PENDAHULUAN
Pubertas adalah tahapan maturasi fisik di mana individu menjadi mampu secara
fisiologis untuk reproduksi. Perubahan yang terjadi selama pubertas dipengaruhi oleh faktor
neurohormonal yang memodulasi pertumbuhan somatis dan pembentukan organ seksual.
Semua mekanisme yang terjadi selama pubertas merupakan hasil dari aktivasi sumbu (jalur)
hipotalamus-hipofisis-gonad. Aktivasi sumbu ini bertanggung jawab terhadap perubahan-
perubahan biologis, morfologis, dan psikologis selama pubertas. Pada wanita, pubertas
diawali dengan munculnya karakter seks sekunder pada usia sekitar 10,5 tahun. Terkadang
pubertas bisa muncul lebih awal dan bisa juga lebih cepat. Pubertas dikatakan prekoks
(prematur) apabila tanda-tanda seks sekunder muncul pertama kali sebelum usia 8 tahun dan
dikatakan terlambat jika muncul pada saat menginjak usia lebih dari 13 tahun.
Perkembangan karakter seks sekunder pada wanita meliputi pembesaran ovarium, uterus,
vagina, labia, payudara, serta tumbuhnya rambut pubis dan aksila. Di antara semuanya, yang
pertama kali muncul adalah pembesaran payudara (telarche) dan diikuti tumbuhnya rambut
pubis-aksila 6 bulan setelahnya. Sedangkan uterus mencapai ukuran sesuai T4 menurut
Tanner (hampir matur) ketika menstruasi pertama kali (menarche). Beberapa hal penting lain
yang terjadi selama pubertas wanita antara lain adanya pacu tumbuh adolesen (suatu
percepatan pertumbuhan tinggi badan) dan munculnya jerawat (acne vulgaris) pada usia
sekitar 11-14,5 tahun. Menarche sendiri muncul antara usia 12,5-13 tahun. Pada pubertas
prekoks, menarche terjadi pada usia 10 tahun sedangkan pada pubertas terlambat menarche
baru muncul hingga usia 15 tahun. Siklus ovulasi pada wanita terjadi sekitar 9-10 bulan
setelah menarche. Pubertas dapat dikatakan telah lengkap dalam 3-4 tahun setelah onset
pertama, dan pertumbuhan somatik (tinggi badan) masih bisa berlangsung 2 tahun setelahnya
(jadi kira-kira 5-6 tahun setelah onset pertama pubertas).
Alamat Korespondensi:
Demar Berkam 102010400 Kelompok: F1, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana, Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510, Telp:02156942061 ext 1111,
Fax:0215631731, Email: mars_2606@yahoo.com
I. PEMBAHASAN
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun
atau pada awal masa remaja. Menstruasi adalah perdarahan periodic dan siklik dari uterus
disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan suatu tanda awal
adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara (telarche), pertumbuhan rambut daerah
pubis dan aksila (Pubarche), serta distribusi lemak pada daerah pinggul. Meskipun
merupakan proses alamiah yang normal, timbulnya menarche sering membuat panik sehingga
perlu dipersiapkan dengan baik.
1.1 Anamnesis
Anamnesis, biasanya menyangkut beberapa pertanyaan. Contohnya Identitas: nama, umur,
jenis kelamin, dokter yang merujuk, pemberi informasi (misalnya pasien, keluarga,dll), dan
keandalan pemberi informasi. Keluhan utama: pernyataan pasien tentang permasalahan yang
sedang dihadapinya.
Riwayat penyakit sekarang (RPS): jelaskan penyakitnya berdasarkan kualitas, kuantitas, latar
belakang, lokasi anatomi dan penyebarannya, waktu termasuk kapan penyakitnya dirasakan,
faktor-faktor apa yang membuat penyakitnya membaik, memburuk, tetap, apakah keluhan
konstan, intermitten. Informasi harus dalam susunan yang kronologis, termasuk test
diagnostik yang dilakukan sebelum kunjungan pasien. Catat riwayat yang berkaitan termasuk
pengobatan sebelumnya faktor resiko dan hasil pemeriksaan yang negatif. Riwayat keluarga
dan psykososial yang berkaitan dengan keluhan utama. Masalah lain yang signifikan harus
dicantumkan juga dalam riwayat penyakit sekarang dalam bagian atau paragraf yang berbeda.
Contoh, apabila pasien dengan DM tidak terkontrol datang ke IGD disebabkan nyeri dada,
RPS pertama kali mencantumkan informasi yang berkaitan dengan nyeri dadanya kemudian
diikuti dengan riwayat detil diabetes melitusnya. Jika diabetesnya dikontrol dengan diet atau
dengan cara lain yang terkontrol juga, maka riwayat diabetes melitusnya ditempatkan di
riwayat penyakit dahulu (RPD).
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): pengobatan yang dijalani sekarang, termasuk OTC, vitamin
dan obat herbal. Allergi (alergi obat dan yang lainnya yang menyebabkan manifestasi alergi
spesifik), operasi, rawat inap di rumah sakit, transfusi darah termasuk kapan dan berapa
banyak jumlah produk darahnya, trauma dan riwayat penyakit yang dulu.
Namun Anamnesis yang perlu dicari pada kasus ini adalah usia menars, pertumbuhan badan,
adanya stress berat, penyakit berat, penggunaan obat penenang, peningkatan atau penurunan
berat badan yang mencolok, saat pendarahan, lokasi pendarahan,pertama kali/ sudah
pernah,jumlah anggota keluarga dengan penyakit yang sama,penyertaannya
demam,pucat,perut membesar dll.
Pemeriksaan ginekologik yang dilakukan adalah pemeriksaan genitalia interna / eksterna.
Etiologi
Dalam masa kanak-kanak ovaria boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat belum
menunaikan faalnya dengan baik. Baru jika tercapai pubertas (akil balig), maka terjadilah
perubahan-perubahan dalam ovaria yang mengakibatkan pula perubahan-perubahan besar
pada seluruh badan wanita tersebut. Pubertas tercapai pada umur 12-16 tahun dan
dipengaruhi oleh keturunan, bangsa, iklim dan lingkungan. Kejadian yang terpenting dalam
pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali (menarche). Walaupun begitu menarche
merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi pertumbuhan payudara
(Thelarche), kemudian tumbuh rambut kemaluan (Pubarche), disusul dengan tumbuhnya
rambut di ketiak.
Barulah terjadi menarche, dan sesudah itu haid datang secara siklik. Haid (Menstruasi) ialah
pendarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan faalnya.
Dalam pubertas anak tumbuh dengan cepat dan mendapatkan bentuk tubuh yang khas bagi
jenisnya. Dalam pubertas ini wanita masuk dalam masa reproduktif, artinya masa
mendapatkan keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah masa reproduksi,
wanita masuk ke dalam klimakterium. Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan senium. Dalam klimakterium haid berangsur-angsur akan berhenti : mula-
mula haid menjadi sedikit, kemudian terlampaui 1 atau 2 bulan dan akhirnya berhenti sama
sekali. Haid yang terakhir disebut Menopause. Bagian klimakterium sebelum menopause
disebut premenopause dan bagian sesudah menopause disebut postmenopause. Masa
pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas : pada premenopause timbul kelainan
haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif, seperti panas, berkeringat
dan palpitasi, gangguan psykhis berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat
atrofi alat kandungan dan tulang. Setelah klimakterium datang senium dimana terjadi
kemunduran organ tubuh dalam keadaan fisik.
Kelainan
Hipermenore
Hipermenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak, ganti pembalut 5-6 kali per
hari, dan lamanya 6-7 hari. Penyebabnya adalah kelainan pada uterus (mioma, uterus
hipoplasia atau infeksi genitalia interna), kelainan darah, dan gangguan fungsional. Keluhan
pasien berupa haid yang banyak. Pada setiap wanita berusia 35 tahun harus dilakukan
kuretase diagnostik untuk menyingkirkan keganasan.
Hipomenore
Hipomenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti pembalut 1-2 kali per hari,
dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen & progesteron, stenosis
himen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia uteri didiagnosis
dengan histerogram atau histeroskopi.
Metroragia
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid.
Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih
diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik
(polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen.
Menoragia
Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang
cukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.
Amenore
Bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore, diluar amenore fisiologik.
Penyebabnya dapat berupa gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus
(endometrium) dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah adanya
tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen &
progesteron yang negatif, adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit hati, diabetes melitus,
kanker), infertilitas atau stress berat.
Oligomenorea
siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari
Polymenorea
siklus menstruasi < 21 hari, dapat disebabkan gangguan fase luteal
Dismenorhea
nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Dismenorhea primer terjadi
apabila tidak terdapat gangguan fisik yang menjadi penyebab dan hanya terjadi selama siklus-
siklus ovulatorik. Dismenorhea sekunder terjadi karena adanya akibat dari masalah gangguan
fisik.
I.5 Perubahan Masa Pubertas
Pada masa pubertas terjadi perubahan yang menyeluruh baik secara fisik, fisiologis maupun
psikologis, yang disebabkan perubahan hormon estrogen. Pertanda awal masa pubertas
munculnya ciri-ciri sex sekunder yaitu kecepatan pertumbuhan linear (tambah tinggi). Tanda
fisik pertama kali dari pubertas biasanya penonjolan payudara diikuti oleh munculnya rambut
kemaluan atau aksila.
Perubahan fisik
Perubahan fisik yang terjadi selama pubertas pada wanita
Ciri-ciri sex sekunder : Estrogen ovarium juga menghasilkan perubahan pada anak
perempuan yang mengalami pubertas sebagai berikut :
1. Rambut pubis
2. Keratinisasi (kornifikasi) mukosa vagina
3. Pembesaran labia minor dan mayor
4. Pembesaran uterus
5. Peningkatan timbunan lemak di pinggul dan paha
Mengenai perubahan fisik yang terjadi selama pubertas pada wanita, Tanner
menggolongkannya menjadi beberapa tahapan yang ditandai dengan dari T1 (Tanner 1)
sampai T5.
b. Perubahan Psikis
perubahan psikologi yang dialami remaja pada masa pubertas meliputi perkembangan
kepribadian dan social. Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan
cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan
perkembangan sosial berartiperubahan dalam berhubungan dengan orang lain Perkembangan
kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud
dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran
yangpenting dalam hidup. Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan
kelompok teman sebaya dibanding orang tua. Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja
lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler
danbermain dengan teman. Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman
sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku
diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang
memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam
berperilaku banyak dipengaruhi olehtekanan dari kelompok teman sebaya. Kelompok teman
sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang
perilakunya. Conger dan Papalia & Olds mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya
merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan
dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai
bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus,dan sebagainya.
Selain itu ada perubahan psikologis lain yang dialami pada masa pubertas, antar lain :
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenaldengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil
dariperubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi
sosial,peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru
yangberbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang
ditujukanpada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-
anak,mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab
iniakan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang
duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama
masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-
kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan
adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk
dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga
terjadidalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan
individudari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang
dewasa.
3. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi
kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
4. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Disatu
sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab
yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiriuntuk
memikul tanggung jawab tersebut.
5. Perkembangan intelegensi, sehingga remaja menjadi: mampu berpikir abstrak,
senangmengkritik; ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin coba-coba.
c. Perubahan Gizi
Usia menarche sangat bervariasi dan sangat tergantung pada status gizi (Boston University
Medical Center, 2010). Pada umumnya, remaja yang lebih tinggi dan lebih besar cenderung
mencapai menarche di usia muda. Faktor ukuran tubuh termasuk tinggi badan, berat badan,
indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh telah lama dibuktikan berasosiasi kuat
dengan mulainya menarche.
Saat pubertas terjadi pada masa remaja, khususnya bagi seorang gadis, tentu ada
penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan. Untuk memberikan keseimbangan pada
tubuh, kita memerlukan asupan tertentu. Saat pubertas, gizi sangat penting diperlukan karena
perubahan hormonal dalam tubuh seseorang. Makanan bernutrisi penting yang diperlukan
selama masa pubertas, yaitu :
Kalsium
Kalsium pada anak gadis akan berkurang selama masa pubertas, karena itu asupan kalsium
sangat dianjurkan untuk dikonsumsi agar di kemudian hari tidak ada masalah osteoporosis
dini. Kalsium didapat dari susu rendah lemak, keju rendah lemak, sayuran hijau maupun
yogurt.
Zat Besi
Zat besi diperlukan untuk menggantikan darah yang hilang selama menstruasi sehingga
makanan-makanan seperti gandum, kacang, daging tanpa lemak, dan ikan perlu dikonsumsi.
Namun, hindari makanan kalori tinggi selama pubertas karena ada kecenderungan menambah
berat badan karena meningkatnya kadar hormon.
Protein
Selama pubertas pada anak perempuan, protein membangun otot dan jaringan tubuh lainnya.
Pada masa pubertas, aktivitas yang dilakukan begitu banyak sehingga protein dari tahu,
tempe, telur, ikan, daging, dan unggas sangat diperlukan.
Kecukupan protein per kg BB relatif lbh rendah dibanding masa sebelumnya: 7-8 % tot
energi atau 45-72 g per hari
Dilihat secara total kebutuhan protein meningkat, krn:
- Peningkatan massa tubuh tak berlemak
- Kebutuhan eritrosit dan myoglobin
- Perubahan hormonal
Lemak
Lemak yang dimaksud adalah lemak sehat dengan jumlah yang benar. Lemak tak jenuh ini
bisa didapat secara alami. Selain itu, juga bisa didapat dari ikan salmon, kacang-kacangan,
dan minyak zaitun.
Berat yang seimbang
Hormon saat pubertas membuat lemak dialihkan pada daerah seperti payudara, pinggul, dan
paha. Hal ini menyebabkan para gadis remaja berpikir dirinya gemuk sehingga banyak di
antara mereka yang menjalankan diet ketat. Padahal, hal itu bisa membuat tubuh jadi tidak
sehat. Selama pubertas, kebutuhan nutrisi tinggi tapi jangan terlalu banyak mengkonsumsi
kalori.
Masa-masa pubertas dimana seseorang mengalami perubahan pada tubuh sehingga
mempengaruhi emosi dan jiwa juga adalah masa penting dan harus diperhatikan. Makanan-
makanan ini membantu kita selama masa pubertas dan masa-masa selanjutnya.
1. 6 Penatalaksanaan
Farmakoterapi
Suplemen Fe
Kebutuhan Fe pada perempuan lebih dari laki-laki, sehingga untuk haid perempuan
memerlukan zat besi yang lebih. Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin
(Hb).Pemberian suplemen Fe (besi) dalam hal ini bertujuan untuk mengganti zat besi yang
ada di dalam tubuh, yang banyak hilang pada saat menstruasi, sehingga anak tersebut tidak
mengalami anemia. Anemia gizi besi merupakan masalah kesehatan berupa kurangnya
kandungan Hemoglobin (di bawah 12 gr%) di dalam darah. Anemia gizi besi disebabkan
karena intake makanan zat kaya besi yang tidak mencukupi, juga terjadi kehilangan darah
yang berlebihan selama menstruasi. Upaya untuk meningkatkan intake zat besi adalah
melalui perubahan pola makan dan pemberian suplement tablet besi. Hal ini seharusnya
dilakukan remaja putri setelah menstruasi karena kebutuhan zat besi pada saat menstruasi
juga meningkat.8
Multivitamin
Vitamin yang diberikan adalah vitamin A dan vitamin B 12 karena perempuan dengan
kehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A, dan juga vitamin K
yang dibutuhkanuntuk pembekuan darah. Vitamin C juga penting untuk sintesis kolagen, dan
meningkatkan absorbs besi.8
Non farmakoterapi
Edukasi
Pasien perlu di berikan informasi mengenai makanan sehat (rendah lemak), istirahat yang
cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi.Perlu juga dijelaskan kepada pasien
supaya untuk jangan mudah stress. Dapat juga disarankan kepada pasien untuk mengganti
pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan bra yang nyaman dipakai dan tidak ketat.
Sehingga tidak mengganggu aktivitas yang dilakukan oleh pasien
I.6 Komplikasi
Pre Menstrual Tension (Ketegangan Pra Haid)
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi
berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang
menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun. Gejala klinik dari pre
menstrual tension adalah gangguan emosional; gelisah, susah tidur; perut kembung, mual
muntah; payudara tegang dan sakit; terkadang merasa tertekan.
Mastodinia atau Mastalgia
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid. Sebab-sebab Disebabkan oleh dominasi
hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia didaerah
payudara.
2.8 Prognosis
Diketahui bahwa prognosis dari kasus menarche tersebut adalah baik. Dan menandakan anak
tersebut sudah mulai dalam masa produktif.
Daftar Pustaka