Anda di halaman 1dari 8

SISTEM SENSOR

Dosen Pengampu : Iwan Sugriwan S.Si., M.Si


Januari, 2018

Mengukur Intensitas Cahaya pada Ruangan


Menggunakan Sensor LDR Berbasis Mikrokontroler
ATMEGA 8535

Davina Audy Fitriana1)

Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Lambung Mangkurat

Email : vinaaudy9@gmail.com

ABSTRAK: Mata adalah organ tubuh yang sangat penting sehingga kesehatan
mata menjadi prioritas. Mata yang kelelahan juga bisa dipengaruhi oleh
intensitas cahaya yang diterimanya, Menurut menteri perburuhan No. 7 Tahun
1964 mengenai syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja
ada nilai intensitas yang menjadi standar dalam pencahayaan didalam sebuah
ruangan. Intensitas cahaya dapat diukur. Dengan menggunakan sensor LDR dan
Mikrokontroler ATMEGA 8535 dapat dibuat sistem sensor yang bisa mengukur
intansitas cahaya. Sebelum digunakan sensor harus dikarakteristik terlebih dahulu,
setelah dikarekaterisasi didapat persamaannya adalah y = 834.37ln(x) - 6234.4. Setelah
mendownloadnya di mikrokontroler, sensor lalu dirangkai. Setelah pengukuran
dilakukan didapat nilai intensitas didalam laboratorium instrumentasi fisika FMIPA
UNLAM adalah 1768,74 lux dengan tegangan 5,04 volt. Dari nilai yang didapat, dapat
diketahui bahwa ruangan laboratorium instrumentasi memiliki pencahayaan yang
baik.
Kata Kunci : Mikrokontroler ATMEGA 8535, Sensor LDR, Intensitas cahaya.

I. PENDAHULUAN beredar luas sekarang yang


dikhususkan untuk kesehatan mata.
1.1 Latar Belakang Bukan hanya dengan mencukupi
Mata adalah organ yang sangat kebutuhan nutrisi untuk mata saja,
penting bagi makhluk hidup, tidak tetapi lingkungan luar juga wajib
heran kenapa banyak sekali alat untuk diperhatikan agar kesehatan
penunjang kesehatan mata. bukan mata tetap terjaga, lingkungan luar
hanya alat tetapi juga vitamin yang
yang tidak baik bagi mata akan untuk pekerjaan membeda bedakan
membuat mata menjadi mudah lelah. barang barang halus dengan kontras
Salah satu faktor luar yang menjadi yang sedang dan dalam waktu yang
penyebab kelelahan pada mata adalah lama, intensitas cahaya yang
intensitas cahaya yang diterima oleh diperlukan adalah paling sedikit 500
mata. cahaya luar yang sering diterima sampai dengan 1000 lux. Dan pada
oleh mata biasanya berasal dari cahaya pasal yang sama juga no 9 mengenai
matahari, perlatan elektonik seperti penerangan yang cukup untuk
televisi dan laptop serta yang paling pekerjaan membeda bedakan barang
sering digunakan adalah cahaya dari barang yang sangat halus dengan
lampu penerangan. Ketika bekerja kontras yang sangat kurang untuk
dalam suatu rungan dengan luasan waktu yang lama, intensitas yang
tertentu dengan intensitas cahaya diperlukan paling sedikit adalah 1000
yang ada, bisa saja intensitas cahyaa lux (Peraturan Menteri Perburuhan
tersebut tidak baik untuk mata, dengan Nomor 7. 1964).
mengetahui berapa intensitas cahaya
dalam suatu ruangan maka 1.2 Tinjauan Pustaka
pencahayaan didalam rungan tersebut 1.2.1 Intensitas Penerangan Intensitas
dapat dimaksimalkan atau penerangan adalah banyaknya
diminimalkan sehingga cocok untuk cahaya yang tiba pada satu luas
mata.. permukaan. Berdasarkan sumbernya
Kesehatan mata sangatlah penerangan
penting sehingga ada peraturan dibedakan menjadi dua yaitu :
pemerintah sendiri yang mengatur a. Penerangan Alamiah
mengenai jumlah intensitas cahaya Penerangan yang berasal dari matahari
yang menjadi standar dalam suatu dengan cahayanya yang kuat tetapi
ruangan. Menurut menteri bervariasi menurut jam, musim dan
perburuhan No. 7 Tahun 1964 tempat. Sinar alami mempunyai
mengenai syarat kesehatan, kebersihan banyak keuntungan, selain
serta penerangan dalam tempat kerja menghemat energi listrik juga dapat
pasal 14 no 7 mengenai penerangan membunuh kuman. Untuk
yang cukup untuk pekerjaan mendapatkan pencahayaan alami
pembedaan barang-barang kecil dan pada suatu ruang diperlukan jendela-
halus, intensitas cahaya adalah paling jendela yang besar ataupun dinding
sedikit 300 lux . Pada pasal yang smaa kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada
no 8 mengenai penerangan cukup luas ruangan. Sumber pencahayaan
alami kadang dirasa kurang efektif penerangan yang dibutuhkan, apabila
dibanding dengan penggunaan penerangan tidak sesuai standar akan
pencahayaan buatan, selain karena mengakibatkan kesilauan atau
intensitas cahaya yang tidak tetap, penerangan yang kurang sehingga
sumber alami menghasilkan panas akan mengganggu ketajaman
terutama saat siang hari. penglihatan (Nugroho. 2009).
b. Penerangan Buatan
Penerangan yang dihasilkan oleh 1.2.3 Pengaruh Intensitas Cahaya
elemen-elemen buatan, dimana terhadap Kelelahan Mata
kualitas dan kuantitas cahaya yang Pencahayaan ruangan,
dihasilkan berbeda-beda tergantung khususnya di tempat kerja yang
dari jenisnya. Pencahayaan buatan kurang memenuhi persyaratan
sangat diperlukan apabila posisi tertentu dapat memperburuk
ruangan sulit dicapai oleh penglihatan, karena jika pencahayaan
pencahayaan alami atau saat terlalu besar atau pun kecil, pupil mata
pencahayaan alami tidak mencukupi harus berusaha menyesuaikan cahaya
(Nugroho. 2009). yang diterima oleh mata. Akibatnya
mata harus memicing silau atau
1.2.2 Kelelahan pada Mata berkontraksi secara berlebihan, karena
Kelelahan mata adalah jika pencahayaan lebih besar atau lebih
gangguan yang dialami mata karena kecil, pupil mata harus berusaha
otot-ototnya yang dipaksa bekerja menyesuaikan cahaya yang dapat
keras terutama saat harus melihat diterima oleh mata. Pupil akan
objek dekat dalam jangka waktu lama. mengecil jika menerima cahaya yang
Kelelahan mata disebabkan oleh stress besar. Hal ini merupakan salah satu
yang terjadi pada fungsi penglihatan. penyebab mata cepat lelah (Nugroho.
Stress pada otot akomodasi dapat 2009).
terjadi pada saat seseorang berupaya
untuk melihat objek berukuran kecil 1.3 Teori Dasar
dan pada jarak yang dekat dalam 1.3.1 Sensor LDR
waktu untuk lama. Kesesuaian LDR digunakan sebagai sensor
intensitas penerangan dengan jenis utama dalam tugas akhir ini, LDR
pekerjaan, pekerjaan yang (Light Dependent Resistor) adalah
membutuhkan ketelitian atau salah satu jenis resistor yang nilai
pekerjaan yang mengerjakan barang- hambatannya dipengaruhi oleh cahaya
barang kasar berbeda intensitas yang diterima. LDR dibuat dari
Cadmium Sulfida yang peka terhadap populer. Mikrokontroler AVR (Alf and
cahaya. Cahaya memiliki dua sifat Vegard’s Risc prosesor) memiliki
yang berbeda yaitu sebagai gelombang arsitektur RISC 8 bit, di mana semua
elektromagnetik dan foton/partikel instruksi dikemas dalam kode 16- bit
energi (dualisme cahaya). Semakin (16-bits word) dan sebagian besar
besar intensitas cahaya yang datang, instruksi dieksekusi dalam 1 (satu)
semakin banyak elektron yang terlepas siklus clock. Dalam perkembangannya
dari ikatan. Sehingga hambatan LDR sampai saat ini, sudah banyak produk
akan turun saat cahaya meneranginya. mikrokontroler yang telah diproduksi
Simbol dan bentuk fisik LDR dapat oleh berbagai perusahaan pembuat
dilihat pada Gambar 1.3 berikut IC(Integrated Circuit). Dalam tugas
akhir ini, jenis mikrokontroler yang di
gunakan adalah AVR Atmega 8535
produksi Atmel.

Gambar 1.3 Bentuk fisik LDR

LDR mempunyai nilai hambatan yang


Gambar 1.4 Bentuk AVR
sangat besar ketika tak ada cahaya
ATMEGA 8535
yang meneranginya (gelap) yakni
mencapai 1 M ohm. Sebaliknya jika
terkena cahaya, nilai hambatan LDR
akan turun secara drastis hingga
beberapa puluh ohm saja (Karim.
2013).

1.3.2 Mikrokontroler ATMEGA8535


Mikrokontroler sering disebut
juga single chip computer atau suatu
komputer berkeping tunggal dimana
terdapat mikroprosesor dan memori
program (ROM) serta memori serba
Gambar 1.5 Konfigurasi Pin
guna (RAM), Input-Output, dan
AVR ATmega 8535
fasilitas pendukung lainnya.
Penggunaan mikrokontroler dalam (Karim. 2013).
bidang kontrol sangat luas dan
1.3.3 Pembagi Tegangan 2. Mengetahui apakah intensitas
cahaya di Laboratorium
Rangkaian pembagi tegangan
Instrumentasi baik atau tidak
biasanya digunakan untuk membuat
untuk mata.
suatu tegangan referensi dari sumber
1.5 Manfaat Penelitian
tegangan yang lebih besar, titik
Manfaat dari penelitian ini
tegangan referensi pada sensor, untuk
adalah untuk mengetahui apakah
memberikan bias pada rangkaian
intensitas didalam suatu ruangan
penguat atau untuk memberi bias pada
baik untuk mata sehingga apabila
komponen aktif. Rangkaian pembagi
intensitas yang didapat tidak
tegangan pada dasarnya dapat dibuat
sesuai dengan standar yang ada
dengan 2 buah resistor, contoh
bisa dilakukan perubahan pada
rangkaian dasar pembagi tegangan
pencahayaan didalam ruangan
dengan output Vo dari tegangan
terebut, mengingat pencahayaan
sumber Vi menggunakan resistor
berdampak pada kelelahan mata.
pembagi tegangan R1 dan R2 seperti
pada gambar berikut.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari penelitian
ini adalah

1. Mengkarakteristik sensor LDR

2. Membuat listing di BASCOM


AVR

3. Mendownload ke ATMEGA
Gambar 1.5 Pembagi Tegangan 8535 menggunakan Extreme
(Sitanggang. 2015). Burner

4. Merangkai system sensor


1.4 Tujuan Penelitian
5. Mengukur Intensitas cahaya
Tujuan dari penelitian ini
adalah; 2.2 Rangkain Ekuivalen
1. Mengetahui intensitas cahaya Rangkaian dimulai dari
dalam suatu ruangan memasang pin LCD ke pin
(Laboratorium Instrumentasi ATMEGA8535 lalu memasang
Fisika Unlam). LDR yang telah dirangkai dengan
pembagi tegangan dan rangkaian
tadi di sambungkan dengan catu
daya. Rangkain ekuivalen dari
system sensor ini adalah

Tabel 1. Pemasangan caru daya


dengan sensor dan mikro

Rangkaian 2.1 Rangkaian antara pin


ATMEGA8535, pin LCD dan
rangkaian LDR

2.3 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari system sensor ini
adalah apabila cahaya mengenai
permukaan yang kondusif dari LDR
maka tahanannya menjadi lebih kecil
dan arusnya menjadi lebih besar
sedangkan bila tidak ada cahaya yang
mengenai permukaan maka nilai
tahanannya akan menjadi besar
tergantung dari intensitas cahaya yang
masuk pada permukaan LDR. Pada
Tabel 2. Pemasangan pin mikro LCD akan terbaca juga berapa nilai
dengan pin LCD tegangannya apabila tegangan yang
terbaca besar maka intensitas yang
terbaca juga besar. Hal ini dikarenakan
LDR dipasang di R1 yaitu R yang dekat
dengan ground.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
3.1.1 Hasil karakterisasi sensor LDR sambungkan sensor dengan semua
komponen yang dibutuhkan yaitu
LCD, mikro dan catudaya. Setelah
system sensor telah selesai maka
pengukuran dapat dilakukan.
Pengukuran dilakukan di lab
Instrumentasi. Intensitas yang terbaca
di LCD adalah 1768,74 lux dan dengan
tegangan 5,04 volt. Dari niali yang
didapat intensitas didalam ruangan
lab sudah baik.
Grafik 1. Grafik karakteristik sensor
LDR
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini
Karakterisasi sensor ini diperoleh
adalah
setelah mengukur intensitas
1. Intensitas cahaya di
menggunakan lux meter dan ldr.
Laboratorium Instrumentasi
Persamaan yang didapat adalah y =
adalah 1768,74 Lux.
834.37ln(x) - 6234.4.
2. Intensitas cahaya di
Laboratorium Instrumentasi
3.1.2 Hasil Pengukuran
memiliki nilai yang sesuai
Setelah mengukur intensitas
dengan Peraturan Menteri
cahaya didapat besat Intensitas cahaya
Perburuhan No.7 Tahun
1964 sehingga baik untuk
mata.

V. DAFTAR PUSTAKA
3.2 Pembahasan Karim, N.,M. 2013. Pengujian Sensor
Sensor akan bisa membaca Ldr Sebagai Sensor Warna
intensitas cahaya apabila telah Berbasis Mikrokontroler.
dikarakterisasi terlebih dahulu. Dari Universitas Indonesia. Jawa
hasil karakterisasi diketahui Barat.
persamaannya adalah y = 834.37ln(x) -
6234.4. Persamaan inilah yang akan Nugroho, E., H. 2009. Pengaruh

didownload kedalam mikrokontroler Intensitas Penerangan Terhadap


ATMEGA 8535. Setelah didownload Kelelahan Mata Pada Tenaga
Kerja Di Laboratorium PT
Polypet Karyapersada Cilegon.
Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.

Peraturan Menteri Perburuhan Nomor


7 Tahun 1964.

Sitanggang, L., N. 2015. Pembagi


tegangan ( voltage divider ).

Anda mungkin juga menyukai