COVER ............................................................................................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................................................................... ii
SAMBUTAN REKTOR .................................................................................................................................................................................................. iii
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................................................................................................... iv
REVIEWER ..................................................................................................................................................................................................................... v
PANITIA .......................................................................................................................................................................................................................... vii
JADWAL ACARA ........................................................................................................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................................................................... xxvii
KEYNOTE SPEAKER.................................................................................................................................................................................................... xlix
3 Analisis Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas Mikro Bioenergi Proto X-3 Berbahan Bakar LPG KE 04
Optimasi periode data berdasarkan time constant pada pengujian unjuk kerja termal kolektor
4 KE 06
surya pelat datar
5 Pengembangan Model Matematika Kinetika Reaksi Torefaksi Sampah KE 07
6 PENGGUNAAN GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN INJEKSI KE 10
Penerapan Evaporative Cooling Untuk Peningkatan Kinerja Mesin Pengkondisian Udara Tipe
10 KE 14
Terpisah (AC Split)
Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada
11 KE 15
Residential Air Conditioning Hibrida
12 Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius KE 17
13 PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR KE 22
Karakteristik Pembentukan Cincin Vorteks pada Jet Sintetik akibat Perubahan Frekwensi Eksitasi
14 KE 23
pada Aktuator Ber-cavity Kerucut
KAJI TEORITIK KONSUMSI GAS LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER
15 KE 24
TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
16 STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP STRATIFIED DOWNDRAFT GASIFIER KE 25
PENGARUH VARIASI NORMALITAS AKTIVATOR PADA AKTIVASI NaOH-FISIK ADSORBEN FLY ASH
19 KE 29
BATUBARA TERHADAP PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH
xxvii
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN AWAL TIPE STRAIGHT PADA MINYAK KELAPA TERHADAP
20 KE 30
SUDUT SEMPROT NOSEL
Analisis Beban Thermal Rancangan Mesin Es Puter Dengan Kompresor ½ PK Untuk Skala Industri
21 KE 32
Rumah Tangga
23 ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR DENGAN PELAT KOLEKTOR BENTUK-V KE 35
24 Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja KE 37
Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric Reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap
25 KE 38
Gejala Kavitasi
Karakterisasi Pembentukan Deposit pada Ruang Bakar Mesin Diesel Dengan Metode Tetesan Pada
26 KE 40
Pelat Panas
Pengujian Performa Sistem Pendingin Absorpsi dengan Energi Panas Matahari di Universitas
27 KE 41
Indonesia Depok
Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas Campuran Air dan Minyak Nabati untuk aplikasi
28 KE 42
sebagai refigeran sekunder
PENGGUNAAN SOLAR COLLECTOR SEBAGAI PEMANAS AWAL DAN PIPA KONDENSAT SEBAGAI HEAT
29 KE 43
RECORVERY PADA BASIN SOLAR STILL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI
30 Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar KE 44
KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK
33 KE 48
MEmproduksi GARAM Dan AIR TAWAR
ANALISIS KARATERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT dengan
34 VARIASI BAHAN PEREKAT (BINDER) KANJI dan TAR MENGGUNAKAN METODE THERMOGRAVIMETRI KE 50
ANALYSIS (TGA)
37 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik KE 53
38 EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE KE 54
41 PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER KE 58
xxviii
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
PENGONTROLAN KUALITAS ANODE SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC) MELALUI PENGONTROLAN
42 KE 59
POROSITAS
Pengaruh Kandungan Air pada Proses Pembriketan Binderless Batubara Peringkat Rendah
43 KE 61
Indonesia
45 Model Laju Kinetik Dekomposisi Biomasa Untuk Pembentukan Tar Pada Proses Pirolisis KE 65
46 Analisis CFD Penempatan Air Conditioning Unit pada KRD Ekonomi Bandung Raya KE 66
47 Pengaruh temperatur permukaan sel surya terhadap daya pada kondisi pemodelan dan nyata KE 67
Pengaruh Pemilihan Jenis Material Terhadap Nilai Koefisien Perpindahan Panas pada Perancangan
48 KE 73
Heat Exchanger Shell-Tube dengan Solidworks
PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP
49 KE 74
KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN
50 Pembakaran Rice Husk dan Coconut Shell Dalam Fluidized Bed Combustor KE 75
Studi Eksperimental Penyimpanan Energi Termal pada Tangki Pemanas Air Tenaga Surya yang
51 KE 76
Berisi PCM
BIDANG MANUFAKTUR
NO JUDUL KODE
Optimalisasi Parameter Proses Cetak Injeksi Plastik dengan Metode Simulasi untuk Menurunkan
1 MAN 01
Cacat Defleksi
2 Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional MAN 02
3 Optimasi Karakteristik Statik Spindel Mesin Perkakas Buatan Dalam Negeri MAN 04
Pengaruh ketebalan terhadap akurasi persamaan Rosenthal untuk model analitik proses
4 MAN 09
pengelasan
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
5 MAN 10
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Dengan Center Pada Baja AISI 4140
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
6 Permukaan Proses Gerinda Silinderis Baja Aisi 4140 Menggunakan Media Pendingin (Coolant MAN 11
Campuran Minyak Sawit dan Calcium Hypochlorite)
7 PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING Mini 3-AXIS MAN 12
Nilai kekasaran permukaan paduan magnesium AZ31 yang dibubut menggunakan pahat potong
8 MAN 13
berputar
Pengaruh Variasi Kecepatan Gerak Benda Kerja terhadap Umur pada Proses Pembuatan Cetakan
9 MAN 14
Paving AISI 1045 Home Industry Menggunakan Metode Flame Hardening
Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi tekanan dan
10 MAN 15
sudut penyemprotan
xxix
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
11 Pemrograman CNC 5-Axis untuk Pembuatan Runner Turbin Propeler berbasis Feature MAN 16
Simulasi Proses Active Hydro-Mechanical Drawing dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
13 MAN 20
pada Material Aluminium AlMg
14 APLIKASI METODOLOGI DESAIN HATAMURA UNTUK PROSES DESAIN JIG DAN FIXTURE MAN 21
PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN
15 MAN 23
METODE DOUBLE BALL BAR
Sustainable Product Development for Motorcycle Sidestand using Pugh’s Concept Selection
16 MAN 24
Method
Pemodelan Penyalaan Pada Proses Bubut Kering Magnesium AZ31 Menggunakan Jaringan Syaraf
17 MAN 25
Tiruan
Pengaruh Plunge Depth dan Preheat Terhadap Sifat Mekanik Sambungan Friction Stir Welding
18 MAN 26
Polyamide
BIDANG MEKANIKA TERAPAN
NO JUDUL KODE
Pengaruh Variasi Diameter Orifice Terhadap Karakteristik Dinamis Hydraulic Motor Regenerative
3 MT 03
Shock Absorber (HMRSA) dengan Satu Silinder Hidraulik
4 Pengaruh jumlah lilitan pipa sebagai pemanasan awal pada kompor pembakar jenazah MT 04
SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU
5 MT 05
KABUPATEN KOTABARU
Studi Karakteristik Penjalaran Gelombang Tegangan (Stress Wave) Berupa Emisi Akustik (Acoustic
6 MT 06
Emission, AE) Pada Struktur Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)
7 Pengaruh Pelumas Refrijeran pada Kinerja Alat Penukar Kalor Microchannel Sistem Tata Udara MT 07
Nonlinear Behaviour of Toroidal Shells of In-Plane and Out-of-Plane Oval Cross Sections under
8 MT 08
Internal Pressure
Optimasi Pembuatan Biodiesel dengan Multi-Feedstock (CPO dan Jatropha) Berbantuan Ultrasonik
11 MT 11
pada 28 kHz
13 Wind and Earthquake Loads On The Analysis of a Vertical Pressure Vessel For Oil Separator MT 14
xxx
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
15 Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal MT 17
Pengaruh Jumlah dan Sudut Sudu Pengarah Omni-Directional Terhadap Daya yang Dihasilkan
17 MT 20
Turbin Angin Savonius
UJI KINERJA MODIFIKASI KOMPOR ( TUNGKU ) TANAH LIAT BERBAHAN BAKAR BRIKET LIMBAH
18 MT 21
KULIT JAMBU METE
Analisis Gaya Pada Hanger Shaft “Suspensi Anting-Anting” Untuk Bogie Kereta Monorel Jenis
21 MT 24
Straddle
Rancang Bangun Smart Greenhouse Untuk Pembudidayaan Tanaman Dengan Menerapkan Solar
22 MT 26
Cell Sebagai Tenaga Listrik
DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR
24 MT 28
ELEKTRODE
27 Rancang Bangun Alat Pres Parutan Kelapa Tipe Ulir Daya Penggerak Motor Listrik MT 32
STUDI AWAL UNJUK KERJA PENDINGIN UDARA (AIR COOLER) BERBASIS TERMOELEKTRIK PADA
29 MT 34
AIR DUCT SEPEDA MOTOR TIPE SKUTIK
Desain Mekanisme Alternatif Penerus Daya dari Poros Turbin Propeler ke Poros Generator dengan
30 MT 35
Menggunakan TRIZ
32 Alat Bantu Analisis Kerusakan Anti-friction Bearing Pada Unit Alat Berat MT 40
Analisa Pemodelan dan Simulasi Gerak Aktuator Punch pada Mesin Pres untuk proses Deep
35 MT 48
Drawing
36 Kaji Banding Prediksi Kerusakan Pada Bantalan Gelinding Melalui Sinyal Getaran Dan Sinyal Suara MT 49
xxxi
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
37 Analisa Efek Whirling pada Poros karena Pengaruh Letak Beban dan Massa terhadap Putaran Kritis MT 50
Analisa Pengaruh Jarak Choke Bean Terhadap Laju Erosi Aliran Dua Fasa Steam-Solid di Dalam
39 MT 52
Elbow pada Pipa Vertikal Injektor Uap Menggunakan CFD
Kaji Eksperimental Penerapan Peredam Dinamik TLCD dan TMD pada Model
40 MT 55
Struktur Geser Dua Derajat Kebebasan
Variasi bahan dan warna atap bangunan untuk Menurunkan Temperatur Ruangan akibat
41 MT 57
Pemanasan Global
42 Perancangan Evaporator Vakum Penurun Kadar Air Dalam Madu Kapasitas 50 Liter MT 58
Analisis getaran untuk memprediksi batas kecepatan flutter dengan model seksional menggunakan
43 MT 59
metode ARMA
Perancangan Sistem Kendali NCTF Berbasis Arduino Mega untuk Sistem Putar Eksentris Satu Massa
44 MT 60
Horisontal
Analisis Metode Elemen Hingga pada Sendi Panggul Buatan Saat Digunakan untuk Menjalankan
45 MT 62
Ibadah Salat
46 Pengembangan cengkam elektrostatik fleksibel dengan elektroda berstruktur pilar-pilar skala mikro MT 63
PENERAPAN ANALISIS MODE DAN EFEK KEGAGALAN BERBASIS KEHANDALAN PADA PEMBUATAN
49 MT 66
KENDARAAN HEMAT ENERGI TIM CIKAL ITB
51 Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat Pada Permukaan Silinder Dengan Variasi Diameter Silinder MT 68
52 Analisis Tegangan pada Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Gerakan Gait Cycle MT 70
Kinematic Design of Tree Degrees of Freedom Planar Parallel Mechanism with Consideration of
53 MT 71
Workingspace, Singularity and Dexterity
55 Pengujian Fungsi Purwarupa Pintu Geser Kompak Busway dengan Mekanisme Puli dan Sabuk MT 74
Kaji Awal Pengembangan Metode Visi Komputer Berbasis Deteksi Tepi untuk Pengukuran Sebidang
56 MT 75
Defleksi Struktur
58 Sustainable Product Development for Irrigation Water Pump using Biogas Fuel MT 77
xxxii
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
59 Studi Parameter Sistem Peredam Getaran Dinamik Tipe Dual-Beam MT 80
Pembuatan Model Solid Tangan Palsu (Prosthetic Hand) Manusia Metode 3D Scanner dengan
60 MT 81
menggunakan Perangkat Lunak Autodesk 3D Max Design dan NetFabb
Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka dan Kontrol Aktif Suction Terhadap Koefisien
61 MT 83
Tekanan Pada Model Kendaraan
PENINGKATAN KEANDALAN PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT REL KONVEYOR DENGAN
62 MT 84
METODE FAILURE MODE, EFFECT and CRITICALITY ANALIYSIS (FMECA)
63 Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos MT 89
NO JUDUL KODE
“Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
4 TI 07
Menggunakan Metode Performance Prism”
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA BANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN RUMAH TIPE “X” DI
5 TI 08
PERUMAHAN ALAM SUTERA TANGERANG
7 Analisis Parameter Spatio-Temporal pada Basis Data Gerak Berjalan Orang Indonesia TI 13
8 Penerapan Metode Design for Manufacture and Assembly pada Handle Transformer Hand Bike TI 14
Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri
11 TI 17
Perkapalan
12 Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off TI 18
Pemodelan Sistem Kendali Irigasi Drip Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Berbasis Analisis
14 TI 20
Evapotranspirasi Penman Monteith
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik
15 TI 21
Mandiri untuk Rumah Tinggal
xxxiii
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
NO JUDUL KODE
Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil
2 PTM 0
Pembelajaran Praktikan
5 Masalah dalam Pembelajaran Gambar Teknik dan Gambar Mesin serta Usulan Solusinya PTM 05
Rancang Bangun Peralatan Praktikum “Pengujian Defleksi pada Beam dan Shaft” untuk Mata
7 PTM 07
Kuliah Mekanika Kekuatan Material
BIDANG MATERIAL
NO JUDUL KODE
1 Pengujian Kinerja PCM Beeswax Sebagai Thermal Storage pada Aplikasi Pemanas Air Domestik Material 02
Model Matematik : Pengaruh Suhu Dan Waktu Tahan Pada Proses Annealing Terhadap Kekerasan
3 Material 04
Baja karbon
MODIFIKASI GATING SYSTEM UNTUK MENGATASI CACAT SHRINKAGE PADA BAGIAN GROOVE
4 Material 06
PADA PRODUK PUMP CASING F-60 DENGAN MATERIAL AISI 304
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT VINYL ESTER BERPENGUAT SERAT E-GLASS TIPE MULTIAXIAL
5 Material 08
DENGAN METODE VARTM UNTUK APLIKASI PADA LAMBUNG KAPAL CEPAT
7 KOROSI INFRASTRUKTUR BETON BERTULANG DI KABUPATEN ACEH BARAT PASCA TSUNAMI 2004 Material 10
Aplikasi Low Pressured Sitering Untuk Pengolahan Limbah Kemasan Aluminium Foil Menjadi
8 Material 11
Papan
9 Pengaruh Variasi Laju Solidifikasi terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanis dan Akustik Perunggu Material 13
Penggunaan ISE Dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja Untuk Prediksi Properties
10 Material 14
Material Berdasarkan Hardness Value
xxxiv
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
The Effect of Various Post Curing Time and Polymer Composition on Tensile Strength and
11 Material 15
Microhardness between Epoxy Resin and Hardener
Perbandingan Perlakuan Acrylic Acid dan Acrylic Acid Terhadap Keausan Komposit Polypropelene
12 Material 16
Berpenguat Serat Sisal
Studi Eksperimen Sifat Mekanis Hibrid Komposit Epoxy dengan Penguat Serat Karbon dan Serat
13 Material 17
Basalt pada Beban Tarik
Usaha Peningkatan Ketangguhan Baja Tulangan Beton Komersial dengan Proses Pemanasan
16 Material 20
Kontinu pada Temperatur Eutectoid
Studi Eksperimen Pembuatan Komposit Metal Matrik Aluminium Penguat SiC Wisker dan A2O3
17 Material 21
Partikel sebagai Material Alaternatif
18 Kekuatan Bending dan Impak Komposit Clay/Fly ash Untuk Aplikasi Fire Brick Material 23
19 Pengujian Kandungan Unsur Logam Serat Ijuk dengan X-Ray Fluorescence Testing Material 27
20 Pemetaan Potensi Limbah Aluminium untuk Bahan Baku Jendela Kapal Material 29
21 Tingkat Kekasaran Permukaan Stainless Steel 316L Akibat Tekanan Steelballpeening Material 30
22 Studi Performan Balistik pada Komposit Besi Cor Kelabu Berpenguat Kawat Baja Material 31
24 Penyerapan Air pada Epoxy dan Polyester Tak Jenuh dan Pengaruhnya pada Kekuatan Tarik Material 34
25 PENGARUH JENIS SERAT TERHADAP KUALITAS HASIL PEMESINAN BAHAN KOMPOSIT Material 35
27 Modifikasi Kekerasan Baja Tahan Karat AISI 316L Dengan Menggunakan Proses Steel Ball Peening Material 37
Karakteristik Kekuatan Bending dan Impact akibat Variasi Unidirectional Pre-Loading pada serat
28 Material 38
penguat komposit Polyester
29 Analisa Kekuatan Maksimal bata plastik hasil pengepresan jeis Polyethelene Terephthalate Material 39
30 Sifat Tarik dan Lentur Komposit rHDPE/Serat Cantula dengan Variasi Panjang Serat Material 40
xxxv
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SIFAT MAKANIK KOMPOSIT SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS
32 Material 45
DULCIS) BERMATRIK POLYESTER DENGAN PERLAKUAN NaOH
Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Bending Komposit Poliester Berpenguat Serat Daun
33 Material 46
Gewang
Analisis Struktur Mikro dan Fraktografi Hasil Pengelasan GMAW Metode Temper Bead Welding
34 Material 47
dengan Variasi Masukan Panas pada Baja Karbon Sedang
KAJIAN Penggunaan metoda taguchi pada proses pembentukan komposit tehadap Sifat mekanik
35 Material 48
bahan
36 Panel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester Material 49
xxxvi
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
Ainul Ghurri1, a *, Anak Agung Adhi Suryawan2,b dan Bangun Tua Sagala3,c
1,2,3
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia
a b c
a.ghurri@gmailcom, jaka_ngr@yahoo.co.id, tigadalamsatu.kasih@gmail.com
Abstrak
Kompor jenazah merupakan istilah yang digunakan untuk burner yang digunakan dalam upacara
Ngaben di Bali. Burner ini menggunakan lilitan pipa dalam jumlah tertentu untuk pemanasan awal
bahan bakar yang diharapkan meningkatkan kehalusan droplet bahan bakar saat bahan bakar di
semprotkan melalui nozzle. Faktor jumlah lilitan pipa burner akan mempengaruhi karakteristik
semprotan bahan bakar dan mempengaruhi pola nyala api pembakaran pada kompor pembakar jenazah.
Penelitian ini menguji kompor pembakar jenazah dengan memvariasikan jumlah lilitan pipa burner (4
lilitan, 5 lilitan dan 6 lilitan) yang ada pada ujung kompor. Selama proses pembakaran ini akan dicari
pola nyala api pembakaran, panjang nyala api, bentuk sudut nyala api, distribusi temperatur, dan durasi
pembakarannya. Dari ketiga variasi jumlah lilitan pipa burner pipa burner dengan 6 lilitan pipa
mempunyai durasi pembakaran paling singkat, pola nyala api yang paling baik, konsumsi bahan bakar
paling sedikit. Dengan lilitan yang lebih banyak, bahan bakar mengalami pemanasan awal lebih lama
sehingga bahan bakar lebih siap teratomisasi saat disemprotkan melalui nosel, dan menghasilkan
pembakaran yang lebih baik.
Peralatan penelitian
Gambar 3. Titik pengukuran temperatur
Skematik pengujian ditunjukkan dalam
Gambar 1. Kompresor (1) menyuplai udara Dari ke tiga jumlah lilitan pipa burner yang
bertekanan ke dalam tangki bahan bakar (2). diuji, temperatur paling tinggi terjadi pada pipa
Bahan bakar disemprotkan menuju nosel burner 6 lilitan dengan posisi pengukuran pada
dengan terlebih dulu melintasi koil pipa (3) T2, dan hampir secara keseluruhan titik yang
bahan bakar menuju nosel bahan bakar dimana diukur menghasilkan temperatur yang lebih
bahan bakar disemprotkan dan dinyalakan tinggi dibanding lilitan 4 dan 5, seperti
sedemikian hingga nyala api memanaskan koil ditunjukkan grafik dalam Gambar 4. Dari hasil
pipa bahan bakar tersebut. Beberapa ini dapat disimpulkan bahwa bahan bakar yang
termokopel (4) diletakkan di area nyala api melintas melalui pipa burner 6 lilitan
untuk mengetahui distribusi temperatur yang mengalami pemanasan dalam selang waktu
terjadi. Gambar nyala api direkam yang lebih lama, sehingga viskositas dan
menggunakan kamera video, sedangkan ukuran densitas lebih rendah, dan sebagai akibatnya
panjang nyala ditentukan menggunakan bahan bakar bisa teratomisasi dengan lebih baik
penggaris biasa (5) yang diletakkan di atas (menghasilkan droplet yang lebih halus).
nyala api. Gambar nosel bahan bakar dengan Droplet yang lebih halus akan bercampur
koil pipa untuk pemanasan awal ditunjukkan dengan udara dengan lebih baik, sehingga
dalam Gambar 2. Dalam penelitian ini menghasilkan pembakaran yang lebih baik.
digunakan koil pipa pemanasan awal dengan
jumlah masing-masing 4, 5 dan 6 lilitan.
masing-masing mencapai 70 dan 62 cm. Hal beberapa hal. Pertama, adanya pipa pengarah
ini, sebagaimana temperatur yang dihasilkan, semburan bahan bakar (fuel spray) di depan
bisa dijelaskan berdasarkan hasil pemanasan nosel. Droplet yang lebih halus lebih mudah
bahan bakar saat melintasi koil pipa. Pada mengikuti pipa pengarah tersebut sehingga
burner dengan 4 lilitan pipa, viskositas bahan menghasilkan sudut pengukuran yang lebih
bakar relatif rendah dan ukuran droplet lebih kecil. Kedua, droplet yang lebih halus, bisa jadi
besar, sehingga droplet memiliki momentum menguap pada sisi terluar area semburan bahan
yang lebih besar yang akhirnya memiliki bakar (fuel spray), sehingga tidak terekam
jangkauan penetrasi yang lebih panjang. dalam gambar. Ketiga, kualitas perekaman
Semakin halus ukuran droplet, momentum gambar yang kurang baik sehingga tidak bisa
yang dimiliki semakin kecil sehingga jangkauan menangkap semburan bahan bakar di bagian
penetrasi semakin kecil pula. sisi luar spray. Dari ketiga penyebab tersebut,
pengaruh adanya pipa pengarah memiliki
0 50 100 kemungkinan kontribusi yang terbesar. Namun
cm ketiga hal tersebut secara keseluruhan perlu
dipertimbangkan untuk mendapatkan
pengukuran sudut nyala api yang akurat.
Durasi pembakaran dan konsumsi bahan
(a). Burner dengan 4 lilitan pipa bakar
Untuk menguji efektifitas pembakaran,
0 50 100
cm
dilakukan pengujian pembakaran 1 kg daging
sapi sampai habis menjadi abu. Hasilnya
ditunjukkan dalam Gambar 6. Burner dengan 4
lilitan pipa membutuhkan waktu 27.9 menit,
diikuti burner dengan 5 dan 6 lilitan, yang
(b). Burner dengan 5 lilitan pipa masing-masing membutuhkan 25.2 dan 21.1
menit. Konsisten dengan hasil pengukuran
0 50 100
cm
temperatur nyala api, burner dengan 6 lilitan
pipa membutuhkan waktu yang lebih pendek
untuk menyelesaikan pembakaran 1 kg daging
sapi.