Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Spektran Vol. 3, No.

2, Juli 2015

MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FAST TRACK


STUDI KASUS PROYEK QUNCI VILLAS DAN PUTRI NAGA KOMODO

I Gusti Ketut Wirawan1, I K. Sudarsana2, IBN. Purbawijaya2

Abstrak : Perkembangan ekonomi yang pesat seperti saat ini, memerlukan suatu metode konstruksi
yang dapat menyediakan fasilitas yang lebih cepat dengan biaya yang lebih murah. Oleh karena itu,
metode fast track telah banyak diterapkan dalam pengelolaan proyek seperti yang terjadi pada Proyek
Qunci Villas di Lombok dan Proyek Putri Naga Komodo di Loh Liang Pulau Komodo. Metode
konstruksi fast track berpotensi menimbulkan berbagai risiko yang dapat mengganggu keberhasilan
proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai risiko terutama risiko dominan,
merumuskan langkah-langkah pengendalian risiko dan menentukan kepemilikan risikonya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan identifikasi risiko
yang timbul selama pelaksanaan metode fast track pada Proyek Qunci Villas dan Proyek Putri Naga
Komodo melalui studi literatur, brainstorming, wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada
pihak-pihak yang mengetahui atau terlibat dalam proyek tersebut. Sehingga dapat diketahui frekuensi
dan besarnya konsekuensi dari masing-masing risiko. Kemudian dilakukan penilaian risiko untuk
menentukan mayor risk dan minor risk. Kemudian dirumuskan langkah-langkah pengendalian risiko
untuk mayor risk untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. Agar pegendalian risiko
dapat berjalan dengan baik maka dilakukan pengalokaian kepemilikan risiko.
Risiko yang teridentifikasi sebanyak 25 risiko yang terdiri dari 1 risiko (4%) dengan peringkat
medium risk, 6 risiko (24%) dengan peringkat high risk, dan 18 risiko (72%) dengan peringkat extreme
risk. Risiko dominan (mayor risk) berjumlah 24 risiko (96%). Risiko dominan dengan peringkat high
risk terdiri dari : 1 risiko perencanaan, 3 risiko teknis, 1 risiko proyek, dan 1 risiko kriminal. Sedangkan
risiko dominan dengan peringkat extreme risk terdiri dari : 5 risiko teknis, 10 risiko proyek, 2 risiko
keuangan dan 1 risko manusia. Langkah-langkah pengendalian risiko dilakukan dengan cara
mengurangi frekuensi dan konsekuensi risiko. Jumlah risiko terbanyak dialokasikan kepada pihak
kontraktor.
Kata kunci : fast track, menejemen risiko, mitigasi risiko.

RISK MANAGEMENT IN CONSTRUCTION PROJECT WITH FAST TRACK METHOD


CASE STUDY QUNCI VILLAS AND PUTRI NAGA KOMODO PROJECT

Abstract : The rapid economic development such as now day, it need a construction method that may
provide a facility faster and less cost. Therefore, fast track method has been widely applied in project
management as happened in Qunci Villas Project at Lombok and Putri Naga Komodo Project at Loh
Liang of Komodo Island. Fast track construction method has potential risks that can interfere the
success of the project. This study aims to identify the risks, especially the mayor risk, to formulate the
mitigation action, and to determine the risk ownership.
This study was conducted using qualitative descriptive method by identifying the risks arising
during the implementation of the fast track method on Qunci Villas and Putri Naga Komodo Projects
through the study of literature, brainstorming, interview using questionnaires to those who knew or
were involved in the project. So the frequency and magnitude of the consequences of each risk can be
known. Then the risk assessment can be conducted to determine the mayor risk and the minor risk.
Then determining mitigation action for the mayor risk to reduce the negative impact that may arise.
Then allocating the risk ownership in other to the mitigation action can be handled properly.
The risk identified totaled 25 risks consisting of : 1 risk (4%) which was medium risk rating, 6
risks (24%) which were high risk rating, and 18 risks (72%) which were extreme risk rating. The mayor
risk amounted to 24 risks (96%). The mayor risk which were high risk rating consisting of : 1 planning
risk, 3 technical risks, 1 project risk and 1 criminal risk. While mayor risk which were extreme risk
rating consisting of : 5 technical risks, 10 project risks, 2 financial risks, and 1 human risk. Mitigation
action were handled by reducing likelihood and consequence. The most risks ownership were allocated
to the contractor.
Key word : fast track, risk management, risk mitigation
1
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar
2
Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar

29
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Soeharto (1988), kegiatan dikelola secara fast track tidak dapat diketahui
proyek adalah suatu kegiatan yang berlangsung sampai selesainya rencana dan pelaksanaan
dalam waktu terbatas, dengan alokasi sumber proyek. Meskipun anggaran untuk proyek
daya tertentu dan dimaksudkan untuk tersebut dapat diperkirakan, sulit untuk
menghasilkan produk atau devirerable yang mengatasi setiap kemungkinan adanya potensi
kriteria mutunya sudah digariskan dengan perbedaan yang besar antara biaya yang
jelas. Nieuwenburg (2004) Proyek yang diharapkan dan biaya yang sebenarnya.
dikelola secara tradisional memerlukan waktu Proyek dengan metode fast track
yang lebih lama dibandingkan dengan proyek berpotensi menimbulkan berbagai macam
yang dikelola dengan metode fast track dalam risiko yang dapat mengganggu keberhasilan
penyelesaiannnya. Karena tahapan-tahapan proyek. Oleh karena itu, perlu dilakukan
proyek yang dikerjakan secara traditional manajemen risiko untuk mengetahui berbagai
dilaksanakan secara berurutan misalnya risiko yang mungkin timbul dan bagaimana
pelaksanaan konstruksi tidak bisa dilaksanakan cara mengatasinya.
sebelum proses perencanaan selesai 100%
sedangkan tahapan-tahapan proyek yang Rumusan Masalah
dikerjakan secara fast track dilaksanakan Berdasarkan uraian pada latar belakang
secara bersamaan atau paralel misalnya masalah di atas, maka masalah pada penelitian
pelaksanaan konstruksi sudah dapat ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
dilaksanakan tanpa menunggu proses 1. Risiko-risiko apa saja yang
perencanaan selesai 100%. Perkembangan teridentifikasi dalam metode
ekonomi yang pesat seperti saat ini, konstruksi fast track pada Proyek
memerlukan suatu metode konstruksi yang Qunci Villas Lombok dan Proyek
dapat menyediakan fasilitas yang lebih cepat Putri Naga Komodo di Loh Liang
dengan biaya yang lebih murah. Hal ini Pulau Komodo?
diperlukan untuk meningkatkan daya saing 2. Berapa jumlah risiko yang termasuk
sehingga meningkatkan keuntungan katagori dominan dalam metode
perusahaan. Oleh karena itu, pada saat ini telah konstruksi fast track pada Proyek
banyak diterapkan metode fast track dalam Qunci Villas Lombok dan Proyek
pengelolaan proyek seperti yang terjadi pada Putri Naga Komodo di Loh Liang
Proyek Qunci Villas di Lombok dan Proyek Pulau Komodo?
Putri Naga Komodo di Loh Liang Pulau 3. Bagaimana tindakan pengendalian
Komodo. risiko (risk response) dalam metode
Menurut James, (2012) penerapan metode konstruksi fast track pada Proyek
fast track dalam pengelolaan proyek Qunci Villas Lombok dan Proyek
memberikan banyak keuntungan antara lain Putri Naga Komodo di Loh Liang
waktu penyelesaian proyek menjadi lebih Pulau Komodo?
cepat, biaya penyelesaian proyek menjadi lebih 4. Bagaimana pengalokasian
rendah dan meningkatkan reputasi pemilik kepemilikan risiko (ownership of risk)
sehingga menawarkan peluang bisnis lebih terhadap risiko-risiko dominan (major
lanjut dalam pasar yang kompetitif. Penerapan risk) dalam metode konstruksi fast
metode fast track juga memiliki risiko yang track pada Proyek Qunci Villas
sangat besar karena gambar yang dijadikan Lombok dan Proyek Putri Naga
acuan dalam pelaksanaan masih belum lengkap Komodo di Loh Liang Pulau
atau sempurna yang sewaktu-waktu dapat Komodo?
berubah tergantung dari komunikasi antara
owner dan arsitek. Umumnya risiko yang
terjadi antara lain kemungkinan harus
mengulang pekerjaan yang keliru/salah yang
disebabkan pengambilan asumsi yang salah Tujuan Penelitian
atau perubahan desain. Setiap penundaan Penelitian ini memiliki tujuan sebagai
dalam pengambilan keputusan seringkali berikut :
menyebabkan penundaan dalam penyelesaian 1. Untuk mengetahui risiko-risiko apa
pekerjaan. Setiap perubahan desain maupun saja yang teridentifikasi dalam metode
penundaan pekerjaan akan sangat berpengaruh konstruksi fast track pada Proyek
dalam produktivitas dan biaya proyek. Oleh Qunci Villas Lombok dan Proyek
karena itu biaya yang tepat untuk proyek yang

30
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

Putri Naga Komodo di Loh Liang tidak cocok dipakai dalam analisis secara
Pulau Komodo. kuantitatif.
2. Untuk mengetahui jumlah risiko yang 3. Risk is uncertainty (risiko adalah
termasuk katagori dominan dalam ketidakpastian)
metode konstruksi fast track pada Tampaknya ada kesepakatan bahwa
Proyek Qunci Villas Lombok dan risiko berkaitan dengan ketidakpastian.
Proyek Putri Naga Komodo di Loh Karena itulah ada penulis yang
Liang Pulau Komodo. berpendapat bahwa risiko memiliki arti
3. Untuk mengetahui tindakan yang sama dengan ketidakpastian.
pengendalian risiko (risk response)
dalam metode konstruksi fast track Berdasarkan berbagai definisi di atas,
pada Proyek Qunci Villas Lombok dapat disimpulkan bahwa risiko adalah
dan Proyek Putri Naga Komodo di kemungkinan suatu peristiwa yang dapat
Loh Liang Pulau Komodo. menimbulkan ancaman maupun peluang.
4. Untuk mengetahui pengalokasian
kepemilikan risiko (ownership of risk)
terhadap risiko-risiko dominan (major Manajemen risiko
risk) dalam metode konstruksi fast Menurut PMBOK@Guide (2004)
track pada Proyek Qunci Villas Manajemen risiko adalah proses yang
Lombok dan Proyek Putri Naga sistematik dari identifikasi, analisis, dan
Komodo di Loh Liang Pulau pengendalian risiko proyek. Tujuan
Komodo. manajemen risiko adalah memaksimalkan
peluang dan konsekuensi dari kejadian-
kejadian yang positif dan meminimalkan
KAJIAN PUSTAKA peluang dan konsekuensi dari kejadian-
Pengertian Risiko kejadian negatif terhadap sasaran proyek.
Menurut Darmawi (2006) risiko dikaitkan Menurut Kerzner (1995) manajemen
dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk risiko adalah cara yang sistematis untuk
yang tidak diinginkan atau tidak terduga. mengidentifikasi, mengukur risiko, memilih
Dengan kata lain “Kemungkinan” itu sudah dan mengatur pilihan untuk menangani risiko.
menunjukan adanya ketidakpastian. Sistem manajemen risiko dimulai dari
Ketidakpastian itu adalah kondisi yang dapat mengidentifikasi risiko dilanjutkan dengan
mengakibatkan timbulnya risiko. Sementara menghitung risiko dan pengaruhnya terhadap
menurut Ramli (2009) risiko adalah proyek, hasilnya adalah apakah risiko itu dapat
kombinansi dari kemungkinan dan keparahan diterima atau tidak.
dari suatu kejadian. Menurut AS/NZS 4360 (2004)
Terdapat beberapa definisi risiko yang manajemen risiko menyangkut budaya, proses,
dikemukakan oleh Vaughan (1978) sebagai dan struktur dalam mengelola suatu risiko
berikut : secara efektif dan terencana dalam suatu
1. Risk is the chance of loss (risiko adalah sistem manajemen yang baik. Manajemen
kans kerugian) risiko adalah bagian integral dari proses
Chance of Loss biasanya dipergunakan manajemen yang berjalan dalam perusahaan
untuk menunjukkan suatu keadaan atau lembaga.
dimana terdapat suatu keterbukaan Dari uraian berbagai definisi di atas
terhadap kerugian. Sebaliknya jika maka, dapat disimpulkan bahwa manajemen
disesuaikan dengan istilah yang dipakai risiko adalah proses yang terstruktur dalam
dalam statistik, maka chance sering mengelola risiko mulai dari identifikasi,
dipergunakan untuk menunjukkan tingkat analisis, sampai mitigasi risiko.
probabilitas akan munculnya situasi Menurut standar AS/NZS 4360 (2004)
tertentu. proses manajemen risiko terdiri dari enam
2. Risk is the possibility of loss (risiko tahapan yakni penentuan konteks, identifikasi
adalah kemungkinan kerugian) risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko,
Istilah possibility berarti bahwa pemantauan dan tinjau ulang serta komunikasi
probabilitas sesuatu kejadian berada di dan konsultasi. Pada setiap tahapan dilakukan
antara nol dan satu. Definisi ini pemantauan dan tinjau ulang untuk mengetahui
barangkali sangat mendekati dengan apakah langkah yang diambil sudah tepat dan
pengertian risiko yang dipakai sehari- apakah selama pelaksanaannya terdapat
hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, kekurangan sehingga perlu dilakukan

31
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

perbaikan atau tinjau ulang. Pada setiap Williams (1995) dalam Kasim.dkk
tahapan juga dilakukan komunikasi dan (2005), mengemukakan bahwa proyek fast
konsultasi dengan semua pihak yang terlibat track adalah proyek yang dapat diselesaikan
atau terkena dampak dari setiap langkah yang dalam waktu kurang dari 70% dari durasi
diambil. Adapun gambaran mengenai proeses proyek tradisional. Proyek fast track sangat
manajemen tersebut dapat dilihat pada Gambar erat kaitannya dengan waktu atau durasi yang
1. perlu dipersingkat dengan tumpang tindih
kegiatan atau menggunakan pendekatn
rekayasa/engeneering secara bersamaan.
Dari berbagai definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa proyek fast track adalah
metode plekasanaan proyek yang dilaksanakan
secara pararel atau tumpang tindih antara
tahapan desain dan konstruksi sehingga proyek
dapat diselesaikan dengan lebih cepat.

Pengumpulan Data
Menurut Siregar (2010), pengumpulan
data adalah suatau proses pengumpulan data
primer dan sekunder dalam suatu penelitian.
Pengumpulan data merupakan langkah yang
sangat penting, karena data yang akan
Gambar 1 dikumpulkan akan digunakan untuk
Tahapan Manajemen Risiko pemecahan masalah yang sedang diteliti atau
(Sumber :standar AS/NZS 4360, 2004) untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
Pengertian Proyek Menurut Sugiyono (2002) dalam Siregar
Menurut Nugraha (1985) menyatakan (2010), metode pengumpulan data yang
bahwa proyek adalah sebuah proses pengadaan digunakan dalam penelitian adalah :
dari yang tidak ada menjadi ada dalam waktu wawancara, kuesioner, dan observasi.
yang tertentu.
Menurut Soeharto (1988) kegiatan proyek Uji Validitas dan Reliabilitas
adalah suatu kegiatan yang berlangsung dalam Menurut Siregar (2010), validitas atau
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana
tertentu dan dimagsudkan untuk menghasilkan suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
produk atau devirerable yang kriteria mutunya ingin diukur. Menurut Siregar (2010), Suatu
sudah digariskan dengan jelas. instrumen penelitian dikatakan valid, bila :
Menurut PMBOK@ Guide (2004) proyek 1. Jika koefiseian korelasi product
adalah suatu upaya sementara yang moment melebihi 0,3 (Soegiyono,
dilaksanakan untuk membuat produk, layanan, 1999 dan Siregar, 2010)
atau hasil yang unik. 2. Nilai Sig. ≤ α
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan 3. Jika korelasi product moment >r-tabel
bahwa proyek adalah suatu kegiatan yang (α; n-2), n = jumlah sampel.
bersifat sementara untuk menghasilkan produk
yang unik. Rumus yang bisa digunakan untuk uji
validitas menggunakan teknik korelasi product
Proyek Fast Track moment adalah
Menurut Squires dan Murphy (1983), Rumus :
proses fast track didefinisikan sebagai sebuah
metode konstruksi di mana konstruksi n(∑XY)-(∑X)(∑Y)
r …(1)
sebenarnya dimulai sebelum selesainya semua 2 2 2
√[n(∑X )-(∑X) ] [n(∑Y )-(∑Y) ] 2
=
desain, perencanaan, penawaran, dan tahapan
subkontrak dalam rangka untuk mengurangi =
Menurut Siregar (2010), reliabilitas
efek inflasi.
adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
Menurut James (2012) konstruksi fast
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan
Track pada dasarnya adalah konstruksi
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
dilakukan secara bertahap, yang dimulai
yang sama dengan menggunakan alat pengukur
sebelum penyelesaian rencana dan spesifikasi.

32
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

yang sama pula. Kreteria suatu instrumen mditentukan kriteria risiko yang
penelitian dikatakan reliabel dengan digunakan sebagai berikut :
menggunakan metode alpha cronbach, bila a. Kriteria risiko kemungkinan
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Rumus yang (likelihood) menggunakan
bisa digunakan untuk uji reliabilitas standar AS/NZS 4360 : 2004
menggunakan metode alpha cronbach sebagai yang telah dikembangkan sesuai
berikut : dengan proyek yang diteliti.
b. Kriteria risiko keparahan
k 1-Σσb2 (concequency) menggunakan
r11 = [ k-1
] 1-
σt2 ] …(2) standar AS/NZS 4360 : 2004
dalam Australian Capital
Territory Insurance Authority,
2004.
3. Tahap identifikasi risiko dilakukan
METODE PENELITIAN sesuai pandangan Flanagan dan
Rancangan Penelitian Norman (1993), yakni dimulai
Penelitian pada proyek dengan metode dengan mencari informasi dengan
fast track dilakukan dengan metode penelitian jelas terhadap sumber (source) risiko
deskriptif kualitatif. Metode deskriptif tersebut, kejadian atau peristiwa
kualitatif bertujuan untuk membuat deskripsi (event) dan akibat (effect) dari risiko
secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai tersebut. Sementara untuk penentuan
fenomena atau hubungan antar fenomena yang sumber risko akan dilakukan sesuai
akan diteliti. dengan pandangan Menurut Godfrey
(1996), yakni sumber risiko
Lokasi Penelitian dibedakan menjadi 12 sumber risiko.
Penelitian ini dilakukan pada tiga proyek 4. Kuisioner disusun dengan
konstrukasi dengan metode fast track yakni membuat lembaran berisi
proyek Qunci Villas 2 dan proyek Qunci 3 pertanyaan-pertanyaan yang
yang terletak di Jalan Raya Mangsit, Senggigi, diperoleh dari proses identifikasi
Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa risiko
Tenggara Barat dan Proyek Putri Naga 5. Teknik sampling yang mengunakan
Komodo terletak di Loh Liang Pulau Komodo, metode porpusive sampling. Metode
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Waktu ini digunakan karena tidak semua
penelitian dimulai dari bulan April 2013 orang mengetahui atau terlibat dalam
sampai November 2013. proyek yang diteliti. Jumlah populasi
diperoleh dari struktur organisasi
Tahapan Penelitian masing-masing proyek khususnya
Penelitian ini terdiri dari beberapa dari pihak konsultan, kontraktor dan
tahapan sebagai berikut : subkontraktor yakni sebanyak 18
1. Pengumpulan data sekunder. Data orang. Dalam penelitian ini tingkat
sekunder diperoleh dari paper kesalahan diperkirakana sebanyak
penelitian sejenis yang terkait dengan 5%. Dengan menggunakan Teknik
risiko pada proyek bangunan gedung. Solvin, ukuran sampel yang
Berdasarkan data sekunder akan digunakan yang digunakan dalam
diperoleh indentifikasi risiko awal penelitian ini sebagai berikut :
yang kemudian akan dikembangkan
dengan data primer.
2. Penentuan konteks dilakukan sesuai
dengan pandangan Mekanisari (2009),
yakni dengan menentukan batasan-
batasan atau lingkungan yang dapat Menurut Gay dan Diehl (1992) dalam
memepengaruhi baik langsung Hendry (2012) Jika penelitiannya
maupun tidak langsung proyek yang bersifat deskriptif, maka sampel
diteili antara lain : kondisi proyek, minimumnya adalah 10% dari
pihak-pihak yang terlibat, waktu pupulasi. Jika dilihat dari struktur
pelaksanaan. Pada tahap ini juga organisasi masing-masing proyek
ditentukan Sesuai dengan padangan maka, total jumlah personil yang
Ramli (2009), pada tahap ini juga terlibat dalam pengelolaan proyek

33
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

tersebut adalah sebanyak 78 orang. yang dikembangkan oleh Flanagan


Jadi jumlah responden sebanyak 17 dan Norman (1993)
orang sudah memenuhi syarat 10%
dari jumlah populasi proyek yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diteliti. Identifikasi Risiko
6. Uji instrument penelitian. Uji validitas Risiko yang teridentifikasi dalam
digunakan untuk mengukur sah atau penelitian metode konstruksi fast track pada
valid tidaknya suatu kuisioner. Uji Proyek Qunci Villas dan Proyek Putri Naga
validitas yang digunakan dalam Komodo berjumlah 25 ( dua puluh lima )
penelitian ini adalah uji validitas risiko. Dari 25 (dua puluh lima) risiko yang
konstruk (construct validity) yang telah teridentifikasi, jumlah risiko terbanyak
dihitung secara manual. reliabilitas bersumber dari risiko proyek dengan
adalah untuk mengetahui sejauh mana prosentase sebesar 48 %. Sedangkan jumlah
hasil pengukuran tetap konsisten, risiko terbanyak termasuk kategori faktor
apabila dilakukan pengukuran dua internal dengan prosentase sebesar 96%.
kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat Pengujian Validitas dan Reliabilitas
pengukur yang sama pula. Uji Jumlah responden yang digunakan dalam
reliabiliitas dalam penelitian ini pengujian adalah 9 responden maka nilai n = 9,
menggunakan metode alpha cronbach taraf signifikan yang digunakan dalam
yang dihitung secara manual. penelitian ini adalah 5% maka nilai( = 0,05.
7. Pengumpulan data kuesioner. Sehingga dari tabel nilai-nilair Product
Pengumpulan data primer Moment, nilai r tabel (0,05;9-2) didapat
menggunakan metode sebesar 0,754. Dari hasil perhitungan validitas
kuisioner/interview dalam penelitian secara manual dengan rumus validitas konstruk
ini dimulai dari Bulan Juni 2013 didapat bahwa nilai r hitung masing-masing
sampai November 2013. butir pertanyaan > 0,754, maka pertanyaan
8. Analisis risiko dilakukan dengan koesioner mengenai frekuensi risiko dan
menggunakan risk matrix AS/NZS konsekuensi terjadinya risiko dinyatakan valid.
4360 : 2004 yang telah dikembangkan Kreteria suatu instrumen penelitian
oleh Savage (2007), dimana skor dikatakan reliabel dengan menggunkan teknik
risiko diperoleh dengan rumus risiko alpha cronbach, bila koefisien reliabilitas (r11)
= ((likelihood x 2) + (concequence x > 0,6. Dari hasil perhitungan reliabilitas nilai
3)) x 4. koefisien reliabilitas (r11) mengenai frekuensi
9. Evaluasi risiko dilakukan dengan cara risiko adalah 0,98 > 0,6. Sementara nilai
menentukan prioritas risiko dengan koefisien reliabilitas (r11) mengenai
menggunakan konsep ALARP untuk konsekuensi terjadinya risiko adalah 0,95 >
mengetahui apakah risiko tersebut 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa instrument
dapat diterima atau tidak dapat penelitian yang digunakan adalah reliabel.
diterima.
10. Pengendalian risiko tergantung dari Analisis Risiko
hasil evaluasi risiko, untuk risiko yang Dari hasil analisis risiko dihasilkan
tergolong tidak dapat diterima (major bahwan tidak ada risiko dengan tingkat low
risk) perlu dilakukan pengendalian risk, risiko dengan peringkat medium risk
risiko. Adapun pilihan dalam sebanyak 1 risiko (4%), risiko dengan
pengendalian risiko akan peringkat high risk sebanyak 6 risiko (24%),
menggunakan standar AS/NZS 4360. dan risiko dengan peringkat extreme risk
11. Pada tahap ini akan dilakukan sebanyak 18 risiko (72%).
penilaian terhadap kepemilikan risiko
(ownership of risk) yakni risiko Evaluasi Risiko
tergolong dominan akan dialokasikan Risiko dengan peringkat high risk dan
kepemilikannya pada pihak-pihak extreme risk merupakan risiko yang tidak
yang memiliki kopetensi dibidangnya dapat ditolelir atau risiko dominan (major
sehingga tindakan mitigasi dapat risk), sehingga harus dilakukan langkah
dilaksanakan secara optimal. Dalam pencegahan. Major risk dalam proyek
menentukan kepemilikan risiko konstruksi dengan metode fast track berjumlah
(ownership of risk), menggunakan 24 risiko (96%). risiko dominan dengan
prinsip-prinsip pengalokasian risiko peringkat high risk terbanyak bersumber dari

34
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

risiko teknis yakni sebanyak 3 risiko dengan peringkat high risk terdiri dari 1
sedangkan risiko dominan dengan peringkat risiko perencanaan, 3 risiko teknis, 1
Extreme risk terbanyak bersumber dari risiko risiko proyek, dan 1 risiko kriminal.
proyek yakni sebanyak 10 risiko. Risiko dominan dengan peringkat
Risiko dengan peringkat medium risk extreme risk terdiri dari 5 risiko teknis, 10
merupakan risiko yang tidak dominan sehingga risiko proyek, 2 risiko keuangan dan 1
dapat diabaikan. Minor risk dalam dalam risko manusia.
proyek konstruksi dengan metode fast track 3. Risiko-risiko dominan pada proyek
pada proyek qunci villas dan putri naga konstruksi dengan metode fast track pada
komodo berjumlah 1 risiko (4%) yang Proyek Qunci Villas di Lombok dan
bersumber dari risiko proyek. Proyek Putri Naga Komodo di Loh Liang
Pulau Komodo perlu dikelola melalui
Pengendalian Risiko tindakan mengurangi frekuensi maupun
Risiko-risiko dominan pada proyek konsekuensi risiko dengan cara antara
konstruksi dengan metode fast track pada lain menjalin komunikasi secara intensif
proyek qunci villas dan putri naga komodo baik melalui rapat, email, telpon, gambar
perlu dikelola melalui tindakan pengendalian kerja membahas masalah dan solusi yang
risiko, dengan cara mengurangi frekuensi terjadi. Melakukan seleksi terhadap
risiko, mengurangi konsekuensi risiko dan tenaga kerja, menambah tenaga
menghindari risiko pengawas.
4. Pada proyek konstruksi dengan metode
Kepemilikan Risiko fast track pada Proyek Qunci Villas di
kepemilikan risiko dengan peringkat high Lombok dan Proyek Putri Naga Komodo
risk dialokasikan secara merata kepada pihak di Loh Liang Pulau Komodo, yang
owner, arsitek maupun kontraktor. Sedangkan berperan dalam melakukan tindakan
kepemilikan risiko dengan peringkat extreme mitigasi risiko adalah Owner, Arsitek
risk terbanyak dialokasikan kepada pihak sebagai konsultan perencana dan
owner yakni sebanyak 18 risiko. pengawas, dan kontraktor. Yang mana
kepemilikan risoko terbanyak
SIMPULAN DAN SARAN dialokasikan kepada pihak kontraktor.
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai Saran
berikut : Berdasarkan hasil penelitian dan
1. Risiko yang teridentifikasi pada proyek simpulan di atas, maka dapat disampaikan
konstruksi dengan metode fast track pada saran-saran sebagai berikut :
Proyek Qunci Villas di Lombok dan 1. Risiko-risiko yang tergolong risiko
Proyek Putri Naga Komodo di Loh Liang dominan (mayor risk) dapat dijadikan
Pulau Komodo adalah sebanyak 25 pedoman bagi pihak-pihak yang terlibat
risiko, yang terdiri dari risiko proyek (12 dalam melakukan tindakan mitigasi pada
risiko), risiko keuangan (2 risiko), risiko proyek konstruksi dengan metode fast
manusia (1 risiko), risiko kriminal (1 track.
risiko), risiko perencanaan (1 risiko), 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
risiko teknis (8 risiko). Dari 25 risiko pada proyek yang memiliki skala
yang teridentifikasi hanya terdapat 1 konstruksi dan kompleksitas
risiko dengan kategori risiko ekternal dan permasalahan yang lebih besar sehingga
24 risiko dengan kategori risiko internal. diperoleh identifikasi risiko yang lebih
Sementara dari 25 risiko yang mendetail.
teridentifikasi terdapat 1 risiko (4%) 3. Setelah dilakukan tindakan pengendalian
dengan peringkat medium risk, 6 risiko terhadap risiko-risiko dominan, perlu
(24%) dengan peringkat high risk, dan 18 dilakukan penelitian lebih jauh
risiko (72%) dengan peringkat extreme menyagkut identifikasi dan penilaian
risk. terhadap risiko sisa (residual risk)
2. Terdapat 96 % risiko yang termasuk
risiko dominan (major risk), yang terdiri
dari 6 risiko (24%) dengan peringkat high DAFTAR PUSTAKA
risk, dan 18 risiko (72%) dengan Anonim. 2004. A Guide To The Project
peringkat extreme risk. Risiko dominan Management Body Of Knowledge Third

35
Jurnal Spektran Vol. 3, No. 2, Juli 2015

Edition. (serial online), [cited 2014 july Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif Untuk
19]. Available from : Penelitian Dilengkapi Perhitungan
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17.
q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja Jakarta : Rajawali Pers
&uact=8&ved=0CEQQFjAG&url=http%
3A%2F%2Fwww.maxwideman.com%2F Soeharto, I. 1998. Manajemen Proyek Dari
papers%2Fpmbok3%2Fpmbok3.pdf&ei= Konseptual Sampai Operasional, Jakarta
SwfKU_XbL9K- : Erlangga
uATasoCAAw&usg=AFQjCNFkbpVOm
c7- Squires W.R. dan Murphy M.J. 1983. The
A1LSwPj2PV4eOE9HnQ&bvm=bv.711 Impaxt Of Fast Track Construction And
98958,d.c2E Construction Management On
Subcontractors. (serial online), [cited
Anonim. 2005. Risk Management Guidelines 2013 may 6]. Available from :
Companion To AS/NZS 4360:2004. http://scholarship.law.duke.edu/cgi/viewc
(serial online), [cited 2014 july 5]. ontent.cgi?article=3687&context=lcp
Available from :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& Vaughan, E. J. 1978. Fundamental of Risk and
q=risk%20matrix%20as/nzs%204360&s Insurance. Second Edition. John
ource=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ve Willey.
d=0CDkQFjAE&url=http://www.defence
.gov.au/women/docs/5%2520Risk%2520
Management%2520Plan.pdf&ei=-
pa3U8r4LMyGuATw8oGoAQ&usg=AF
QjCNHI9rtD_YNXwb5FakL1rI2deQDY
9w&bvm=bv.70138588,d.c2E

Darmawi, H. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta


: Bumi Aksara.

James, S.C. 2012. Fast-Track Construction.


(serial online), [cited 2013 May 6].
Available from :
http://www.stevencjames.com/newsletter
s/construction-law/fast-track-
construction/

Kasim N.B, Anumba C.J, Dainty A.R.J. 2005.


Improving Materials Management
Practices On Fast-Track Construction
Project. (serial online), [cited 2013 May
7]. Available from :
http://www.arcom.ac.uk/-
docs/proceedings/ar2005-0793-
0802_Kasim_Anumba_and_Dainty.pdf

Kezner, H. 1995. Project Management A


System Approach to Planning Scheduling
and Controlling. Fifth edition. New York
: Van Nostrand Reinhold.

Nugraha, P. 1985. Manajemen Proyek


Konstruksi 1. Surabaya : Kartika Yuda.

Ramli, S. 2009. Manajemen Risiko Dalam


Perspektif K3 OHS Risk Management.
Jakarta : Dian Rakyat

36

Anda mungkin juga menyukai