29 Prov Gorontalo 2013
29 Prov Gorontalo 2013
29 Prov Gorontalo 2013
PENDAHULUAN
toleransi karbohidrat (Price & Wilson, 2006). Diabetes Melitus tipe 2 adalah
defisiensi insulin atau kinerja insulin yang kurang adekuat (Smeltzer et al,
terjadinya komplikasi. Komplikasi yang bisa terjadi dalam jangka waku yang
kualitas hidup penderita dari segi keadaan kesehatan fisik, psikologis, sosial
1
2
al, 2010). Jumlah kasus diabetes diperkirakan meningkat dari 135 juta pada
tahun 1995 menjadi 380 juta pada tahun 2025 di negara berkembang.
terdapat 329 juta orang di dunia menderita diabetes melitus tipe 2 dengan
kematian mencapai 4,6 juta orang. Indonesia, pada tahun 2011, menduduki
juta orang (IDF, 2011). Menurut WHO (1999) pada tahun 2000, Indonesia
jumlah penduduk yang terkena DM sebanyak 8,4 juta orang, dan Indonesia
menduduki peringkat ke-4 setelah India (31,7 juta), Cina (42,3 juta) dan
al, 2004).
diketahui bahwa jumlah pasien DM rawat jalan pada tahun 2012 berjumlah
1328. Pasien yang datang berusia rata-rata 25-65 tahun ke atas. Presentase
DM usia 25-44 tahun sebanyak 3,6%, usia 45-64 tahun sebanyak 56,2%, dan
110 orang.
3
masalah komplikasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani,
diet gula secara ketat. Komplikasi DM tipe 2 dapat dikontrol jika penderita
care. Self care menunjukkan perilaku mandiri individu, bersifat universal dan
terhadap perawatan diri sendiri. Filosofi tentang teori self care yang
mampu melakukan self care secara mandiri, perawat akan akan membantu
klien dalam pemenuhan self care, akan tetapi tidak seluruh prosedur,
mungkin terjadi akibat DM tipe 2. Upaya tersebut disebut dengan self care
diabetes yang merupakan salah bentuk pendekatan teori self care Dorothea
4
dilakukan oleh pasien diabetes untuk mengontrol gula darah dan mencegah
dilakukan di salah satu rumah sakit di Indonesia menyebutkan bahwa self care
masih belum bisa dilakukan oleh pasien DM tipe 2. Dari 4 domain pada self
care, pasien DM tipe 2 tidak taat dalam hal pengobatan dikarenakan faktor
kejenuhan. Demikian pula dalam hal pengontrolan diet, ketika dirumah pasien
bahwa self care belum mampu dilakukan secara adekuat yang dikarenakan
minat untuk melakan latihan fisik. Ketika seorang mampu melakukan self care
diabetes, hal tersebut akan memberikan dampak positif pada kualitas hidup
5
pasien diabetes karena meliputi tindakan kontrol terhadap kadar gula darah
kesehatan fisik dan mental (Saragih, 2010). Kualitas hidup pasien diabetes
kadar gula darah; gejala apa saja yang kemungkinan timbul ketika kadar gula
darah tidak stabil; komplikasi yang dapat timbul akibat dari penyakti diabetes
hubungan sosial, dan dimensi lingkungan, pasien merasa puas dalam hal
terfokus pada penyakit tanpa melihat aspek lainnya. Kualitas hidup pasien
Badung, kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 diketahui rendah dan pasien
sering merasa cemas karena kadar gula darah yang sulit untuk dikontrol, tidak
mengenai hubungan self care diabetes dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2
1.3 Tujuan
Badung.
RSUD Badung.
Badung.
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Dengan adanya hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam bidang
1.4.2 Praktis
Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan para perawat dapat lebih
pada penyakit pasien sehingga perawat dapat membantu pasien secara holistik.