Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM
TATA RUANG LABORATORIUM IPA

Dibimbing Oleh:

Drs. Dermawan Afandy, M.Pd

Vita Ria Mustikasari S.Pd, M.Pd

Oleh Kelompok 2:

1. Aisa Safana (150351605779)


2. Dian Novita H. (150351600332)
3. Herdianna Indawati (150351605508)
4. M. Riky Hidayatullah (
5. Puput Yuliyana (150351600676)
6. Sarah Salsabillah (150351600388)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FEBRUARI 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan
nikmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Laboratorium ini.
Pembuatan makalah ini bertujuan memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Manajemen Laboratorium pada Semester IV. Makalah ini berjudul “Tata Ruang
Laboratorium IPA”.

Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari


beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan. Kami sebagai
penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau
tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh
karena itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami
mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Malang, 1 Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Maksud Dan Tujuan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Tata Ruang Laboratorium IPA....................................................................3


2.2 Contoh-contoh Desain Tata Ruang Laboratorium IPA...............................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................14

3.1 Kesimpulan.................................................................................................14

3.2 Saran...........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih
untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari,
mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang
telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah
laboratorium. Laboratorium merupakan salah satu infrastruktur di sekolah
dan Perguruan Tinggi yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan
perkuliahan, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam
(fisika, biologi, dan kimia) di sekolah dan dalam bidang sains di Perguruan
Tinggi. Dengan adanya laboratorium kita bisa melakukan pembuktian
antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Banyak
fungsi dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan laboratorium.
Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola
secara baik untuk kelancaran proses belajar.

Berbagai cara dilakukan oleh guru ataupun pihak sekolah untuk


selalu meningkatkan serta mendukung proses belajar siswa dan
mahasisiwa yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang
menentukan kualitas pendidikan atau proses belajar, salah satunya yang
terkait dengan pusat sumber belajar, media belajar dan tempat belajar yang
layak. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa mata pelajaran di
sekolah dan kampus seperti IPA, IPS, Bahasa, dan Seni tidak lepas dari
suatu kegiatan praktikum yang dapat dilakukan di luar maupun di dalam
ruangan. Suatu kegiatan praktikum khususnya untuk para pembelajar IPA
sangat membutuhkan suatu ruang laboratorium sebagai wadah kegiatan
eksperimen. Dalam hal ini, panulis akan memaparkan tentang tata ruang
laboratorium khususnya IPA serta standar minimum sarana prasarana dan
alat-alat laboratorium.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana standar tata ruang laboratorium IPA?
2. Bagaimana contoh desain tata ruang laboratorium IPA?

1.3 Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui standar tata ruang laboratorium IPA.
2. Dapat mengetahui contoh desain tata ruang laboratorium IPA.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.3 Tata Ruang Laboratorium IPA


a. Letak Laboratorium
Letak Laboratorium, tidak mudah diseragamkan untuk semua
sekolah yang mempunyai laboratorium. Hal ini disebabkan tiap sekolah
yang akan membangun laboratoium sudah terikat oleh bentuk dan
keadaan yang telah dimiliki sebelumnya. Sehingga tidak ada dua
sekolahpun yang memiliki keadaan lingkungan dan keperluan yang sama.
Namun demikian, bila keadaan masih mungkin, dalam menentukan letak
laboratroium perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Letak terhadap lingkungan, selama masih mungkin meletakkan
laboratorium dengan arah “utara-selatan” sangat dianjurkan. Letak
yang demikian erat hubungannya dengan banyaknya sinar matahari
yang masuk dan bersangkut paut dengan pemasangan jendela atau
jumlah jendela yang diperlukan.
2. Letak dari masing-masing laboratorium (science block). Kalau
sebuah sekolah memiliki beberapa buah laboratorium, sangat
bermanfaat bila laboratorium-laboratroium IPA (Biologi, Fisika,
Kimia, dan IPBA) letaknnya saling berdekatan atau ada dalam suatu
daerah. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat mengurangi
perpindahan baik bagi guru maupun peralatan yang diperlukan.
b. Luas ruangan laboratorium, sangat ditentukan oleh macam ruangan yang
diperlukan.
1. Ruangan untuk kegiatan belajar mengajar, di mana perlengkapan
laboratorium termausk meja, kursi, lemari dan rak ada didalamnya,
sedikit-dikitnya 2,5 m2 untuk tiap siswa. Jadi untuk laboratorium
untuk kapasitas 40 siswa diperlukan luas lantai 2,5 x 40 m2= 100 m2.
Ruangan itu dapat berbentuk persegi panjang, misalnya 8 x 13m2
atau 9 x 11m2. Bentuk ruangan panjang ini mempunyai kelemahan
pada jarak antara guru dan siswa yang dibelakang menjadi jauh.

3
Untuk mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu
berbentuk bujur sangkar.
2. Ruangan untuk persiapan, di mana guru dan laboran dapat
melakukan persiapan sebelumnya, agar kegiatan belajar berjalan
baik. Untuk laboratorium yang mempunyai luas lantai 100 m2,
sebaiknya memiliki ruang persiapan sekurang-kurangnya 20 m2.
3. Ruangan untuk gudang, untuk menyimpan alat-alat, peralatan dan
bahan-bahan yang belum digunakan. Untuk gudang diperlukan
ukuran minimal 5 x 4 m2, agar dapat menyimpan lemari untuk zat-
zat kimia.
4. Ruangan gelap, untuk mengerjakan pemrosesan foto atau untuk
percobaan-percobaan lain yang harus bebas cahaya.
5. Rumah kaca, jika masih terdapat daerah yang lowong, fasilitas
rumah kaca dapat ditambahkan untuk membantu proses pratek yang
melibatkan tanaman dan matahari.
6. Ruangan harus memiliki pintu, jendela dan lantai. Pintu laboratorium
harus lebar agar mudah memasukan perabot dan pintu juga harus ada
dua yaitu pintu masuk dan pintu darurat, pintu ini digunakan untuk
jalan lain apabila terjadi kecelakaan misalnya kebakaran dan
kecelakaan kerja. Jendela dan ventilasi harus dapat membuka keluar
(jika ruangan tanpa AC) agar tidak mengganggu kegiatan di dalam
laboratorium. Lantai laboratorium harus rata dan tidak licin agar
tidak mudah terbakar.

c. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan ketika menata ruang


laboratorium.

1. Tidak terletak searah dengan arah mata angin

Hal ini sangat penting diperhatikan karena arah mata angin atau arah
kemana angin bertiup akan mempengaruhi aktivitas di ruang
laboratorium. Angin dapat membawa debu, membawa asap dari luar
ruangan laboratorium, atau membawa aroma yang tidak sedap
bahkan bahaya dari zat-zat yang beracun.

4
2. Jarak terhadap sumber air

Keberadaan sumber air akan sangat membant kelancaran kegiatan di


laboratorium. Dengan demikian, para pengguna laboratorium tidak
akan merasa kesulitan jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan air
atau ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan air.

3. Saluran pembuangan

Maksudnya adalah penataan laboratorium harus memperhatikan


apakah saluran pembuangan, baik yang berasal dari ruang/gedung
laboratorium maupun dari luar. Saluran pembuangan adalah saluran
untuk membuang sisa-sisa dari bahan-bahan yang sudah diolah dan
diproses, seperti sisa-sisa sampah, sisa pembakaran mesin (asap),
limbah pabrik, dan lain sebagainya.

4. Jarak dengan gedung lain

Pertimbangan jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi dari


gedung lain karena dapat mengganggu aktivitas disana.

5. Mudah dikontrol

Ruang laboratorium yang baik adalah ruang yang mudah dikontrol,


baik oleh manajer laboratorium, pengawas, maupun yang lain. Agar
mudah dikontrol, ruang laboratorium sebaiknya dibangun dekat
dengan ruang manajer.

6. Luas ruangan per personel

Ruang laboratorium perlu didesign sesuai dengan daya tampungnya


yang diinginkan. Karena setiap individu yang melakukan kegiatan
dilaboratorium harus merasa leluasa dan bisa bebas bergerak.

7. Terdapat ventilasi (jendela) yang bisa terbuka lebar dan mengarah


keluar

Ventilasi berperan penting untuk menghilangkan rasa gerah/penat


bagi para pengguna laboratorium saat tengah beraktivitas di
dalamnya dan sebagai penetralisir suara di dalam ruangan.

5
8. Lantai rata dan tidak licin

Lantai laboratorium harus rata dan tidak licin agar tidak mengganggu
aktivitas di dalam laboratorium.

d. Untuk membuat suatu laboratirum sekolah yang nyaman dan aman maka
pemerintah mengeluarkan sebuah standar minimum untuk membangun
sebuah laboratorium sekolah. Standar ini sudah diatur dalam peraturan
Mentri Pendidikan Nasional no. 24 tahun 2007 tanggal 28 Juni
2007. Beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu lembaga pendidikan
untuk membangun sebuah Laboratorium sekolah diantaranya :

Persyaratan umum lokasi laboratorium

1. Laboratorium tidak boleh dibangun di arah mata angin, hal


dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas
sisa reaksi kimia yang kurang sedap tidak terbawa angin ke
ruangan lain
2. Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi
pencemaran sumber air yang berada disekitar tempat itu.
3. Laboratorium harus mempunyaai saluran pembuangan tersendiri
agar terhindari terjadinya pencemaran sumber air dan
tanah penduduk di sekitarnya.
4. Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain,
supaya dapat memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya
yang memadai. Jarak minimum disyaratkan sama dengan tinggi
bangunan yang terdekat atau 3 Meter.
5. Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol dalam
komplek sekolah, hal ini erat hubungannya dengan masalah
keamanan terhadap pencurian, kebakaran dan lain-lain.

6
2.2 Contoh-contoh Desain Tata Ruang Laboratorium IPA.
Berikut merupakan contoh tata letak desain denah laboratorium IPA yang
strategis :

Keterangan Gambar:
A = Ruangan Administrasi dan Persiapan Alat dan Bahan
A1 = Meja Kepala Laboratorium
A2 = Lemari Buku
B = Ruangan Penyimpanan Alat dan Bahan
B1 = Meja Tempat Komputer
B2 = lemari Tempat Penyimpanan Alat dan Bahan
C = Ruangan Pelaksanaan Praktikum
D = Meja Tempat Tas / Buku Siswa
E = Lemari Peyimpanan Baju Praktikum
F = Meja Tempat Westafel
G = Shower
H = Meja Guru/Instruktur
I = Papan Tulis
J = Lemari Asam
1 = Pintu Masuk
2 = Pintu Keluar
3 = Pintu Darurat
4 = Pintu Ruangan Administrasi
5 = Pintu Ruangan Penyimpanan Alat an Bahan
= kursi

= Westafel/Pencucian Alat

= Meja Siswa

7
Desain denah laboratorium 1

Keuntungan:

1. Meja pentagonal membutuhkan 32% lebih sedikit ruangan untuk membuat


laboratorium yang fungsional. Guru dapat dengan mudah mengawasi
aktivitas siswa dengan berjalan berkeliling.
2. Bentuk meja pentagonal menyediakan ruang kerja yang lebih optimal, (96
derajat di pada titik terlebar) untuk mendukung semua jenis peralatan dan
kegiatan.
3. Siswa duduk di bangku selama jam pelajaran. Ketika aktivitas lab dimulai,
bangku dapat didorong di bawah meja lab.
4. Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan di setiap
meja.
5. Lorong yang cukup lebar untuk lalu lintas pejalan kaki mengalir bebas dan
memungkinkan akses cepat ke peralatan keselamatan.

8
Desain denah laboratorium 2
Keuntungan:

1. Jelas membatasi daerah laboratorium dari daerah kelas.


2. Siswa mudah diawasi di daerah laboratorium. Guru hanya perlu berdiri di
tengah-tengah laboratorium dan berputar 360 ° untuk melihat semua
aktivitas siswa. Guru berdiri di tengah ruangan dapat dengan mudah
mengamati dan mengawasi kegiatan mahasiswa.
3. Hanya 1/3 dari semua siswa yang berhadapan punggung satu sama lain
sehingga kecelakaan karena bertabrakan dapat dikurangi.
4. Tidak ada "kemacetan"untuk arus lalu lintas yang sangat baik dan akses
cepat ke peralatan keselamatan. Banyak ruang penyimpanan sepanjang
sekeliling ruangan dan di setiap workstation.

9
Desain denah laboratorium 3

Keuntungan:

1. Desain kamar yang sangat baik untuk semua disiplin ilmu.


2. Pusat duduk memungkinkan untuk arus lalu lintas yang sangat baik
3. Guru berdiri di tengah ruangan dapat dengan mudah mengamati dan
mengawasi kegiatan siswa.
4. Lemari asam terletak jauh dari daerah lalu lintas sibuk, tapi masih mudah
dilihat oleh siswa. Penyimpanan yang cukup dapat ditingkatkan dengan
penambahan lemari gantung.

10
Desain denah laboratorium 4

Keuntungan:

1. Meja pentagonal menyediakan ruang kerja yang baik, (96 derajat pada
titik terlebar) untuk mendukung semua jenis peralatan dan kegiatan.
2. Memberikan garis pandang yang sangat baik ke depan ruangan untuk
demonstrasi praktek.
3. Letak meja membuat siswa menghadap ke satu arah, membuat
pengawasan dan demonstrasi lebih mudah bagi guru.
4. Siswa duduk di bangku selama jam pelajaran. Ketika aktivitas lab dimulai,
bangku didorong di bawah meja lab.
5. Lorong yang cukup lebar untuk lalu lintas pejalan kaki mengalir bebas dan
memungkinkan akses cepat ke peralatan keselamatan.
6. Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan di setiap
meja.
7. Lemari asam terletak jauh dari daerah lalu lintas yang ramai.

11
Desain denah laboratorium 5a

Desain denah laboratorium 5b

Keuntungan:

1. Meja yang dapat digeser. Kemampuan untuk mengkonfigurasi ulang


tempat duduk dan meja membuat desain yang fleksibel ini pilihan yang
cocok untuk sebagian besar program sains sekolah menengah.
2. Bentuk kelas menawarkan lorong yang lebar sehingga memungkinkan
siswa dan guru untuk bergerak dalam ruang dengan mudah.

12
3. Model laboratorium memungkinkan guru untuk mengamati dan
mengawasi kegiatan mahasiswa dari tengah ruangan.
4. Ruang penyimpanan yang cukup di sekitar ruangan dapat ditingkatkan
dengan penambahan lemari gantung.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Laboratorium merupakan salah satu infrastruktur di sekolah
dan Perguruan Tinggi yang mendukung kegiatan belajar
mengajar dan perkuliahan, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu
pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) di sekolah dan
dalam bidang sains di Perguruan Tinggi
2. Agar laboratorium dapat mendukung kegiatan belajar,maka
suatu laboratorium harus memenuhi kriteria tata ruang
laboratorium yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional no. 24 tahun 2007
3.2. Saran
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah
berikutnya. Dan semoga makalah ini berguna untuk kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Decaprio, Richard. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta:


Diva Pressfile.upi.edu/…/Pengelolaan_Laboratorium.pdf

Hamdani, Anti Damayanti. 2008. Manajemen & Teknik Laboratorium.


Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kallijaga.

Kartika, Ika. 2010. Handout Mata Kuliah Manajemen Laboratorium IPA/Fisika.

Anti Damayanti Hamdani,Manajemen & Teknik Laboratorium,


(Yogyakarta:Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga,2008 ), hlm.1.

15

Anda mungkin juga menyukai