Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan
luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan
yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dan dibutuhkan alat-alat tubuh
tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung,
telinga/ kuping, kulit dan lidah. Setiap individu diciptakan dengan sistem
indera yang digunakan yang lengkap untuk mampu berinteraksi dengan
keadaan lingkungan sekitar, yang dapat diperoleh melalui indera, yaitu mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit. Informasi tersebut dihantarkan ke otak untuk
diartikan, sehingga individu dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap,
dan meraba. Jadi, masing-masing alat indera memiliki kepekaan terhadap
rangsangan dari luar yang disebut reseptor (Setiadi, 2007).
Alat indera memiliki bagian yang dapat menerima rangsangan berupa
ujung-ujung saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu macam reseptor hanya
mampu menanggapi satu macam rangsangan. Rangsangan yang diterima oleh
sel reseptor terlebih dulu diubah menjadi impuls saraf dan kemudian
dihantarkan ke pusat susunan saraf melalui serabut saraf sensorik. Di dalam
pusat susunan saraf, impuls saraf tersebut diolah dan diartikan sehingga
individu mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya. Setelah itu, otak
memerintahkan jenis tanggapan yang akan diberikan. Perintah dari otak
disampaikan ke otot atau kelenjar sebagai efektor yang bertugas memberi
tanggapan terhadap rangsangan tersebut (Setiadi, 2007).
Adapun hubungan percobaan dalam bidang Farmasi yaitu karena dalam
bidang Farmasi juga diperlukan pengetahuan mengenai sistem indera yang
berhubungan dengan pemerian obat dan mekanisme kerja obat terhadap
sistem indera tersebut (Setiadi, 2007).

1
I.2 Tujuan Percobaan
a) Mengetahui nama bagian-bagian mata dan organ pelengkapnya yang
membantu penglihatan
b) Menggambarkan daerah-daerah utama telinga dan proses
pendengarannya
c) Mengetahui organ khusus lain, seperti pengecap, penciuman dan
keseimbangan
d) Mengetahui proses penghantaran impuls dari organ-organ tersebut
I.3 Manfaat Percobaan
a) Praktikan dapat mengetahui organ-organ yang membantu penglihatan.
b) Praktikan dapat menggambarkan daerah-daerah utama telinga dan
proses pendengarannya
c) Praktikan dapat mengetahui organ khusus lain, seperti pengecap,
penciuman dan keseimbangan
d) Praktikan dapat mengatahui proses penghantar implus dari organ-organ
tersebut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Dasar Teori
Alat indera ialah organ yang berfungsi menerima jenis rangsangan
tertentu. Pada bintik buta manusia memiliki 5 indera yaitu indera
penglihatan, pendengaran, pengecap, pembau dan peraba.
II.2.1 Indera Pengecap
Indera pengecap yaitu lidah, di lidah terdapat bintil–bintil yang disebut
papila atau ujung saraf pengecap. Setiap bintil–bintil saraf pengecap
mempunyai kepekaan terhadap rangsangan rasa tertentu tergantung
letaknya. Pangkal lidah untuk rasa pahit, tepi-tepi bagian belakang untuk
rasa asam, tepi-tepi lidah bagian depan untuk rasa asin, dan ujung lidah
untuk rasa manis (Fu, dkk, 2004).
Cita rasa merujuk pada stimulasi bintil pengecap, reseptor yang ada
pada lidah. Ketika kita membicarakan tentang cita rasa makanan, umumnya
yang kita maksud adalah rasa makanan. Indera lain dalam konteks terpisah,
tetapi akson pengecapan dan penciuman bersatu pada sebuah sel di sebuah
area yang disebut korteks endopiriform (Fu, dkk, 2004).
Adanya penggabungan tersebut yang memungkinkan pengecapan dan
penciuman menyatukan pengaruhnya dalam hal pemilihan makanan.
Reseptor cita rasa bukanlah neuron sejati, tetapi merupakan sel-sel kulit
yang termodifikasi sama seperti neuron, reseptor cita rasa memiliki
membran yang dapat tereksitasi dan melepaskan neurotransmitter untuk
mengeksitasi neuron. Neuron tersebut yang akan mengantarkan informasi ke
otak. Seperti layaknya sel kulit, reseptor cita rasa secara bertahap terkikis
dan tergantikan, tiap reseptor bertahan selama 10 hingga 14 hari (Kinnamon,
1987).
Reseptor cita rasa mamalia berada di dalam bintil pengecap yang
terletak di papilla (papillae), suatu struktur yang ada di permukaan lidah.
Tiap papilla mengandung nol hingga 10 atau bahkan lebih bintil pengecap,
dan dalam tiap bintil pengecap terdapat sekitar 50 sel reseptor. Pada

3
manusia dewasa, sebagian besar bintil pengecap terletak pada sepanjang sisi
luar tepi lidah, pada bagian tengah hanya terdapat sedikit bintil pengecap
atau tidak sama sekali (Kalat, 2010).
Pengecap merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut,
namun indera penciuman juga sangat berperan pada persepsi pengecap.
Selain itu, tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera pengecap dari
rongga mulut dan keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang
merangsang ujung saraf nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting
dari indera pengecap adalah bahwa fungsi pengecap memungkinkan
manusia memilih makanan sesuai dengan keinginannnya dan mungkin juga
sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi nutrisi tertentu (Diah
Savitri, 1997).
Indera pengecap kurang lebih terdiri dari 50 sel epitel yang
termodifikasi, beberapa di antaranya disebut sel sustentakular dan lainnya
disebut sel pengecap. Sel pengecap terus menerus digantikan melalui
pembelahan mitosis dari sel di sekitarnya, sehingga beberapa diantaranya
adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah bagian
tengah indera dan akan segera terurai dan larut (Guyton, 1997).
Sensasi rasa pengecap timbul akibat deteksi zat kimia oleh resepor
khusus di ujung sel pengecap (taste buds) yang terdapat di permukaan lidah
dan palatum molle. Sel pengecap tetap mengalami perubahan pada
pertumbuhan, mati dan regenerasi. Proses ini bergantung pada pengaruh
saraf sensoris karena jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi
degenerasi pada pengecap (Sunariani etal., 2007).

4
A. Bagian-bagian Indera Pengecap.
Pada permukaan lidah, terdapat bagian-bagian yang peka terhadap
rangsang. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut :

a) Ujung lidah, merasakan rasa manis


b) Tepi depan lidah, merasakan rasa asin
c) Tepi belakang lidah, merasakan rasa asam
d) Pangkal lidah, merasakan rasa pahit (Arvidson, 1980).
Sensasi pengecapan klasik mencakup manis, asin, asam, dan pahit.
ahli neurosains (ahli saraf atau neuron) mengusulkan untuk menambahkan
kategori lain. Terutama rasa gurih (umami) dan rasa lemak. Sebagian
besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus,
tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat
dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
B. Jenis Papila.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya bintil
yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu :
a) Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus
b) Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti
huruf V di belakang lidah
c) Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni
papila folliata pada hewan pengerat.Tunas pengecap adalah bagian

5
pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor,
sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang
C. Mekanisme Indera Pengecap
Makanan/Larutan zat berasa → Papila lidah → Saraf gustatori → Medula
oblongata → Talamus → Pusat rasa pada korteks serebrum.
II.2.2 Indera Penglihatan
Indera penglihatan yaitu mata, di mata ada daerah yang disebut bintik
buta yaitu dearah yang tidak memiliki sel kerucut sehingga cahaya dari
benda akan terlihat.
A. Bintik Buta
Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam
bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya
melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous
humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian retina akan
mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang
peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls
yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus
oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat
benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan
benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena
cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan
kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya
ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda
akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh
di bagian bintik buta pada retina.
Bintik buta adalah daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian
dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang.Dalam
kehiduan sehari – hari kita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta,
karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang tidak banyak di

6
ketahui orang umum.Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang
menyadarinya.
Luas atau sempitnya bintik buta dipengaruhi oleh luas atau
sempitnya jarak antara sel konus dengan sel batang dan juga karena factor
jarak jika jaraknya dekat maka bintik butanya sempit dan jika jaraknya jauh
maka luas daerahnya luas.
1. Daerah bintik butanya yang lebar berarti jarak antara sel batang
dengan sel konus agak lebar
2. Daerah bintik buta nya yang sempit berarti jarak antara sel batang
dengan sel konusnya sempit
B. Organ Dalam Mata
Bagian dalam mata memiliki fungsi dan tugas masing-masing akan
tetapi mereka selalu bekerja sama di dalam cara kerjanya untuk tujuan yang
sama, yakni membuat manusia dapat melihat.

1. Kornea
Bagian ini terletak paling luar dari mata yang bening dan tembus
pandang, munutupi iris dan pupil. Salah satu karakteristiknya saat kita sentuh
mata akan menutup secara reflek. Fungsinya untuk menerima cahaya dari
lingkungan sekitar.

7
2. Lensa Krisalin
Lensa ini memiliki fungsi untuk mengfokuskan cahaya yang masuk
kebagian belakang mata tepat pada retina sehingga perannya sangat fital.
3. Iris
Inilah bagian mata yang memiliki warna yang pada manusian kadang
berbeda-beda sesuai dengan ganetiknya. Posisi dari iris ini ada di tenga dan
berfungsi untuk membatasi banyaknya cahaya yang masuk.
4. Aqueous Humor
Bagian ini berfungsi membiaskan cahaya kedalam mata
5. Pupil
Berwarna hitam dan berada di tengah Iris yang dapat membuka dan
menutup, adapun fungsinya adalah untuk mengatur masuknya cahaya pada
bola mata
6. Retina /Selaput Jala
Retina adalah lapisan yang sangat tipis dari jaringan di dalam mata.
Fungsi Retina Mata untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke mata.
Impuls cahaya kemudian dikirim ke otak untuk diproses, melalui saraf optik.
7. Syaraf Optik
Saraf optik mentransmisikan impuls cahaya yang di tangkap retina
menuju otak.Menghubungkan ke bagian belakang mata dekat makula.Bagian
terlihat dari saraf optic disebut disk optik.
8. Otot Mata
Otot ini berguna untuk mengatur besar dan kecilnya lensa yang juga
merupakan penyangga lensa kristalin.
9. Vitreus humor
Selanjutnya cairan bening yang umumnya berada pada rongga mata.
Memiliki fungsi meneruskan cahaya dari lensa menuju keretina.
10. Bintik kuning
Posisi dari bagian ini di retina yang memiliki bagian yang paling peka
terhadap respon dari luar.

8
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Untuk itu kami dapat menarik kesimpulan organ-organ mata adalah
kornea, lensa, iris, aqueous humor, pupil, retina, saraf oprtik, otot mata,
Vitreus humor, bintik kuning dan proses pengantar implus Makanan
/Larutan zat berasa→ Papila lidah→ Saraf gustatori→ Medula oblongata→
Talamus→ Pusat rasa pada korteks serebrum.

V.I Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
a) Laboratorium/Penanggung jawab laboratorium
Diharapkan untuk menambah fasilitas laboratorium.
b) Asisten Laboratorium
Diharapkan lebih memberikan panduan di dalam lab, agar praktikan bisa
lebih berhati-hati dan teratur dalam setiap langkah dan prosedur kerja
laboratorium.
c) Praktikan
Diharapkan untuk lebih meningkatkan ketelitian, keterampilan dan
ketepatan saat berada di dalam laboratorium. Agar setiap pengamatan yang
dilakukan dapat lebih bermakna bagi pengetahuan mahasiswa itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai