PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi akan tercapai apabila didukung oleh sumber daya kesehatan yang
tekanan yang bersifat internal dan eksternal. Kedua hal tersebut memacu
terjadinya proses profesionalisme keperawatan yang bertujuan untuk
2000).
adanya pelayanan keperawatan yang bermutu. Hal ini dapat dilihat dari
fokus pelayanan asuhan keperawatan dari peran kuratif dan promotif menjadi
peran promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif. Peran ini tercermin oleh
Kinerja diartikan sebagai suatu prestasi kerja atau hasil kerja baik
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu
sedang dan 2 perawat berkinerja kurang. Dari hasil tersebut masih terdapat
poin kinerja yang belum sesuai harapan. Kinerja tenaga keperawatan yang
sesuai standar dan kriteria profesi keperawatan, standar beaya dan kualitas
beberapa katagori tenaga parawat yaitu: perawat SPK 74%, DIII 23%,
ditemukan bahwa waktu kerja produktif personil adalah 53% dan sisanya
46,8% digunakan untuk kegiatan non produktif. Dari 53% kinerja produktif
itu sendiri dan kinerja institusi pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk
di Kabupaten Purworejo.
puskesmas yang melayani pelayanan rawat jalan saja maupun yang melayani
sebanyak 653 orang, di rumah sakit sebanyak 525 orang, dan di Dinas
orang, dengan rasio 54,02 per 100.000 penduduk, hal ini berarti masih
dibawah target Indonesia sehat 2010 dan standar dari WHO sebesar 117,5 per
yang bekerja di puskesmas sebesar 188 orang yang terbagi atas 82 orang
bekerja di puskesmas rawat jalan dan 106 orang bekerja di puskesmas rawat
inap dengan kualitas tingkat pendidikan yaitu: SPK 24.4%, DIII Keperawatan
Dilihat dari data diatas, adanya perbedaan kualitas tingkat pendidikan dan
penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata maka hal ini akan sangat
berpengaruh pada kinerja individu. Untuk itu penulis ingin mengetahui lebih
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Peneliti
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
di Kabupaten Purworejo
D. Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
Purworejo.
2. Manfaat Praktis
Kabupaten Purworejo.
E. Keaslian penelitian
orang. Dengan hasil uji yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
waktu penelitian, tempat penelitian dan jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian.
8
2. Kirno (2006) dengan judul Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1.Pengertian kinerja
Kiner a dalam kontek tugas sama dengan prestasi ker a. Para pakar
diperoleh dari fungsi-fungsi peker aan atau kegiatan tertentu selama kurun
prestasi ker a atau hasil ker a (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
peker aan, sistem kompensasi, desain peker aan dan aspek–aspek ekonomis
lingkungan kerja).
a. Karakteristik perawat.
1) Umur
tinggi dan berdampak pada kinerja yang tinggi pula (Amriyati, Suharmi
2) Jenis kelamin
banyak yang berpendapat bahwa pria dan wanita tidak sama. Pria
Ada juga yang berpendapat bahwa antara pria dan wanita tidak ada
3)Pendidikan
efisien waktu dan sumberdaya lainnya yang dapat dicapai. Hal tersebut
2003).
4) Masa kerja
dengan pekerjaannya.
5) Status kepegawaian
tetap dan perawat tidak tetap. Tenaga perawat tetap perawat adalah
b. Motivasi
landasan bagi orang tersebut untuk bertindak dalam suatu cara yang
diarahkan pada suatu tujuan yang lebih spesifik (Suroso, 2003). Motivasi
lingkungan kerjanya.
diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku
orang yang tampak. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan
kebutuhan manusia ada lima tahapan atau lima hirarki kebutuhan yaitu:
2) Teori Herzberg
termotivasi untuk selalu berprestasi, hal ini bersifat intrinsik (dalam diri
status kerja.
4. Penilaian Kinerja
telah ditetapkan (Handoko, 2001). Salah satu metode yang dapat digunakan
masa lalu yang dapat di buat menggunakan rating scale, check list, critical
kinerja yaitu:
Performance Management/POP-MAN)
mengorganisasi.
Management/PROPER-MAN)
Management/ROPER-MAN)
perhatiannya pada out put atau penilaian kinerja yang berfokus pada
bawahan akan dinilai brdasarkan kinerja yang dicapai. Sebagai akhir dari
a. Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus di capai oleh staf
b. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai oleh
yang diberikan kepada pasien yang dijadikan acuan dasar dalam menilai
a. Pengkajian Keperawatan
pengkajian meliputi :
kesehatan klien masa lalu, status kesehatan klien saat ini, status
masalah.
b. Diagnosa Keperawatan
tanda atau ge ala (S) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
terbaru
c. Intervensi Keperawatan
prosesnya sebagaiberikut:
tindakan keperawatan.
2) Beker asama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan
keperawatan.
klien.
d. Implementasi Keperawatan
berikut:
20
klien.
e. Evaluasi Keperawatan
asuhan keperawatan.
a. Pengertian
medik dengan menginap diruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah
memadai .
22
perawatan.
RI, 2006).
b. Fungsi rawat inap yang terdiri dari dua hal utama yaitu:
KPIENREARWJAAT
Baik
Sedang
Kurang
B.KerangkaTeori
C. Kerangka Konsep
24
Variabel Dependen
Kinerja Perawat - Standar Asuhan keperawatan: - Penerimaan pasien baru -
Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan berdasarkan proses keperawatan -
Pemberian obat obatan - Merujuk klien ke Rumah Sakit - Persiapan klien
pulang
Variabel Independen
D. Hipotesis
1.Ho: Tidak ada pengaruh umur dengan kinerja perawat puskesmas rawat inap
di Kabupten Purworejo.
Ha: Ada pengaruh umur dengan kinerja perawat puskesmas rawat inap di
Kabupten Purworejo.
2.Ho: Tidak ada pengaruh jenis kelamin dengan kinerja perawat puskesmas
Ha: Ada pengaruh jenis kelamin dengan kinerja perawat puskesmas rawat
di Kabupten Purworejo.
4.Ho: Tidak ada pengaruh masa kerja dengan kinerja perawat puskesmas rawat
Ha: Ada pengaruh masa kerja dengan kinerja perawat puskesmas rawat inap
di Kabupten Purworejo.
6.Ho: Tidak Ada pengaruh motivasi dengan kinerja perawat puskesmas rawat
26
Ha: Ada pengaruh motivasi dengan kinerja perawat puskesmas rawat inap di
Kabupten Purworejo.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
saat (point time approuch) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek
1. Populasi
perawat.
28
2. Sampel
semua perawat yang bekerja di bagian rawat inap Puskesmas rawat inap
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi:
1) Perawat yang bekerja di bagian rawat inap: pegawai tetap, tidak tetap
b. Kriteri Eklusi:
1. Tempat Penelitian
membutuhkan.
2. Waktu Penelitian
adalah:
dan motivasi.
E. Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala data Karakteristik perawat Adalah
ciri-ciri seorang pegawai yang ditandai dengan:
Umur adalah usia Diukur dengan Diperoleh data Ordinal perawat sesuai yang
tercantum di dalam kuesioner A kemudian dikatagorikan menjadi: KTP < 30 =
1 30-40 = 2 40-50 = 3 > 50 = 4
Jenis kelamin adalah Diukur dengan Setelah data diperoleh Nominal ciri
biologis dan mengisi kemudian dikatagorikan fisik yang kuesener A menjadi:
ditunjukkan seorang perawat Laki-laki = 1 Perempuan = 2
Motivasi Kondisi yang Diukur Diperoleh nilai 0-80 Ordinal mendorong perawat
menggunakan kemudian dikatagorikan untuk selalu kuesiener yang menjadi:
meningkatkan, mengarahkan serta berisi 20 pertanyaan dan 0 – 26 = rendah (1)
27 – 53 = sedang (2) memelihara perilaku yang berhubungan dijawab dengan
STS,TS,S,SS 54 – 80 = tinggi (3)
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data skunder. Data
2007) dan pengembangan sendiri oleh peneliti. Data primer yaitu karakteristik
perawat yang terdiri dari: umur, jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian,
masa kerja, motivasi kerja perawat serta kinerja perawat dengan standar
Data skunder meliputi jumlah perawat, jumlah puskesmas, dan data lain yang
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data ini diperoleh dari dokumen profil
G. Pengolahan Data
1. Editing
Langkah ini bertujuan agar data yang diperoleh dapat diolah dengan
2. Koding
3. Entry data
dilakukan analisis.
4. Tabulasi
Setelah seluruh data dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian
Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang dianalisis dengan tiga
macam cara yaitu: analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat.
1.Analisis Univariat
perawat.
2.Analisis Bivariat
statistik Chi Square. Uji ini untuk melihat hasil kemaknaan penghitungan
statistik antara dua variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan batas
(Ho ditolak) apabila nilai hasil hitung < dari a (p < 0,05). Sebaliknya
dikatakan tidak bermakna (Ho, gagal ditolak) apabila nilai hitung >
regresi.
telah dilakukan ujicoba pada tanggal 12-18 Agustus 2012 kepada 20 perawat
kepada responden yaitu 106 perawat yang bekerja di bagian rawat inap di 11
1. Uji Validitas
apa yang hendak diukur perlu di uji dengan menggunakan uji korelasi
antara skors (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skors total kuesioner
N∑XY - ﴾∑X)(∑Y„
rxy =
Uji instrumen ini akan dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r
individu, motivasi perawat dan kinerja perawat hanya ada 1(satu) item
yang tidak valid yaitu pada variabel kinerja perawat bagian E persiapan
pasien pulang nomor ke-6 dan yang lainnya dinyatakan valid. Pertanyaan
yang tidak valid tersebut kemudian dihapus dari daftar pertanyaan tidak
hasil penelitian yang akan dilakukan karena dengan hasil r hitung 0,145
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ini berarti hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
merujuk klien ke rumah sakit sebesar 0,625 dan persiapan klien pulng
penelitian ini.
J. Etika Penelitian
diperhatikan adalah:
1. Informed Consent
dengan tujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data ata hasil
3. Confidentiality (kerahasiaan)
K. Mekanisme Penelitian
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
d. Melakukan analisa terhadap uji coba kuesioner dan menetapkan sebagai alat
ukur.
3. Tahap akhir