74
75
dalamnya, semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam suatu sampel maka semakin
banyak molekul yang akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu sehingga
nilai absorbansi semakin besar atau dengan kata lain nilai absorbansi akan berbanding
lurus dengan konsentrasi zat yang terkandung didalam suatu sampel (Gusnedi, 2013).
Absorbansi dari radiasi diukur dan bergantung pada panjang gelombang radiasi serta
gugus fungsi dari masing-masing senyawa yang menyerapnya (Rubiyanto, 2017).
Cara kerja spektrofotometri yaitu Sumber radiasi elektromagnetik dalam
spektrofotometer akan melewati sampel yang berada pada kuvet. Metode yang digunakan
merupakan metode in-vitro dimana sampel harus dimasukkan kedalam tempat sampel
(kuvet). Dalam beberapa kasus analisis in-vitro tidak bisa dilakukan karena harus
dilakukan analisis secara langsung dan ada beberapa sampel akan berubah ketika
dimasukkan kuvet. Apabila tidak bisa dilakukan analisis secara in-vitro maka harus
dilakukan secara in-situ, yang berarti alat yang digunakan dimasukkan ke dalam larutan
yang dianalisis, seperti dalam pengamatan pembuatan nano partikel (Kurniawan, 2013).
Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah berdasarkan absorpsi
cahaya pada panjang gelombang tertentu melelui suatu larutan yang mengandung
kontaminan yang akan ditentukan konsentrasinya (Lestari, 2009).
Bagian optis
Pengganda
Bagian listrik
Piranti
baca
- Monokromator
Digunakan untuk memperoleh sumber, sinar yang monokromatis. Alatnya dapat
berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah.
- Sel Absorpsi
Pada pengukuran didaerah tampak kuvet kaca atau kuvet kacacorex dapat digunakan,
tetapi untuk pengukuran pada daerah UV harus menggunakan sel karena gelas tidak
tembus cahaya pada daerah ini.
- Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respons terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang (Khopkar, 2014).
Jenis-jenis spektrofotometri
- Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopi memakai
sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-
780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer (Utami, 2014).
- Spektrofotometri sinar tampak yaitu merupakan bagian kecil dari seluruh radiasi
elektromagnetik. Spektrum cahaya Tampak terdiri dari komponen-komponen merah,
jingga, kuning, hijau, biru dan ungu, dimana masing-masing warna mempunyai
panjang gelombang yang berbeda.
P0 P
log f (c)b dan log 0 f (b)c ………………………...(7.6)
P P
Kedua hukum itu harus berlaku serempak pada seberang titik, jadi
f (c)b f (b)c ………….. (7.7)
Lambert (1796), Beer (1852) dan Bouger menunjukkan hubungan antara
transmittan dengan intensitas cahaya sebagai berikut:
It
T 10 -abc ……………………………….(7.1)
Io
It
Log (T) Log abc ……………………………………………(7.2)
Io
Keterangan:
T = Transmittansi
It = Intensitas sinar yang diteruskan
Io = Intensitas sinar datang
a = tetapan absorptivitas
b = jarak tempuh optik
c = konsentrasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi spektrofotometri
a. Faktor fisika yaitu keadaan alatnya misalnya :
- sumber cahaya yang dipakai
- lebar celah
- kepekaan rekorder
b. Faktor kimia yaitu perbedaan pH larutan, konsentrasi, suhu dn terjadinya reaksi kimia
dalam larutan, misalnya :
- oksidasi
- disosiasi
- polimerisasi dan
- pembentukan kompleks.
Aplikasi spketrofotometri dalam oseanologi
Kegunaan Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak dalam analisis kimia
adalah untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan spektrum serapan Ultra-
violet dan Sinar Tampak, dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya gugus
fungsional tertentu dalam senyawa organik. Alat ini dapat juga dipergunakan untuk
80
menentukan jumlah kecil senyawa berkadar rendah yang dapat mengabsorpsi dalam
media non absorben. Salah satu cara yang sudah umum dan luas dipakai utuk mengetahui
banyaknya biomassa fitoplankton di laut adalah menentukan kadar klorofil fitoplankton
dengan metode spektrofotometri. Metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar
Tampak telah banyak diterapkan untuk penetapan senyawa-senyawa organik yang
umumnya dipergunakan untuk penentuan senyawa dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam analisis Spektrofotometri ultraviolet dan sinar tampak harus diperhatikan
hal-hal sebagai berikut, karena berhubungan dengan warna:
- Kestabilan warna
Sedapat mungkin warna yang dihasilkan stabil untuk beberapa lama. Reaksi warna
yang spesifik. Sebaiknya dipakai reaksi warna yang spesifik untuk unsur tertentu,
sehingga adanya unsur-unsur lain tidak mengganggu dan pemisahan tidak perlu
dilakukan.
- Sifat zat warna
Kalau zat warna yang terbentuk berada dalam keadaan tertutup dan segera diperiksa
karena penguapan akan menyebabkan pemekatan larutan.
- Sensitif
Sensitif yaitu dengan perubahan konsentrasi yang kecil, akan menyebabkan
pemekatan larutan.
- Larutan homogen
Larutan yang homogen akan mengabsorpsi cahaya di setiap bagian sama (Triyati,
1985).
7.3 Tinjauhan Bahan
A. Aquadest
- rumus molekul : H2O
- berat molekul : 18,02 g/mol
- bentuk fisik : cair
- densitas :1
- pH : netral (7)
- titik leleh : 0 oC
- titik didih : 100 °C
- warna : tidak berwarna
81
B. Kalium Permanganat
- rumus molekul : KMnO4
- berat molekul : 158,03 g/mol
- densitas : 2,7
- bentuk fisik : padat
- warna : ungu
- pH : 7,0-8,5
- titik didih : 100 oC (212 oF)
- titik leleh : > 240 °C
7.4. Alat dan bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Beakerglass - Aquadest (H2O)
- bola hisap - kalium permanganat (KMnO4)
- kaca arloji
- labu ukur
- Pipet tetes
- Pipet volume
- spatula
- spektrofotometer
7.5. Prosedur percobaan
A. Pembuatan larutan baku atau induk KMnO4 0,01 M
- Menimbang padatan KMnO4 sebanyak 0,158 gram
- Melarutkan dengan aquades dalam labu ukur 100 mL
B. Pembuatan larutan standar KMnO4
- Memipet larutan baku sebanyak 2,5 mL, 5 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL
- Masukan masing-masing kedalam labu ukur 25 mL
- Menambahkan aquades hingga tanda batas kemudian mengocok hinggga
homogen
C. Menentukan panjang gelombang maksimum (λ)
- Memasukan larutan blanko kedalam spektrofotometer
- Mengenolkan pembacaan adsorbansi
- Memasukan salah satu larutan standar KMnO4 dalam spektrofotometer
82
- Membaca nilai absorbasi dari panjang gelombang (400, 420, 440, 460, 480, 500,
520, dan 540 mm)
- Membuat kurva panjang gelombang maksimum
- Menentukan panjang gelombang maksimum.
D. Penentuan konsentrasi sampel
- Memasukan larutan blanko kedalam spektrofotometer dan diatur panjang
gelombang maksimum (λ)
- Mengenolkan pembacaan adsorbansi
- Memasukan larutan standar KMnO4 yang memenuhi hukum Lambert Berr dari
konsentrasi terkecil hingga terbesar kedalam spektrofotometer
- Membaca adsorbansi sampel pada panjang gelombang maksimum
- Membuat kurva kalibrasi larutan.
7.6. Data Pengamatan
Tabel 7.6.1 Data penentuan panjang gelombang (λ) maksimum dengan
menggunakan spektrofotometer
λ (nm) %T A (y)
400 61 0.21
420 71.5 0.14
440 52.5 0.27
460 20.2 0.69
480 5 1,30
500 2.8 1,55
520 2,3 1.63
540 2 1,69
0,008 22 0,65
7.7. Grafik
2
1.8 y = 0.0133x - 5.2925
R² = 0.9147
1.6
1.4
Absorbansi
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
400 420 440 460 480 500 520 540
Panjang gelombang (λ)
0.7
y = 74.512x + 0.043
0.6 R² = 0.9934
0.5
Absorbansi
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008
Konsentrasi (x)
Grafik 7.2. Hubungan antara absorbansi dengan transmitan
7.8. Pembahasan
- Dari hasil percobaan diperoleh panjang gelombang maksimum 420 nm dengan
harga %T yaitu 71,5 dan absorbansinya 0,14. Hal tersebut berdasarkan teori
panjang gelombang maksimum dimana panjang gelombang maksimum
berbanding terbalik dengan absorbansi.
84
- Penentuan kurva kalibrasi dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi maka
akan semakin besar absorbansinya dilihat dari konsentrasi terkecil yaitu 0,001
dengan nilai absorban terkecil 0,14 dan konsentrasi 0,008 dengan nilai
absorbansi terbesar 0,65. Hal ini sesuai teori karena konsentrasi dan absorbansi
berbanding lurus.
- KmNO4 digunakan karena merupakan suatu garam dan bersifat oksidator kuat
yang dapat mengoksidasi gugus dari zat warna. Aquadest sebagai pelarut untuk
mengencerkan ekstrak menyebabkan rendahnya bahan bioaktif.
7.9. Kesimpulan
- Panjang gelombang maksimum adalah 420 dengan %T yaitu 71,5 dan nilai
absorbansinya 0,14
- Pada konsentrasi 0,001 didapat nilai absorban sebesar 0,14, pada konsentrasi
0,002 didapat nilai absorban sebesar 0,18, pada konsentrasi 0,004 didapat nilai
absorban sebesar 0,32, pada konsentrasi 0,006 didapat nilai absorban sebesar
0,49, dan pada konsentrasi 0,008 didapat nilai absorban sebesar 0,65.