nilai product moment. Hasil ujicoba dan analisa mengkombinasikan pilihan jawaban siswa dengan
soal didapatkan 18 soal dalam 7 subkonsep yang alasannya, sehingga jawaban pada pilihan pertama
digunakan sebagai instrumen penentuan menjadi bentuk uraian yang disertai dengan
miskonsepsi dengan alasan terbuka. Butir soal jawaban alasan terbuka atau dapat dikatakan serupa
beserta subkonsep dapat dilihat pada Tabel 1. dengan jawaban pada soal uraian. kombinasi
jawaban tersebut selanjutnya dikategorikan dalam
Adapun teknik analisis jawaban dari tes
lima derajat pemahaman (Calik & Ayas, 2005).
pilihan ganda beralasan yang digunakan yaitu
Pengelompokkan derajat pemahaman siswa yang
mengacu pada teknik yang dilakukan Muammer
dimaksud terdapat pada Tabel 2.
Calik dan Alipasa Ayas. Tekniknya yaitu dengan
Tabel 1. Subkonsep Soal Tes Diagnostik
Nomor
SubKonsep Indikator Soal
Soal
1. Perbedaan sel eukariotik
1 Menunjukkan ciri sel prokariot pada gambar
dan prokariotik
3 Menyimpulkan fungsi endospora pada bakteri
4 Menyebutkan zat utama penyusun dinding sel bakteri
2. Ciri dan fungsi bagian-
Membandingkan ukuran sel bakteri dengan sel/bagian sel makhluk hidup
bagian sel Prokariotik 2
lainnya
Membandingkan organel sel yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis pada
5
sel prokariotik dan eukariotik
3. Habitat, Populasi, dan jenis
koloni Organisme 6 Menyebutkan bahwa tubuh manusia adalah salah satu habitat dari bakteri
Prokariotik
4. Perkembangbiakan dan
pertumbuhan Organisme 18 Menjelaskan pengaruh antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri gram positif
Prokariotik
7 Menjelaskan cara memperoleh makanan pada bakteri
5. Pengelompokkan organisme Mengkategorikan jenis bakteri berdasarkan koloni yang tumbuh pada media
Prokariotik berdasarkan 9
cair.
kebutuhan oksigen, jenis 10 Menyimpulkan kebutuhan bakteri akan oksigen berdasarkan pada gambar
gram, dan cara
mendapatkan energi 8 Membedakan jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigennya
11 Membedakan ciri mendasar antara bakteri dan ganggang hijau biru
Menyebutkan perbedaan dasar antara kelompok Archaebacteria dengan
12
6. Ciri dan karakteristik Eubacteria
Archaebacteria Menyebutkan perbedaan sel antara kelompok Archaebacteria dengan
13
Eubacteria
Menunjukkan usaha manusia yang dilakukan untuk menghindari peran negatif
17
bakteri
7. Peranan positif dan negatif 14 Menjelaskan peranan positif bakteri bagi tubuh manusia
organisme prokariotik
15 Menyimpulkan peran bakteri bagi ekosistem
16 Menunjukkan peranan negatif bakteri pada kesehatan manusia
Paham Konsep PK Jawaban menunjukkan komponen yang sesuai dengan konsep secara lengkap
Jawaban menunjukkan satu atau beberapa komponen yang sesuai dengan konsep,
Paham Sebagian Konsep PS
tetapi belum lengkap
Paham Sebagian konsep disertai Jawaban menunjukkan adanya pemahaman pada suatu konsep tetapi disertai
PSM
Miskonsepsi dengan pernyataan yang mengandung kesalahpahaman.
Mengulangi pertanyaan; jawaban tidak relevan atau jawaban tidak tuntas; atau tidak
Tidak Paham Konsep TPK
dijawab
yang tidak memahami konsep dasar tentang sel yang melakukan fotosintesis (autotrof)
khususnya mengenai keberadaan membran baik melangsungkan prosesnya pada organel khusus
membran inti maupun membran sel, dapat menemui yang mirip dengan kloroplas yang bernama lembar
kesalahan saat mempelajari struktur sel yang tilakoid, bukan pada kloroplas (Widiyati, 2009).
khusus seperti pada sel bakteri. Apabila telah
Tabel 5. Alasan Siswa sebagai Pernyataan yang
memiliki pengetahuan prasarat, maka pada saat
Miskonsepsi pada Subkonsep Kedua
mempelajari konsep-konsep yang lebih rumit, No Jumlah
sistem memori tinggal menyambungkan pada Jawaban Siswa
Soal Siswa
struktur kognitif yang telah ada di dalam otak Endospora bukan salah satu dari cara-
(Tarwoko, 2005). cara perkembangbiakan bakteri.
1
Endospora yaitu pembentukan sintesis
Subkonsep Ciri dan Fungsi bagian-bagian Sel pada dinding sel.
Prokariot Endospora bukan salah satu cara
perkembangbiakan pada bakteri, karena
3 7
Subkonsep kedua merupakan konsep lanjutan endospora ialah alat untuk melindungi
dari subkonsep pertama, yakni mengenai “Ciri dan bakteri dari cuaca ekstrim.
fungsi bagian-bagian sel prokariot”. Persentase Endospora bukan merupakan salah satu
cara perkembangbiakan pada bakteri
siswa yang miskonsepsi pada subkonsep ini sebesar karena endospora tempat berkembang 1
15% yang didominasi oleh miskonsepsi sebagian. biak dengan cara fragmentasi, membelah
Subkonsep ini diwakili oleh butir soal nomor 2, 3, diri, dan tunas.
4, dan 5. Keempat butir soal, persentase tinggi Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
sitoplasma, karna sitoplasma 1
terdapat pada butir 3 dan 5 (Tabel 3). mengandung klorofil.
Pada butir soal nomor 3, jumlah siswa yang Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
pernyataannya termasuk Paham Sebagian dengan kloroplas, karena kloroplas bakteri
3
Miskonsepsi (PSM) lebih banyak dibandingkan mengandung klorofil untuk proses
dengan yang Miskonsepsi utuh (M). Siswa yang fotosintesis.
Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
jawabannya termasuk PSM tersebut telah sitoplasma, karna sitoplasma tempat
mengetahui bahwa endospora bukan alat reaksi kimia dan metabolisme sel, karena
perkembangbiakan bakteri. Namun siswa bakteri tidak punya klorofil untuk 1
menganggap bahwa endospora merupakan bagian berfotosintesis sedangkan dinding sel
dari bakteri yang dapat melindungi tubuhnya saat 7 hanya sebagai tempat pelindung dan
pembentuk tubuh bakteri.
cuaca ekstrim (Tabel 5). Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
Secara teori, endospora adalah struktur dinding sel, karena cahaya hanya dapat 1
pertahanan didalam sel bakteri yang dibentuk saat sampai di dinding sel.
kondisi tidak menguntungkan (Pujiyanto, 2012). Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
Penggunaan kata melindungi dalam menjelaskan kloroplas, yang didalamnya terdapat
2
DNA dan RNA bakteri yang membantu
fungsi endospora menyiratkan adanya untuk membuat makanan.
kesalahpahaman siswa. Kata melindungi bisa jadi Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
diartikan siswa sebagai fungsi pertahanan sitoplasma, karna sitoplasma tempat 1
endospora dari luar. Jika hal ini benar, organel sel/ metabolisme sel.
kemungkinan siswa telah mengalami miskonsepsi Proses fotosintesis bakteri terjadi pada
dinding sel, karena bakteri menempel 3
yang disebabkan karena intuisi siswa yang salah pada dinding sel.
terhadap konsep endospora. Pemikiran intuitif
dapat berasal dari pengalaman akan benda atau Subkonsep Habitat Organisme Prokariotik
kejadian yang dialami, sehingga saat berhadapan Subkonsep ketiga hanya diwakili oleh butir
dengan konsep pelajaran pemikiran ini akan soal 6. Butir ini berisi indikator mengenai tubuh
terbawa (Suparno, 2005). Setelah ditelusuri melalui manusia sebagai salah satu habitat bagi bakteri.
wawancara, siswa dengan konsepsi tersebut Persentase dari kategori miskonsepsi siswa pada
memang beranggapan bahwa endospora adalah alat butir ini yaitu 26%. Pernyataan miskonsepsi di butir
pelindung luar yang melapisi bakteri dari kondisi ini menunjukkan siswa telah memahami bahwa
tidak menguntungkan contohnya suhu ekstrim. terdapat bakteri yang dapat tumbuh dalam tubuh
Butir soal 5 merupakan indikator pada manusia. Tetapi, alasan yang diberikan masih
subkonsep 2 mengenai “Organel tempat terjadinya mengandung miskonsepsi. Pernyataan
fotosintesis pada sel bakteri”. Temuan miskonsepsi miskonsepsinya yaitu sebagian besar menyatakan
dari indikator ini yaitu “Siswa menganggap bahwa bahwa “Bakteri dapat tumbuh dan hidup saat
proses fotosintesis bakteri terjadi pada kloroplas”. berada di dalam sel, jika keluar sel, maka bakteri
Berdasarkan buku pembelajaran Biologi bakteri tidak dapat tumbuh melainkan akan mengkristal”.
(Tabel 6).
Tabel 7. Alasan Siswa sebagai Pernyataan yang Miskonsepsi pada Subkonsep Kelima
Soal Jumlah
Jawaban Siswa
Nomor siswa
Bakteri heterotrof tidak mendapatkan makanan dari bahan organik dengan menguraikan sisa tubuh
4
organisme lain, karena bakteri heterotrof adalah bakteri yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Bakteri autotrof tidak mendapatkan energi dari cahaya untuk melakukan fotosintesis karena autotrof tidak
2
membutuhkan bantuan untuk membuat makanannya sendiri.
Bakteri autotrof tidak dapat membuat bahan organik sendiri karena autotrof itu dapat membuat makanannya
1
sendiri, yaitu parasit, patogen, dan saprofit.
7
Bakteri autotrof tidak dapat membuat bahan organik sendiri karena bakteri hanya dapat memperoleh
1
makanan dari fotosintesis dan sisa tubuh organisme lain.
Bakteri heterotrof tidak mendapatkan makanan dari bahan organik dengan menguraikan sisa tubuh
1
organisme lain, karena bakteri kebanyakan hidup pada sel inang. Dengan parasit atau merugikan sel inang.
Bakteri autotrof tidak mendapatkan energi dari cahaya untuk melakukan fotosintesis karena energi dari 1
cahaya hanya dilakukan untuk cara memperoleh oksigen.
Anaerob obligat ada pada tabung A. Anaerob obligat adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Jadi, koloni
9
bakteri tersebut berkumpul dekat dengan oksigen/ daerah yang di atas.
Anaerob obligat ada pada tabung C dan D, karena menunjukkan bahwa terdapat banyak oksigen dan tidak 1
adanya oksigen. Dan bakteri Anaerob obligat dapat hidup dengan/ tidak dengan oksigen.
Anaerob obligat ada pada tabung A. Koloni bakteri anaerob obligat hanya bisa hidup di permukaan air
9 1
dengan banyak O2 dan CO2.
Anaerob obligat ada pada tabung C dan D, karena bakteri anaerob obligat hanya bisa hidup melalui oksigen. 2
Anaerob obligat ada pada tabung A. Anaerob obligat adalah bakteri yang hanya bisa hidup jika tanpa adanya
oksigen. Ketika didalam tabung tersebut terisi oksigen maka bakteri-bakteri tersebut akan mati. Masa jenis 1
bakteri lebih kecil dari masa jenis air, itulah yang menyebabkan bakteri terapung.
Bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru tidak. Bakteri bersimbiosis karena hidupnya berparasit. 2
Bakteri tidak memiliki membran inti, ganggang biru memiliki membran inti. Karena ciri bakteri adalah sel
1
prokariotik yang tidak memiliki membran inti.
Bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru tidak. Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan
3
13 (bersimbiosis) ganggang biru tidak bersimbiosis.
Bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru tidak. Karena bakteri membutuhkan simbiosis/hubungan antar
1
makhluk untuk membuat makanan sedangkan ganggang fotosintesis.
Bakteri dapat melakukan pembelahan sel, ganggang biru tidak. Karena sudah jelas sangat berbeda, bakteri =
1
hewan, ganggang = tumbuhan.
Tabel 8. Alasan Siswa sebagai Pernyataan yang Miskonsepsi pada Subkonsep Keenam
Soal Jumlah
Jawaban Siswa
Nomor Siswa
Archaebacteria dapat hidup dalam kondisi ekstrim dan dapat bertahan dalam 600-800, dan hidup di lava. Dan
sedangkan Eubacteria hidupnya tidak sesuai dengan ekstrim dan biasanya hidup di lumpur dan rawa, dan 1
kadang Eubacteria hidup tidak bergantungan pada oksigen.
Archaebacteria dapat hidup dalam kondisi ekstrim, sedangkan Eubacteria hidupnya hanya di lingkungan
sesuai. Archaebacteria dapat hidup di tempat yg ekstrim, eubacteria tidak dapat hidup di tempat yang 5
ekstrim karena tidak dapat membentuk kapsul & spora.
Archaebacteria dapat hidup dalam kondisi ekstrim, sedangkan Eubacteria hidupnya hanya di lingkungan
12 sesuai. Karena Archaebacteria bisa hidup di kondisi suhu yang ekstrim dan Eubacteria hidup di suhu yang 2
panas.
Archaebacteria dapat hidup dalam kondisi ekstrim, sedangkan Eubacteria hidupnya hanya di lingkungan
sesuai. Karena Archaebacteria umumnya terdapat di daerah ekstrim sedangkan Eubacteria dapat di segala 1
tempat.
Archaebacteria dapat hidup dalam kondisi ekstrim, sedangkan Eubacteria hidupnya hanya di lingkungan
sesuai. Karena Archaebacteria dapat hidup pada suhu ekstrim yaitu >45 0 sedangkan eubacteria dapat hidup 1
di lingkungan apapun yang berkadar garam 9%.
Archaebacteria = Penyusun membran plasma sedikit, mempunyai RNA polimerase. Eubacteria = penyusun
membran plasma lebih banyak dan mempunyai fungsi tersendiri. Eubacteria tidak mempunyai RNA karena 3
ia tidak punya sirkular/tidak ada materi genetik.
Archaebacteria dan Eubacteria memiliki perbedaan materi penyusun membran inti, dan kalau Archaebacteria
2
terdapat RNA polimerase saja. Kalau Eubacteria terdapat RNA/DNA.
13 Archaebacteria dia mempunyai RNA polimerase sedangkan Eubacteria tidak. Dan Eubacteria memiliki
3
protein ribosom sedangkan Archaebacteria tidak.
Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria pada membran inti, karena Archaebacteria tidak berpeptidoglikan
sedangkan bacteria ada pada membran inti. Dan RNA nya Eubacteria ada protein ribosom sedangkan 1
Archaebacteria RNA polimerase.
Archaebacteria tidak memiliki membran inti sel sedangkan Eubacteria memiliki. 2
No Jumlah
Jawaban Siswa
Soal Siswa
sehat. Bakteri dapat mengganggu kesehatan manusia, yaitu menipisnya kekebalan tubuh. Oleh karena itu,
lebih baik bakteri dalam tubuh manusia dalam jumlah minimal.
Hampir semua bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan penyakit, karena memang
hampir semua bakteri akan merugikan apabila hidup di dalam tubuh manusia, hanya beberapa saja yang 2
bisa bermanfaat seperti bakteri E. coli untuk pencernaan manusia.
Penggunaan antiseptik dapat membunuh seluruh bakteri yang ada pada permukaan tubuh manusia karena
3
antiseptik menggunakan zat kimia tertentu yang dapat membunuh bakteri.
Semakin sedikit jumlah bakteri yang tinggal dalam tubuh manusia, maka manusia tersebut akan semakin
1
sehat karena mayoritas bakteri itu patogen, jadi semakin sedikit semakin baik
Hampir semua bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan penyakit, karena bakteri
7
berbahaya/patogen untuk kesehatan manusia.
Hampir semua bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan penyakit, hampir bukan
1
berarti keseluruhan. Ada bakteri baik yang telah dijinakkan sehingga dapat menguntungkan manusia.
Cara ampuh untuk membersihkan alat dan bahan dari mikroorganisme adalah pemanasan ataupun
10
pendinginan karena mikroorganisme akan mati jika ada pemanasan ataupun pendinginan.
Cara ampuh untuk membersihkan alat dan bahan dari mikroorganisme adalah perebusan, karena dengan
13
cara itu mikroorganisme yang menempel dapat mati dalam air yang telah dididihkan.
Cara ampuh untuk membersihkan alat dan bahan dari mikroorganisme adalah pemanasan ataupun
17
pendinginan karena jika dipanaskan bakteri akan mati karena suhu yang tinggi sedangkan kalau 1
didinginkan bakteri akan mengkristal, lalu mati.
Cara ampuh untuk membersihkan alat dan bahan dari mikroorganisme adalah pencucian karena
mikroorganisme adalah bakteri, jika dengan cara perebusan mikroorganisme belum tentu mati sebab 1
bakteri ada yang tumbuh di suhu panas/ ekstrim.
Greene, 2013). Hal ini menandakan bahwa tubuh
Pada butir soal 15, siswa harus dapat
manusia sebetulnya merupakan salah satu habitat
menjelaskan peran bakteri dalam suatu ekosistem.
yang baik bagi bakteri tertentu. Bakteri juga
Hasil analisis berbagai jawaban siswa, didapatkan
memegang banyak peranan penting pada proses
siswa yang salah paham pada indikator ini
metabolisme tubuh dan sistem pertahanan tubuh
sebanyak 25%. Pernyataan siswa yang termasuk
(Reid & Greene, 2013).
miskonsepsi memberikan alasan bahwa peran
bakteri di ekosistem hanya sebagai pengurai Pada indikator butir soal 17, siswa harus
bangkai saja. Ada juga miskonsepsi siswa yang dapat menjelaskan bahwa sterilisasi adalah cara
menyatakan bahwa bakteri di ekosistem jauh lebih yang ampuh untuk membunuh mikroorganisme.
banyak yang merugikan daripada yang Persentase miskonsepsi siswa pada butir ini adalah
menguntungkan. yang tertinggi dibandingkan dengan butir lainnya
yaitu sebesar 35%. Berdasarkan hasil tes, siswa
Padahal sesungguhnya bakteri memiliki
yang mengalami salah paham pada indikator soal
banyak peran, khususnya pada ekosistem. Pada
ini menyatakan bahwa pemanasan dan pendinginan
ekosistem, selain sebagai pengurai bakteri juga
merupakan cara yang ampuh dalam mensterilkan
berperan sebagai produsen. berperan dalam siklus
alat atau bahan makanan dari mikroorganisme.
nitrogen, dapat bersimbiosis dengan akar polong-
Sebagian lain menyatakan bahwa cara yang paling
polongan serta simbiosis dengan jamur untuk
ampuh yaitu dengan perebusan dan pencucian.
membentuk lumut kerak, dan lain sebagainya.
Konsepsi ini keliru, karena terdapat bakteri
Bahkan sampai saat ini 90% bakteri yang telah
sporulasi yang mampu bertahan pada kondisi
diketahui bersifat menguntungkan (Widayati,
ekstrim baik berupa suhu ekstrim pada proses
2009).
pemanasan, perebusan, serta pendinginan, maupun
Butir soal 16 berisi indikator yang pada zat kimia beracun yang digunakan pada proses
mengharuskan siswa memahami bagaimana peran pencucian (Talaro, 2008). Salah satu metode untuk
bakteri terhadap kesehatan manusia. 24% siswa membunuh bakteri secara ampuh yaitu dengan
memberikan jawaban yang mengandung sterilisasi. Sterilisasi adalah metode pemusnahan
kesalahpaham pada indikator tersebut. Hampir bakteri dengan tujuan mendapatkan kondisi steril,
semua jawabannya menyatakan bahwa bakteri dengan teknik tertentu (Widayati, 2009). Metode
dalam tubuh manusia lebih banyak yang merugikan ini lebih ampuh karena dapat menghancurkan spora
daripada yang menguntungkan. Siswa lain bahkan pada bakteri sporulasi.
menganggap bahwa hampir semua bakteri yang ada
Ketujuh indikator soal ini, didapatkan
pada tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit.
berbagai kesalahpahaman siswa mengenai peranan
Sebuah pustaka menyebutkan bahwa lebih bakteri pada tubuh manusia maupun pada
dari 50% sel pada tubuh manusia merupakan sel ekosistem. Berdasarkan hasil analisis, dapat
bakteri, bukan sel tubuh manusia tersebut (Reid & dipahami bahwa siswa yang salah paham
cenderung menganggap bakteri adalah organisme Calik M, Ayas A. 2005. A Cross-age Study on the
yang kebanyakan merugikan bagi manusia. Understanding of Chemical Solutions and
Konsepsi ini dibentuk siswa dari intuisi Their Components. International Education
pengalaman sehari-hari dan masyarakat di sekitar Journal 6.
mereka. Hasil penelitian Tarwoko menyebutkan
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Tes
bahwa miskonsepsi siswa terhadap peranan bakteri
Diagnostik. Jakarta: Direktorat Jenderal
dapat disebabkan prakonsepsi yang salah yang
Manajemen Pendidikan Dasar dan
sumbernya berasal dari informasi melalui televisi
Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah
atau pemahahaman masyarakat yang salah terhadap
Menengah Pertama.
bakteri (Tarwoko, 2005).
Garber, Steven D. 2002. Biology A Self-Teaching
PENUTUP
and Guide. New Jersey: John Wiley & Sons,
Temuan yang didapat setelah menelusuri Inc.
pemahaman siswa pada konsep Archaebacteria dan
Karmana O. 2013. Biologi untuk Kelas X Sekolah
Eubacteria didapatkan informasi bahwa siswa
Menengah Atas. Jakarta: Grafindo.
memiliki nilai miskonsepsi yang sedikit (19%).
Kategori miskonsepsi yang dialami oleh siswa Krebs RE. 1999. Scientific development and
cenderung teridentifikasi pada miskonsepsi utuh. misconceptions through the ages: a reference
Pernyataan indikator butir soal yang mendominasi guide. USA: Greenwood Press.
nilai miskonsepsi adalah ”Usaha manusia yang Mintzes JJ, Wandersee JH, Novak JD. 2005.
dilakukan untuk menghindari peran negatif Assessing Science Understanding.California:
bakteri.” dengan anggapan yang salah berupa Elsevier Academ ic Press.
“Bakteri lebih banyak menimbulkan kerugian
daripada keuntungan bagi manusia dan lingkungan. Muniri. 2013. “Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa
Anggapan ini sebagian besar berasal dari kelompok dalam Menyelesaikan Masalah Matematika”.
siswa dengan kemampuan kognitif sedang dan Makalah disampaikan pada Seminar
tinggi. Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika. 9 November 2013. Yogyakarta:
Sedikitnya total persentase miskonsepsi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
siswa bukan disebabkan pada rendahnya
kepahaman siswa terhadap konsep, melainkan dari National Science Teachers Association. 2013. Buku
tingginya ketidakpahaman siswa. Hal ini Pedoman Guru Biologi Edisi ke-4. Jakarta
disebabkan pada proses belajar yang tidak Barat. PT. Indeks.
tercapaiannya kebermaknaan. Oleh karena itu, perlu Pujiyanto S. 2012. Menjelajah Dunia Biologi.
dilakukan penelitian berikutnya untuk menelusuri Jakarta: Platinum.
sumber ketidakpahaman tersebut yang dapat
berasal dari siswa, guru, buku teks, maupun strategi Reid A, Greene S. 2013. Human Microbiome.
mengajar. Hasil dari penelitian ini dan berikutnya American Academy of Microbiology:
Washington DC.
dapat dijadikan refleksi bagi guru dalam
pembelajaran biologi selanjutnya dan perguruan Sabri MA. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
tinggi sebagai referensi dalam perbaikan Pedoman Ilmu Jaya.
pembelajaran untuk calon guru. Strelkauskas A, Strelkauskas J. 2014.
DAFTAR PUSTAKA Microbiology: A Clinical Approach.
http://www.garlandscie
Allen M. 2010. Misconceptions in primary science.
nce.com/res/pdf/9780815365143_ch05.pdf.
New York: Open University Press.
Sukmadinata NS. 2012. Metode Penelitian
American Institute of Biological Sciences. 2013.
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
“Misconceptions About Microbes”.
Rosdakarya.
http://www.usc.edu/org/coseewest/Mar26201
1/01MisconceptionsAboutMicrobes.pdf. Suparno P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan
Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta:
Barke HD, Hazari A, Yitbarek S. 2009.
PT Grasindo.
Misconceptions in Chemistry. Verlag Berlin
Heidelberg: Springer. Suparno P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Talaro KP. 2008. Foundations in Microbiology. Widdiharto R. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar
New York: Mc-Graw Hill. Matematika SMP dan Alternatif Proses
Remidinya. Yogyakarta: Depdiknas, Pusat
Tarwoko E. 2005. “Reduksi miskonsepsi bakteri
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
siswa-siswa SMA Negeri 1 Sambung Macan
dan Tenaga Kependidikan Matematika.
dengan pembelajaran modul dan lembar
kerja siswa”. Tesis pada Pascasarjana Widiyati S, Rochmah SN, Zubedi. 2009. Biologi
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. tidak SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,
dipublikasikan. Departemen Pendidikan Nasional.
Tekkaya C. 2002. Misconceptions as Barrier to Zulfiani, Permana I, Feronika T. 2009. Strategi
Understanding Biology. Journal of Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga
Hacattepe Universitesi Egitim Fakultasi Penelitian UIN Jakarta.
Dergisi 23: 259-266.