COOLING TOWER
2. Wulandari (151411063)
Tanggal Praktikum :
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pada praktikum ini tujuan yang hendak dicapai, yaitu
1. Menghitung besarnya perpindahan panas (Q)
2. Menghitung besarnya koefisien perpindahan panas (U)
3. Menghitung efisiensi cooling tower
BAB II
DASAR TEORI
Gambar 1. Range dan Approach Temperatur pada Cooling Tower (Basunanda, 2014)
Range merupakan perbedaan suhu antara suhu air yang masuk dan suhu air keluar
dari cooling tower. Sedangkan approach adalah perbedaan antara temperatur bola
basah udara yang masuk atau selisih antara suhu air dingin dan temperatur bola basah
(wet bulb) dari udara atmosfir. (Basunanda, 2014)
Air dari bak akan dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke
cooling tower. Air panas yang keluar tersebut secara langsung melakukan kontak
dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau blower
yang terpasang pada bagian atas cooling tower, lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi.
(Basunanda, 2014)
Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu
kondensasinya sangat rendah dan mendekati suhu wet bulb udara. Air yang sudah
mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam bak. Pada cooling tower juga
dipasang katup make up water untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi
kehilangan air ketika proses evaporate cooling tersebut sedang berlangsung.
(Basunanda, 2014)
2.3. Konstruksi Menara Pendingin
a. Kipas (fan)
Kipas pada menara pendingin berfungsi untuk menarik udara dingin dan
mensirkulasikan udara tersebut di dalam menara untuk mendinginkan air.
b. Kerangka Pendukung Menara (tower supporter)
Kerangka pendukung menara berfungsi untuk mendukung menara pendingin agar
dapat berdiri kokoh dan tegak.
c. Rumah Menara Pendingin (casing)
Rumah meanara pendingin harus memiliki ketahanan terhadap segala cuaca yang
baik dan umur pakai yang lama. Rumah menara pendingin pada cooling tower
biasanya terbuang dari seng.
d. Pipa Sprinkler
Pipa sprinkler merupakan pipa yang berfungsi untuk mensirkulasi air secara merata
pada cooling tower. Pipa sprinkler dilengkapi dengan lubang-lubang kecil untuk
menyalurkan air.
e. Penampung Air (Water Basin)
Penampung air berfungsi sebagai tempat berkumpulya air yang jatuh dari filling
material untuk sementara, sebelum akhirnya disirkulasikan kembali ke kondensor.
Penampung air ini biasanyaterbuat dari seng.
f. Lubang Udara (Inlet Louver)
Lubang udara berfungsi sebagai tempat masuknya udara melalui lubang-lubang
yang ada. Melalui lubang udara ini, kuantitas dan kualitas air yang masuk untuk
didistribusikan akan terlihat.
g. Bahan Pengisi (Filling Material)
Bahan pengisi brfungsi untuk mencampurkan air yang jatuh dengan udara yang
bergerak naik.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Mempersipkan termometer.
Mengukur suhu bola basar, bola kering, air masuk, dan keluar cooling tower setelah
cooling tower beroperasi 1 jam.
4.1. Hasil
Tabel 4.1 Hasil Pengamtan terhadap Alat Cooling Tower
Waktu Q U Efisiensi
No.
(menit) (kJ/h) (kW/m2 K) (%)
1. 60 30450 1,65 33,3
2. 90 30156 1,64 33,3
3. 120 0 0 0
4. 150 83790 1,52 100
4.2. Pembahasan
4.2.1 Tantri Prasetyani (151411061)
Berdasarkan data yang diperoleh selama praktikum dilakukan pengamatan
terhadap perpindahan panas yang terjadi pada cooling tower. Pengamatan pada cooling
tower berlangsung pada menit ke-60 setelah cooling tower beroperasi. Pada tabel 4.1
teramati besarnya perpindahan panas. Namun, pada t=120 menit teramati tidak terjadi
perpindahan panas dikarenakan suhu yang masuk dan keluar bernilai sama. Hal
tersebut dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitar yang sama-sama tinggi
sehingga tidak terjadi perpindahan panas. Besarnya nilai Q ini mengindikasikan
bearnya kapasitas pendinginan dari cooling tower atau menunjukkan seberapa besar
kalor yang dapat dibuang ke lingkungan oleh cooling tower. Pada t=150 menit
menunjukkan kapasitas pendinginan atau perpindahan kalor yang lebih besar
dibandingkan waktu sebelumnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh besarnya penurunan
temperatur pada air keluaran.
Dengan mengetahui besarnya nilai Q maka dapat diperoleh pula besarnya nilai
U atau koefisien perpindahan panas yang besarnya secara berturut-turut, yaitu 1,65 ;
1,64; 0; dan 1,52 kW/m2K.
Selain itu, dilakukan pula pengamatan terhadap efisiensi cooling tower.Rata-
rata suhu yang masuk ke cooling tower sebesar 26ºC sementara suhu keluaran sebesar
24ºC. Berdasarkan tabel 4.1 efisiensi kinerja cooling tower secara berturut-turut, yaitu
33,3 %; 33,3%; 0% dan 100%. Penggunaan alat cooling tower ini dapat menurunkan
temperatur hingga dibawah suhu ambien. Namun, apabila diamati dari data yang
diperoleh keadaan tersebut belum tercapai.
2. Koefisien perpindahan panas pada cooling tower selama proses berlangsung, yaitu
T(menit) 60 90 120 150
U (kW/m2 K) 1,65 1,64 0 1,52
Basunanda, Arya Rukhma. 2014. Modifikasi Cooling Tower Tipe Induced Draft Aliran
Counter Flow. Semarang : Universitas Diponegoro.
Handoyo,Yopi. t.t..Analisis Performa Cooling Tower LCT 400 Pada P.T. XYZ, Tambun
Bekasi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Pratama, Ahmad Andriansyah. t.t.. Cooling Tower.
Pratama, Anggara Yudha. dkk. 2012. Sistem Air Pendingin (Cooling Water). Semarang :
Universitas Diponegoro.
Yulianto, Sulis dan Aan Urbiantoro. TT. Perancangan Cooling Tower Untuk Alat Penukar
Kalor Shell and Tube Kapasitas Skala Laboratorium. Jakarta : Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
LAMPIRAN
t = 60 menit
𝑄 = 𝑚. 𝐶𝑝. 𝛥𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝑗
𝑄 = 7250 . 4,2 . 1℃
ℎ 𝑘𝑔. ℃
𝑘𝑗 1ℎ 𝑘𝐽
𝑄 = 30450 × = 8,46 = 8.46 𝑘𝑊
ℎ 3600 𝑠 𝑠
𝑄
U=
𝐴.∆𝑇
8,46 𝑘𝑊
= = 1,65 kW/m2 K
5,1184 𝑚2 .1 𝐾
t = 90 menit
𝑄 = 𝑚. 𝐶𝑝. 𝛥𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝑗
𝑄 = 7180 . 4,2 . 1℃
ℎ 𝑘𝑔. ℃
𝑘𝑗 1ℎ 𝑘𝐽
𝑄 = 30156 × = 8,38 = 8.38 𝑘𝑊
ℎ 3600 𝑠 𝑠
𝑄
U=
𝐴.∆𝑇
8,38 𝑘𝑊
= = 1,64 kW/m2 K
5,1184 𝑚2 .1 𝐾
t = 120 menit
𝑄 = 𝑚. 𝐶𝑝. 𝛥𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝑗
𝑄 = 6840 . 4,2 . 0℃
ℎ 𝑘𝑔. ℃
𝑄 = 0 𝑘𝑗/ℎ
t = 120 menit
𝑄 = 𝑚. 𝐶𝑝. 𝛥𝑇
𝑘𝑔 𝑘𝑗
𝑄 = 6650 . 4,2 . 3℃
ℎ 𝑘𝑔. ℃
𝑘𝑗 1ℎ 𝑘𝐽
𝑄 = 83790 × = 23,28 = 23,28 𝑘𝑊
ℎ 3600 𝑠 𝑠
𝑄
U=
𝐴.∆𝑇
23,28 𝑘𝑊
= = 1,52 kW/m2 K
5,1184 𝑚2 .3 𝐾
2. Menghitung Efisiensi
Tw, in − Tw, out
η= x 100%
Tw, in − Ta, wb
a. Pada 60 menit
25 − 24
η= x 100%
25 − 22
𝛈 = 𝟑𝟑. 𝟑 %
b. Pada 90 menit
25 − 24
η= x 100%
25 − 22
𝛈 = 𝟑𝟑. 𝟑 %