A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Pelaksanaan Inisiasi
No Menyusu Dini (IMD) pada f %
Ibu Bersalin
1 Melakukan 19 59,4
2 Tidak melakukan 13 40,6
Jumlah 32 100
62
63
No Pengetahuan Bidan f %
1 Baik 25 78,1
2 Kurang 7 21,9
Jumlah 32 100
negatif.
64
2. Analisis Bivariat
P
Pelaksanaan IMD Total
value
Pengetahuan
Tidak
Melaksanakan
Melaksanakan
N % N % N %
Baik 18 72 7 28 25 100
0,010
Kurang 1 14,3 6 85,7 7 100
Total 19 59,4 13 40,6 32 100
melaksanakan IMD.
persyaratan yang tidak memenuhi syarat yakni ada 2 sel yang nilai
Fisher's Exact Test pada α = 0,05 didapatkan nilai p=0,010, hal ini
Tahun 2015
P
Pelaksanaan IMD Total
value
Sikap
Tidak
Melaksanakan
Melaksanakan
N % N % N %
Positif 14 87,5 2 12,5 16 100
0,004
Negatif 5 31,2 11 68,8 16 100
Total 19 59,4 13 40,6 32 100
didapatkan nilai p=0,004, hal ini berarti ada hubungan antara sikap
B. Pembahasan
tidak melakukan pelaksanaan IMD pada ibu bersalin yaitu sebesar 40,6%.
dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu adanya kendala yang dialami ibu
sehingga pelaksanaan IMD tidak berhasil seperti ibu merasa khawatir dan
tidak nyaman dengan diletakkan bayi diatas dadanya, ibu terlalu gemuk
bahwa bidan yang tidak melaksanakan IMD sebesar 30,6% dan juga sejalan
pun akan menjadi peran penting dalam memastikan bahwa kontak kulit ke
kulit ibu dan bayi dapat dilakukan terutama pada satu jam pertama paska
Eksklusif yang dapat menurunkan angka kematian pada bayi. Disamping itu
67
dengan IMD banyak manfaat yang akan didapat baik bagi ibu maupun bagi
bayi. Bagi ibu diantaranya adalah dapat merangsang produksi oksitosin dan
sayang ibu dan bayi. Sementara bagi bayi diantaranya bayi mendapatkan
infeksi.
pelaksanaan IMD pada bayi baru lahir diantaranya faktor petugas kesehatan
ditentukan oleh kondisi bayi, kondisi ibu dan ruang atau tempat bersalin.
ASI eksklusif serta dapat menurunkan angka kematian. Bagi bidan yang
IMD sudah cukup baik, namun pengetahuan bidan perlu ditingkatkan sesuai
bahwa bidan yang berpengetahuan kurang sebesar 29,6% dan juga sejalan
hasil tahu ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
mendengar dan melihat. Selain itu melalui proses pengalaman dan proses
tindakan seseorang yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
diri sendiri atau orang lain, pengetahuan merupakan domain yang sangat
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang sesuatu hal maka dapat
sebesar 50%. Sikap yang negatif dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan
positif.
menyatakan bahwa bian yang bersikap negatif terhadap IMD sebesar 34,9%
tersebut.
adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu obyek.
Serta dapat diformulasikan sebagai derajat afektif positif atau afektif negatif
terhadap suatu obyek psikologi serta terbentuk dari adanya interaksi sosial
pelaksanaan IMD merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong bidan
71
Tahun 2015
IMD dengan baik pula. Juga sejalan dengan hasil penelitian Mardiah
pengetahuan dengan pelaksanaan IMD oleh bidan dan bidan yang memiliki
pengetahuan baik.
camar II RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2009 bahwa rata variabel
tindakan seseorang yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
serta kesibukan ibu bekerja dan singkatnya cuti melahirkan. Sehingga peran
IMD.
sikap bidan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Ibu
ini pun menunjukkan bahwa sikap bidan sejalan dengan pelaksanaan IMD
hal tersebut sikap bidan sangat penting untuk diperhatikan karena sikap
bidan yang baik atau mendukung terhadap IMD merupakan salah satu faktor
Aceh Besar tahun 2008. Juga sejalan dengan hasil penelitian Kusumawati
dengan baik.
sendiri. Petugas kesehatan dalam hal ini bidan dapat menjadi faktor
ibu bersalin, maka bidan perlu mengikuti kegiatan pelatihan dan pendidikan
BAB VI
A. Simpulan
bidan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada ibu bersalin di
Tahun 2015 tidak melakukan pelaksanaan IMD pada ibu bersalin yaitu
sebesar 40,6%.
76
77
B. Saran
2. Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti
peneliti lain agar menindak lanjuti hasil penelitian ini seperti adanya faktor