DASAR TEORI
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu juga sebagai pengisapan atau pemakuman udara atau gas tertentu. Bila
untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi nama lain misalnya untuk
keperluan gas dari dalam oven kokas disebut dengan nama exhouter. Di industri –
industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirkulasikan gas – gas
tertentu, didalam tahap proses – proses secara kimiawi dikenal dengan nama
booster atau circulator.
Blower ini tidak didinginkan dengan air karena penambahan biaya yang
dibutuhkan untuk system pendinginan. Untuk keperluan gas, blower dipakai
untuk mengeluarkan gas dari oven kokas, ini disebut dengan exhauster. Bila
tekanan pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer ( seperti yang kadang –
kadang dipakai industri kimia dimana tinggi tekan yang cukup besar harus
tersedia untuk dapat mensirkulasikan gas – gas melalui berbagai proses ) blower
ini dikenal dengan nama booster atau circulator. Untuk blower – blower yang
tidak diinginkan tinggi tekan ini didasarkan pada pemanfaatan adiabatis,
sedangkan bila dilakukan pendinginan sering digunakan pemanfaatan dengan
proses isoterma
19
positive displacement blower yang sering digunakan adalah rotary blower
(blower rotary) yaitu :
a. Vane Blower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan fluida yang
bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impeler vane blower dibagi
menjadi dua type yaitu :
Slanding vane adalah impeller yang berputar terdapat suatu mekanisme
yang dapat bergerak slading ( keluar masuk ) didalamnya dan lazim disebut
vane. Karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka terjadilah
perubahan ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane tersebut. Jumlah
vane untuk satu blower bervariasi tergantung besarnya kapasitas dan
tekanan discharger yang diharapkan.
Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat sirip – sirip yang
flexible dan karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka
vane akan diperoleh tekanan udara yang ada diruang casing lalu tekanan
udara atau gas itu dipindahkan keluar.
Blower sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau lebih yang
dilengkapi dengan sudu – sudu yang dipasang pada poros yang berputar yang
20
diselubungi oleh sebuah rumah ( casing ). Udara memasuki ruang casing secara
horizontal akibat perputaran poros maka ruang pipa masuk menjadi vakum lalu
uadara dihembuskan keluar. Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35
sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu
karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu
tekanan sistim meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistim
pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap.
Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang
cenderung tidak terjadi penyumbatan. Dari bentuk sudut ( blade ) impeller ada 2
jenis yaitu:
a. Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung
terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat
susunan blade secara paralel ( multi blade ) keliling shroud. Karena bentuknya,
maka pada jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang
tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi dan setelah melalui
housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang besar. Bagan konstruksi
alat ini diperlihatkan pada gambar 1.
21
b. Backward Curved Blade.
Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved blade,
hanya arah dan sudu blade akan mempunyai sudut yang optimum dan merubah
energi kinetik ke energi potensial (tekanan secara langsung).Blower ini didasarkan
pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan dan volume yang
lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator. Untuk jelasnya
dapat diperlihatkan pada gambar 3.
Keterangan gambar 4 :
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
3. Blade ( bilah / pisau )
c. Radial Blade
Didalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada
kapasitas yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk
radial blade dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi.
Pompa dan blower atau fan sentrifugal memiliki prinsip kerja yang mirip,
yaitu mengalirkan fluida serta mengubahnya dari tekanan rendah ke tekanan
tinggi (1136-2066 kPa) sebagai akibat adanya gaya sentrifugal yang dialami oleh
fluida tersebut. Bedanya, bila pompa untuk mengalirkan cairan, blower atau fan
untuk mengalirkan gas, udara misalnya. Yang dimaksud kapasitas besar adalah
yang pada umumnya menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya dengan
daya di atas 5 kW.
22
3.4 Operasi Blower
Operasi blower adalah hampir sama dengan operasi pompa, waktu
menstart atau menstop haruslah dicek – in terlebih dahulu untuk mengurangi
beban penggeraknya. Tetapi hanya satu hal saja yang perlu diperhatikan selama
pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan sesekali terhadap temperatur
dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas kerja / jam kerjanya. Operasi pompa
yang dimaksud diatas, waktu menstart atau menjalankan adalah:
1. Tutup discharge valve
2. Buka suction valve
3. Lakukan drain dan vent
4. Nol – kan Indukator PG
5. Switch on (beban nol) tunggu keadaan normal, amati getaran, bunyi, suhu,
pressure head, pemakaian daya, tetesan cairan pada sel pompa atau
sambungan pompa.
6. Keadaan normal tercapai
Buka discharge valve
Amati pemakaian daya pada pompa
Batas maksimum pembebanan
Dan saat menstop atau menghentikan pompa adalah :
1. Tutup penuh discharge valve
2. Lakukan pencatatan : getaran, suhu, pemakaian daya, pressure head
maksimum
3. Keadaan normal tercapai switch off
4. Tutupkan suction valve
5. Lakukan drain
6. Periksa keadaan pompa
7. Pulihkan rangkaian pipa saluran
23
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan :
1. Blower dengan tekanan rendah (1-6,5 psi)
2. Blower dengan tekanan medium (35 psi)
3. Blower dengan tekanan tinggi (10 – 125 psi atau lebih tinggi)
24
3.5 Getaran
Getaran mesin adalah gerakan suatu bagian mesin maju dan mundur
(bolak-balik) dari keadaan diam/netral, (F=0). Contoh sederhana untuk
menunjukkan suatu getaran adalah pegas.
25
Frekuensi Getaran
Phase Getaran
Dengan mengacu pada gerakan pegas, kita dapat mempelajari karakteristik suatu
getaran dengan memetakan gerakan dari pegas tersebut terhadap fungsi waktu.
Gerakan bandul pegas dari posisi netral ke batas atas dan kembali lagi ke posisi
netral dan dilanjutkan ke batas bawah, dan kembali lagi ke posisi netral, disebut
satu siklus getaran (satu periode).
a. Frekuensi Getaran
26
Hubungan antara frekuensi dan periode suatu getaran dapat dinyatakan dengan
rumus sederhana: frekuensi = 1/periode. Frekuensi dari getaran tersebut biasanya
dinyatakan sebagai jumlah siklus getaran yang terjadi tiap menit (CPM = Cycles
per minute). Frekuensi bisa juga dinyatakan dalam CPS (cycles per second) atau
Hertz dan putaran dinyatakan dalam revolution per minute (RPM).
Jarak yang ditempuh dari suatu puncak (A) ke puncak yang lain (C)
disebut perpindahan dari puncak ke puncak (peak to peak displacement).
Perpindahan tersebut pada umumnya dinyatakan dalam satuan mikron (μm) atau
mils. 1 μm 0.001 mm 1 mils 0.001 inch
27
gravitasi pada permukaan bumi. Sesuai dengan perjanjian intemasional satuan
gravitasi pada permukaan bumi adalah 980,665cm/det2(386,087inc/det2 atau
32,1739 feet/40).
e. Phase Getaran
f. Spike Energy
28
Secara dasar pengukuran spike energy adalah pengukuran percepatan dari
suatu getaran sehingga pengukuran ini sangat sensitif terhadap getaran dengan
frekuensi tinggi yang di akibatkan karena terjadi kerusakan pada bearing atau
gear. Pengukuran spike energi dinyatakan dalam satuan gSE”.
Satuan-satuan Pengukuran
Ada beberapa satuan-satuan yang digunakan dalam suatu pengukuran
getaran.
Harga Peak-to-peak adalah harga amplitudo dari gelombang sinusoida mulai dari
batas atas sampai ke batas bawah. Pengukuran displacement suatu getaran
biasanya menggunakan harga peak-to-peak dengan satuan mils atau mikron.
Harga Peak adalah harga peak-to-peak dibagi dua atau setengah dari harga peak-
to-peak.
Harga RMS (root-means-square) : harga ini sering digunakan untuk
mengklasifikasikan keparahan getaran dari suatu mesin. Harga RMS ini mengukur
harga energi efektif yang dipakai untuk menghasilkan getaran pada suatu mesin.
Untuk gerak sinusoidal harga RMS adalah 0.707 X peak. Sedangkan Harga
Average dari suatu gelombang sinusoidal adalah 0.637 X harga peak.
Faktor Konversi (Hanya digunakan untuk gelombang getaran sinusoidal)
Tabel 3.1 Faktor Konversi
Pengelompokkan Getaran
29
3.6 Pengukuran Getaran
30
Aksial, pengukuran pada arah ini menunjukkan getaran rendah pada mesin
dengan kondisi ideal dimana sebagian besar gaya yang dihasilkan tegak lurus
dengan poros. Adanya misalignment dan bent shaft akan membuat getaran pada
arah ini menjadi lebih tinggi.
31
Gambar 3.9 Contoh Vibration Analyzer SKF
32
memperhatikan Fault severity yang menggambarkan tingkat kekuatan getaran
yang dinyatakan dengan amplitudo.
33
3.6.3 Analisis Spektrum Getaran
34
Gambar 3.12 Jenis-Jenis Permaslahan Pada Mesin
Unbalance 40%
Misalignment 20%
Resonansi 20%
Rolling Element Bearing
Sleeve Bearing
Roda Gigi 20 %
Motor Elektrik
Kavitasi
Vane pass
Berdasarkan komponen frekuensinya permasalahan yang terjadi pada mesin dapat
dilihat pada tabel berikut :
35
Tabel 3.2 Permsalahan Dari Fenomena yang Muncul
1. Unbalance
Unbalance (ketidakseimbangan) adalah kondisi dimana pusat masa tidak
sesumbu dengan sumbu rotasi.
Penyebab unbalance :
◦ Kesalahan saat proses pemesinan dan assembly
◦ Eksentrisitas komponen
◦ Adanya kotoran saat proses pengecoran
◦ Korosi dan keausan
◦ Distorsi geometri karena beban termal dan beban mekanik
◦ Penumpukan material, misalnya debu pada vane kompresor
◦ Komponen yang bengkok atau patah
Karakteristik unbalance :
Analisis Spektrum
Amplitudo yang tinggi di 1xRPM
Rasio amplitudo antara pengukuran arah horisontal dan vertikal kecil (H/V
< 3), kecuali pada kasus struktur yang memiliki kekakuan yang tidak
simetris.
Ampitudo yang rendah di 1xRPM pada arah aksial (kecuali untuk kasus
mesin overhung)
Analisis Time Waveform
Sangat sinusoidal, bentuk waveform simetrik setiap satu kali putaran
poros.
36
Gambar 3,13 Spektrum Unbalance
2. Misalignment
Jenis – Jenis Misalignment
1. Angular Misalignment
2. Parallel Misalignment
Pada Umumnya keduanya muncul bersama-sama
Angular Misalignment
37
Gambar 3.15 Spektrum Angular Misalignment
Parallel Misalignment
38
Gambar 3.16 Spektrum Pararel Misalignment
39
3. Bent Shaft
Masalah bent shaft sering rancu dengan masalah misalignment dan unbalance.
◦ Bent Shaft menyebabkan munculnya amplitudo tinggi di 1xRPM pada arah
aksial.
◦ Frekuensi dominan umumnya ada di 1xRPM (jika posisi bengkoknya dekat
dengan posisi tengah poros), tetapi akan dominan di 2xRPM (jika posisi
bengkoknya dekat dengan kopling).
Pembacaan fasa di ujung-ujung poros pada arah aksial adalah 180 derajat out of
phase.
4. Looseness
Non Rotating (Structural) Looseness Rotating Looseness
◦ base mount ◦ Impellers
◦ split casings ◦ Fans
◦ bearing caps ◦ Bearings
◦ bearings supports ◦ couplings
Karakteristik Looseness
40
Excessive clearance, misalnya pada bearing, akan menghasilkan harmonik
dari 1xRPM bahkan harmonik dari 0,5xRPM (kondisi parah).
Perbedaan amplitudo antara pembacaan horisontal dan vertikal sangat
besar.
Looseness mengakibatkan time waveform yang terpotong.
Hasil pembacaan fasa tidak stabil dan bervariasi antara satu pengukuran
dengan pengukuran yang lainnya.
41
Gambar 3.21 Strucktural Looseness
42
5. Rolling Element Bearing
6. Resonansi
Natural frequency (frekuensi pribadi) adalah vibrasi bebas dari sistem
vibrasi tanpa damping. Setiap benda paling tidak memiliki satu buah
frekuensi pribadi, sedangkan mesin yang kompleks memiliki lebih dari satu
frekuensi pribadi. Frekuensi pribadi tidak akan menjadi masalah selama
43
sistem tersebut tidak dieksitasi oleh vibrasi yang lain yang berfrekuensi
sama dengan frekuensi pribadi sistem tersebut.
Resonansi terjadi jika sistem dieksitasi oleh sumber vibrasi lain yang
berfrekuensi sama dengan frekuensi pribadi sistem tersebut. Jika komponen
yang bergetar adalah komponen berputar maka frekuensi pribadi sering
disebut sebagai critical speed. Jadi bisa disimpulkan bahwa resonansi
bukanlah suatu cacat pada mesin melainkan sifat dari mesin atau struktur.
Oleh karena itu resonasi tidak menjadi masalah selama sistem tersebut tidak
dieksitasi oleh sumber vibrasi lain yang berfrekuensi sama dengan frekuensi
pribadi sistem tersebut.
Massa, kekakuan dan redaman adalah 3 parameter yang menentukan
besarnya frekuensi pribadi dan amplitudo resonansi.
1. Menambah massa akan menurunkan frekuensi pribadi.
2. Menambah kekakuan akan menaikkan frekuensi pribadi.
3. Menambah redaman akan menurunkan amplitudo resonansi.
Jika vibrasi mesin sama dengan atau mendekati frekuensi pribadi, maka
ada 3 alternatif jalan keluar :
1. Menggeser forcing frequency menjauh dari frekuensi pribadi.
2. Menggeser frekuensi pribadi menjauh dari forcing frequency.
44