Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SUMBER DAYA ALAM 2


“ Sumber Daya Berkelanjutan “

DISUSUN OLEH :

SUHARMAN
09220150054

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Alat Industri Kimia. Tak lupa pula kita
kirimkan shalawat dan taslim kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW karena
beliaulah yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju alam yang terang
benderang seperti pada saat ini.
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini, atas dukungan moral dan materi yang diberikan, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Ruslan Kalla, ST., MT., IPM sebagai dosen pembimbing mata kuliah
Alat Industri Kimia.
2. Serta teman-teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami mengharapkan makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk
pembaca, dan apabila ada kekurangan mohon dimaafkan. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan pada penulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

ii
Makassar, 08 Maret 2017

Kelompok III

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
A. Alat Pemecah (Crusher) ........................................................... 2
B. Screen (Ayakan) ....................................................................... 4
C. Contoh Alat Pemecah dan Ayakan ........................................... 5
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 15
A. Kesimpulan ............................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan produk
dari proses pengolahan bahan dengan menggunakan suatu teknologi, sehingga
dapat menghasilkan suatu produk yang bernilai ekonomis dan dapat di manfaatkan
lebih lanjut. Proses pengolahan bahan untuk memperoleh produk dapat
berlangsung secara fisik dan kimia. Untuk menunjang kegiatan industri dibutuhkan
suatu bagian produksi yang bertugas menjalankan proses suatu pabrik. Dewasa
ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai
kesejahteraan. Kegiatan industri sebenarnya sudah lama ada, yaitu sejak manusia
berada di muka bumi ribuan tahun yang lalu dalam tingkat yang sangat sederhana.
Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki manusia, kegiatan industri pun tumbuh dan berkembang semakin
kompleks.
Industri juga merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi
produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah. Alat Industri Kimia lebih
menekankan pada prinsip kerja suatu alat yang ada pada Industri Kimia. Sehingga
dengan mengetahui jenis alat dan kegunaannya kita dapat melakukan pekerjaan
dengan baik dan menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya.

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian alat pemecah dan ayakan
2. Dapat mengetahui jenis dan fungsi alat pemecah dan ayakan
3. Dapat mengetahui prinsip kerja dari alat pemecah dan ayakan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Pemecah (Crusher)


Istilah pemecahan dan penghalusan zat padat (size reduction) meliputi semua
cara yang digunakan dimana partikel zat padat dipotong dan dipecahkan menjadi
kepingan – kepingan yang lebih kecil. Di dalam industri pengolahan, zat padat
diperkecil dengan berbagai cara yang sesuai dengan tujuannya yang berbeda –
beda pula. Bongkah – bongkah biji mentah dihancurkan menjadi ukuran yang
lebih mudah ditangani bahan kimia sintesis digiling menjadi tepung; lembaran –
lembaran plastik dipotong – potong menjadi kubus – kubus atau ketupat – ketupat
kecil. Produk – produk komersial biasanya harus memenuhi spesifikasi yang
sangat ketat dalam hal ukuran maupun bentuk partikel – partikel menyebabkan
reaktivitas zat padat itu meningkat; pemecahan itu juga memungkinkan
pemisahan komponen yang tidak dikehendaki dengan cara mekanik.
Size Reduction adalah suatu metode atau cara pemecahan material (partikel)
solid dengan jalan menghubungkan secara langsung antara material (partikel)
yang satu dengan yang lain atau antara partikel dengan suatu bagian alat yang
digerakkan dengan mesin.
Tujuan Size Reduction yaitu:
1. Untuk menghasilkan partikel-partikel solid dengan ukuran tertentu atau
menghasilkan permukaan partikel yang spesifik.
2. Untuk memecahkan bagian-bagian mineral atau kristal dari senyawa kimia
yang kompleks dalam bentuk padatan atau ukuran tertentu.
Ukuran Size Reduction yang komersial atau umum adalah sebagai berikut:
1. COARSE SIZE REDUCTION, yaitu size reduction untuk material - material
yang kasar dengan ukuran feed antara 2 – 96 inch atau lebih.
2. INTERMEDIATE SIZE REDUCTION, yaitu size reduction untuk material-
material yang sedang dengan ukuran feed 1 – 3 inch.

2
3. FINE SIZE REDUCTION, yaitu size reduction untuk material - material yang
halus dengan ukuran feed 0,25 – 0,5 inch.
Ada 4 cara umum yang dipakai untuk memecahkan material pertikel solid:
1. Compression (penekanan), dipakai untuk pemecahan partikel dengan ukuran
besar, kasar dan keras.
2. Impact (pemukulan), dipakai untuk menghasilkan produk yang berukuran
sedang atau medium.
3. Attrition (benturan), dipakai untuk partikel yang halus dengan tujuan untuk
menghasilkan produk yang berbentuk powder.
4. Cutting (pemotongan), dipakai untuk menghasilkan produk yang besar dan
panjangnya tertentu.

Peralatan-peralatan Size Reduction adalah:


a. Crusher : umumnya untuk memecah material-material yang besar/
bongkahan-bongkahan besar atau keras menjadi material dengan ukuran yang
lebih kecil.
b. Primary Crusher : untuk menghasilkan material dengan ukuran 6 – 10 inch
diameter.
c. Secondary Crusher : untuk menghasilkan material dengan ukuran ¼ inch
diameter.

Yang membedakan mesin-mesin (peralatan) Size Reduction adalah umpan.


Berdasarkan jenisnya,bahan dibedakan menjadi:
a. Bahan keras : batu kapur, karang, batu.
b. Bahan lunak : batu bara, gips, es, kapur, tanah liat. (yang dibuat untuk
membuat batu tanur)

Pembagian alat Size Reduction berdasarkan jenis bahan:


1. Untuk bahan keras : Jaw Crusher dan Gyratory Crusher.

3
2. Untuk bahan lunak : Brodford Breaker (batu bara), Tooth Roll Crusher (gips,
es, batu bara), Hammer Mill (batu bara, bahan- bahan yang berserat).
Pembagian alat Size Reduction berdasarkan bahan yang diumpankan:
1. Umpan kasar : Jaw Crusher, Gyratory Crusher.
2. Umpan sedang : Cone Crusher, Crushing Roll.
3. Umpan halus : Ball Mill, Bawl Mill, Grade Mill, Rod Mill, Tube Mill.

B. Screen (Ayakan)
Pengayakan (Screening) Menurut (Fellows, 1990) pengayakan adalah suatu
unit operasi dimana suatu campuran dari berbagai jenis ukuran partikel padat
dipisahkan kedalam dua atau lebih bagian - bagian kecil dengan cara
melewatkannya di atas screen (ayakan). Atau dengan kata lain pengayakan adalah
suatu proses pemisahan bahan berdasarkan ukuran lubang kawat yang terdapat
pada ayakan, bahan yang lebih kecil dari ukuran mesh/lubang akan masuk,
sedangkan yang berukuran besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan.
Pengayakan (sieving) meruapakan salah satu metode pemisahan sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki. Pengayakan biasanay dilakukan terhadap
material yang telah mengalami proses penghancuran (grinding). Partikel yang
lolos melalui ukuran saring tertentu disebut sebagai undersize dan partikel yang
tertahan diatas saringan tertentu diatas saringan disebut oversize. Fungsi ayakan
adalah Memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang
diinginkan dari suatu material hasil proses penghancuran (grinding).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu
dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan
pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan
ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil
(undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas
ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan
lebih lazim dalam keadaan kering (McCabe, 1999, halaman 386).

4
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan]
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
 Sifat bahan yang akan diayak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran
ayakan adalah :
1. Ukuran buhan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang
lolos.
2. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan
memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya
berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
3. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi
screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
4. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit
akan menyumbat screen.

C. Contoh Alat Pemecah dan Ayakan


Alat Pemecah
1. Jaw Crusher
Merupakan suatu mesin atau alat yang banyak
digunakan dalam industri dibidang pertambangan,
bahan bangunan, kimia, metalurgi dan sebagainya.
Sangat cocok untuk penghancuran primer (ukuran
diameter material 6-10 in) dan sekunder (ukuran
diameter material ¼ in) dari semua jenis mineral
dan batuan dengan kekuatan tekan sekitar 320
MPa, seperti bijih besi, bijih tembaga, bijih emas,
bijih mangan, batu kali, kerikil, granit, basalt, kuarsa, diabas, dan bahan galian
lainnya.

5
Jaw crusher (rahang penghancur) dibagi menjadi 3 buah kelompok utama
yaitu:
1. Jaw crusher system Blake
2. Jaw crusher system Dodge
3. Jaw crusher system Overhead eccentric

a. Prinsip kerja jaw crusher adalah


Dengan mengandalkan kekuatan motor melalui roda motor, poros eksentrik
digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel terdiri dari jaw plate. Jaw
plate yang bergerak dan sidelee oard dapat dihancurkan dan diberhentikan
sehingga membuat jaw plate bergerak seirama. Dengan menggerakkan
salah satu jepit sementara jepit yang lain diam.

b. Kelebihan :
1. kapasitas yang fleksibel Proteksi dari over load
2. Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah
3. Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik

c. Kekurangan :
Sering mengalami penyumbatan

2. Grytory Crusher
Mesin pemecah giratori / Gyratory Crusher
dapat dipandang sebagai suatu pemecah yang
mempunyai rahang bundar dimana setiap
waktu selalu ada bahan yang pecah pada satu
titik dalam alat itu. Sangat cocok untuk
penghancuran primer (ukuran diameter
material 6-10 in) dan sekunder (ukuran
diameter material ¼ in).

6
a. Prinsip kerja grytory adalah mempunyai rahang bundar, pada waktu proses
pemecahan berlangsung, sumbu bagian atas berfungsi sebagai engsel
sedangkan sumbu bagian bawah digerakkan oleh sumbu eksentrik sehingga
sumbu bagian bawah dapat berputar. Gyratory Crusher bekerja berdasarkan
penekanan dan pemecahan.

b. Kelebihan :
1. Gyratory crusher beroperasi secara kontinyu
2. Kapasitas crushing yang tinggi dibandingkan Jaw crusher (600- 6000
ton/hr)
3. Lebih dipilih daripada Jaw crusher jika kapasitas lebih dari 900 ton/hr
4. Mudah dioperasikan
5. Konsumsi daya lebih rendah daripada Jaw crusher
6. Daya yang dibutuhkan dipengaruhi: ukuran umpan, kekerasan bijih,
jumlah material.
7. Beroperasi paling efisien pada beban penuh

c. Kekurangan :
Kecepatan beroperasi lebih lambat dari jaw crusher

3. Cone Crusher

7
Cone penghancur banyak diterapkan di metalurgi, konstruksi, pembangunan
jalan, industri kimia dan phosphatic. Cone penghancur cocok untuk umpan
keras dan pertengahan keras atau penghancuran primer (ukuran diameter
material 6-10 in) seperti batu, besi, tembaga, kapur, kuarsa, granit, gritstone,
dll
a. Prinsip kerja alat ini adalah Cone Crusher terdiri dari bingkai, perangkat
transmisi, berongga rempang batang, mangkuk berbentuk peluru,
penghancuran kerucut, mata air dan tekanan hidrolik. Cone Crusher atau
Kerucut penghancur umumnya digunakan sebagai penghancur sekunder
dalam penghancuran sirkuit. Pra- digerus produk biasanya melalui bagian
atas kerucut penghancur dan mengalir melalui mantel. Vertikal kerucut
penghancur memutar mantel eksentrik di bawah langit-langit, atau
mangkuk liner, tindihan produk dan penumpasan itu antara mantel dan
langit-langit. Cone crushers biasanya berjalan di drive belt yang digerakkan
oleh motor listrik atau mesin diesel. Cone crushers digunakan secara luas
di seluruh agregat dan mineral industri.

b. Kelebihan :
1. Produktivitas tinggi, kualitas tinggi
2. Waktu berhenti mesin sedikit
3. Mudah pemeliharaan dan biaya rendah

c. Kekurangan :
Unjuk kerja menurun karena adanya material lengket di feed, kandungan
moisture yang berlebih dan distribusi feed yang tidak merata.

4. Roll Crusher
Roll Crusher adalah suatu alat
penghancur benda yang besar
yang mengubahnya menjadi
bentuk yang lebih kecil. Roll
Crusher merupakan pendamping
dari alat Gyratory Crusher dan
Jaw Crusher.

a. Prinsip kerja alat ini adalah


Mengubah bahan atau material yang berukuran besar menjadi lebih kecil.

8
b. Kelebihan :
1. Biasanya digunakan sebagai alat tambahan untuk menghancurkan bahan
tambang, misalnya batu bara dan batuan lain yang lebih lunak seperti
serpihan yang mengandung minyak (kacang, kedelai, jagung) dan fosfat.
2. Kecepatan roll berputar yaitu antara 50-300 putaran/min (rpm). Feed
dapat berukuran antara ½-3 m (12-75 mm)
3. Produk yang dihasilkan dapat berukuran ½ m sampai lolos ayak 20
mesh.

c. Kekurangan :
Roll Crusher hanya memecah material berukuran besar menjadi kecil,
bukan menghaluskan.

a. Smooth Roll Crushers


Pada Smooth Roll Crusher, mempunyai roll (gilingan) berbentuk lingkaran
yang terdiri dari 2 buah gilingan berpermukaan rata yang berputar horizontal
sejajar. 2 buah roda gilingan atau roll tersebut bagian yang berfungsi sebagai
penghancur. Smooth Roll Crusher bekerja berdasarkan prinsip penekanan dan
gesekan. Umpan yang ditangkap atau dimasukkan diantara gilingan akan
hancur karena tekanan yang diperoleh. Kedua gilingan tersebut berputar ke
arah yang berlawan dengan kecepatan yang sama. Kedua gilingan itu
mempunyai jarak permukaan yang agak sempit tetapi mempunyai diameter
yang besar, sehingga gilingan tersebut dapat melebar dan menyempit dengan
elastis.
Salah satu dari roda gilingan dibuat dalam keadaaan tetap, sedangkan yang
lainnya dapat bergerak maju mundur karena terhubung dengan per yang
berfungsi untuk mengatur jarak kedua permukaan roda gilingan sehingga
dapat menyesuaikan dengan ukuran masukkan umpan.
Ukuran yang terbatas dari material yang akan dihancurkan dijepit dengan roda
gilingan. Ukuran yang diinginkan dari produk tergantung jarak antara dua
roda gilingan. Smooth Roll Crusher memberikan sedikit keuntungan, yaitu
menjalankan sebagian besar pekerjaannya dengan tepat ketika kita menyetel
untuk memberi reduksi perbandingan 3 atau 4 : 1. Untuk itu, diameter
maksimum dari produk adalah 1 : 3 dan 1 : 4 dari umpan (material yang
dimasukkan). Kekuatan yang digunakan roda penggiling dari smooth roll
crushers sangat besar yaitu 5.500 sampai 40.000 lbf/ inchi dari luasnya.

b. Tooth Roll Crusher


Biasanya pada Tooth Roll Crusher yang digunakan untuk memecah umpan
material kasar dan agak lunak seperti batu bara dan gips menggunakan gigi
yang berbentuk piramida. Tooth Roll Crusher dapat bekerja lebih baik

9
dibandingkan dengan Smooth Roll Crusher, tetapi Tooth Roll Crusher
terbatas karena tidak dapat memecah padatan yang kasar. Alat ini bekerja
berdasar pada prinsip penekanan, pukulan dan pemotongan, sedangkan pada
Smooth Roll Crusher hanya dengan prinsip penekanan saja.
Tooth Roll Crusher tidak memiliki masalah dengan ukuran umpan masukkan
karena dapat memecah material dengan ukuran sampai 20 inchi, sedangkan
pada Smooth Roll Cushers hanya dapat memecah material dengan ukuran ½
sampai 3 inchi (12-75 mm) saja.

5. Hummer Mill
Hummer Mill adalah sebuah alat
penggiling yang mempunyai rotor yang
dapat berputar dan mempunyai alat
pemecah berbentuk palu dimana palu-palu
tersebut digantung pada suatu
piringan/silinder yang dapat berputar
dengan cepat. Alat ini juga dilengkapi
dengaan kisi-kisi/ ayakan yang juga
berfungsi sebagai penutup lubang tempat
keluarnya produk. Pemeriksaan dan
perawatan baling-baling palu sangat penting karena berhubungan dengan
mengubah baling-baling yang mempercepat tingkat putaran dan bergantung
pada keras lunaknya obyek yang akan di giling. Penggunaan praktis
penghancur HSI terbatas pada bahan lembut dan bahan abrasif non, seperti
batu gamping, fosfat, gipsum, lapuk serpih. Ukuran partikel yang dapat
dihaluskan adalah ¼ in.

a. Prinsip kerja alat ini adalah


Prinsip kerja hummer mill sama saja dengan yang lainnya. Dimana mesin
memutar bola grinding pada mesin tersebut dan bola tersebut berfungsi
sebagai mesin penghancur material. Bola grinding pada mesin ini berada
dalam wadah hummer mill.

b. Kelebihan :
1. Mampu memproduksi berbagai ukuran partikel
2. Bekerja dengan bahan rapuh dan serat
3. Kemudahan penggunaan Investasi awal lebih rendah bila dibandingkan
dengan roller
4. Minimal diperlukan pemeliharaan

10
c. Kekurangan :
1. Kurang efisien bila dibandingkan dengan Roller Mill
2. Menghasilkan ukuran yang kurang seragam
3. Palu pabrik yang bising dan dapat menghasilkan pencemaran debu

Ayakan
1. Grizzly

Merupakan jenis ayakan dimana


material yang diayak mengikuti
aliran pada posisi kemiringan
tertentu.
Memisahkan fraksi batuan
berukuran 300 mm, dengan
kapasitas 100-150 ton
2
material/luas ft . Kekuatan
putarannya 500-600 rpm.
a. Prinsip Kerja
Material diumpankan dari bagian atas dan turun. Bagian over size keluar
melalui bagian ujung dari partikel kecil melewati slot antar bar masuk
kedalam hopper.

b. Kelebihan
1. Harga relative murah
2. Digunakan untuk material yang kasar
3. Peralatannya sederhana

c. Kelemahan
1. Memerlukan banyak tempat
2. Mudah tersumbat karena tidak ada getaran
3. Kurang efisien

2. Vibrating

11
Ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring, digerakkan pada
frekuensi 1000 – 7000 Hertz. Satuan kapasitas tinggi dengan efisiensi
pemisahan yang baik, digunakan untuk interval ukuran partikel yang luas.
Fraksi yang dapat dipisahkan pada alat ini adalah pasir, tanah, serat atau
ampas dalam keadaan kering. Untuk memisahkan material dengan ukuran 50-
90 mesh. Kecepatan vibrator antara 25-125 rpm.

a. Prinsip
Bekerja dengan getaran dengan ukuran screen yang berbeda-beda
tergantung tipenya

b. Kelebihan
1. Mampu menghasilkan produk yang seragam
2. Perawatan rendah
3. Mudah diatur sesuai kebutuhan

c. Kelemahan
1. Harganya relatif mahal
2. Hanya mampu memisahkan bahan yang kering

3. Oscillating

Ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen (100 –
400 Hz) dengan waktu yang lebih lama, lebih linier dan tajam.
Fraksi yang dapat dipisahkan pada alat ini adalah pasir, tanah, serat atau
ampas dalam keadaan kering.

12
a. Prinsip Kerja
Bahan yang dimasukkan kedalam alat oscillating akan berputar kemudian
partikel-partikel yang terkecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang
yang bawah. Sedangkan partikel yang berukuran besar kemudian hasil
gilingan dimasukkan kedalam ayakan vibrating dan akan di lakukan proses
pengayakan lebih lanjut.

b. Kelebihan
Dapat menghasilkan produk yang seragam dan lebih halus

c. Kelemahan
1. Biaya perawatan tinggi, terutama dinamo dan sikat
2. Harganya lebih mahal dibandingkan dengan ayakan vibrating

4. Reciprocating

Ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan mengoyangkan, pantulan


yang panjang (20 – 200 Hz).
Digunakan untuk pemindahan dan pemisahan ukuran. Material yang
digunakan halus dan kering berukuran 10-20 mikrometer. Dengan kecepatan
600-1800 rpm.
a. Prinsip
Ayakan yang tersusun dari beberapa dek dengan berbagai aperture.
Digetarkan memutar untuk meloloskan partikel dari satu dek ke dek
yang lain, dan memindahkannya.

b. Kelebihan
Dapat menghasilkan produk yang seragam

c. Kelemahan
Bahan atau material yang berukuran besar dapat menyumbat aperture

13
5. Revolving

Revolving atau trommel screen merupakan Ayakan dinamis dengan posisi


miring, berotasi pada kecepatan rendah (10 - 20 rpm). Digunakan untuk
pengayakan basah dari material – material relatif kasar. Material yang dapat
diayak berukuran 55-60 mm. dapat mengayak bahan yang basah dengan
ukuran partikel yang kecil.
a. Prinsip Kerja
Bahan yang masuk diputar oleh screen dengan kecepatan tertentu. Bahan
yang diinginkan akan masuk kedalam penampung, kemudian diteruskan
dengan belt conveyor. Sedangkan bahan yang tidak diinginkan akan
keluar dengan sendirinya. Kemudian dihaluskan kembali (recycle).

b. Kelebihan
Harga lebih murah dibandingkan dengan vibrating screen

c. Kelemahan
1. Biaya perawatan tinggi, terutama dinamo dan sikat
2. Tidak dapat menghasilkan produk yang seragam seperti vibrating screen
3. Kebutuhan tempat atau ruangan relative besar.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa alat pemecah dan
ayakan sangat berperan penting untuk pengolahan bahan di dunia industri. Hal
ini didasarkan pada bahan atau material. Sehingga bahan lebih mudah diolah dan
kita dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kegunaan dari alat tersebut.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
pada penulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Badger, Waiter & Banchero, Julius, Introduction to Chemical Engineering, 1955,


Kosaldo Printing Co, Ltd : Tokyo, Japan.
Brown, Granger, George, Unit Operations, 1950, Modern Asia Edition : Tokyo,
Japan.
Donald Q. Kern. Process Heat Transfer
Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill
Company : Tokyo, Japan.
Principles of unit operations second edition, Jhon Wiley & sons www. google. com
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30020/3/Chapter%20II.pdf
Efendi, Ahmad. Sri Lestari. 2009. Ethylene Dichloride dengan Proses Oxychlorinasi.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Prakosa, Rizal Agung. Wahyu Hosokowati. 2014. Prarancangan Pabrik Vinyl
Chloride Monumer dari Ethylene Dichloride dengan Kapasitas 100.000
Ton/Tahun. Yogjakarta: Universitas.

16

Anda mungkin juga menyukai