Anda di halaman 1dari 2

VII.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian pada bab-bab sebelumnya
antara lain:
1. Jumlah daun dan intensitas kerusakan pada daun kacang tanah
semakin meningkat dari minggu II sampai minggu VI pengamatan.
2. Berdasar intensitas kerusakan daun, populasi hama masih berada
pada tahap pertumbuhan yang selanjutnya masih dapat berubah karena
adanya perubahan daya dukung lingkungan.
3. Berdasar pengamatan dengan metode mutlak, sweeping net, dan
pengamatan pembandingan, belalang Acrididae merupakan hama yang
mendominasi pada petak sampel tanaman kacang tanah.
4. Pada pengamatan dengan YST dan pitfall trap, hama pada tanaman
kacang tanah yang diperoleh sedikit. Organisme yang didapat merupakan
organisme yang berperan sebagai predator dan pengurai seresah.
5. Serangga yang ditemukan dalam ekosistem yaitu belalang
Acrididae yang berperan sebagai hama, semut berperan sebagai predator,
serangga ordo Collembola berperan sebagai dekomposer dan nyamuk dari
ordo Diptera sebagai pelengkap ekosistem.
6. Penyakit yang diidentifikasi terdapat pada pertanaman yaitu karat
daun yang disebabkan oleh Cercospora sp dan penyakit layu yang
disebabkan oleh Fusarium sp.
7. Terjadi perubahan jumlah populasi serangga dari umur 21 hingga
35 HST : belalang Acrididae meningkat dari 2 menjadi 5, semut hitam dari
tidak ditemukan (0) menjadi 4, nyamuk dari 1 ekor menjadi tidak
ditemukan lagi dan serangga ordo Collembola menurun dari 6 menjadi 2.
8. Perubahan jumlah populasi dapat terjadi karena adanya perubahan
kondisi lingkungan dan tanaman itu sendiri.
9. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam pengendalian hama dan
penyebab penyakit tanaman perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Perlu pengorganisasian yang baik, pertimbangan biaya, waktu dan
tenaga serta nilai komoditas.
b. Meliputi daerah yang luas
c. Dilaksanakan secara massal
d. Serentak
e. Berulangkali dilakukan sampai populasi dibawah batas yang
menyebabkan kerugian ekonomis
f. Perlu disesuaikan dengan keadaan serangan dan fase pertumbuhan
tanaman.
g. Pengendalian OPT dengan pestisida merupakan alternatif terakhir
dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan jika sudah mencapai
50% dan pengendalian lain sebelumnya, yaitu sanitasi lingkungan,pola
tanam atau penggunaan musuh alami.

B. Saran
1. Praktikum lebih dikoordinasi lagi.
2. Sebaiknya penjelasan dari co-ass lebih diperjelas lagi.
3. Perlu adanya pelengkapan data dari komoditas lain sehingga
praktikan dapat mengetahui kondisi pertanaman komoditas lainnya.

Anda mungkin juga menyukai