Anda di halaman 1dari 7

Aplikasi Graf Berarah dan Berbobot serta Pohon Keputusan

Dalam Algoritma GPS Sederhana


1)
James Filipus - 13507087
1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if17087@students.if.itb.ac.id

Abstract – Makalah ini membahas aplikasi graf 2. GPS


berarah dan berbobot dalam menggambarkan jalan-
jalan dari suatu tempat ke tempat lain pada GPS GPS yang merupakan singkatan dari Global
sehingga mudah untuk dibaca dan diambil jalan Positioning System atau biasa dikenal sebagai sistem
terefektif dengan menggunakan pohon keputusan pada navigasi. GPS adalah sebuah sistem yang
algoritma GPS sederhana. menggunakan fasilitas satelit dalam barbagai bidang
kehidupan. Umumnya GPS yang kita kenal digunakan
Kata Kunci: graf berarah dan berbobot, GPS, sebagai sistem navigasi, tetapi sebenarnya tidak hanya
pohonkeputusan, algoritma sederhana, jalan itu. GPS dasarnya digunakan untuk keperluan militer
terefektif. dan pertahanan, lalu kemudian berkembang untuk
keperluan navigasi baik untuk di darat maupun di laut
1. PENDAHULUAN dan juga d udara pada pesawat-pesawat udara (sebagai
contoh Boeing 737 sudah ada yang menggunakan
Makalah ini ditujukkan untuk memenuhi syarat GPS untuk navigasi, memntukan posisi pesawat
kelulusan mata kuliah Struktur Diskrit (IF2093) berada dan berapa jauh jaraknya dari tempat tujuan
Semester I Tahun 2008/2009. Pada jaman sekarang ini atau tempat mendarat terdekat). GPS dikembangkan
teknologi satelit sudah semakin maju dan banyak oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai nama NAVSTAR GPS. Untuk mengenal GPS lebih
contoh yakni GPS (Global Positioning System) atau lanjut maka kegunaannya dalam berbagai bidang akan
biasa dikenal sebagai sistem navigasi. Untuk lebih dibahas secara umum.
memahami cara kerja GPS dan tidak hanya sekedar
menggunakannya saja maka dilakukan pendekatan 2.1. Militer
terhadap algoritma dan logika yang digunakan untuk GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti
mengoperasikan sebuah GPS. Pendekatan dengan menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan
menggunakan graf berarah dan berbobot dan juga berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui
pohon keputusan merupakan pendekatan yang paling mana teman mana lawan untuk menghindari salah
tepat dan sesuai dengan system ini. Gambar jalan- target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
jalan yang diterima dari satelit diubah menjadi sebuah
graf berarah berbobot dan digunakan pohon keputusan 2.2. Navigasi
untuk menentukan jalan mana yang harus diambil GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi
(jalan yang paling efektif). Berikut dalam makalah ini seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah
akan dibahas terlebih dahulu satu per satu pengertian dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi,
dan definisi sebenarnya dari GPS, graf dan juga pohon dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan
keputusan lalu aplikasinya dalam kehidupan nyata. untuk memandu pengendara, sehingga pengendara
Hal ini penting untuk dibahas dan diketahui karena bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih
sekarang ini jalan-jalan yang terutama terletak di untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
daerah perkotaan seringkali macet, ada perbaikan dan
sebagainya. Contohnya yaitu jalan di Kota Bandung 2.3. Sistem informasi geografis
sekarang ini banyak yang sedang diperbaiki sehingga Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS
menyebabkan macet dan akan menghambat kegiatan sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta,
penduduk. Dengan teknologi GPS maka kita akan seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
dapat menggunakan jalan alternatif tanpa harus referensi pengukuran.
mengalami macet terlebih dahulu. Maka pemahaman
terhadap cara kerja dan logika pada algoritma GPS 2.4. Sistem pelacakan kendaraan
sederhana sangatlah diperlukan agar kita tidak hanya Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan,
dikendalikan oleh mesin dan teknologi (menjadi dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola
“budak teknologi”) tetapi kita dapat mengendalikan armada bisa mengetahui ada dimana saja
dan mengembangkan teknologi agar jadi lebih kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2.3. Pemantau gempa 3. GRAF
GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm Seperti yang sudah dipelajari pada mata kuliah
dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna Struktur Diskrit, graf dapat digunakan untuk
untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik merepresentasikan berbagai hal. Graf terbagi menjadi
pergerakan vulkanik ataupun tektonik. beberapa bagian yaitu graf berarah dan tak berarah.
Dalam bahasan kali ini yang akan digunakan untuk
Pada makalah ini kita kan lebih fokus pada GPS merepresentasikan jalan dan tempat-tempat acuannya
sebagai sistem navigasi. Perangkat navigasi GPS adalah graf berarah.
adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi
koordinat bumi secara tepat yang dapat secara 3.1. Graf Berarah
langsung menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS Sebuah graf terarah atau digraf G terdiri dari suatu
modern menggunakan peta sehingga merupakan himpunan V dari verteks-verteks (atau simpul-simpul)
perangkat modern dalam navigasi di darat, kapal di dan suatu himpunan E dari rusuk-rusuk (atau busur-
laut, sungai dan danau serta pesawat udara. Perangkat busur) sedemikian rupa sehingga setiap rusuk e ∈ E
ini biasa dipasang pada kendaraan atau telepon seluler menghubungkan pasangan verteks terurut.
untuk menunjukkan posisi kendaraan atau telepon
seluler tersebut berada sehingga tidak akan tersesat
adan dapat menunjukkan jalan terdekat menuju tempat
v1 e2 v2 e1 v3
tujuan. Sistem navigasi kendaraan adalah perangkat
navigasi berkendaraan modern yang digunakan untuk e3 e5
memandu perjalanan dari suatu tempat ke suatu tujuan e6
tertentu, dengan menggunakan perangkat peta digital
dan informasi posisi dengan menggunakan satelit
v4 e4 v5
GPS. Untuk penentu posisi di lapangan, saat ini
dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
GPS (Global Positioning System) receiver, yang Gambar 2 : Contoh graf berarah.
kemudian diolah untuk mendapatkan posisi koordinat
Graf berarah dianggap yang paling tepat untuk
buminya. Dengan menggunakan peta digital yang
merepresentasikan masalah ini karena jalan-jalan di
yang didownload ke perangkat sistem navigasi
bumi memiliki arah dan tidak semua jalan “dua arah”
kendaraan, sehingga dapat mengetahui posisi saat ini
ada juga jalan “satu arah”. Oleh karena itu dengan graf
di peta dan arah lintasan yang akan dilalui dari
berarah masalah tersebut dapat terselesaikan.
koordinat awal menuju tempat tujuan dengan
Sehingga jalan tercepat menuju ke tempat tujuan dapat
koordinat tertentu pada peta.
ditemukan tanpa perlu khawatir akan jalan “satu
arah”.

Tetapi masih ada masalah selanjutnya yaitu kepadatan


jalan-jalan di perkotaan yang sering menimbulkan
kemacetan terutama di saat liburan seperti libur Natal
dan tahun baru 2008 di Kota Bandung sangat padat
akan kendaraan dari luar kota dan juga dari dalam
kota. Selain itu banyaknya jalan-jalan yang rusak
akibat cuaca yang tidak menentu sehingga banyak
perbaikan jalan yang menyebabkan jalan ditutup atau
macet total. Sebagai contoh adalah jalan yang hancur
Gambar 1 : Hasil gambar yang diterima perangkat navigasi akibat ledakan pipa PDAM di Jalan L.L.R.E.
GPS dari satelit. Martadinata, Bandung menyebabkan jalan tidak bias
dilalui kendaraan sehingga menimbulakan kemacetan
Gambar jalan dan tempat-tempat yang menjadi titik dan perlu dicari jalan alternatif. Masalah ini dapat
acuan pada peta ini kemudian diubah menjadi graf diselesaikan dengan merepresentasikan gambar jalan
berarah dan berbobot agar dapat diamati dan yang diterima oleh perangkat navigasi GPS dari satelit
kemudian diolah datanya agar dapat memberikan arah dengan graf berbobot.
yang tepat dan efektif untuk dapat sampai ke tempat
tujuan. Kita akan membahas fungsi GPS pada 3.2. Graf Berbobot
kendaraan bermotor sebagai penunjuk jalan atau pada Sebuah graf dengan bilangan-bilangan pada rusuk-
telepon seluler. Berikut akan dibahas cara rusuknya disebut graf berbobot (weighted graph).
merepresentasikan jalan yang dapat dilalui kendaraan Dalam sebuah graf berbobot, panjang lintasan adalah
bermotor dan pengambilan keputusan dalam jumlah bobot rusuk-rusuk dalam lintasan. Dalam
pemilihan jalan tercepat dan terefektif. bahasan ini bobot setiap lintasan tidak hanya
merepresentasikan panjang lintasan saja, tetapi juga
merepresentasikan tingkat kepadatan/ kemacetan • Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak
jalan/lintasan. Jadi akumulasi dari panjang jalan dari diperlukan, karena ketika menggunakan metode
suatu titik/tempat acuan di jalan yang nyata ke titik pohon keputusan maka sample diuji hanya
berikutnya dan tingkat kepadatan pada jalan tersebut berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
merupakan bobot untuk setiap lintasan. • Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node
yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan
8 suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam
node yang sama. Kefleksibelan metode pohon
b keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan
a c yang dihasilkan jika dibandingkan ketika
6
2 menggunakan metode penghitungan satu tahap yang
4 lebih konvensional.
3 5 9 • Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan
12 kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang
d 4 penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik
e itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter
Gambar 3 : Contoh graf berbobot tak berarah. tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon
keputusan dapat menghindari munculnya
Semakin besar bobot suatu lintasan maka akan permasalahan ini dengan menggunakan criteria
menghabiskan waktu yang semakin lama untuk yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node
melalui lintasan itu. Jadi bobot pada graf berbanding internal tanpa banyak mengurangi kualitas
lurus dengan waktu tempuh dan efektifitas jalan untuk keputusan yang dihasilkan.
dilalui.
Kekurangan metode pohon keputusan, yaitu:
Untuk merepresentasikan gambar jalan yang diterima • Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan
dari satelit pada perangkat navigasi GPS maka kedua criteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak.
bentuk graf yang sudah dibahas di atas perlu digabung Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya
sehingga membentuk graf berbobot dan berarah. waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori
Dengan graf berbobot dan berarah maka kedua yang diperlukan.
masalah utama untuk merepresentasikan lintasan atau • Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat
jalan dapat diatasi, yaitu masalah jarak/panjang dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
lintasan dan tingkat kepadatan jalan. Sekarang masih • Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang
ada satu masalah yang sangat penting untuk dicari optimal. Hasil kualitas keputusan yang didapatkan
solusinya yaitu mengambil keputusan jalan mana yang dari metode pohon keputusan sangat tergantung
akan dipilih. Hal tersebut akan dilakukan pendekatan pada bagaimana pohon tersebut didesain.
dengan menggunakan pohon keputusan.

4. POHON KEPUTUSAN

Secara umum pohon keputusan digunakan untuk


memodelkan persoalan yang terdiri dari serangkaian
keputusan yang mengarah ke solusi. Tiap simpul pada
pohon keputusan menyatakan keputusan, setiap daun
menyatakan solusi dan seitap cabang menyatakan
keputusan yang diambil. Pohon keputusan adalah
salah satu metode klasifikasi yang paling populer
karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia.
Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan
struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari
pohon keputusan adalah mengubah data menjadi
pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan.
Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan Gambar 4 : Contoh pohon keputusan
adalah kemampuannya untuk mem-break down proses
pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih Gambar di atas adalah contoh pohon keputusan
simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih apakah akan pergi bermain atau tidak dengan cuaca
menginterpretasikan solusi dari permasalahan. sebagai faktor penentu. Contoh pohon keputusan di
Kelebihan dari metode pohon keputusan adalah: atas sangat sesuai untuk menantukan jalan yang akan
• Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya dipilih dengan panjang lintasan dan tingkat kepadatan
kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi jalan (bobot lintasan) sebagai faktor penentu. Contoh
lebih simpel dan spesifik. di atas juga menggambarkan tata cara yang serupa
dalam pengambilan keputusan jalan mana / solusi
mana yang terbaik dan akan diinformasikan pada Tabel 1. Jalur data sistem navigasi GPS
pengguna sistem navigasi GPS.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, tetapi No. Media Keterangan
metode pengambilan keputusan dengan pohon 1 GPS Sistem navigasi GPS pada
keputusan ini merupakan pendekatan yang paling telepon seluler atau kendaraan
simpel, sederhana dan sesuai untuk menentukan jalan mengirimkan sinyal pada
mana yang paling cepat, dekat dan efektif yang akan satelit.
dipilih pada sistem navigasi GPS. Metode pohon 2 Satelit Sinyal dari perangkat navigasi
keputusan ini melengkapi data yang telah diubah GPS diterima oleh satelit dan
menjadi bentuk graf berarah dan berbobot lalu akan satelit segera mengolahnya
memberikan solusi jalan/ lintasan terbaik pada sistem untuk menunjukkan posisi awal
navigasi GPS. perangkat tersebut dan posisi
Ketika menemui cabang jalan atau simpul pada graf tempat tujuan yang sudah
berarah dan berbobot yang telah dibentuk, kita tidak ditentukan serta memberikan
dapat langsung memilih jalan / lintasan dengan bobot koordinat tepat perangkat GPS
terkecil begitu saja karena jalan/lintasan dari suatu yang mengirim sinyal dengan
titik asal ke titik tempat tujuan belum tentu hanya tepat lalu mengirimkan sinyal
terdiri dari sebuah lintasan saja, sehingga lintasan kembali pada perangkat
tercepat dan terefektif tidak dapat ditentukan jika tersebut.
hanya memilih jalan dengan bobot terkecil setiap kali 3 GPS Sinyal dari satelit kembali
menemui cabang jalan atau simpul pada graf yang diterima oleh GPS dan
telah terbentuk dari data yang diterima dari satelit menunjukkan lokasi perangkat
pada sistem navigasi GPS. Dengan meenggunakan GPS berada dan tempat tujuan
pohon keputusan maka kita dapat menentukan jalan serta menampilkannya pada
mana yang terbaik, lintasan yang pada awalnya peta. Setelah menantukan
memiliki bobot yang tinggi mungkin saja pada pilihan lokasi dan koordinat pada peta
jalan / cabang berikutanya adapat menghantarkan kita lalu perangkat GPS kembali
pada tujuan dengan lebih cepat karena jalan mengirim sinyal.
selanjutnya memiliki bobot yang kecil. Sedangkan 4 Menara Menara pemacar terdekat akan
jalan / lintasan yang bobot awalnya kecil mungkin saja pemancar menangkap sinyal yang
lintasan-lintasan berikutnya berbobot besar dan akan dikirimkan oleh perangkat GPS
semakin menghambat jalan ke titik tujuan. Untuk itu lalu mengirimkannya ke Pusat
diperlukan pohon keputusan dan algoritma pohon Informasi untuk kemudian
secara rekusif untuk setiap cabang pohon agar dapat diolah.
memperoleh solusi terbaik dengan cara yang efisien. 5 Pusat Data posisi dan koordinat
Setiap cabang jalan pada graf atau pada kehidupan Informasi tempat awal serta tempat tujuan
nyata merupakan simpul atau node pada keputusan diterima dan data tersebut
dimana pada pohon akan dilakukan perbandingan kemudian diolah untuk
bobot pada masing-masing cabang jalan / lintasan dan memperoleh solusi yang
begitselanjutanya untuk setiap cabang jalan yang terbaik. Setelah jalan terbaik
ditemui, kita akan dihadapkan pada pilihan yang harus diperoleh data jalur dan lintasan
diambil pada pohon keputusan sampai diperoleh jalan yang akan dilalui dikirim
yang terbaiak lalu diinformasikan pada pengguna kembali pada perangkat GPS.
sistem navigasi GPS cabang jalan mana atau arah 6 GPS Solusi diterima dan
mana yang harus dipilih. diinformasikan pada pengguna.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk memahami cara kerja dan aplikasi graf


berbobot berarah dan pohon keputusan yang telah
dibahas sebelumnya pada sistem navigasi GPS, maka
terlebih dahulu akan dibahas cara kerja dan jalur data
yang dilalui mulai dari GPS, satelit sampai
memberikan arah dan solusi bagi pengguna sistem
navigasi GPS. Serta proses penentuan jalur atau solusi
terbaik dalam menentukan jalan yang dipilih di Pusat
Informasi dengan menggunakan algoritma sederhana
dan metode graf dan pohon yang sudah dibahas.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut akan lebih mudah
bagi kita untuk memahami aplikasi dari metode ini. Gambar 5: Ilustrasi jalur data pada sistem navigasi GPS
Pokok bahasan kita terletak pada bagian saat data atau harus ditempuh untuk sampai ke titik acuan
informasi sampai ke Pusat Informasi dan mulai diolah. berikutnya atau untuk tiba di tempat tujuan.
Dan yang menjadi masalah adalah bagaimana cara
mengolah data tersebut dengan cepat, tepat dan efisien
Manusia Teknologi
untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi pengguna
sistem navigasi GPS. Masalah tersebut dapat diatasi
dengan sebuah program yang dibentuk menggunakan GPS
pendekatan metode graf berbobot berarah dan pohon
keputusan. Input pada program ini adalah koordinat
awal posisi perangkat GPS dan koordinat tujuan serta
lintasan / jalan-jalan yang terdapat pada peta dari Algoritma
koordinat awal menuju koordinat akhir yang sudah
diproses dan diubah menjadi graf berbobot berarah Pohon
dengan bobot sebagai hambatan, panjang lintasan dan Graf Keputusan
kepadatan jalan seperti yang sudah dibahas pada
upabab Graf. Data berupa graf tersebut kemudian
diterima dan dianggap sebagai input pada program Gambar 6 : Faktor-faktor yang mempengaruhi system
yang akan ditelusuri satu per satu di setiap simpul. navigasi GPS
Dengan menggunakan metode pohon keputusan maka
setiap cabang jalan ditelusuri dan dipilih mana yang Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa sistem navigasi
memeiliki total bobot terkecil sampai ke tempat tujuan GPS dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu teknologi
maka itulah solusi dan pilihan jalan terbaik. Dalam daimana satelit dan pemancaran sinyal manjadi
program ini pasti ada sebuah algoritma yang membuat mungkin. Lalu seperti yang sudah kita bahas tadi
program ini berfungsi dan dapat menghasilkan sebuah algoritma yang menyusun sitem navigasi tersebut juga
solusi. Sekarang kita akan melakukan pendekatan berpengaruh sangat besar dan ilmu pengetahuan yang
terhadap algoritma sistem navigasi GPS dengan mendukungnya yaitu metode graf dan pohon
metode yang sudah kita bahas sebalumnya yaitu keputusan. Dan yang peling penting adalah manusia
pohon keputusan. Akar dari pohon tersebut yang menemukan, membuat, mengembangkan dan
menyatakan pilihan pada simpul awal graf, dan anak- seharusnya mengendalikan semua itu.
anak dari akar tersebut merupakan keputusan yang Dengan bahsan tentang aplikasi pada sistem navigasi
diambil. Lalu daun dari pohon keputusan tersebut GPS dan metode-matode penyususn algoritmanya
adalah solusi-solusi untuk masalah yang dihadapi, maka masalah dapat terselesaikan dan solusi tercapai.
dalam hal ini yaitu penentuan rute/ jalur terbaik Pendekatan dengan menggunakan graf berbobot
menuju tempat tujuan. Setiap simpul pada pohon berarah dan pohon keputusan merupakan salah satu
keputusan menyatakan perhentian pada setiap titik cara untuk merepresentasikan persoalan GPS ini dan
acuan pada graf dan kita kembali dihadapkan pada algoritma untuk memperoleh solusi terbaiknya.
pilihan akan jalan mana yang akan dipilih lalu anak- Meskipun dari segi kompleksitas algoritma cara
naka dari simpul tersebut menyatakan pilihan yang pendekatan ini kurang efektif, yaitu memiliki orde
diambil dan kembali dihadapkan pada pilihan akan T(N) = O(nh) dimana n adalah jumlaha maksimum
cabang jalan berikutnya, begiru seterusnya proses cabang dari sutu simpul dan h adalah maksimum
algoritma akan berlanjut sampai tiba di tempat tujuan. kedalaman/ tinggi pohon keputusan yang terbentuk.
Oleh karena terjadi pengulangan proses yang sama Orde eksponensial untuk kompleksitas algoritma
pada setiap simpul maka algoritma yang tersebut adalah kasus waktu terburuk dimana semua
menggunakan rekursif mungkin dapat menjadi solusi simpul mempunyai cabang maksimal n dan semua
yang baik. Dengan basis tertentu dan pengulangan solusi tercapai pada kedalamn maksimal dari pohon.
(loop) maka setiap kemungkinan pilihan jalan pada Jadi cara pendekatan dengan pohon keputusan ini
graf dari tempat awal ke tempat tujuan dapat ditelusuri mungkin bukan yang paling efektif karena
sehingga diperoleh bobot untuk setiap lintasan. Solusi algoritmanya yang kompleks tetapi cara pendekatan
dari setiap lintasan kemudian akan diambil sebagai ini mudah dipahami. Dan cara ini juga cukup
input untuk algoritma berikutnya yang akan mencari sistematis dengan penelusuran pada setiap jalur
lintasan dengan bobot terkecil sehingga masalah dapat sahingga bobot untuk masing-masing jalur yang ada
teratasi dengan solusi terbaik. Lalu data tersebut akan untuk mencapai tempat tujuan dapat diketahui pada
dikirimkan kembali pada perangkat GPS dan setiap daun. Jadi sebagai sarana atau metode untuk
mengubah solusi tersebut menjadi jalur / lintasan pada menjelaskan persoalan dalam mencari jalur terbaik
peta dari posisi awal menuju tempat tujuan. Perangkat metode ini adalah jalan paling baik dan efektif karena
GPS kemudian akan mengubah data lintasan yang setiap jalan yang ditelusuri diperoleh bobot akhirnya
sudah diterimanya menjadi komando untuk sehingga ada perbandingan yang jelas antara setiap
menginformasikan pada pengguna saat yang tepat kemungkinan jalur yang diambil.
untuk berbelok, lurus, berputar dan sebagainya serta Berikut akan diberikan contoh soal sederhana dan
memberikan informasi berapa jauh lagi jarak yang pembahasannya.
5 titik E lalu ke titik D melelui sisi yang berbobot 2. Jika
A C kita telusuri jalurnya satu per satu maka kita akan
8 menamui cabang jalan pertama yaitu dari A ke B atau
dari A ke E. Apa bila kita hanya memilih saja secara
7 2 1 langsung tentu jalur dari A ke B yang akan dipilih
E
karena bobotnya lebih kecil, padahal pada sisi
6 selanjutnya yaitu dari B ke D mempunyai bobot yang
sangat besar dan jalur yang dipilih menjadi tidak
15 D efektif jika dibandingkan dengan kita memilih jalur
B
dari A ke E terlebih dahulu. Meskipun memiliki bobot
yang lebih besar pada percabangan pertama tetapi
Gambar 7 : Graf contoh persoalan representasi untuk GPS pada sisi selanjutnya jalur dari A ke E memiliki
akumulasi bobot yang lebih kecil dari pada jalur A-B-
Graf di atas adalah contoh data masukkan dalam D. Selanjutnya yang jadi masalah adalah menentukan
bentuk graf yang masuk ke dalam Pusat Informasi cabang mana yang akan dipilih pada simpul E, karena
untuk kemudian diproses. Kita ingin mencari jalan kedua cabang langsung menuju ke D maka dapat
tercepat dari posisi awal kita yaitu titik A sampai tiba langsung dipilih cabang dengan bobot terkecil yaitu
ke titik D. Dari graf di atas maka pohon keputusan cabang dengan bobot 2. Tetapi kita tidak dapat begitu
yang dibentuk untuk mennetukan jalur terbaik adalah saja menentukan jalur dengan mudah seperti kasus
sebagai berikut. pada simpul E ini. Untuk memperoleh jalur terbaik
dari titik A ke titi D maka dalam penelusuran pohon
keputusan perlu digunakan metode rekursif. Pada akar
A
dan setiap simpul dalam fungsi atau prosedur untuk
mencari jalur terbaik dipanggil kembali. Maka pada
7 8 satiap simpul pemanggilan prosedur atau fungsi
tersebut dilakukan sebanyak n kali, dimana n adalah
jumlah cabang pada masing-masing simpul. Begitu
B E terus proses berlanjut dengan cara rekursif sampai
pada daun atau tempat tujuan sehingga diperoleh
15 6 2 bobot untuk masing-masing daun. Dengan suatu
algoritma sederhana kita tentu dapat memilih solusi
terbaik jika bobot untuk masing- masing solusi telah
BD ED1 ED2 diperoleh. Hanya dengan mencari bobot minimum
maka akan diperoleh solusi tebaik atau jalur tercepat
dari titik awal sampai ke titik tujuan.
Gambar 8 : Contoh pohon keputusan untuk menyelesaikan
persoalan GPS
6. KESIMPULAN
Dapat di lihat pada gambar di atas adalah pohon Metode graf dan pohon keputusan dapat menjadi suatu
dibentuk hasil transformasi graf input, titik awal dan kunci menuju solusi dari suatu permasalahan apabila
titik akhir. Jadi di sini menjadi lebih jelas bahwa kita dapat memanfaatkannya dengan cermat dan pada
setiap cabang pada simpul adalah semua cabang jalan tempat yang tepat.
/ jalur yang terdapat pada simpul / titik tersebut tanpa Graf berarah dan berbobot serta pohon keputusan
mengikut sertakan cabang jalur kedatangan. Pada merupakan salah satu bahasan dalam mata kuliah
pohon di atas seharusnya ada simpul C karena dari Struktur Diskrit. Algoritma sederhana dalam
titik A pada graf juga terdapat cabang yang mengambil keputusan serta solusi akhir dan metode
menghubungkan titik A dengan titik C, tetapi cabang pengulangan dengan rekursif juga merupaka salah satu
tersebut tidak dimasukkan pada pohon karena arahnya. bahasan dalam mata kuliah Struktur Diskrit serta
Jadi cabang atau sisi pada graf yang berlawanan arah Algoritma dan Struktur Data. Hal ini menunjukkan
tidak dimasukkan ke dalam simpul pohon agar bahwa dalam membuat sistem navigasi GPS yang
mempermudah pemrosesan kemudian. berfungsi sempurna perlu perpaduan yang harmonis
Sekarang kita akan mulai membahas cara penentuan dan tepat antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu
solusi jalur terbaik dengan menggunakan pohon yang lain.
keputusan tersebut. Bila ditinjau bobot tiap simpul Peran manusia sebagai penemu, pengendali dan yang
maka bobot simpul B adalah 7 dan bobot simpul E dapat mengembangkan teknologi dan algoritma
adalah 8, sedangkana bobot simpul A adalah 0 karena penyusun sistem navigasi GPS ini sebaiknya paham
belum ada jalur yang diambil. Bobot akhir pada daun dan mengerti bagaimana cara kerja sistem yang
BD adalah 22, pada daun ED1 14 dan pada daun ED2 dibuatnya. Tidak hanya sebagai pengguna yang
10. Bobot pada daun adalah akumulasi dari bobot dikendalikan oleh teknologi yang dibuatnya, tetapi
semua lintasan dari akar sampai ke daun tersebut. manusia cerdas yang dapat memnfaatkan sarana dan
Maka jelas bahwa jalur tercepat adalah dari titik A ke
teknologi yang dibuatnya secara maksimal dan DAFTAR REFERENSI
bertanggung jawab.
Jadi, suatu masalah dapat terpecahkan apabila suatu [1] Rinaldi Munir, “Struktur Diskrit”, Institut
ilmu dan ilmu-ilmu yang lain saling melengkapi untuk Teknologi Bandung, Bandung, 2003.
membuat suatu solusi. Suatu bidang ilmu tidak dapat [2] Inggriani Liem, “Draft Diktat Struktur Data”,
berdiri sendiri tanpa bantuan bidang ilmu yang lain Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2008.
dalam aplikasinya di kehidupan nyata untuk berfungsi [3] R. Johnsonbaugh, “Matematika Diskrit Jilid 2“,
secara sempurna. Oleh karena itu diperlukan Prenhallindo, 1998.
kerjasama antar bidang ilmu tersebut dan hal tersebut [4] http://en.wikipedia.org/wiki/Global_Positionin
tidak mungkin terwujud tanpa peran manusia di g_System ( akses 29 December 2008 pk. 20.24)
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai