Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

PERCOBAAN II
PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN
VISKOMETER OSTWALD

OLEH :
NAMA : RAMLAH
NIM : F1F1 12 071
KELAS :B
KELOMPOK : IV
ASISTEN : DIAN ARIASTIKA

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN
VISKOMETER OSTWALD

A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui cara penentuan
viskositas larutan newton dengan viskometer Ostwald dan mengetahui
pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan.

B. LANDASAN TEORI
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain.
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas
yang rendah, dan sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi (Samdara,et al, 2008).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul–molekul cairan satu dengan yang lain.
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas
yang rendah, dan sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Viskometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur viskositas suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan
berupa viskometer peluru jatuh, tabung (pipa kapiler) dan sistem rotasi
(Febrianto et al., 2013).
Viskositas dihitung sesuai persamaan Poisulle berikut:

η=

Dimana t adalah waktu yang diperlukan cairan bervolume yang mengalir


melalui pipa kapiler, L adalah panjang dan r adalah jari-jari.Tekanan P
merupakan perbedaan aliran kedua yang pipa viskometer dan besarnya
diasumsikan sebanding dengan berat cairan. Pengukuran viskositas yang
tepat dengan cara itu sulit dicapai. Hal ini disebabkan haga r dan L sukar
ditentukan secara tepat.Kesalahan pengukuran terutama r sangat besa
pengaruhnya karena harga ini dipangkatkan empat.Untuk menghindari
kesalahan tersebut dalam prakteknya digunakan suatu cairan pembanding.
Cairan yang paling sering digunakan adalah air (Sutiah,et al, 2008).
Viskositas atau kekentalan merupakan gaya gesek yang dimilki fluida.
Gesekan terjadi antarpartikel zat cair, atau gesekan antara zat cair dan
dinding termpat zat cair itu berada. Setiap zat cair memiliki viskositas yang
berbeda (Indrajit, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas dari fluida cair
(Juhantoro et al., 2012).
a. Tekanan.
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan. Tekanan pada vsikositas fluida akan
memberikan pengaruh pada ikatan partikel-partilkel pada zat cair.
b. Temperatur.
Viskositas akan turun dengan naiknya temperatur, sedangkan viskositas gas
naik dengan naiknya temperatur. Pemanasan zat cair menyebabakan
molekul – molekulnya memperoleh energi. Molekul - molekul cairan bergerak
sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas
cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
c. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi.
Larutan minyak misalnya CPO memiliki kekentalan tinggi serta laju aliran
lambat sehingga viskositas juga tinggi.
d. Kekuatan antar molekul.
Semakin besar ikatan antar molekul suatu zat cair maka nilai viskositas yang
dimiliki akan semakin tinggi.
Viskositas merupakan sifat friksi atau sifat tahanan di pedalaman
fluida terhadap tegangan geser yang diterapkan pada fluida tersebut.
viskosutas cairan akan berkurang dengan naiknya suhu, sedangkan
viskositas gas akan lebih tinggi jka suhunya naik. Dalam sistem internasional,
viskositas mempunyai satuan N.s/m2 atau kg/m.s, sedangkan dimensinya
adlah ML-1T-1 (Umar, 2008).
Cairan yang mempunyai gaya antarmolekul yang kuat memiliki
viskositas yang lebih besar dibandingkan cairan yang memilki gaya antar
molekul yang lemah. Air memilki viskositas lebih beasr dibandingkan
kebanyakan cairan karena kemampuannya membentuk ikatan hidrogen.
Yang menarik, viskositas gliserol jauh lebih besar daripada semua cairan
yang ditunjukkan. Gliserol mempunyai struktur seperti air, giserol dapat
membentuk ikatan hidrogen. Setiap molekul gliserol memilii tigas gugus –OH
yang dapat turut serta dalam ikatan hidrogen dengan molekul gliserol yang
lain. Selain itu, karena bentuknya, molekul-molekul ini memilki
kecenderungan besar untuk menyangkut daripada menggelincir antar
molekul satu dan yang lain seperti molekul dalam cairan lain yang kurang
kental. Interaksi ini menyumbang pada tingginya viskositas (
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
 Gelas Ukur 100 ml
 Filler
 Piknometer 10 ml
 PipetTetes
 Pipet Ukur 20 ml
 Statif dan Klem
 Timbangan Analitik
 Viskometer Ostwald
2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :


 Akuades
 Gliserol 60%
 Etanol 90%
D. PROSEDUR KERJA
1. Pengukuran Massa Jenis

Akuades

- Ditimbang piknometer kosong


- Dimasukkan akuades ke dalam piknometer
yang diketahui beratnya hingga penuh
- Ditimbang massanya untuk menentukan massa
air
- Dilakukan hal yang sama untuk larutan gliserin
60% dan etanol 90%
- Ditentukan massa jenisnya.

Hasil = …?

2. Penentuan Viskositas

Akuades

- Dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald


sebanyak 15 ml
- Dihisap sampai garis m ( garis atas)
- Dibiarkan mengalir sampai garis n (garis bawah)
- Dicatat waktu alirnya
- Dilakukan triplo dan hitung viskositasnya
- Diulangi perlakuan di atas dengan
menggunakan larutan gliserin 60% dan etanol
90%

Hasil = …?
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan

Berat Massa Waktu (s)


No. Jenis Zat t'
Zat Jenis (ρ) t1 t2 t3
1 Aquades 10,01 1 6 6.01 6.03 6.01
Gliserin
2 11,48 1,148 27.69 30.84 31.39 29.97
60%
3 Etanol 96% 8,59 0,859 12.78 12.77 12.44 12.66

2. Analisis Data
Diketahui: viskositas air = 0,8705 x 10-3 N/m2s
- Viskositas Gliserin 60%

- Viskositas Etanol 96%


F. PEMBAHASAN
Viskositas merupakan ukuran untuk menyatakan kekentalan suatu
larutan atau fluida. Viskositas juga dapat diartikan sebagai ketahanan aliran
fluida yang disebabkan adanya gaya gesek antara molekul-molekul cairan
satu sama lain. Viskositas dapat diukur dengan cara mengukur laju aliran
suatu fluida yang melewati tabung berbentuk silinder. Alat untuk mengukur
viskositas adalah viskometer. Ada beberapa macam viskometer, antara lain
viskometer Ostwald, viskometer Hoppler viskometer Cup and Bob, dan
viskometer Cone and Plate. Pada percobaan ini untuk mengukur waktu alir
larutan digunakan viskometer Ostwald yang dilakukan dengan mengukur
waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada konsentrasi
tertentu untuk mengalir antara dua tanda pada pipa viskometer.
Prinsip kerja viskometer Oswald adalah suatu larutan dengan jumlah
tertentu dimasukkan kedalam salah satu pipa yang dimisalkan pipa A, lalu
pada bagian pipa B larutan dihisap atau ditup hingga larutan tersebut naik
sampai garis m (garis atas), kemudian diukur waktu yang diperlukan cairan
untuk mengalir melewati dua tanda, garis m ke garis n yang ada pada
viskometer.
Pada percobaan ini, dihitung viskositas larutan Newton. Larutan
Newton adalah aliran cairan yang sesuai dengan hukum Newton atau
memenuhi hukum Newton. Ada beberapa cairan yang memenuhi hukum
Newton antara lain air, etanol, gliserin, minyak pelumas, serta larutan yang
mempunyai senyawa terlarut dengan partikel berukuran kecil contohnya
larutan gula. Larutan Newton yang digunakan pada percobaan ini yaitu
gliserin 60% dan etanol 90%. Selain gliserin 60% dan etanol 90% digunakan
pula air yang hanya berfungsi sebagai pembanding saja.
Sebelum dilakukan pengukuran waktu aliran, terlebih dahulu
ditentukan berat sampel yang akan diuji dengan cara ditimbang
menggunakan piknometer. Piknometer kosong ditimbang terlebih dahulu.
Setelah didapatkan massanya, kemudian ditimbang air, gliserin dan etanol
yang dimasukkan kedalam piknometer kosong tadi. Berat gliserin dan etanol
masing-masing adalah 11,48 gram dan 8,59 gram.
Pengukuran waktu aliran air, gliserin, dan etanol dilakukan triplo atau
pengukuran sebanyak tiga kali kemudan dirata-ratakan. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat karena alat yang digunakan tidak
bisa menentukan pengukuran secara pasti. Setelah dirata-ratakan
didapatkan waktu alir air 6,01 detik, waktu alir gliserin 29,97 detik, dan waktu
alir etanol 12,66. Nilai viskositas setiap zat cair dapat dihitung menggunakan
persamaan viskositas. Didapatkan viskositas gliserin 60% adalah 4,98x10-3
dan viskositas etanol 90% adalah 1,56x10-3. Menurut teori semakin lama
waktu alir suatu fluida maka semakin tinggi viskositas fluida tersebut. Hal ini
sesuai dengan hasil pengamatan dimana gliserin yang memiliki waktu alir
yang lebih lama memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan etanol
yang memiliki waktu alir lebih cepat dengan gliserin. Hal ini didasarkan pada
berat molekul dari setiap fluida tersebut. seperti yang telah disebutkan diatas,
bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas, salah satunya
adalah berat molekul. Berat molekul gliserin lebih besar dibanding berat
molekul etanol, dimana semakin tinggi berat molekul maka semakin tinggi
viskositas suatu fluida.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh
kesimpulan yaitu:
1. Viskositas larutan newton dapat dilakukan dengan menggunakan
viskometer ostwald yaitu dengan cara mengukur waktu yang diperlukan
suatu larutan newton untuk mengalir karena gravitasi sehingga dapat
melewati dua tanda pada viskometer.
2. Pengaruh berat molekul larutan terhadap viskositas berbanding lurus,
yaitu ketika larutan memiliki berat molekul yang tinggi, maka akan
memiliki viskositas yang tinggi pula.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond, 2005, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Erlangga, Jakarta.

Febrianto, Teguh, Sukiswo Supeni Edi & Sumarno, 2013, Rancang Bangun Alat
Uji Kelayakan Pelumas Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler,
Unnes Physics Journal, Vol: 2 (1).

Indrajit, D., 2007, Mudah dan Aktif Belajar Fisika, PT. Setia Purna Inves,
Bandung.

Juhantoro, Nanang, I Made Ariana & Semin Sanuri, 2012, Penentuan Properties
Bahan Bakar Batubara Cair untuk Bahan Bakar Marine Diesel Engine,
Jurnal Teknik ITS, Vol: 1 (1).

Samdara, R., Bahri, S., Muqorobin, A., 2008. “Rancangan Bangun Viskometer
Dengan Metode Rotasi Berbasis Komputer”, Jurnal Gradien, Vol: 4 (2).

Sutiah.,Firdausi, KS., Budi, ST., 2008.“Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan


Parameter Viskositas dan Indeks Bias”.Jurnal Berkala Fisika. Vol: 11 (2).

Umar, Efrizon, 2008, Buku Pintar FIsika, Media Pusindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai