIDA ONIMAN
023 / G / 04
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2009

Anda mungkin juga menyukai