Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 4

PENGENALAN ALAT EKOSISTEM AKUATIK

Sri Hidayati1, Rizal Maulana Hasby2, zilva N Latifah3 Muhammad Ayubi3


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A.H. Nasution No. 105, Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
email: hidayati.sri31@gmail.com

ABSTRAK

Pengetahuan mengenai fungsi, spesifikasi, cara kerja, serta prinsip kerja alat merupakan hal yang
wajib diketahui mengingat peran alat yang sangat fundamental dalam kegiatan praktikum ekologi.
Selain itu, pengetahuan wajib dimiliki oleh masing-masing ekolog agar alat tidak mudah cepat rusak
mengingat peralatan ekologi memiliki harga yang kebanyakan tidak murah. Adapun tujuannya adalah
agar mahasiswa mengetahui aat-alat yang aan dignakan pada praktikum ekologi akuatik beserta
fungsinya. Metode yang digunakan adalah dengan menampilkan alat-alat yang akan digunakan dan
langsung mempraktikannya. Beberapa alat yang digunakan adalah van dorn (alat pencuplik air) yang
berfungsi untuk pengambilan sampel air baik air tawar maupun air laut dengan kapasitas 3-5 liter,
ekman grab alat yang digunakan untuk mengeruk sampel fauna yang bersifat mikroskopis, jala
plankton digunakan untuk pengambilan sampel plankton (fitoplankton dan zooplankton), termometer
air untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu, DO meter alat yang digunakan untuk
mengukur oksigen terlarut, secchi disk untuk mengukur kecerahan cahaya (visibilitas cahaya) di
bawah air, PH meter untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari suatu cairan, refrakometer
Mengukur konsentrasi cairan soil atau salinitas berdasarkan indeks refraksi, COD dan BOD meter.
Kata kunci : van dorn, ekman grab, plankton net, PH meter, DO meter, termometer, COD dan
BODsecchi disk, refraktometer

I. PENDAHULUAN khususnya bagi pertumbuhan jenis


Ekologi merupakan ilmu vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan
tentang interaksi faktor biotik dan untuk pertumbuhan dan
abiotik. Interaksi faktor biotik pada perkembangan vegetasi, seperti
suatu lingkungan merupakan mineral (unsur hara), kebutuhan
konsep dari ekosistem. Faktor bahan organik (humus), air, dan
biotik yang dimaksud merupakan udara keberadaannya disediakan
mahluk hidup, sedangkan faktor oleh tanah, sedangkan faktor
abiotik merupakan kondisi fisiografi memengaruhi kehidupan
lingkungan baik tempat, maupun makhluk hidup meliputi ketinggian
kondisi/ cuaca lingkungan. Ada tempat dan bentuk lahan.
beberapa faktor yang dapat Ketinggian tempat sangat
mempengaruhi suatu ekosistem berpengaruh terhadap perubahan
khususnya mahluk hidup itu suhu udara (Hutagalung, 2007)
sendiri, yaitu klimatik, edafik, dan Untuk mengetahui
fisiografik (Ratna, 2011) pengaruh dari ketiga faktor tersebut
Faktor klimatik merupakan maka penggunaan alat sangatlah
faktor iklim yang meliputi suhu, penting berkenaan dengan tingkat
sinar matahari, kelembapan, angin, akurasi pengukuran ketiga faktor.
dan curah hujan. Faktor edafik atau Dilihat dari penggunaannya alat
tanah merupakan media utama yang biasa digunakan ada yang
bersifat manual, ada pula yang dilaksanakan secara
bersifat digital. Alat yang bersifat berkesinambungan mengingat
manual biasanya memiliki teknik setiap waktu dapat saja terjadi
penggunaan yang cukup bertahan perubahan lingkungan (Ditjend,
bila dibandingkan dengan alat yang 2014).
bersifat digital. Walaupun begitu, pH yang ideal bagi
alat yang bersifat digital juga kehidupan biota air tawar adalah
memiliki beberapa kelemahan antara 6,8 - 8,5. pH yang sangat
seperti sensitivitas tinggi sehingga rendah, menyebabkan kelarutan
pengguanaannya harus dilakukan logam-logam dalam air makin
secara hati-hati dan secara besar, yang bersifat toksik bagi
ekonomis lebih mahal dari alat organisme air, sebaliknya pH yang
yang bersifat manual (Frits, 2013) tinggi dapat meningkatkan
Beberapa alat memiliki konsentrasi amoniak dalam air
fungsi khas pada ekosistem yang juga bersifat toksik bagi
tertentu. Misalnya DO meter dan organisme air (Yanis, 2014).
turbidimeter merupakan alat yang
khas digunakan pada ekosistem II. METODE
perairan. Hal tersebut dikarena 2.1.Alat dan Bahan
fungsi kedua alat tersebut untuk Adapun alat yang digunakan
mengukur oksigen terlarut dan pada praktikum kali ini adalah
tingkat kekeruhan air di suatu infocus, van dorn (alat
perairan. Alat lainnya ada yang pencuplik air), ekman grab, jala
digunakan secara umum, bahkan plankton, termometer air, DO
tidak hanya digunakan pada meter, secchi disk, PH meter,
kegiatan yang berhubungan dengan refrakometer, COD dan BOD
ekologi saja. Salah satu contohnya meter.
adalah handy tally counter yang 2.2.Metode
berfungsi sebagai alat penghitung Metode yang digunakan adalah
atau sekop yang berfungsi untuk dengan menampilkan alat-alat
menggali tanah pada ekosistem yang akan digunakan dan
darat (Day, 2006) langsung mempraktikannya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Masalah yang selalu timbul Penyiapan peralatan dan
dalam sistem budidaya karamba sterilisasi adalah salah satu proses
jaring apung dan jaring tancap yang sangat penting dalam
adalah pencemaran lingkungan penelitian. Sebab kedua faktor ini
yang disebabkan oleh berbagai akan mendukung hasil pengamatan.
kegiatan disekitar perairan maupun Kita ketahui bahwa dialam semesta
usaha budidaya itu sendiri. ini banyak sekali bertebaran
Pencemaran ini dapat berupa mikroorganisme, mereka hampir
pencemaran fisika – kimia terdapat disemua tempat. Tidak
heran jika kita bisa terkontaminasi
khususnya (suhu, kecerahan, pH,
dimana saja, meskipun kita
oksigen terlarut, nitrat, fosfat,
menganggap tempat tersebut sudah
amoniak dan BOD). Meskipun steril.
aspek fisika – kimia ini pernah Dalam proses pengambilan
diteliti, namun para pakar dan contoh sebelum kita menuju
pengelola perairan selalu penyiapan peralatan, maka yang
menganjurkan bahwa penelitian harus kita lakukan lebih dahulu
pencemaran perairan perlu adalah sterilisasi. Tujuanya agar alat-
alat tersebut benar-benar steril dan Keterangan :
bersih dari mikroorganisme lain a. Penutup tabung
yang akan menjadi kontaminan. b. Besi penindis
Sterilisasi yang kita lakukan adalah pembuka penjepit
sterilisasi dengan pencucian.
Sterilisasi ini selain bertujuan untuk Van dorn merupakan salah satu
menjaga mutu kebersihan. Masalah alat pengambilan sampel air
yang sering kita hadapi dalam baik air tawar maupun air laut
pengambilan contoh adalah tingkat dengan kapasitas 3-5 liter. Alat
kesterilan alat-alat yang akan ini berbentuk tabung yang
digunakan, bahkan yang lebih parah terbuat dari siklik dan dapat
lagi adalah alat yang akan digunakan diturunkan sampai kedalaman
untuk mensterilkan benda-benda 50 meter.
tersebut juga malah tidak berfungsi
dengan baik. Sehingga dalam hal ini Komponen Penyusun Karet
akan memacu tingkat kegagalan penutup tabung (uv), Karet
dalam pengamatan. pengikat antar penutup (ch),
Teknik pengambilan kualitas air Tali pengancing penutup
hendaknya didahulukan mengambil saat terbuka (s), Penjepit tali
contoh air terlebih dahulu. Hal ini pengait (js), Pembuka penjepit
dikarenakan agar contoh air tidak (j), Tali penggantung kemmerer
terpengaruh oleh alat-alat (l), Selang udara (h), Penjepit
pengambilan yang akan selang udara (p), Selang
mengganggu kualitas air. Seperti pengambilan air dalam tabung
pengambilan substrat dan (dh), Besi penindis
makrobentos hendaknya dilakukan pembuka penjepit (m).
di akhir, hal tersebut dikarenakan Prinsip kerja:
pengambilan contoh tersebut akan Kedua penutup tabung
membuat teraduknya air dengan terikat dengan karet penarik
substrat, yang nantinya akan sehingga dapat menutup tabung
berpengaruh dengan nilai kualitas ketika pemberat yang
air lainnya yang belum diukur. dilepaskan dari atas menekan
Setelah itu letaka air pda tempat pembuka penjepit atau
gelap hal ini dimaksudkan agar pengancing penutup saat
plankton atau rganismee lain tidk terbuka, dengan demikian air
dapat berfotosinteis. Selain itu, tidak yang ada di dalam tabung tidak
boleh ada gelembng dalam proe akan terkontaminasi dengan air
pengambilan karena didalam yang tidak dikehendaki untuk
gelembung terdapat CO2 yang dijadikan sampel pengamatan.
merupakan salah satu bahan dalam Cara menggunakan:
fotosinteis.  Tali pengancing kedua
1. Van Dorn (pencuplik air) penutup tabung pengait dan
dijepit dengan penjepit.
 Setelah penutup tabung
terbuka, alat diinginkan
dengan tali pengganti
tabung.
 Saat van dorn telah berada
(sumber : iwan, 2013) pada posisi pembuka
penjepit dijatuhkan untuk  Tali pengait dikaitkan dan
membuka jepitan pengait dikendurkan, sehingga akan
penutup dapat berfungsi mebuat Ekmen grab
untuk menutup kembali terbuka.
tabung yang diinginkan.
 Setelah Ekmen grab
 Van dorn siap untuk terbuka, alat akan
diangkat kembali. menyentuh substrat dan
pengait akan terlepas dan
2. Ekman Grab membuat Ekmen grab
tertutup.
 Substrat akan terperangkap
di dalam Ekmen grab.

3. Jala Plankton

(sumber : enna, 2005)


Keterangan : (sumber : Arni, 2007)
a. Tali pengait Plankton net merupakan sebuah
b. penutup alat yang digunakan untuk
Ekmen grab merupakan alat pengambilan sampel plankton
yang digunakan untuk (fitoplankton dan zooplankton).
mengeruk sampel fauna yang Plankton net terbuat dari bahan
bersifat mikroskopis. Ekmen monofilament nilon berbentuk
grab tidak dianjurkan untuk kerucut, bagian mulutnya
substrat dasar berbatu atau terdapat ring sehingga jaring
berpasir karena kerikil kecil tetap terbuka pada saat
akan menutupi. Ekman grab dioperasikan. Pada ujung
dirancang untuk sampling yang kerucut terdapat ring pengikat
dilakukan di perairan tawar sehingga dapat dipasang botol
yang memiliki substrat lembut sampel atau tabung untuk
menampung sampel plankton.
Prinsip kerja:
Botol sampel tersebut dapat
Ekmen grab sebagai alat
dengan mudah dipasang dan
pengambil sampel sedimen,
dilepas karena setiap kali
mempunyai kunci pengait.
digunakan harus dibilas dengan
Apabila pengait ini dikaitkan
air.
maka Ekmen grab akan terbuka
Konstruksi plankton net :
sehingga air dan substrat akan
a. Key ring : berfungsi
masuk ke dalamnya. Ketika alat
sebagai pengikat tali dan
pengambil sampel sedimen
sebagai penarik plankton
tersentuh dasar, maka kaitan
net. Diameter ring
akan terlepas, sehingga Ekmen
berbeda-beda tergantung
grab akan tertutup.
dari merk dan jenis
Cara menggunakan:
plankton net, umunya
berdiameter 15-25 cm kolom air (composite sample).
yang terbuat dari besi. Kapal dalam kondisi berhenti
b. String : berfungsi untuk kemudian plankton net diturunkan
menghubungkan jaring sampai kedalaman yang
dengan ring. Panjang tali diinginkan dan di bagian bawah
bervariasi tergantung dari plankton net terdapat pemberat.
jenis plankton yang akan Ketika penarikan keatas
diambil. Umumnya kecepatan kapal konstruksi kapal
berukuran 25-50 cm. konstan sehingga tidak
c. Wire : berfungsi untuk mengganggu volume sampel
membentuk net atau mulut Plankton net umum
jaring sesuai dengan digunakan karena mudah cara
keinginan dan kebutuhan. pemakaiannya dan harganya
Diameter kawat biasanya murah. Tetapi, plankton net juga
berukuran 31 cm untuk memiliki kelemahan (pratiwi,
fitoplankton dan 45 cm 2011) yaitu:
untuk zooplankton. a. Ketepatan volume air
d. Netting : berfungsi untuk yang tersaring sulit dipastikan
menyaring air serta
plankton yang berada di b. Pengambilan contoh
dalamnya. Mesh size plankton pada kedalaman tertentu
untuk fitoplankton sulit dilaksanakan
biasanya 30-50 mikro c. Plankton berukuran kecil
meter dan 150-175 mikro tidak dapat diperoleh
meter untuk zooplankton
dengan panjang jaring d. Penanganan harus hati-
sekitar 4-5 kali diameter hati, jaring mudah sobek
mulut jaring. 4. Secch Disk
e. Bottlen : berfungsi untuk
menyimpan sampel air
yang telah disaring oleh
plankton net.
Pengoperasian
plankton net tergantung dari
tujuan penelitian, terbagi
kedalan dua metode
sampling yaitu:
a. Horizontal yaitu untuk
(sumber : widya, 2009)
mengetahui sebaran plankton
horizontal. Pengambilan sampel Tingkat kekeruhan air tersebut
menggunakan bantuan dinyatakan dengan suatu nilai
kapal/perahu dimana plankton net yang dikenal dengan suatu
ditarik dari satu titik menuju titik kecerahan secchi disk. Secchi
lainnya untuk jarak dan waktu disk merupakan alat untuk
tertentu. Pengambilan sampel mengukur kecerahan cahaya
sering dengan pergerakan kapal (visibilitas cahaya) di bawah air
secara perlahan. (Jeffries dan Mills, 1996 dalam
b. Vertikal yaitu Untuk mengetahui Effendi, 2003).
sebaran plankton vertikal. Sampel
yang diambil merupakan seluruh Prinsip kerja:
Alat ini digunakan secara a. Probe
visual dengan waktu b. Layar pembaca
pelaksanaan pengukuran yang DO meter merupakan alat yang
terbaik adaalah pada waktu digunakan untuk mengukur
cuaca cerah, matahari tidak oksigen terlarut. DO meter
tertutup awan yaitu anatara berupa peralatan elektronik yang
pukul 09.00-15.00. Hal ini dapat mengkonversi sinyal dari
disebabkan karena intensitas probe yang diletakkan dalam
cahaya matahari yang masuk ke sampel air. DO meter harus
dalam suatu badan air mencapai dikalibrasi terlebih dahulu
tingkat yang lebih tinggi pada sebelum digunakan.
kisaran waktu tersebut,
disamping itu sudut pantul yang Prinsip kerja:
bisa timbul juga relatif tidak DO meter dalam kerjanya
berpengaruh terhadap menggunakan probe oksigen
pengamatan secchi disk yang yang terdiri dari katoda dan
dimasukkan kedalam air secara anoda yang direndam dalarn
horizontal. larutan elektrolit. Pada alat DO
Cara menggunakan: meter, probe ini biasanya
menggunakan katoda perak (Ag)
 Tali pengikat secchi disk
dan anoda timbal (Pb). Secara
dikaitkan lempengan bulat,
keseluruhan, elektroda ini
kemudian secchi disk
dilapisi dengan membran plastik
diturunkan dalam laut
yang bersifat semi permeable
secara perlahan-lahan.
terhadap oksigen. Aliran reaksi
 Pada saat secchi disk tidak yang terjadi tersebut tergantung
kelihatan catat jaraknya. dari aliran oksigen pada katoda.
Difusi oksigen dari sampel ke
 Angkat kembali secchi disk elektroda berbanding lurus
dan catat jaraknya pada saat terhadap konsentrasi oksigen
alat kelihatan. terlarut.
Cara menggunakan:
 Jumlah kedua jarak dan  Probe diisi dengan larutan
dibagi dua. garam tertentu dan memiliki
5. DO Meter membran permiabel yang
secara selektif mengalirkan
DO dari air menuju larutan
garam.
 DO yang terdifusi dalam
larutan garam mengubah
potensi listrik larutan
garam.
 Perubahan tersebut yang
terbaca oleh DO meter.
6. PH Meter
(sumber : Arif, 2009)
Keterangan :
yang diukur dan ditampilkan
sebagai unit pH meter.
Cara menggunakan:
 Contoh air dimasukan ke
dalam labu Erlenmeyer
setelah itu lakukan
pengukuran dengan pH
meter.
(sumber : irawan, 2005)
 Setelah dilakukan
Alat pengukur keasaman atau pengukuran bilas dengan air
pH meter adalah sebuah alat suling atau air deionized
elektronik yang digunakan untuk untuk menghilangkan bekas
mengukur pH (keasaman atau air contoh yang diukur,
alkalinitas) dari suatu cairan. pH mengusap dengan tisu yang
meter harus dikalibrasi sebelum bersih untuk menyerap sisa
dan setelah setiap pengukuran. air.
Untuk penggunaan normal
kalibrasi harus dilakukan pada 7. Refraktometer
awal pemakaian. Kalibrasi harus
dilakukan dengan setidaknya
dua standar solusi yang buffer
span kisaran nilai pH yang akan
diukur. pH buffer yang dapat
diterima pada pH 4 dan pH 10.
pH meter memiliki satu kontrol
(kalibrasi) untuk mengatur
pembacaan meter sama dengan (sumber :zacky, 2003)
nilai standar pertama buffer dan
kontrol kedua (kemiringan) yang Keterangan :
digunakan untuk mengatur
a. Template
pembacaan meter dengan nilai
b. Teropong untuk melihat
buffer kedua. Kontrol ketiga
hasil
memungkinkan suhu harus
Alat pengukur salinitas atau
ditetapkan. Proses kalibrasi
cairan soil dimana konsentrasi
tegangan berhubungan yang
air dapat membuat cahaya
dihasilkan oleh probe (kira-kira
berbelok berdasarkan hukum
pH 0,06 volt per unit) dengan
fisika Snellius mengenai indeks
skala pH. bias. Berfungsi untuk Mengukur
Prinsip kerja: konsentrasi cairan soil atau
pH meter sebelum digunakan salinitas berdasarkan indeks
harus dikalibrasi terlebih dahulu. refraksi
pH meter terdiri dari
Prinsip kerja :
pengukuran khusus probe
(elektroda gelas) yang terhubung Pembiasan indeks cahaya
ke meteran elektronik yang dengan melihat batas air yang
mengukur dan menampilkan pH dicapai pada skala .
pembaca. pH meter
menghasilkan tegangan kecil Langkah kerja :
 Hand refraktometer dicek terhadap ketersediaan oksigen
terlebih dahulu dengan cara terlarut dan nilai pH. Apabila
meneropong kandungan BOD tinggi, maka
 Dikalibrasikan dengan satu akan mengakibatkan penyusutan
tetes aquades/air jernih oksigen terlarut melalui proses
hingga terlihat skala penguraian bahan organik pada
menunjukkan titik nol kondisi aerobik dan penurunan
 Diteteskan larutan yang nilai pH dalam suatu perairan
akan diukur salinitasnya (monk, 2000).
pada template yang tersedia Pengukuran BOD
lalu ditutup menggunakan metoda yang
 Dilihat batas air dan sama dengan pengukuran DO.
diperhatikan skala yang Prinsip analisisnya adalah
dicapai, skala tersebut jumlah bahan organik yang
adalah nilai salinitas larutan dapat terdekomposisi terlihat
8. BOD dan COD meter dari jumlah oksigen yang
terpakai dalam mendekomposisi,
oleh karena itu digunakan dua
botol dalam pengukuran ini
untuk tiap sampel. Botol
pertama langsung ditentukan
kadar oksigen terlarutnya,
sedangkan botol kedua disimpan
(sumber : sari, 2007) dalam BOD inkubator pada suhu
Biochemical Oxygen Demand 20 °C selama 5 hari karena pada
(BOD) merupakan gambaran saat itu proses dekomposisi
kadar bahan organik, yaitu berjalan optimum sekitar 75%
jumlah oksigen yang dibutuhkan bahan organik telah
oleh mikroba aerob untuk terdekomposisi.
mengoksidasi bahan organik Prosedur Kerja BOD
menjadi karbondioksida dan air Adapun Prosedur penentuan
(Davis dan Cornwell 1991, BOD dilakukan adalah sebagai
diacu dalam Effendi, 2003). berikut:
Kebutuhan ok 1. Diambil air sampel sebanyak
sigen biologi suatu badan air 1-2 L dari kedalaman yang
adalah banyaknya oksigen yang dikehendaki.
dibutuhkan oleh organisme yang
terdapat di dalamnya untuk 2. Karena air sampel keruh,
bernafas. Oleh karena itu, perlu maka diencerkan menggunakan
diukur kadar oksigen terlarut akuades bebas biota.
pada saat pengambilan contoh Pengenceran dilakukan sebesar
air (BOD0 hari) dan kadar 20% atau sebanyak 5 kali (60
oksigen terlarut dalam contoh mL sampel + 240 mL akuades).
air yang telah disimpan selama 3. Ditambahkan unsur hara
lima hari (BOD5 hari), karena untuk menunjang metabolisme
pada umumnya perkembangan mikroba yang akan
organisme maksimum selama mendekomposisi. Unsur hari
lima hari (pastzor, 2009). yang diberikan adalah N, P, Mg,
BOD merupakan parameter Ca, dan Fe, masing-masing
yang sangat berpengaruh sebanyak 0,3 mL.
9. Termometer bawah air, PH meter untuk
mengukur pH (keasaman atau
alkalinitas) dari suatu cairan,
refrakometer Mengukur
konsentrasi cairan soil atau
salinitas berdasarkan indeks
refraksi, COD dan BOD meter.
(sumber : fikri, 2005)
Keterangan : V. DAFTAR PUSTAKA
a. Probe Arni, 2007. Pegenalan alaat
b. Skala pembaca ekologi. Avaiable at
Fungsi Termometer adalah untuk https://www.indotrading.com
mengukur suhu (temperatur), /product/plankton-net-
ataupun perubahan suhu. Setelah gagang-p297319.aspx
dipakai harus dicuci bersih dengan Diakses pada 05/03/2018
akuades supaya ditak terdapat pukul 19.33
mikroba yang menempel setelah Day, R. A., and A. L. Underwood.
pemakaian sampel. Untuk 2006. Analisa Kimia
penggunaan normal kalibrasi harus Kuantitatif. Erlangga:
dilakukan pada awal pemakaian. Jakarta.
Kalibrasi harus dilakukan dengan Ditjend. 2014. Petunjuk Teknis
setidaknya dua standar solusi yang Budidaya Laut. Jakarta:
buffer span, kontrol kedua yang Perikanan Budidaya DKP.
digunakan untuk mengatur Effendi, Hefni. 2003. Telaah
pembacaan meter dengan nilai Kualitas Air. Kanisius.
buffer kedua. Kontrol ketiga Yogyakarta.
memungkinkan suhu harus Enna, 2005. Alat-alat ekologi.
ditetapkan. Available at
IV. KESIMPULAN https://en.eijkelkamp.com/pro
Berdasarkan hasil ducts/water-bottom-
pengamatan dapat disimpulkan sampling-equipment/ekman-
bahwa alat-alat yang digunakan grab.html Diakses pada
pada praktikum ekologi akuatik 05/03/2018 pukul 19.15
diantaranya van dorn (alat fikri, 2005. Peralatan praktikum.
pencuplik air) yang berfungsi untuk Available at
pengambilan sampel air baik air https://www.pinterest.co.uk/
tawar maupun air laut dengan pin/572520171356301079/
kapasitas 3-5 liter, ekman grab alat Diakses pada 05/03/2018
yang digunakan untuk mengeruk pukul 19.55
sampel fauna yang bersifat Frits, Tatangindatu. 2013. Studi
mikroskopis, jala plankton Parameter Kimia Air Pada
digunakan untuk pengambilan Areal Budidaya Ikan Di
sampel plankton (fitoplankton dan Danau Tondano Desa
zooplankton), termometer air untuk Paleloan Kabupaten
mengukur suhu (temperatur), Minahasa. Jurnal Budidaya
ataupun perubahan suhu, DO meter Perairan. Vol 1 (2): 8-19.
alat yang digunakan untuk Hutagalung, Horas P, Deddy
mengukur oksigen terlarut, secchi Setiapermana, dan Hadi
disk untuk mengukur kecerahan Riyono. 1997. Metode
cahaya (visibilitas cahaya) di Analisis Air Laut, Sedimen,
dan Biota. Jakarta : widya.2009. akologi perairan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Avaiabe at https://alat-ukur-
Indonesia. indonesia.com/kategori-
irawan, 2005. Peralatan praktikum produk/pengujian-kualitas-
akuatika. Available at air/dissolved-oxygen-meter/
http://www.iopan.gda.pl/rbd Diakses pada 05/03/2018
o/mekodb/litus/manual.htm pukul 19.18
Diakses pada 05/03/2018 Yanis, Burdames. 2014. Kondisi
pukul 19.45 Perairan Budidaya Rumput
Iwan.2013.alat akuatik. available at Laut Di Desa Arakan,
http://www.ag.auburn.edu/fi Kabupaten Minahasa
sh/image_gallery/details.ph Selatan. Jurnal Budidaya
p?image_id=1714. Diakses Perairan. Vol 2 (3): 69-75.
pada 05/03/2018 pukul zacky, 2003. Akuatika. Availabe at
19.00 https://commons.wikimedia.o
Monk, K.A., Yance De Fretes, rg/wiki/File:PH_Meter_01.jp
Gayatri, Reksodihardjo, Lilley. g Diakses pada 05/03/2018
2000. Ekologi Nusa Tenggara pukul 19.30
dan Maluku. Seri Ekologi Ind.
Buku V. Jakarta: Prenhallindo.
Pazstor I., P. Thury, J. Pulai, 2009.
Chemical oxygen demand
fractions of municipal
wastewater for modelingof
wastewater treatment
University of Pannonia.
Veszprem, Hungary. Journal
Environment. Vol. 6(1) 51-
56. ISSN: 1735-1472.
Pratiwi, N,T,M. Habib,K,W. Enan,
M,A. Tyas, A.P. 2011.
Komunitas Perifiton serta
Parameter Fisika-Kimia
Perairan Sebagai Penentu
Kualitas Air di Bagian Hulu
Sungai Cisadane, Jawa Barat.
Jurnal Lingkungan Tropis. Vol
5. No 1. 21-31 hal.
Ratna, S. 2011. Kualitas Air Sungai
Cisadane Jawa Barat-
Banten. Jurnal Ilmiah
Sains. Vol. 11 (2). IPB.
Bogor.
Sari, 2007. Akuatka. Available at
https://techno.okezone.com/r
ead/2018/01/18/56/1847085/i
ni-perkembangan-inovasi-
termometer-sejak-ratusan-
tahun-lalu Diakses pada
05/03/2018 pukul 19.15

Anda mungkin juga menyukai